Penyebab nyeri punggung bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti saraf kejepit, ketegangan otot, radang sendi, mengalami cedera, hingga menderita skoliosis. Sakit pada punggung bagian belakang ini bisa dicegah dengan rutin olahraga, terapi, dan menjaga postur tubuh yang baik.
Penyebab nyeri punggung yang paling umum terjadi karena tegangnya otot.
Nyeri punggung tidak hanya menyerang lansia saja tetapi juga usia produktif dan anak-anak. Selain rasa nyeri, kondisi ini disertai dengan beberapa tanda dan gejala, seperti rasa tidak nyaman, kesemutan, dan sulit bergerak.
Nyeri punggung menjadi salah satu penyebab peradangan sendi yang sering dialami oleh banyak orang. Kondisi ini perlu diwaspadai agar terhindar dari gejala yang semakin parah. Yuk, kenali lebih dekat penyebab nyeri punggung hingga tindakan pencegahannya lewat ulasan ini!
Penyebab Nyeri Punggung
Berikut ini adalah penyebab nyeri punggung yang perlu diperhatikan:
1. Ketegangan Otot atau Ligamen
Penyebab nyeri punggung yang paling umum adalah ketegangan otot atau ligamen. Kondisi ini terjadi akibat mengangkat beban terlalu berat secara tiba-tiba sehingga memicu ketegangan tulang dan otot.
Ketegangan otot bisa bertambah parah apabila Anda dalam kondisi fisik yang buruk. Akibatnya, tubuh dapat mengalami kejang otot yang menyakitkan.
Gejala ketegangan otot biasanya timbul rasa nyeri dan tidak nyaman pada area yang terkena. Namun, gejala lainnya yang bisa dialami, seperti kram kaki, sakit kepala, dan vertigo.
Baca Juga: Pundak Terasa Pegal, Apakah Termasuk Kondisi Serius?
2. Pembengkakan Bantalan Sendi (Disk)
Pembengkakan bantalan sendi (disk) bisa menimbulkan nyeri punggung yang parah. Bantalan ini bersifat lembut sehingga mudah membengkak dan menekan saraf tulang belakang.
Penyebab pembengkakan disk dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari penumpukan kristal asam urat hingga keausan sendi. Selain rasa nyeri, kondisi ini sering kali disertai dengan kekakuan, nyeri, dan sensasi panas atau hangat.
Anda juga bisa mengalami bantalan sendi yang menonjol yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Kondisi ini sering ditemukan secara tidak sengaja saat Anda menjalani rontgen tulang belakang karena alasan lain.
3. Radang Sendi (Osteoarthritis)
Radang sendi atau osteoarthritis adalah kondisi ketika tubuh mengalami peradangan sendi yang timbul pada tulang belakang bagian bawah. Kondisi ini terjadi akibat penyempitan ruang di sekitar saraf tulang belakang yang disebut dengan stenosis tulang belakang.
Umumnya, radang sendi ditandai dengan beberapa gejala berupa nyeri, terdapat benjolan keras, dan sulit bergerak. Kondisi ini bisa diatasi dengan penggunaan obat-obatan medis, seperti asetaminofen untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang.
4. Penyakit Keropos Tulang (Osteoporosis)
Penyebab sakit punggung selanjutnya adalah penyakit keropos tulang. Dalam istilah medis, penyakit ini dikenal dengan sebutan osteoporosis.
Tulang keropos biasanya terjadi akibat usia yang bertambah tua, gaya hidup tidak sehat, dan ukuran tubuh yang kecil. Kondisi ini menim dapat diketahui dengan adanya keluhan umum yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Misalnya, sakit punggung, postur tubuh membungkuk, dan hilangnya tinggi badan.
5. Cedera Otot
Cedera otot bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti terkilir dan postur tubuh yang buruk. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya sakit punggung yang parah apabila tidak segera diobati.
Selain itu, cedera otot juga bisa memicu sakit punggung pada sisi kanan saja. Kondisi ini biasanya terjadi saat Anda terjatuh atau mengangkat beban berat.
Gejala cedera otot bisa berupa pembengkakan, otot melemah, dan kemerahan. Kondisi ini dapat diobati dengan perawatan mandiri di rumah. Misalnya, istirahat yang cukup dan menggunakan kompres es.
Baca Juga: Manfaat Akupunktur untuk Mengatasi Nyeri Punggung
6. Skoliosis
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang ke samping yang sering dialami oleh usia muda, terutama remaja. Kelainan ini bisa terjadi akibat cacat lahir dan postur tubuh yang buruk.
Sebagian besar kasus skoliosis bersifat ringan tetapi beberapa kelengkungan dapat bertambah parah seiring pertumbuhan anak. Kondisi ini memiliki tanda dan gejala, seperti bahu tidak rasa, tulang rusuk menonjol ke depan, dan satu pinggul lebih tinggi dari pinggul lainnya.
7. Saraf Kejepit
Saraf kejepit terjadi ketika saraf mendapat tekanan besar dari jaringan di sekitarnya, seperti tendon, tulang, dan tulang rawan. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa nyeri, kesemutan, dan kelemahan otot.
Saraf kejepit dapat terjadi di banyak area tubuh, termasuk punggung. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri punggung yang menjalar secara menyeluruh.
Bahkan, saraf kejepit juga bisa memicu nyeri punggung hanya pada sebelah kiri saja. Penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar terhindar dari gejala yang semakin parah.
Dengan istirahat dan perawatan medis, kebanyakan orang pulih dari saraf terjepit dalam waktu beberapa hari atau minggu. Terkadang, kondisi ini juga memerlukan operasi pembedahan untuk menghilangkan rasa sakit yang terjadi.
8. Postur Tubuh Tidak Baik
Postur tubuh yang buruk bisa menyebabkan sakit punggung. Kondisi ini sering terjadi pada pekerja kantoran yang duduk terlalu lama di depan komputer.
Postur tubuh buruk juga menimbulkan beberapa keluhan umu, seperti sakit kepala, tubuh terasa pegal, dan kelelahan. Anda dapat mengatasi kondisi ini dengan menggunakan bantal untuk menyangga punggung bawah saat duduk di kursi.
Gejala Nyeri Punggung
Tanda dan gejala nyeri punggung cenderung bervariasi, tergantung dari jenis penyakit dan kondisi kesehatan setiap orang. Adapun sejumlah gejala nyeri punggung yang umum terjadi, antara lain:
- Otot terasa nyeri
- Sensasi, seperti tertusuk, terbakar, atau tertusuk
- Nyeri menjalar hingga ke bagian kaki
- Sulit bergerak
Cara Mengatasi Nyeri Punggung
Ada banyak pilihan perawatan untuk meredakan nyeri punggung. Sebagai contoh, fisioterapi yang mampu mengurangi rasa sakit dengan berbagai terapi dan gerakan tertentu.
Anda juga bisa mengatasi nyeri punggung yang bersifat kronis dengan penggunaan obat-obatan medis, seperti antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini dapat berupa aspirin dan ibuprofen.
Jenis obat NSAID perlu dikonsumsi secara hati-hati karena dapat menimbulkan ketergantungan. Bahkan, obat ini juga menimbulkan efek samping, seperti pendarahan hebat.
Selain NSAID, penderita dengan nyeri punggung yang sulit diobati bisa mengonsumsi obat pereda nyeri nonopinoid, seperti tanezumab. Obat ini bisa mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Namun, obat tanezumab memiliki efek samping serius yang perlu diperhatikan. Misalnya, kerusakan sendi.
Cara Mencegah Nyeri Punggung
Setelah mengetahui penyebab dan obat nyeri punggung, Anda bisa mencegah nyeri punggung secara efektif. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Olahraga Rutin
Cobalah untuk olahraga secara rutin agar terhindar dari nyeri punggung yang semakin parah. Anda bisa melakukan gerakan aerobik dengan intensitas rendah untuk meredakan gangguan ini.
Olahraga memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan kekuatan dan daya tahan otot punggung. Namun, sebaiknya hindari aktivitas fisik berupa angkat beban karena bisa memicu ketegangan otot.
Apabila terpaksa mengangkat sesuatu yang berat, biarkan kaki Anda yang bekerja. Jaga agar punggung tetap lurus dan tekuk bagian lutut. Kemudian, pegang beban di dekat tubuh dengan hati-hati. Jika beban terlalu berat, mintalah bantuan teman atau orang lain.
Baca Juga: Manfaat Menjaga Postur Tubuh yang Baik
2. Latihan Otot Perut dan Punggung
Ada sejumlah latihan otot perut dan punggung yang bisa dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri. Latihan ini dapat meliputi:
- Plank: Mulailah dengan posisi push up, lalu tekuk lengan dan tahan tubuh dengan lengan bawah. Jaga pinggul, kaki, dan badan tetap lurus sambil mengencangkan otot perut dan bokong.
- Crunches: Sandarkan betis di kursi atau meja, lalu silangkan lengan di dada dan angkat bahu dari lantai. Jaga punggung bawah tetap rata agar memperkuat dan melatih otot inti dengan maksimal.
- Bridges: Berbaring telentang dengan lutut ditekuk 90 derajat dan telapak kaki rata di lantai. Kemudian, kencangkan otot inti dalam dan bergeraklah ke posisi bridge dengan mengangkat bokong dari lantai.
3. Menjaga Postur Tubuh Baik
Anda bisa menjaga postur tubuh baik dengan melakukan beberapa cara. Misalnya, berdiri tegak sambil mempertahan posisi panggul.
Jika terlalu lama berdiri, cobalah untuk meletakkan satu kaki di atas bangku kaki yang rendah. Hal ini diperlukan agar tubuh menjadi seimbang dan mengambil sebagian beban dari punggung bawah.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan posisi duduk yang baik dengan menggunakan bantal penyangga. Letakkan bantal pada bagian bawah punggung untuk mempertahankan lekukan normal tulang belakang. Kemudian, jaga agar lutut dan pinggul tetap rata agar terhindar dari nyeri punggung.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter apabila sakit punggung tidak kunjung membaik setelah 1 minggu menjalani perawatan mandiri di rumah atau terdapat gejala, seperti:
- Rasa nyeri muncul saat malam hari atau saat berbaring
- Menyebar ke salah satu atau kedua kaki
- Menyebabkan kelemahan, mati rasa, atau kesemutan
- Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
- Adanya pembengkakan atau kemerahan di bagian punggung.
Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU).
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source:
- Mayo Clinic. Back Pain. November 2024.
- WebMD. Back Pain Diagnosis and Treatment. November 2024.