Nyeri saraf dapat memberikan gejala yang bermacam-macam antara lain rasa tertusuk-tusuk yang memberat di malam hari, rasa kesemutan, ataupun rasa terbakar yang terus menerus. Nyeri saraf yang berat mungkin akan sangat mengganggu. Namun dengan terapi, seringkali nyeri bisa membaik dan terkontrol.
Adanya rasa nyeri dapat merupakan suatu peringatan. Contohnya, ketika posisi tangan Anda diletakkan terlalu dekat dengan kompor, saraf akan mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak dan tangan akan secara refleks menjauh dari kompor. Tetapi jika Anda memiliki kerusakan saraf, sistem ini tidak berfungsi. Saraf yang rusak dapat mengirimkan sinyal yang salah sehingga Anda merasakan nyeri padahal tidak ada pencetusnya, atau sebaliknya adanya kerusakan saraf ini malah menyebabkan Anda tidak merasakan apapun saat mengalami cedera.
Sensasi Mati Rasa
Kerusakan saraf dapat menyebabkan hilangnya mati rasa di ujung jari. Merajut, mengetik, dan mengikat sepatu Anda mungkin menjadi sulit. Banyak orang dengan kerusakan saraf mengatakan bahwa indra peraba mereka terasa tumpul, seolah-olah mereka selalu mengenakan sarung tangan.
Baca juga: Akupuntur Mengatasi Masalah Nyeri Punggung
Nyeri Saraf dan Tidur
Nyeri saraf seringkali lebih buruk di malam hari saat tidur. Kadangkala adanya pencetus ringan seperti tekena sprei atau tekanan saat berbaring dapat membuat nyeri saraf bertambah. Jika Anda mengalami kondisi ini , pastikan untuk mengonsultasikan hal ini ke dokter.
Kehilangan keseimbangan
Selain menumpulkan indra peraba, kerusakan saraf dapat menyebabkan kelemahan ototdan mempengaruhi keseimbangan Anda sehingga menyebabkan terjatuh. Penggunaan tongkat atau alat bantu jalan lainnya sangat disarankan. Terapi fisik dan okupasi juga dapat membantu.
Kondisi yang Menyebabkan Nyeri Saraf
Banyak kondisi seperti diabetes, herpes zoster, dan kanker dapat menyebabkan cedera dan nyeri saraf. Beberapa orang mengalami nyeri saraf tanpa alasan yang diketahui. Penting untuk mencoba menemukan penyebab yang mendasari rasa sakit saraf seperti diabetes yang tidak terkontrol, dan mencari pengobatan yang tepat untuk itu. Ini dapat membantu meringankan rasa sakit dan menghentikan perkembangan kerusakan.
Terapi OTC untuk Nyeri Saraf
Obat penghilang rasa sakit golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang dijual bebas mungkin merupakan pengobatan pertama yang direkomendasikan oleh dokter untuk Anda. Pilihan lain termasuk krim penghilang rasa sakit, salep, minyak, gel, atau semprotan yang digunakan pada kulit.
Obat Resep untuk Nyeri Saraf
Beberapa termasuk obat penghilang rasa sakit yang kuat yang membutuhkan resep. Obat-obatan yang awalnya digunakan untuk depresi dan epilepsi sering diresepkan untuk mengurangi rasa sakit saraf.
Baca juga: Fisioterapi dan Nyeri Bahu
Terapi Alami untuk Nyeri Saraf
Terapi alternatif dapat membantu. Sebagai contoh, penelitian telah menemukan bahwa akupunktur dapat meredakan nyeri saraf. Dalam beberapa kasus, nyeri saraf disebabkan atau diperburuk oleh kekurangan vitamin B-12.Konsumsi suplemen seringkali dapat membantu.
Mengontrol Kesehatan
Selain terapi dengan tenaga kesehatan, Anda juga dapat menjaga kesehatan Anda dengan rutin berolahraga, atur pola makan, menjaga berat badan agar ideal.
Selain bekerja dengan dokter Anda untuk menemukan perawatan yang berhasil, Anda dapat mengambil langkah lain untuk melawan rasa sakit kronis. Melakukan olahraga teratur, menjaga berat badan yang sehat, dan meningkatkan pola makan Anda dapat membantu.
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source