Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat kita kontrol dengan pengobatan dan perilaku hidup sehat. Tak ada kata terlambat untuk memulainya. Yuk, pertimbangkan cara mengontrol penyakit diabetes tanpa obat berikut!
Ketika Anda berpotensi menderita diabetes atau memiliki kadar gula darah tinggi. Pencegahan peningkatan kadar gula darah penting dilakukan terutama bila Anda memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, kolesterol tinggi hingga riwayat keluarga diabetes. Perilaku hidup sehat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat. Jika orang dewasa muda mendapat diagnosis diabetes dan kadar gula darah mereka hanya sedikit meningkat, mungkin obat-obatan belum diperlukan.
Perilaku hidup sehat membantu menjaga kadar gula darah yang sehat.
Cara mengontrol diabetes tipe 2 tanpa obat
1. Mengurangi Kelebihan Berat Badan
Kelebihan berat badan atau obesitas menjadi faktor risiko terkena diabetes. American Diabetes Association merekomendasikan penderita diabetes mengurangi setidaknya 7%-10% dari berat badan mereka untuk mencegah perkembangan penyakit. Semakin banyak Anda menurunkan berat badan, maka akan membawa manfaat yang lebih besar. Anda dapat makan makanan yang sehat dan seimbang serta olahraga teratur. Jika Anda berencana menurunkan berat badan bicarakan dengan dokter untuk mendapatkan saran sesuai kondisi kesehatan Anda.
2. Lebih Aktif Secara Fisik
Olahraga secara teratur dapat membakar kalori dan berkontribusi pada penurunan berat badan. Selain menurunkan berat badan, olahraga juga membantu menurunkan kadar gula darah Anda dan juga menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal.
Anda dapat menargetkan olahraga ringan 30 menit per hari, seperti berenang, jalan cepat, bersepeda, atau berlari. Anda aktif secara fisik total selama 150 menit setidaknya dalam seminggu. Anda juga bisa mencoba latihan ketahanan 2-3 kali dalam seminggu untuk meningkatkan kekuatan, keseimbangan, dan kemampuan Anda untuk bertahan dalam kehidupan yang aktif, seperti angkat besi, senam, dan yoga.
Batasi kegiatan sedentari, yaitu aktivitas yang lebih banyak dihabiskan untuk berdiam diri sehingga kalori yang keluar sedikit. Sebagai contoh, bekerja di depan komputer. Perilaku sedentari tidak hanya melibatkan pekerja kantoran saja, tetapi dalam gaya hidup sehari-hari, seperti menghabiskan waktu lama menonton TV, duduk dengan bermain gawai. Kondisi ini berbahaya dapat menyebabkan obesitas yang mana meningkatkan faktor risiko terkena penyakit diabetes.
Baca Juga: Gejala Penyakit Jantung
3. Batasi Asupan Makanan Olahan
Anda dapat memilih makanan yang sehat. Batasi konsumsi makanan olahan karena kurang bermanfaat untuk kesehatan. Makanan beku, siap saji termasuk hot dog, keripik, lebih banyak mengandung gula tambahan, lemak tidak sehat, dan pengawet kimia. Sebaiknya kurangi makanan kemasan bahkan makanan yang tinggi minyak nabati, biji-bijian, dan tanpa tambahan zat aditif dapat membantu mengurangi risiko diabetes. Studi menemukan diet tinggi makanan olahan dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 30%. Sementara konsumsi makanan utuh bergizi dapat mengurangi risiko ini.
4. Hindari Makanan Berlemak Tinggi
Batasi makanan berlemak tinggi untuk membantu menurunkan dan menjaga berat badan Anda. Pastikan Anda mendapatkan lemak baik atau lemak tak jenuh untuk meningkatkan kadar kolesterol baik dalam darah sehingga kesehatan jantung dan pembuluh darah baik. Anda dapat mengonsumsi berbagai sumber lemak baik di antaranya:
- Minyak zaitun, minyak canola, sunflower oil, dan lainnya
- Kacang almond, kacang tanah, biji rami, biji labu,
- Ikab salmon, sarden, tuna, makarel
Lemak jahat ditemukan dalam produk susu dan daging. Anda dapat membatasi konsumsi lemak jenuh dengan mengganti produk susu rendah lemak serta ayam atau ikan.
5. Optimalkan Kadar Vitamin D
Tahukah Anda Vitamin D berperan penting untuk manajemen gula darah. Beberapa penelitian juga menghubungkan kekurangan vitamin D dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Anda dapat mengonsumsi makanan tinggi vitamin D atau suplemen untuk membentuk mengoptimalkan kadar vitamin D dan mengurangi risiko diabetes.
Penting bagi kita untuk melengkapi kebutuhan vitamin D untuk kesehatan secara keseluruhan. Rendahnya kadar vitamin D pada tubuh dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit lainnya, seperti hipertensi, kardiovaskuler, intoleransi glukosa, termasuk diabetes. Bicarakan dengan dokter Anda untuk mengetahui kadar vitamin D Anda sebelum mulai mengonsumsi suplemen vitamin D.
Baca Juga: Tes Kesehatan Pria, Perlukah?
6. Minum Kopi atau Teh
Meskipun minum air putih menjadi minuman utama Anda. Beberapa sumber melaporkan kopi dan teh memiliki antioksidan yang dapat membantu melindungi Anda terhadap diabetes. Anda boleh saja minum kopi atau teh. Namun, sajikan minuman kopi dan teh dengan sedikit susu atau gula. Gula dan sirup tambahan dapat meningkatkan kadar gula darah dan mengurangi efek perlindungannya.
7. Hindari Kebiasaan Tidak Sehat
Perokok memiliki risiko lebih tinggi 30-40% terkena diabetes daripada yang tidak merokok. Berhenti merokok membantu mengontrol kadar gula darah. Merokok juga dapat meningkatkan seseorang menderita komplikasi diabetes, seperti penyakit ginjal dan kerusakan saraf.
Batasi konsumsi makanan siap saji karena kurang bermanfaat untuk kesehatan.
Cara Mengontrol Diabetes pada Anak
Diabetes tipe 2 pada anak-anak sedang meningkat. Jika anak Anda memiliki risiko terkena diabetes lakukan beberapa cara berikut untuk mengontrol diabetes pada anak-anak:
1. Lebih Aktif Bersama
Orang tua dapat membantu anak menjadi lebih aktif dengan melakukan kegiatan bersama. Dorong anak untuk bermain di luar, berjalan-jalan ke taman, bermain bola, jogging, traveling ke kebun binatang sehingga semua tetap aktif.
2. Tawarkan Camilan Bergizi
Orang tua dapat menyediakan camilan tinggi serat dan rendah gula tambahan. Ganti camilan olahan seperti keripik dengan buah segar, sayuran, smoothie, dan lainnya.
Baca Juga: 7 Resolusi Tahun Baru Paling Sehat
3. Batasi Waktu Menonton
Batasi perilaku sedentari, seperti duduk diam menonton TV atau perilaku lain yang menyebabkan jumlah kalori keluar sedikit sehingga memicu obesitas. Dorong anak untuk melakukan kegiatan lain, membuat kerajinan, bermain di luar rumah, dan lainnya.
Kapan Seseorang Memerlukan Pengobatan?
Dokter dapat meresepkan obat bagi seorang yang terdiagnosis dengan diabetes pada usia 40 atau 50 tahun. Sebab kadar gula darah yang sedikit meningkat dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti kerusakan saraf atau pembuluh darah. Kerusakan tersebut dapat mengakibatkan komplikasi, seperti penyakit ginjal. Tujuan pengobatan ini untuk menunda atau mencegah efek berbahaya dari diabetes.
Itulah beberapa cara mengontrol diabetes tanpa obat, penting untuk membuat perubahan pola hidup yang dapat membantu Anda mengurangi risiko diabetes. Makan-makanan yang tepat dan menerapkan perilaku hidup sehat dapat mengontrol dan memberikan peluang terbaik untuk menghindari diabetes.
Orang tua juga dapat memfasilitasi perilaku sehat lainnya dengan mendorong anak untuk olahraga, menawarkan makanan bergizi, dan membatasi waktu menonton. Selain perilaku hidup sehat, lengkapi juga dengan rutin melakukan pemeriksaan dokter untuk menghindari komplikasi kesehatan serius dari diabetes di masa depan, seperti ginjal, jantung, dan kerusakan saraf.
Telah direview oleh dr. Dorine Istimawarum
Source:
- Cara Mengontrol Diabetes Tipe 2
- Pencegahan Diabetes: 5 Tips untuk Mengambil Kendali
- Perubahan Gaya Hidup untuk Membantu Mengendalikan Diabetes