Gejala penyakit jantung menjadi tanda awal yang harus diperhatikan. Bahkan ada sebagian orang yang tidak merasakan gejala awal penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit yang bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, penting menaruh perhatian bahaya penyakit jantung dan pencegahannya. Jika Anda mengetahui lebih awal maka penanganan dapat dilakukan dengan segera untuk menghindari komplikasi yang fatal. Lebih jelasnya, simak ulasan berikut ini!
Penyakit jantung: Umumnya melibatkan penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah yang menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan stroke.
Gejala Penyakit Jantung
Setiap jenis penyakit jantung memiliki gejala penyakit jantung yang berbeda. Namun, banyak juga penyakit jantung yang memiliki gejala yang sama. Semua tergantung kondisi dan seberapa parah penyakit itu. Sedikit gambaran, berikut ini gejala penyakit jantung yang dapat penderita rasakan berdasarkan jenisnya.
Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi saat pembuluh darah arteri koroner tersumbat akibat plak dari lemak dan kolesterol. Hal ini mengakibatkan fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi terganggu. Gejala serangan jantung dapat berupa rasa tidak nyaman di dada, seperti tertekan benda berat, rasa nyeri di dada, lengan, dan di bawah tulang dada. Rasa tidak nyaman atau nyeri juga dapat menjalar ke bagian tubuh lain, seperti punggung, rahang, tenggorokan, atau lengan. Seseorang yang mengalami serangan jantung mungkin juga merasakan gejala sebagai berikut:
- Rasa penuh pada perut
- Berkeringat dingin
- Mual, muntah
- Pusing
- Badan terasa lemah
- Rasa cemas
- Sesak napas
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
Gejala penyakit jantung ini dapat dirasakan selama 30 menit atau lebih yang diawali dengan rasa tidak yaman hingga terasa semakin sakit. Namun, pada sebagian orang terutama penderita diabetes gejala serangan jantung dapat menjadi tidak khas.
Penyakit Jantung Koroner (Angina)
Angina adalah jenis penyakit jantung yang sering terjadi. Angina terjadi saat pasokan darah yang menuju otot jantung terhambat oleh plak di pembuluh darah arteri. Gejala yang umumnya timbul adalah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada bagian dada, seperti ditekan benda berat. Gejala lain yang dirasakan dapat berupa:
- Sesak napas
- Berdebar-debar
- Detak jantung lebih cepat
- Kelemahan atau pusing
- Mual
- Berkeringat dingin
Aritmia (Irama jantung tidak teratur)
Pernah merasakan jantung berdebar-debar? Jika iya, ini menjadi tanda salah satu gejala dari Aritmia. Aritmia terjadi karena gangguan pada irama jantung yang terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur. Pada kondisi jantung yang sehat dapat pula terjadi aritmia. Namun jika aritmia terjadi secara terus-menerus berarti ada masalah pada jantung Anda. Gejala aritmia yang muncul memiliki ciri sebagai berikut:
- Pusing
- Dapat menyebabkan pingsan
- Sesak napas
- Rasa tidak nyaman di dada
- Kelemahan atau rasa lelah
Fibrilasi Atrium
Penyakit jantung ini merupakan salah satu jenis dari aritmia atau gangguan pada irama jantung. Gejala yang muncul pada fibrilasi atrium ialah sebagai berikut:
- Berdebar-debar
- Tubuh terasa lemas
- Pusing
- Rasa tidak nyaman di dada
- Sesak napas
Penyakit Katup Jantung
Pernah dengar katup jantung? Jantung terdiri dari 4 katup yang berfungsi untuk menjaga aliran darah dari dan menuju jantung. Jadi, fungsi katup jantung adalah untuk menjaga aliran darah yang berasal dari jantung mengalir dengan benar. Jika katup jantung memiliki gangguan, ada beberapa gejala yang dapat dirasakan seperti:
- Sesak napas
- Kelemahan atau pusing
- Nyeri dada saat beraktivitas atau cuaca dingin
- Jantung berdebar-debar
- Pingsan
Penyakit katup jantung dapat berujung pada gagal jantung. Gejala yang dirasakan pada gagal jantung ialah sebagai berikut:
- Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki atau perut
- Penambahan berat badan yang cepat
- Pingsan
Gagal jantung
Gagal jantung terjadi saat pompa jantung melemah sehingga jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Gejala yang biasa terjadi di antaranya sebagai berikut:
- Sesak napas saat aktivitas atau beristirahat, terutama saat berbaring tanpa bantal
- Batuk dengan lendir jernih
- Pusing
- Kelelahan dan mual
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Nyeri dada
- Pembengkakan pada pergelangan kaki, kaki atau perut
- Penambahan berat badan yang cepat
Makanan tinggi lemak dan karbohidrat dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.
Penyebab Penyakit Jantung
Sebenarnya penyebab penyakit jantung tergantung dari jenis gangguan yang dialami. Lebih jelas berikut uraian singkatnya.
1. Penyakit jantung koroner disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gaya hidup tidak sehat, obesitas, merokok, kurang aktivitas fisik/olahraga, makan tinggi lemak dan karbohidrat.
2. Penyakit jantung bawaan sampai saat ini belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, beberapa faktor risiko berikut ini diperkirakan turut berperan menyebabkan penyakit jantung bawaan, yaitu ibu terinfeksi rubella saat hamil, kelainan genetik, atau konsumsi obat tertentu pada ibu hamil.
3. Infeksi jantung yang biasa disebabkan oleh virus atau bakteri. Umumnya bakteri yang sering ditemukan, yakni Streptococcus beta hemolyticus grup A.
4. Jantung koroner, infeksi, atau adanya kelainan katup jantung menjadi penyebab penyakit gagal jantung.
5. Aritmia sendiri disebabkan oleh kelainan bawaan, konsumsi alkohol hingga kafein yang berlebihan, efek samping obat, dan stres.
Obat Penyakit Jantung
Sama halnya dengan penyebab penyakit jantung, obat untuk penderita jantung pun tergantung dari gangguan yang diidapnya. Berikut obat penyakit jantung sesuai jenis penyakitnya.
1. Pada penderita jantung koroner pemberian obat pengencer darah, seperti aspirin atau clopidogrel, dan nitrat. Pemberian ini dilakukan untuk mencegah terjadi sumbatan lebih berat di pembuluh darah jantung.
2. Pada penderita jantung bawaan dilakukan tindakan pembedahan untuk menutup kebocoran pada katup jantung.
3. Pada penderita infeksi jantung dilakukan pemberian antibiotik yang sesuai dengan jenis kumannya. Selain itu, diberikan juga anti radang dan pengencer darah.
4. Pada penderita gagal jantung, dokter akan memberikan obat untuk meningkatkan kekuatan jantung dalam memompa darah. Jadi, pengobatan ini dilakukan untuk mengurangi cairan di dalam tubuh yang otomatis akan mengurangi beban jantung.
5. Pada penderita penyakit jantung aritmia dengan memberikan obat-obatan yang berfungsi untuk mengendalikan irama jantung. Contohnya, seperti beta blocker, diltiazem dan verapamili.
Cara Mencegah Penyakit Jantung
Ada beberapa upaya yang dapat Anda lakukan untuk mencegah penyakit jantung di anataranya sebagai berikut:
1. Menciptakan pola makan sehat, seperti konsumsi makanan tinggi serat, rendah gula, dan rendah lemak
2. Melakukan latihan fisik secara rutin, seperti berolahraga, jogging, bersepeda setidaknya 30 menit sehari.
3. Menghindari asap rokok dan tentunya tidak merokok
4. Melakukan medical check up secara rutin untuk memantau gula darah, tekanan darah dan kolesterol.
Rumah Sakit Jantung Jakarta
Rumah Sakit Jantung Jakarta merupakan salah satu rumah sakit yang fokus melayani jantung dan pembuluh darah. RS jantung Jakarta sudah berdiri sejak 2008. Rumah sakit khusus ini melayani pasien mulai dari anak-anak hingga dewasa. Rumah sakit tipe B ini memiliki visi untuk mewujudkan rumah sakit yang tepat khususnya dalam melayani penyakit jantung kepada seluruh masyarakat Indonesia. Layanan yang tersedia mulai dari pengobatan khusus jantung dan pembuluh darah dengan berbagai kondisi dan penyertanya. Anda dapat mengunjungi Rumah Sakit Jantung Jakarta di Matraman Raya, Jakarta Timur.
Gejala penyakit jantung berbeda-beda tergantung faktor pemicunya. Sekarang kita tahu penyakit jantung menjadi salah satu penyakit berbahaya. Sudah saatnya menjaga kesehatan jantung. Pasalnya jantung menjadi organ penting dalam tubuh manusia. Fungsinya untuk memompa dan menyebarkan darah dengan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan menjalankan hidup sehat dan rutin medical check up. Yuk, jaga kesehatan jantung dengan mengonsumsi makanan sehat, rajin olahraga, menghindari stres, dan istirahat yang cukup.
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source