Penyakit tiroid adalah gangguan pada kelenjar tiroid yang memengaruhi produksi hormon penting untuk metabolisme, pertumbuhan, dan suhu tubuh. Jika tidak diobati, penyakit ini bisa berbahaya dan menyebabkan masalah kesehatan serius.
Gejala umum penyakit tiroid meliputi pembengkakan leher dan gangguan metabolisme.
Penyakit tiroid mungkin tidak sepopuler beberapa kondisi kesehatan lainnya, tetapi dampaknya bisa sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Kelenjar tiroid yang terletak di bagian depan leher, memproduksi hormon yang mengatur berbagai fungsi tubuh, termasuk metabolisme dan energi.
Ketidakseimbangan hormon tiroid dapat menyebabkan berbagai gejala, dari kelelahan hingga gangguan jantung. Mari kita kenali lebih lanjut mengenai penyakit tiroid di bawah ini.
Apa Itu Penyakit Tiroid?
Penyakit tiroid adalah gangguan yang memengaruhi kelenjar tiroid, organ kecil berbentuk kupu-kupu di leher yang berfungsi untuk mengeluarkan hormon penting. Hormon-hormon ini mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti metabolisme, pertumbuhan, dan suhu tubuh.
Kelenjar tiroid bekerja dengan bantuan kelenjar hipofisis dan hipotalamus di otak untuk menjaga keseimbangan hormon. Jika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon, otak akan memberikan sinyal untuk menyesuaikan produksinya.
Penyakit kelenjar tiroid umum meliputi hipertiroidisme (kelebihan hormon), hipotiroidisme (kekurangan hormon), gondok (pembengkakan kelenjar tiroid), dan nodul tiroid (benjolan pada kelenjar tiroid).
Penyakit tiroid bisa berbahaya jika tidak diobati. Bahaya penyakit tiroid pada wanita menyebabkan gangguan menstruasi, kesuburan, dan risiko keguguran.
Sementara pada pria, bisa berdampak pada libido, fungsi seksual, dan kesehatan jantung. Namun, dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, seperti obat atau terapi, banyak kasus tiroid dapat dikelola dengan baik.
Meskipun beberapa kondisi mungkin memerlukan pengobatan seumur hidup, banyak orang dapat hidup sehat dan aktif dengan perawatan yang sesuai.
Baca Juga: 12 Cara Hilangkan Sakit Kepala
Penyebab Penyakit Tiroid Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan jenis penyakitnya, penyakit tiroid dapat disebabkan karena beberapa faktor. Di antaranya:
1. Hipertiroid
Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk gangguan pada kelenjar hipofisis di otak yang mengatur kelenjar tiroid.
Selain itu, penyakit Graves yang merupakan gangguan autoimun dapat menyebabkan hipertiroidisme dengan merangsang kelenjar tiroid secara berlebihan. Kerusakan atau peradangan pada kelenjar tiroid, seperti dalam kasus tiroiditis, juga dapat memicu produksi hormon yang berlebihan.
2. Hipotiroid
Hipotiroidisme adalah kondisi di mana produksi hormon tiroid tidak mencukupi. Penyebabnya bisa berupa gangguan autoimun seperti penyakit Hashimoto, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid.
Riwayat operasi pengangkatan kelenjar tiroid atau paparan tinggi terhadap iodin juga dapat mengurangi produksi hormon tiroid. Selain itu, beberapa obat, seperti litium dapat mengganggu produksi hormon tiroid dan menyebabkan hipotiroidisme.
3. Gondok
Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid yang biasanya disebabkan oleh defisiensi iodin dalam diet. Iodin adalah nutrisi penting yang dibutuhkan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon.
Ketika tubuh kekurangan iodin, kelenjar tiroid dapat membesar sebagai upaya untuk meningkatkan produksi hormon sehingga menyebabkan pembengkakan yang dikenal sebagai gondok.
4. Nodul Tiroid
Nodul tiroid merupakan benjolan yang muncul pada kelenjar tiroid dan bisa berupa benjolan padat atau berisi cairan. Penyebabnya seringkali terkait dengan defisiensi iodin atau penyakit Hashimoto, terutama pada kasus hipotiroidisme.
Meskipun sebagian besar nodul tiroid tidak bersifat kanker, beberapa dapat berkembang menjadi tumor malignan.
5. Kanker Tiroid
Kanker tiroid adalah jenis kanker yang muncul dari sel-sel di kelenjar tiroid. Penyebab pasti kanker tiroid belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor risiko termasuk paparan radiasi di area leher dan riwayat keluarga dengan kanker tiroid.
Kanker tiroid dapat muncul sebagai benjolan pada kelenjar tiroid yang biasanya tidak nyeri dan memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
Baca Juga: Mengenal Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) Jantung
6. Tiroiditis
Tiroiditis merupakan peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, atau pengaruh faktor lingkungan. Tiroiditis dapat menyebabkan kelenjar tiroid mengalami pembengkakan dan berfungsi tidak normal yang dapat mengarah pada hipertiroidisme sementara diikuti oleh hipotiroidisme.
Penyakit ini termasuk tiroiditis subakut, yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dan tiroiditis autoimun seperti penyakit Hashimoto.
Adapun beberapa faktor risiko yang membuat seseorang rentan terkena penyakit tiroid adalah:
- Perempuan sejak lahir (AFAB)
- Riwayat keluarga penyakit tiroid
- Sindrom Turner
- Penggunaan obat dengan kadar yodium tinggi
- Kekurangan yodium
- Usia di atas 60 tahun
- Terapi radiasi pada kepala atau leher
Gejala Penyakit Tiroid
Gejala penyakit tiroid dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat gangguan yang dialami. Namun, umumnya gejala ciri-ciri tiroid yang sering terjadi, seperti:
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Kelelahan atau kelelahan
- Gangguan tidur
- Sensasi panas atau dingin yang tidak biasa
- Keringat berlebih atau kulit kering
- Kerontokan rambut
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Perubahan nafsu makan
- Pembengkakan pada leher (goiter)
- Masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit
- Perubahan suasana hati atau kecemasan
Cara Mengatasi Penyakit Tiroid
Cara mengobati kelenajr tiroid yang bermasalah bergantung pada jenis dan penyebabnya. Tujuannya adalah mengembalikan kadar hormon tiroid ke level yang sehat.
Berikut beberapa cara mengatasi penyakit tiroid yang umum dilakukan:
1. Obat Antitiroid (Metimazol dan Propiltiourasil)
Obat antitiroid seperti metimazol dan propiltiourasil bekerja dengan menghambat produksi hormon oleh kelenjar tiroid. Dengan penggunaan obat ini, kelenjar tiroid tidak dapat memproduksi hormon dalam jumlah berlebihan sehingga membantu mengatasi gejala hipertiroidisme.
2. Terapi Radioiodine (Yodium Radioaktif)
Terapi radioiodine melibatkan penggunaan yodium radioaktif untuk merusak sel-sel kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Proses ini mengurangi produksi hormon tiroid secara signifikan sehingga membantu menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.
Terapi ini sering digunakan untuk menangani kasus hipertiroidisme yang tidak merespons pengobatan obat.
3. Beta-Blocker
Beta-blocker adalah obat yang tidak secara langsung memengaruhi produksi hormon tiroid, tetapi efektif dalam mengendalikan gejala yang disebabkan oleh hipertiroidisme. Obat ini membantu mengurangi detak jantung yang cepat dan gejala lain seperti gemetar dan kecemasan.
4. Operasi
Operasi pengangkatan tiroid atau tiroidektomi merupakan pilihan untuk pengobatan yang lebih permanen. Dalam prosedur ini, kelenjar tiroid diangkat secara keseluruhan atau sebagian.
Setelah operasi, Anda harus mengonsumsi hormon tiroid sintetik seumur hidup untuk menggantikan hormon yang tidak lagi diproduksi oleh kelenjar tiroid. Ini memastikan tubuh Anda tetap mendapatkan kadar hormon yang diperlukan untuk fungsi normal.
Baca Juga: 5 Jenis Fisioterapi Dada Sesuai Kebutuhan dan Prosedurnya
Bila Anda mengalami ciri-ciri tiroid ganas, segera konsultasi ke Ciputra Medical Center. Di Rumah Sakit Ciputra, Anda dapat mengakses beragam layanan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Selain itu, untuk kenyamanan Anda, Anda juga bisa mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan mudah dan cepat.
Source:
- Mayo Clinic. Hypothyroidism (underactive thyroid). Diakses 2024.
- Healthline. Hypothyroidism: Signs and Symptoms. Diakses 2024.