Fisioterapi dada mencakup serangkaian teknik khusus untuk meningkatkan fungsi paru-paru dan pernapasan dan bertujuan untuk mengeluarkan lendir/dahak sehingga saluran pernapasan akan lebih terbuka. Penjelasan lengkap mengenai Fisioterapi dada akan dijelaskan di bawah ini.
Fisioterapi dada bertujuan meredakan gangguan pernapasan, mengeluarkan lendir, hingga meningkatkan kapasitas paru-paru.
Apa Itu Fisioterapi Dada?
Fisioterapi dada adalah suatu terapi yang difokuskan pada perbaikan saluran pernapasan melalui serangkaian teknik dan latihan. Tujuannya untuk mengatasi gangguan pernapasan, meningkatkan kapasitas paru-paru, serta membantu mengeluarkan lendir berlebih yang dapat menghambat fungsi normal saluran pernapasan. Metode ini penting untuk individu dengan gangguan pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, atau infeksi pernapasan untuk peningkatan kualitas hidup.
Baca Juga: Apa Saja Penyakit yang Ditangani Fisioterapi?
Jenis-Jenis Tindakan Fisioterapi Dada
Tindakan fisioterapi dada mencakup berbagai metode yang bertujuan untuk mengeluarkan lendir yang menumpuk di saluran pernapasan, memperbaiki pola pernapasan, dan mengatasi gangguan pernapasan. Beberapa jenis tindakan fisioterapi dada meliputi:
1. Postural Drainage
Postural Drainage adalah teknik dengan memposisikan tubuh pasien untuk membantu mengeluarkan lendir/dahak berlebih yang menumpuk di dalam paru-paru atau saluran pernapasan.
Dalam metode ini, pasien diposisikan pada berbagai posisi yang bertujuan mengalirkan lendir menuju bagian atas saluran pernapasan sehingga lendir akan lebih mudah dikeluarkan saat pasien batuk atau bernapas dalam.
Fisioterapis akan memastikan bahwa posisi pasien tepat untuk masing-masing segmen saluran pernapasan. Postural drainage digunakan untuk pasien dengan produksi lendir yang berlebih atau gangguan pernapasan kronis, seperti PPOK atau fibrosis kistik. Meskipun teknik ini efektif, penggunaannya harus diarahkan oleh fisioterapis yang terlatih untuk memastikan keselamatan dan efektifitas prosedur.
2. Chest Percussion
Chest percussion menggunakan tepukan atau pukulan lembut pada dada pasien dengan tujuan mengeluarkan lendir yang menumpuk di dalam saluran pernapasan seperti pada kondisi fibrosis kistik, bronkitis, atau PPOK. Teknik ini biasanya dilakukan dengan menepuk nepuk menggunakan tangan dengan posisi jari-jari seperti mangkuk atau dengan bantuan alat khusus yang dapat menghasilkan getaran lembut pada dada. Chest percussion biasanya dilakukan di area tertentu pada dada, punggung, atau bagian samping tubuh.
Baca Juga: Fisioterapi Saraf Kejepit, Kenali Prosedurnya!
Spirometer Insentif digunakan untuk mengatasi masalah pernapasan, seperti PPOK atau bronkitis.
3. Positive Expiratory Pressure Technique (PEPT)
Positive Expiratory Pressure Technique (PEPT) bertujuan mengeluarkan lendir dari saluran pernapasan dengan menggunakan tekanan saat pasien menghembuskan napas. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti perangkat PEPT atau alat hawthorn.
Cara kerjanya adalah sebagai berikut:
- Pasien menarik napas dalam.
- Saat menghembuskan napas, pasien menutup mulut dan hidungnya sehingga udara tertahan di dalam paru-paru.
- Aliran udara yang tertahan akan menimbulkan tekanan di saluran pernapasan, membantu membuka saluran yang mungkin tertutup oleh lendir.
- Ketika pasien membuka mulutnya, udara yang tertahan akan keluar, membawa lendir dan partikel-partikel keluar dari saluran pernapasan.
- Proses ini diulang beberapa kali selama sesi fisioterapi.
Teknik ini direkomendasikan untuk pasien dengan gangguan pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), fibrosis kistik, atau bronkitis kronis.
4. Active Cycle of Breathing Technique (ACBT)
Selain mengeluarkan lendir berlebih, Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) juga digunakan untuk meningkatkan kapasitas paru-paru. Teknik ini melibatkan siklus pernapasan yang terstruktur, yang terdiri dari tiga tahap utama:
- Napas Dangkal: Pasien diminta untuk bernapas secara dangkal dan rileks selama beberapa napas. Tujuannya untuk mempersiapkan saluran pernapasan dan membangkitkan sensasi napas.
- Napas Dalam: Pada tahap ini, pasien diinstruksikan untuk bernapas lebih dalam dan perlahan. Ini membantu memperluas area saluran pernapasan dan membantu pembukaan alveoli (kantong udara di paru-paru) yang mungkin terkekang oleh lendir.
- Teknik Huffing: Teknik huffing melibatkan napas yang kuat dan singkat, dengan suara “huff” yang dihasilkan saat mengeluarkan napas. Ini membantu menggerakkan lendir ke saluran pernapasan yang lebih besar sehingga mudah untuk dikeluarkan saat pasien batuk atau mengeluarkan napas kuat.
ACBT sering digunakan untuk pasien dengan gangguan pernapasan kronis, seperti asma, bronkitis kronis, atau fibrosis kistik, serta bagi yang mengalami produksi lendir berlebihan dalam saluran pernapasan.
Baca Juga: Manfaat Fisioterapi
5. Spirometer Insentif
Spirometer Insentif digunakan untuk membantu pasien memperbaiki pola pernapasan, meningkatkan kapasitas paru-paru, dan mengatasi kondisi, seperti PPOK, bronkitis, atau kondisi pernapasan lainnya.
Cara kerjanya sederhana, yaitu pasien menghirup melalui alat ini dengan tenaga sekuat mungkin dan tindakan ini menggerakkan perangkat yang menunjukkan gambar atau indikator angka. Tujuan utamanya memberikan insentif visual kepada pasien, memberikan umpan balik langsung mengenai seberapa dalam dan mengetahui seberapa kuat pasien mampu bernapas mendorong pasien mengambil napas lebih dalam dan lebih kuat, membantu melatih otot pernapasan, memperbaiki ventilasi paru-paru, serta secara bertahap meningkatkan kapasitas paru-paru.
Setiap jenis tindakan fisioterapi dada memiliki tujuan dan metodenya masing-masing dan pemilihannya tergantung pada kondisi pasien serta keputusan bersama antara pasien dan fisioterapis yang berpengalaman. Untuk itu, sebelum memutuskan menjalani fisioterapis dada, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kami agar mendapatkan perawatan yang tepat.
Telah direview oleh Sasana Ciputra Physiotherapy Clinic
Source:
- Keamanan dan Kemanjuran Fisioterapi Dada pada Pasien COVID-19: Tinjauan Kritis
- Drainase Postur: Apakah Ini Benar-Benar Berfungsi?
- Apa Itu Perkusi Dada?