Apa itu USG dan apa sajakah jenis-jenis USG? USG adalah sebuah alat khusus yang ditempelkan di kulit untuk memproduksi gambar guna membantu mendiagnosis penyakit, memonitor organ, dan lainnya. Jenis-jenis USG punberagam mulai dari USG eksternal, internal, dan endoskopi. Lebih jelas simak ulasan berikut!
Berdasarkan tujuan peggunaannya USG terbagi menjadi 2 kategori, yakni USG kehamilan dan USG diagnostik.
Pernah mendengar istilah USG atau Ultrasound? Ya mungkin banyak orang mengenal USG sebagai alat untuk melihat janin pada ibu hamil. Itulah kegunaan USG yang paling umum diketahui. Namun, USG juga memiliki kegunaaan lain untuk sejumlah organ. Lalu, sebenarnya apa itu USG? Supaya tidak salah kaprah kenali lebih jauh seputar USG lewat uraian berikut.
Pemeriksaan USG atau Ultrasound
USG atau ultrasound adalah sebuah alat yang menggunakan gelombang suara untuk merekam gambar yang ada di dalam tubuh. Alat ini disebut juga transduser, mengeluarkan suara frekuensi tinggi yang kemudian merekam gema saat gelombang suara dipantulkan kembali untuk menentukan ukuran, bentuk, dan konsistensi jaringan lunak serta organ. Informasi akan disampaikan melalui gambar di layar komputer. Teknologi ini dapat membantu mendiagnosis dan mengobati kondisi tertentu. Seorang sonografi akan membantu melakukan tes ini. Lalu, ahli radiologi atau dokter Anda akan menafsirkan hasil gambar USG.
Kegunaan USG
USG memiliki banyak kegunaan dalam pengobatan mulai dari mendiagnosis kondisi tertentu, membimbing dokter melakukan prosedur medis yang tepat hingga memastikan dan menentukan tanggal kehamilan.
Kehamilan: Gambar USG memiliki banyak kegunaan selama kehamilan. Anda dapat mengetahui keberadaan bayi, menentukan tanggal kehamilan, hingga mendeteksi potensi masalah selama kehamilan. USG sebagai alat skrining yang bermanfaat mendeteksi beberapa masalah kehamilan, seperti psisi sbayi sungsang, masalah plasenta, termasuk cacat lahir. Orang tua dapat mengetahui jenis kelamin bayi mereka melalui USG di tengah kehamilan. Bahkan dokter dapat menggunakan ultrasound untuk memperkirakan seberapa besar bayi sebelum kelahiran.
Diagnostik: Biasanya dokter menggunakan pencitraan ultrasonik dalam mendiagnosis berbagai macam kondisi yang mempengaruhi organ dan jaringan lunak tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah, hati, kandung empedu, limpa, pankreas, ginjal, kandung kemih, rahim, ovarium, mata, tiroid, dan testis. Namun, ultrasound memiliki beberapa batasan diagnostik; gelombang suara tidak menyebar dengan baik melalui tulang yang padat atau bagian tubuh yang mungkin menahan udara atau gas, seperti usus.
Digunakan selama prosedur medis: Pencitraan ultrasonik dapat membantu dokter selama prosedur, seperti biopsi jarum. Ketika dokter mengangkat jaringan dari area yang tepat di dalam tubuh untuk diuji di laboratorium.
Aplikasi terapeutik: Ultrasonografi terkadang digunakan untuk mendeteksi dan mengobati cedera jaringan lunak.
Jenis-Jenis USG
Umumnya, ultrasound menggunakan transduser di permukaan kulit. Namun, untuk mendapatkan diagnostik yang lebih baik dengan memasukan transduser khusus ke salah satu bagian tubuh. jenis-jenis USG meliputi:
USG eksternal: Pada USG ini menggunakan alat bantu bernama probe. Alat ini dilengkapi sensor pada ujungnya untuk menangkap gelombang suara dari permukaan kulit. USG eksternal digunakan untuk melihat kelainan atau gejala pada organ tubuh. Selain itu, USG eksternal digunakan untuk melihat kondisi janin selama kehamilan.
USG internal: USG transvaginal merupakan salah satu contoh USG internal. Pada USG ini dilakukan dengan memasukan alat bantu probe berukuran selebar dua jari melalui vagina. Biasanya jenis USG ini dilakukan dokter untuk memeriksa kondisi organ daerah panggul, seperti rahim dan indung telur.
USG endoskopi: Alat bernama endoskopi yang berbentuk seperti selang tipis, panjang, dan fleksibel dilengkapi dengan kamera, lampu, dan sensor USG di ujungnya. Biasanya alat akan dimasukan melalui mulut untuk memeriksa organ bagian atas, mulai dari kerongkongan hingga lambung.
Sesuai dengan jenisnya, berkut ini beberapa penggunaan USG pada sejumlah organ yang perlu Anda ketahui.
USG kepala: USG kepala biasanya dilakukan pada bayi yang berfungsi mendeteksi kelinan otak. Ini mungkin terjadi pada kelahiran prematur, kelainan bawaan lahir, cedera, perdarahan otak, radang otak hingga peradangan selaput otak (meningitis). Lain halnya pada orang dewasa USg kepala digunakan untuk mendeteksi lokasi tumor secara tepat saat operasi ketika tulang tengkorak sudah dibuka.
USG leher: USG leher digunakan untuk memonitor keadaan organ dalam leher. Beberapa organ yang dapat dievaluasi, seperti pembuluh darah leher, kelenjar tiroid dan kelenjar air liur, serta kelainan lain dalam leher. USG leher juga digunakan untuk biopsi yaitu pengambilan sampel jaringan di bagian leher.
USG mammae: USG mammae atau payudara berfungsi mendeteksi jenis, ukuran, dan lokasi benjolan pada payudara. Selain itu, digunakan untuk proses biopsi pada payudara.
USG perut: USG perut bisa diakukan untuk melihat kelainan organ pada bagian perut. Misalnya saja kelainan organ hati, empedu, limpa, dan pankreas. Selain itu, USG perut juga bisa melihat gejala lain seperti hernia, radang usus buntu, dan pembesaran kelenjar getah bening dalam perut. Tentunya USG perut juga sebagai alat untuk membantu pada tindakan biopsi jaringan organ dalam perut hingga saat mengeluarkan cairan dari rongga perut pada sites.
USG panggul: USG panggul berfungsi melihat kelainan kandung kemih yang mengganggu saat buang air kecil. Selain itu, USG panggul secara khusus dilakukan pasien wanita untuk mendeteksi kelainan pada rahim dan indung telur. USG panggul juga dapat digunakan untuk mencari lokasi KB spiral dan dapat memandu mengarahkan dokter saat tindakan pengambilan sel telur untuk bayi tabung.
USG testis: USG testis atau buah zakar dilakukan untuk memeriksa kelainan pada testis. Beberapa kelainan testis diantaranya, seperti tumbuhnya tumor atau kista, testis yang tidak turun (Kriptorkismus), varises pembuluh testis yang dapat menyebabkan kemandulan.
USG transvaginal: Apa itu USG transvaginal? USG transvaginal adalah USG internal dengan memasukan alat untuk melihat keadaan rahim dan indung telur pada wanita. Biasanya USG ini dilakukan untuk mendeteksi kelainan rahim yang menyebabkan perdarahan dari vagina, nyeri panggul, dan kemadulan. Melalui USG transvaginal juga bisa mendeteksi pertumbuhan kista dan jaringan yang tidak normal lain pada rahim. Selama kehamilan, USG transvaginal juga dapat dilakukan untuk memonitor denyut jantung janin, serta melihat kelainan pada serviks yang dapat mengakibatkan kelahiran prematur atau keguguran.
USG kehamilan: Selama kehamilan perlu dilakukan USG untuk memastikan, memeriksa kondisi perkembangan janin. Mulai dari usia kehamilan, denyut jantung janin, jumlah air ketuban, jenis kelamin hingga waktu persalinan. Selain itu, USG juga dapat melihat kelainan lain, seperti kehamilan etopik, hamil kembar, keguguran, cacat janin, dan lainnya.
USG kehamilan dapat dilakukan untuk memantau perkembangan janin hingga mengecek kondisi rahim.
Manfaat USG
Setelang mengetahui jenis-jenis USG, ternyata ada banyak keuntungan saat melakukan USG diantaranya sebagai berikut.
- Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit karena tidak memerlukan suntikan, sayatan
- Pasien tidak terpapar radiasi pengion membuat prosedur ini lebih aman daripada teknik diagnostik lain, seperti sinar-x dan CT scan. Namun, faktanya tidak ada efek berbahaya bila digunakan sesuai arahan penyedia layanan kesehatan.
- USG bisa menangkap gambar jaringan lunak yang tidak tampak baik pada sinar-X.
- USG dapat diakses secara luas dengan biaya yang lebih murah dibanding metode lain
Persiapan Selama USG
Apa saja yang perlu dipersiapkan saat menjalani pemeriksaan USG? Sebenarnya tergantung jenis pemeriksan USG yang Anda lakukan. Dokter akan menawarkan beberapa instruksi khusus, seperti tidak makan atau minum apapun selama beberapa jam sebelum tes. Atau mungkin sebaliknya, Anda disarankan untuk minum beberapa gelas air sebelum tes dan tidak buang air kecil untuk memastikan kandung kemih penuh. Gunakan pakaian nyaman yang mudah dilepas atau dilepas sebagian. Namun, biasanya penyedia layanan kesehatan akan memberikan pakaian khusus untuk memudahkan selama USG. Jangan lupa untuk melepaskan perhiasan pada area yang akan diperiksa. Pemeriksaan USG endoskopi, dokter akan memberikan suntikan obat penenang atau bius lokal di tenggorokan agar menjadi kebas. Gunanya untuk menghindari rasa mual dan nyeri saat USG endoskopi. Jika USG transvaginal, dokter akan memasukkan probe yang sudah diberi pelumas dan dilapisi pelindung steril. Selama pemeriksaan USG biasanya memakan waktu 15-45 menit tergantung jenis USG-nya.
Itulah penjelasan mengenai apa itu USG hingga jenis-jenis USG. Meskipun pemeriksaan USG minim resiko, tapi prosedur ini memiliki beberapa keterbatasan. Pada bagian organ yang terhalang tulang dan gas sebaiknya disarankan untuk melakukan prosedur lain, seperti CT Scan, MRI, dan Rontgen. Sebelum melakukan USG, perlu diperhatikan bagi Anda yang memiliki riwayat alergi terhadap gel yang dioleskan pada permukaan kulit ataupun alergi terhadap obat penenang yang diberikan sebelum prosedur USG endoskopi.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source: