Ciputra Medical Center

(021) 2988 8137 / +62 780 3321 2250
Operasional: Senin–Sabtu, 08:30–20:30 WIB | KLIK PETA

  • Home
  • About Us
  • Dokter
    • Poliklinik Jantung
    • Nice Dental Care Clinic
    • Mind and Behaviour Clinic
    • Poliklinik Akupunktur
    • Poliklinik Okupasi
    • Dokter Umum
    • Sport Injury Clinic
    • THT
  • Services
    • Akupunktur Medik
    • Dokter Umum / Spesialis
    • Jantung
    • Klinik Kecantikan T Wave
    • Medical Check Up (Health Screening))
    • Mind & Behaviour Clinic
      • Brain Mapping
      • Neurofeedback Therapy
    • NDC Aesthetic Dental Clinic
    • Occupational Health Clinic
    • Sport Injury Clinic
    • Terapi Wicara
  • Medical Support
    • Laboratory
    • Audiometri
    • USG
    • Treadmill
    • Spirometri
    • EKG
    • Radiology
  • Artikel
BUAT JANJI
  • Home
  • News
  • kesehatan
  • Apa Itu Batu Ginjal? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
batu ginjal adalah
Monday, 12 November 2018 / Published in kesehatan

Apa Itu Batu Ginjal? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Penyebab batu ginjal adalah kurang minum air putih, pola makan tinggi garam dan protein, serta gangguan metabolisme. Gejalanya bisa berupa nyeri hebat di pinggang, nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, dan mual.

batu ginjal adalah
Batu ginjal menyebabkan nyeri dan gangguan buang air kecil.

Batu ginjal adalah masalah kesehatan yang cukup umum dan sering menimbulkan rasa sakit luar biasa. Namun, batu ginjal bisa disembuhkan tergantung pada ukuran dan letaknya, dengan berbagai metode pengobatan.

Mulai dari konsumsi obat-obatan, perubahan pola makan, hingga prosedur medis seperti ESWL (pemecahan batu dengan gelombang kejut), ureteroskopi, atau bahkan operasi jika diperlukan. Semakin cepat dideteksi, semakin besar peluang kesembuhan tanpa prosedur yang terlalu invasif.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa Itu Batu Ginjal?
  • Jenis Batu Ginjal
    • 1. Batu Kalsium
    • 2. Batu Asam Urat
    • 3. Batu Struvit
    • 4. Batu Sistin
  • Penyebab Batu Ginjal
  • Gejala Batu Ginjal
  • Diagnosis Batu Ginjal
  • Komplikasi Batu Ginjal
  • Cara Mengatasi Batu Ginjal
    • 1. Shock Wave Lithotripsy
    • 2. Ureteroskopi
    • 3. Pembedahan
  • Cara Mengatasi Batu Ginjal
    • 1. Minum Banyak Air
    • 2. Kurangi Garam dan Makanan Asin
    • 3. Konsumsi Kalsium yang Cukup
    • 4. Hindari Beberapa Makanan dan Minuman Tertentu
  • Pengobatan ke Dokter

Apa Itu Batu Ginjal?

Batu ginjal adalah benjolan padat yang terbentuk dari penumpukan zat-zat seperti mineral, garam, atau asam di dalam ginjal. Ukurannya bervariasi, bisa sangat kecil seperti pasir hingga, meski jarang, sebesar bola golf.

Dalam dunia medis, batu ginjal juga disebut renal calculi atau nefrolitiasis. Bila batu ginjalnya kecil, biasanya bisa keluar sendiri lewat urine tanpa disadari.

Tapi jika ukurannya besar, bisa tersangkut di saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih (ureter), sehingga menghambat aliran urine. Ini bisa menyebabkan ginjal kesulitan membuang racun, bahkan menimbulkan rasa sakit hebat dan darah dalam urine.

Beberapa batu ginjal bisa keluar sendiri dalam waktu hingga tiga minggu, tapi tetap bisa sangat menyakitkan. Jika batu tidak bisa keluar dengan sendirinya, biasanya dokter akan membantu menghancurkan atau mengangkat batu tersebut agar tidak menimbulkan masalah lebih serius.

Baca Juga: Medical Check Up: Manfaat, Jenis, Biaya, Persiapan, Prosedur

Jenis Batu Ginjal

Batu ginjal bisa terbentuk dari berbagai zat berbeda, dan jenisnya ini penting untuk diketahui agar bisa memilih cara pencegahan dan pengobatan yang tepat.

1. Batu Kalsium

Sebagian besar batu ginjal terdiri dari kalsium, terutama kalsium oksalat. Oksalat ini diproduksi oleh tubuh atau didapat dari makanan seperti beberapa jenis sayur, buah, kacang-kacangan, dan cokelat yang mengandung oksalat tinggi.

Beberapa hal seperti pola makan, konsumsi vitamin D yang berlebihan, operasi pada usus, atau masalah metabolisme dapat membuat kalsium dan oksalat menumpuk di urine sehingga membentuk batu. Ada juga batu kalsium yang terbentuk dari kalsium fosfat, biasanya terkait dengan masalah metabolisme tertentu dan beberapa obat untuk migrain atau kejang.

2. Batu Asam Urat

Batu ini biasanya muncul pada orang yang sering kehilangan banyak cairan tubuh, misalnya karena diare berkepanjangan, atau orang yang sulit menyerap nutrisi dari makanan. Makan banyak protein, terutama dari daging organ atau makanan laut, serta kondisi seperti diabetes juga meningkatkan risiko batu asam urat.

3. Batu Struvit

Batu struvit biasanya terbentuk karena infeksi di saluran kemih. Jenis ini bisa tumbuh cepat dan menjadi besar, seringkali tanpa gejala yang jelas sehingga sulit diketahui sejak awal.

4. Batu Sistin

Batu ini jarang terjadi dan biasanya dialami oleh orang yang punya gangguan genetik langka yang menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak zat bernama sistin yang kemudian membentuk batu di ginjal.

    Penyebab Batu Ginjal

    Sulit untuk memastikan secara pasti kenapa Anda bisa terkena batu ginjal, tapi batu ini terbentuk ketika urin mengandung mineral tertentu seperti kalsium, oksalat, dan asam urat dalam jumlah tinggi. Bayangkan Anda sedang membuat minuman dari bubuk, jika tidak menambahkan cukup air atau jus, bubuk itu akan menggumpal menjadi bola keras.

    Sama seperti itu, bila tubuh Anda tidak menghasilkan cukup urin untuk mengencerkan mineral-mineral tersebut, maka batu ginjal bisa terbentuk. Selain itu, ada beberapa hal lain yang bisa meningkatkan risiko Anda terkena batu ginjal, seperti:

    • diet
    • diare (yang bisa membuat Anda dehidrasi)
    • kegemukan
    • kondisi medis dan obat-obatan tertentu
    • riwayat keluarga batu ginjal.

    Gejala Batu Ginjal

    Bahkan jika memiliki batu ginjal, Anda mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Kondisi ini sampai batu tersebut bergerak ke saluran kencing.

    Batu itu bisa bergerak di dalam ginjal atau ke dalam saluran yang menghubungkan ginjal Anda ke kandung kemih. Gejalanya dapat bervariasi, seperti:

    • Nyeri di sisi Anda atau punggung, di bawah tulang rusuk, yang parah
    • Nyeri di selangkangan dan perut bagian bawah
    • Nyeri yang datang dan pergi dan berkisar dalam keparahan
    • Nyeri buang air kecil dan pergi lebih sering daripada yang biasanya Anda lakukan
    • Air seni yang keruh, merah jambu, merah, atau coklat, atau yang memiliki bau busuk
    • Merasa seperti Anda perlu kencing sepanjang waktu
    • Demam dan kedinginan jika Anda mengalami infeksi
    • Urine yang sedikit

    Diagnosis Batu Ginjal

    Untuk mendiagnosis batu ginjal, dokter biasanya akan menggunakan beberapa pemeriksaan seperti tes darah, tes urine, dan pemeriksaan pencitraan (imaging). Jika dokter mencurigai Anda mengalami batu ginjal berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik, mungkin perlu menjalani beberapa tes berikut:

    • Tes Urine: Dokter akan memeriksa urine Anda untuk melihat apakah ada darah, kristal yang bisa membentuk batu, atau tanda-tanda infeksi.
    • Pemeriksaan Pencitraan: Tes seperti foto rontgen, CT scan, atau USG digunakan untuk melihat ukuran, bentuk, lokasi, dan jumlah batu ginjal yang ada.
    • Tes Darah: Tes darah dilakukan untuk mengevaluasi fungsi ginjal, mendeteksi adanya infeksi, serta memeriksa kadar kalsium atau kondisi lain yang bisa menyebabkan terbentuknya batu ginjal.

    Komplikasi Batu Ginjal

    Batu ginjal bisa berukuran sangat kecil seperti pasir atau sebesar mutiara, bahkan bisa lebih besar lagi. Bentuknya bisa halus atau kasar, dan biasanya berwarna kuning atau cokelat.

    Batu yang besar berpotensi tersangkut di saluran kemih, menghalangi keluarnya urine dan menyebabkan rasa sakit yang sangat kuat. Jika dibiarkan, batu ginjal bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal.

    Selain itu, batu ini juga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi di saluran kemih dan ginjal yang jika menyebar ke darah, bisa berbahaya bagi kesehatan secara keseluruhan.

    Baca Juga: 5 Jenis Pemeriksaan Kesehatan yang Umum Dilakukan

    Cara Mengatasi Batu Ginjal

    Jika batu ginjal kecil, Anda mungkin bisa membuangnya ketika buang air kecil. Bila batu ginjal berukuran lebih besar dan tidak dapat dikeluarkan, Anda mungkin berada dalam kondisi yang cukup menyakitkan.

    Dalam hal ini, dokter dapat memecah batu dalam beberapa cara, sehingga tubuh dapat menyingkirkannya. Hal ini termasuk:

    1. Shock Wave Lithotripsy

    Shock Wave Lithotripsy menggunakan gelombang kejut yang dapat memecah batu menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian, potongan-potongan yang lebih kecil bisa lebih mudah dilewatkan dalam urin.

    Perawatan ini memakan waktu sekitar satu jam dan biasanya dapat pulang sekitar satu jam kemudian. Perawatan ini tidak melibatkan pemotongan bedah, tetapi masih ada rasa sakit.

    Dokter akan menjelaskan pilihan, seperti menggunakan obat bius ringan agar Anda tetap sadar tapi tidak merasa sakit, atau obat bius total yang membuat Anda tidur selama prosedur berlangsung.

    2. Ureteroskopi

    Prosedur ini memperlakukan batu di ginjal dan ureter. Dokter menggunakan “scope” yang tipis dan fleksibel untuk menemukan dan menghilangkan batu.

    Tidak ada sayatan atau luka di kulit Anda. Selama prosedur ini, Anda akan tidur atau dalam keadaan tidak sadar.

    Dokter akan memasukkan alat kecil berbentuk selang (disebut “scope”) lewat kandung kemih dan saluran kencing (ureter) sampai ke ginjal Anda.

    3. Pembedahan

    Cara lain dokter atasi batu ginjal adalah dengan memotong lubang kecil di punggung dan melalui ginjal untuk mengeluarkan batu. Jika prosedur ini dilakukan, Anda bisa tinggal di rumah sakit selama beberapa hari.

      Cara Mengatasi Batu Ginjal

      Jika Anda pernah mengalami batu ginjal, ada kemungkinan batu tersebut bisa muncul kembali di masa depan. Biasanya, dalam 7 tahun pertama setelah mengalami batu ginjal, jumlah batu bisa bertambah jika Anda tidak menjaga pola hidup dengan baik.

      Untuk mencegah hal ini terjadi, coba lakukan beberapa cara berikut:

      1. Minum Banyak Air

      Anda sebaiknya minum minimal 64 ons (sekitar 1,9 liter) air setiap hari. Anda juga bisa minum jus jeruk, limun, atau limeade sebagai tambahan cairan.

      2. Kurangi Garam dan Makanan Asin

      Terlalu banyak garam (natrium) bisa membuat kalsium dalam urine meningkat sehingga memicu terbentuknya batu ginjal. Selain itu, mengurangi garam juga baik untuk menurunkan tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.

      3. Konsumsi Kalsium yang Cukup

      Mungkin terdengar membingungkan, tapi kurang kalsium justru bisa meningkatkan kadar oksalat dalam urine yang dapat menyebabkan batu ginjal. Oksalat ada di beberapa makanan seperti bayam, bit, dedak, keripik kentang, dan kentang goreng.

      Jadi, lebih baik mendapatkan kalsium dari makanan dan minuman alami daripada suplemen.

      4. Hindari Beberapa Makanan dan Minuman Tertentu

      Jika Anda sudah pernah mengalami batu ginjal, sebaiknya batasi konsumsi protein hewani menjadi ukuran sebesar tumpukan kartu. Beberapa makanan seperti telur, bayam, bit, cokelat, kacang-kacangan, dan minuman cola juga bisa meningkatkan risiko batu ginjal.

      Baca Juga: 12 Tes Kesehatan untuk Wanita yang Penting dan Dibutuhkan

      Pengobatan ke Dokter

      Jika benar-benar sakit parah, Anda harus menemui dokter. Tanda-tanda lain sebagai penanda bahwa Anda harus segera mencari perawatan medis termasuk:

      • Sakit perut dan muntah, sementara kesakitan
      • Menjadi demam dan dingin terus, sambil kesakitan
      • Memiliki urin berdarah

      Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center terdekat untuk mulai konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!

      Telah direview oleh dr. Ditta

      Source:

      • Cleveland Clinic. Kidney Stones. Mei 2025.
      • Mayo Clinic. Kidney Stones. Mei 2025.

      Tim Konten Medis
      Diperbarui pada 17 January 2024

      Artikel Terkait

      • cara menghilangkan sakit kepala
        12 Cara Hilangkan Sakit Kepala dengan Cepat dan Efektif
      • Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat di Rumah Saja
        Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat di Rumah Saja
      • Dispareunia adalah sakit saat berhubungan intim
        Mengenal Dispareunia atau Sakit Saat Berhubungan Intim
      Tagged under: artikel kesehatan

      Artikel Terkait

      • cara menghilangkan sakit kepala
        12 Cara Hilangkan Sakit Kepala dengan Cepat dan Efektif
      • Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat di Rumah Saja
        Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat di Rumah Saja
      • Dispareunia adalah sakit saat berhubungan intim
        Mengenal Dispareunia atau Sakit Saat Berhubungan Intim

      LOKASI PETA

      ALAMAT

      Lotte Shopping Avenue Lt. 5 Ciputra World 1 Jakarta.

      Karir

      Hasil MCU Online

      AKSES

      Lift lobby Mega Kuningan langsung ke lt 5. Di atas Food Avenue, dan eskalator dekat XL Center.

      CONTACT US

      * (021) 2988 8137

      * +62 780 3321 2250 (Whatsapp Only)

      Reservasi Pasien

      FOLLOW US

      • Instagram
      • Facebook
      © 2024 Ciputra Medical Center | All rights reserved.
      TOP