USG payudara adalah pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk mendeteksi benjolan, kista, atau tumor di payudara. Proses ini biasanya memakan waktu 15-30 menit dan umumnya tidak menimbulkan rasa sakit.
USG payudara membantu mengidentifikasi benjolan sebagai kista berisi cairan atau tumor padat, serta menentukan langkah selanjutnya dalam diagnosis dan perawatan.
USG payudara adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi benjolan atau kelainan yang mungkin muncul. Dengan menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi, USG payudara dapat memberikan gambaran yang jelas tentang struktur dalam payudara tanpa melibatkan radiasi.
Prosedur ini tidak hanya membantu dokter dalam mendiagnosis kondisi seperti kista atau tumor jinak, tetapi juga merupakan pilihan yang aman untuk wanita hamil atau menyusui.
Jika Anda pernah merasakan benjolan atau hanya ingin memeriksakan kesehatan payudara, pemeriksaan USG bisa menjadi langkah awal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan Anda.
Apa Itu Pemeriksaan USG Payudara?
USG payudara adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi tumor dan kelainan lain pada payudara. Metode ini memanfaatkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar detail bagian dalam payudara.
USG payudara tidak menggunakan radiasi sehingga aman untuk wanita hamil dan ibu menyusui. Prosedur ini sering dipakai untuk mengevaluasi benjolan yang terdeteksi pada pemeriksaan fisik atau mamografi, terutama bagi wanita dengan jaringan payudara padat.
Namun, USG payudara berbeda dengan mamografi. Pemeriksaan mamografi adalah teknik pencitraan yang menggunakan sinar-X untuk mendeteksi kelainan pada payudara, termasuk tanda-tanda awal kanker seperti mikrokalsifikasi. Mamografi lebih efektif untuk skrining kanker payudara pada tahap awal, bahkan sebelum adanya benjolan yang terasa.
Namun, karena menggunakan radiasi, mamografi kurang ideal bagi wanita hamil, dan efektivitasnya berkurang pada wanita dengan jaringan payudara yang lebih padat. Perbedaan utama antara USG dan mamografi adalah pada penggunaan radiasi dan tujuan pemakaiannya.
USG lebih cocok untuk wanita dengan jaringan padat dan tidak melibatkan radiasi, sementara mamografi lebih sering digunakan untuk deteksi dini kanker payudara. Keduanya bisa digunakan bersama untuk memberikan hasil yang lebih akurat dalam mendeteksi dan mengevaluasi kelainan pada payudara.
Baca Juga: Cara Memeriksa Payudara Sendiri (SADARI) dan Langkahnya
Tujuan USG Payudara
USG payudara dilakukan jika dokter menemukan benjolan mencurigakan di payudara. Pemeriksaan ini bertujuan untuk membantu dokter menentukan apakah benjolan tersebut adalah kista berisi cairan atau tumor padat, serta mengetahui lokasi dan ukurannya.
Namun, USG payudara tidak dapat memastikan apakah benjolan itu bersifat kanker. Untuk memastikannya, diperlukan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan dari benjolan yang kemudian dianalisis di laboratorium.
Selama biopsi, USG digunakan sebagai panduan untuk mengambil sampel dengan jarum. Meskipun menunggu hasil biopsi bisa menegangkan, perlu diingat bahwa sebagian besar benjolan payudara (sekitar 80%) bersifat jinak atau tidak berbahaya.
Selain untuk mendeteksi sifat benjolan, USG payudara sering digunakan pada wanita yang perlu menghindari paparan radiasi. Metode ini lebih aman bagi wanita yang lebih muda, hamil, atau sedang menyusui.
USG juga dapat bermanfaat untuk mengevaluasi kondisi payudara pada wanita dengan implan silikon, di mana mamografi mungkin kurang efektif. Kondisi yang membutuhkan USG payudara meliputi:
- Ditemukan benjolan mencurigakan pada payudara.
- Kebutuhan untuk mengetahui apakah benjolan adalah kista atau tumor padat.
- Wanita di bawah usia 25 tahun, di mana penggunaan radiasi harus dihindari.
- Wanita yang sedang hamil atau menyusui.
- Wanita dengan implan payudara silikon.
- Sebagai panduan selama prosedur biopsi untuk pengambilan sampel jaringan atau cairan.
Persiapan Sebelum USG Payudara
Persiapan sebelum USG payudara meliputi:
- Mengenakan pakaian yang nyaman dan mudah dilepas.
- Tidak menggunakan deodoran, bedak, atau lotion di area payudara dan ketiak.
- Membawa hasil pemeriksaan payudara sebelumnya (jika ada).
- Menginformasikan kepada dokter tentang kondisi medis atau operasi sebelumnya.
- Mencatat tanggal terakhir menstruasi (jika diperlukan).
- Menginformasikan kepada dokter jika sedang hamil atau menyusui.
- Meminta pendamping jika merasa perlu dukungan.
- Beristirahat dengan cukup sebelum pemeriksaan.
- Menghindari konsumsi kafein yang bisa menyebabkan payudara lebih sensitif.
- Mengatur jadwal USG sesuai dengan rekomendasi dokter, biasanya di awal siklus menstruasi untuk hasil yang lebih optimal.
Prosedur USG Payudara
Sebelum melakukan USG, dokter akan memeriksa payudara Anda secara manual. Setelah itu, Anda akan diminta untuk melepas pakaian dari pinggang ke atas dan berbaring telentang di meja pemeriksaan.
Dokter akan mengoleskan gel bening di area payudara. Gel ini berfungsi sebagai konduktor untuk membantu gelombang suara menembus kulit dan menghasilkan gambar yang lebih jelas.
Selanjutnya, dokter akan menggunakan alat bernama transduser yang dipindahkan di atas permukaan payudara Anda. Transduser ini mengirim dan menerima gelombang suara frekuensi tinggi yang kemudian dipantulkan oleh struktur dalam payudara dan menghasilkan gambar real-time di monitor komputer.
Jika dokter menemukan area yang mencurigakan, mereka akan mengambil beberapa gambar untuk dianalisis lebih lanjut. Setelah proses selesai, gel akan dibersihkan dari payudara Anda, dan Anda bisa berpakaian kembali.
USG payudara biasanya berlangsung sekitar 15-30 menit, tergantung pada kompleksitas pemeriksaan. Prosedur ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman karena tekanan transduser pada kulit.
Baca Juga: Penyebab Kanker Payudara dan Faktor Risikonya
Apa Risiko Pemeriksaan USG Payudara
Karena USG payudara tidak memerlukan penggunaan radiasi, USG tidak menimbulkan risiko. Tes radiasi tidak dianggap aman untuk wanita hamil.
Ultrasonografi adalah metode pemeriksaan payudara yang disukai wanita yang sedang hamil. Faktanya, tes ini menggunakan jenis gelombang ultrasonik yang sama dengan yang digunakan untuk memantau perkembangan janin.
Hasil Pemeriksaan USG Payudara
Gambar yang dihasilkan dari USG payudara biasanya berwarna hitam dan putih. Kista, tumor, atau pertumbuhan lainnya akan terlihat sebagai area gelap pada gambar tersebut.
Namun, bintik gelap yang muncul di USG tidak selalu berarti Anda memiliki kanker payudara. Sebagian besar benjolan di payudara bersifat jinak atau tidak berbahaya.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan benjolan jinak pada payudara antara lain:
- Adenofibroma: Tumor jinak yang berasal dari jaringan payudara.
- Payudara fibrokistik: Kondisi di mana payudara terasa nyeri dan padat akibat perubahan hormon.
- Papilloma intraductal: Tumor kecil jinak yang terbentuk di saluran susu.
- Nekrosis jaringan lemak payudara: Jaringan lemak yang terluka, memar, atau mati, yang menyebabkan benjolan di payudara.
Jika dokter menemukan benjolan yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, mereka mungkin akan melakukan MRI terlebih dahulu. Bila diperlukan, langkah berikutnya adalah biopsi untuk mengambil sampel jaringan atau cairan dari benjolan tersebut.
Hasil biopsi akan menentukan apakah benjolan tersebut bersifat ganas (kanker) atau tidak.
Baca Juga: Mengapa Payudara Terasa Nyeri?
Jika ingin melakukan USG Payudara, Anda bisa mengunjungi layanan Sport Injury di Ciputra Medical Center untuk konsultasi kesehatan. Layanan ini diperuntukan bagi pasien yang mengalami masalah, seperti ketegangan otot dan cedera saat olahraga.
Layanan Ciputra Medical Center juga didukung oleh berbagai fasilitas untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi keluarga. Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Sylvani Gani
Source:
- Healthline. What a Breast Ultrasound Is and Why You Might Need One. September 2024.
- Cleveland Clinic. Breast Ultrasound. September 2024.