Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi penyakit mematikan di dunia setiap tahunnya. Diketahui, orang dengan riwayat keluarga hipertensi lebih mungkin mengembangkan kondisi tersebut. Lantas, apakah benar hipertensi merupakan penyakit keturunan? Simak penjelasan berikut!
Gen berperan dalam hipertensi dan anggota keluarga dapat meneruskan sifat-sifat genetik.
Seputar Hipertensi
Hipertensi merupakan tekanan darah yang tidak normal di atas 130/80 mmHg atau lebih besar. Umumnya, tekanan darah tinggi pada orang dewasa sekitar 120/80 mmHG. Penderita hipertensi awalnya tidak akan menyadari mereka menderita hipertensi sampai penyakit komplikasi dari hipertensi muncul. Minimnya pengetahuan dan kurangnya kesadaran bahaya hipertensi membuat mereka lalai dan tidak melakukan upaya pengendalian hipertensi sehingga memicu penyakit penyulit, seperti penyakit jantung dan stroke. Pelajari lebih lanjut apakah hipertensi merupakan penyakit keturunan dan faktor risiko potensial lainnya!
Genetik dan Riwayat Keluarga
Ketika anggora keluarga mewariskan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi lain melalui gen proses tersebut dikenal keturunan. Jika Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat hipertensi. Kemudian, memiliki gaya hidup yang sama, maka risiko menderita hipertensi semakin meningkat. Sementara dari beberapa penelitian, saat kakek-nenek dan orang tua kandung menderita hipertensi, ada risiko yang sama terjadi pada anak cucu mereka.
Tampaknya gen berperan dalam hipertensi dan anggota keluarga dapat meneruskan sifat-sifat genetik mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya. Penting untuk mengetahui kondisi kesehatan yang pernah dialami orang-orang dalam keluarga kita. Adanya catatan mengenai riwayat kesehatan keluarga berguna untuk memahami risiko kesehatan dan mencegah penyakit.
Beberapa karakteristik yang tidak dapat kita kendalikan, seperti usia, ras, atau etnis baik pria maupun wanita semua dapat mengembangkan hipertensi. Risiko Anda untuk menderita hipertensi dapat meningkat berdasarkan usia, ras, atau etnis Anda, mengapa demikian?
- Umur: Seiring bertambahnya usia risiko hipertensi dapat meningkat.
- Jenis kelamin: Baik pria maupun wanita sama mungkinnya untuk menderita hipertensi
- Ras atau etnis: Orang kulit hitam kemungkinan menderita hipertensi lebih sering daripada kulit putih.
Gen hanyalah sebagian penyebab dari hipertensi karena faktor keturunan, faktor lain turut serta meningkatkan hipertensi adalah perilaku gaya hidup yang tidak sehat. Lingkungan yang sama membuat individu mengonsumsi makanan yang sama atau berbagi kebiasaan tidak sehat, seperti kurang aktivitas fisik, makan tinggi garam, merokok, konsumsi alkohol, dan sebagainya. Kondisi inilah yang meningkatkan kemungkinan terjadinya hipertensi.
Faktor Risiko Lain Penyebab Hipertensi
Selain riwayat keluarga, berbagai faktor risiko juga dapat menyebabkan hipertensu di antaranya:
Pola Makan Tidak Sehat
Pola makan tidak sehat tanpa asupan gizi yang cukup memungkinkan individu menderita hipertensi. Sebagai contoh, ketika Anda diet dan tubuh tidak cukup kalium dapat meningkatkan risiko hipertensi. Apalagi bila sering mengonsumsi makanan olahan atau cepat saji tinggi mineral.
Kurangnya Aktivitas Fisik
Selain pola makan yang tidak sehat, olahraga yang kurang dapat meningkatkan risiko darah tinggi. Rutin berolahraga membantu jantung dan pembuluh darah tetap kuat untuk mengurangi hipertensi. Dengan berolahraga juga membantu mempertahankan berat badan seseorang sehingga berdampak positif mempengaruhi tekanan darah tinggi.
Selain hipertensi, obesitas juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes.
Obesitas
Ketika Anda memiliki kelebihan berat badan, maka jantung harus bekerja keras untuk memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh. Seiring waktu kondisi ini membuat jantung dan pembuluh darah bekerja lebih keras. Selain hipertensi, mengalami obesitas juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan diabetes. Konsultasikan dengan dokter untuk mengurangi berat badan Anda agar hidup lebih sehat.
Pengaruh Kebiasaan Buruk
Tahukah Anda? Kebiasaan minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. Wanita sebaiknya tidak lebih dari 1 minuman sehari dan peia tidak lebih dari 2 minuman sehari. Sementara merokok juga dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Kondisi ini juga meningkatkan risiko terjadinya hipertensi Karbon monoksida dari asap rokok juga mengurangi jumlah oksigen yang dapat dibawa darah. Jika Anda ingin terhindar dari hipertensi sebaiknya hindari kebiasan buruk, sperti merokok dan minum alkohol.
Diabetes
Sekitar 6 dari 10 penderita diabetes memiliki hipertensi dan mereka juga rentan mengembangkan penyakit jantung.
Bagaimana Bila Memiliki Riwayat Keluarga Hipertensi?
Ketika keluarga Anda memiliki penyakit turunan, seperti hipertensi. Anda perlu memahami faktor risiko dan menghindarinya sebisa mungkin untuk mencegah hipertensi. Semua dapat kita mulai dari diri sendiri, usahakan untuk mempertahankan berat badan dideal, makan-makanan bergizi, lebih sedikit garam, rutin berolahraga. Jika perlu berhenti merokok dan minum alkohol. Menerapkan hidup sehat dapat mengurangi risiko terkena hipertensi lebih rendah terlepas dari risiko genetik yang mendasarinya.
Selain menerapkan perilaku hidup sehat, dokter juga akan menyarankan untuk mengontrol tekanan darah secara teratur untuk menilai dan mengatasi perubahan tekanan darah dari waktu ke waktu. Anda perlu mendapatkan pemeriksaan setidaknya setahun sekali. Jika Anda sudah terkena hipertensi sebaiknya rutin minum obat-obatan yang diresepkan dokter.
Hipertensi menjadi penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius tanpa adanya pengobatan. Hipertensi biasanya tidak memiliki gejala, pastikan rutin mengontrol kesehatan akan meningkatkan keberhasilan dalam mengontrol tekanan darah seumur hidup. Risiko hipertensi dapat meningkat lebih tinggi bila memiliki riwayat keluarga dan kondisi terkait lainnya. Ketika faktor keturunan bergabung dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, kurang olahraga dan pola makan tidak sehat darah tinggi dapat meningkat
Membuat pilihan gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan sedang, makan makanan bergizi, dan berolahraga teratur, dapat membantu mengurangi risiko terkena hipertensi. Jika perubahan gaya hidup tidak cukup untuk mengontrol tekanan darah, dokter mungkin meresepkan obat. Pastikan melakukan upaya untuk menurunkan tekanan darah dengan bantuan petugas medis.
Telah direview oleh dr. Dorine Istimawarum
Source:
Tim Konten Medis