Penyebab penyakit jantung akibat penumpukan plak di arteri koroner bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti hipertensi, diabetes yang tidak terkontrol, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan kurang berolahraga. Tanda-tanda sakit jantung umumnya menimbulkan keluhan sakit pada dada, sesak napas, hingga detak jantung yang tidak normal. Mengenali gejala dan penyebabnya bisa membantu Anda menurunkan risiko terkena penyakit ini.

Penyebab Penyakit Jantung terjadi ketika adanya plak yang menyumbat pembuluh darah yang mengarah ke jantung.
Penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia dan semakin banyak orang yang mengalaminya, baik pria maupun wanita, dari berbagai usia. Penyakit ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan berkembang seiring waktu akibat berbagai faktor risiko yang memengaruhi kesehatan jantung kita.
Salah satu penyebab utamanya adalah penumpukan plak di arteri yang menghambat aliran darah ke jantung dan dapat menyebabkan nyeri dada atau bahkan serangan jantung. Selain itu, tekanan darah tinggi memaksa jantung bekerja lebih keras yang lama-kelamaan dapat melemahkan otot jantung.
Mengenal Penyakit Jantung
Penyakit jantung, khususnya Penyakit Jantung Koroner (PJK) menjadi salah satu penyebab utama kematian, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di Amerika Serikat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami penyebab penyakit jantung dan faktor risikonya agar kita bisa mencegahnya.
Penyakit jantung terjadi ketika terdapat penumpukan plak di pembuluh darah yang mengarah ke jantung. Plak ini menghambat aliran darah sehingga menghalangi nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jantung untuk berfungsi dengan baik.
Plak terdiri dari kolesterol, lemak, dan mineral yang terakumulasi seiring waktu. Proses pembentukan plak dimulai ketika lapisan dalam pembuluh darah rusak akibat tekanan darah tinggi, paparan radikal bebas, serta gaya hidup tidak sehat seperti merokok. Kerusakan ini lama kelamaan dapat berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 4 Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda
Faktor Risiko Penyebab Penyakit Jantung
Beberapa faktor risiko berperan penting dalam menentukan apakah seseorang berisiko mengembangkan penyakit jantung. Dua faktor utama, yaitu usia dan keturunan, berada di luar kendali Anda.
Risiko penyakit jantung cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, sekitar usia 55 tahun pada wanita dan 45 tahun pada pria. Risiko juga lebih tinggi jika Anda memiliki anggota keluarga dekat yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Selain itu, ada beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung, antara lain:
1. Obesitas
Berat badan berlebih atau obesitas identik dengan penumpukan lemak berlebih dalam tubuh. Jika dibiarkan lemak yang menumpuk dapat memicu dan meningkatkan penyakit jantung koroner. Obesitas juga memaksa jantung bekerja lebih keras daripada berat tubuh yang normal.
2. Kolesterol Tinggi
Jika kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) seseorang tinggi dapat menumpuk di dinding arteri. Penumpukan ini dikenal sebagai plak kolesterol yang dapat mempersempit arteri dan membatasi aliran darah. Jika arteri pada jantung tersumbat dapat menyebabkan kondisi serius, seperti serangan jantung atau stroke.
3. Tekanan Darah Tinggi
Tahukah Anda? Tekanan darah tinggi menjadi faktor risiko penyakit jantung. Pastikan untuk rutin mengukur tekanan darah setidaknya setiap dua tahun mulai usia 20 tahun.
Tekanan darah tinggi dapat dikontrol melalui perubahan gaya hidup atau pengobatan. Umumnya wanita usia 65 tahun memiliki risiko telanan darah tinggi lebih tinggi daripada pria.
4. Rokok
Bahaya rokok bagi kesehatan sudah banyak orang mengetahuinya. Kandungan nikotin dan karbonmonksida dalam rokok dapat menyebabkan penyakit jantung.
Nikotin dapat membuat jantung berdetak lebih kencang dari normal. Sementara karbonmonoksida gas yang dapat menghalangi suplai oksigen ke jantung.
Baca Juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Jantung untuk Cegah Penyakit
5. Gaya Hidup Kurang Sehat
Ada lagi faktor lain yang memengaruhi risiko seseorang mengembangkan penyakit jantung, seperti gaya hidup kurang sehat makan-makanan tinggi lemak, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah Anda. Kondisi ini juga berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.
6. Usia dan Jenis Kelamin
Umumnya usia di atas 50 tahun memiliki risiko mengembangkan penyakit jantung dan akan meningkat seiring bertambahnya usia. Sementara dari sisi gender, pria lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung pada usia lebih awal daripada wanita
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
Sementara bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga pengidap penyakit jantung, maka risiko mengembangkan penyakit lebih meningkat. Sebagai contoh, ayah atau saudara laki-laki yang terdiagnosis penyakit jantung sebelum mereka berusia 55 tahun.
Jika kemungkinan itu terjadi beri tahu perawat atau dokter bahwa Anda memiliki riwayat keluarga penyakit jantung. Mereka mungkin menyarankan memeriksa tekanan darah dan kadar kolesterol Anda.
8. Gangguan Irama
Jaringan parut dari serangan jantung yang pernah terjadi sebelumnya atau kelainan bawaan dapat menjadi penyebab gangguan irama yang berujung pada penyakit jantung. Jantung yang sudah pernah mengalami serangan sebelumnya, akan lebih rentan mengembangkan aritmia ventrikel yang mengancam jiwa.
9. Otot Jantung Menebal
Kerusakan pada otot jantung yang dikenal dengan kardiomiopati bisa terjadi karena tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, atau penyebab lain yang tidak ditangani dengan baik. Ketika kondisi ini terjadi, otot jantung akan berusaha mengimbangi dengan menebal, sehingga jantung pun akan membesar.
Semakin besar ukuran jantung seseorang secara tidak normal, semakin tinggi pula risiko terjadinya serangan jantung mendadak.
10. Gangguan Elektrolit atau Penyalahgunaan Obat Jantung
Beberapa obat jantung memiliki efek samping yang dapat memicu gangguan irama. Biasanya ini disebut sebagai efek “proritmia”.
Selain itu, perubahan yang signifikan dalam kadar kalium dan magnesium dalam darah (Contohnya dari efek samping menggunakan diuretik) juga berpotensi menyebabkan aritmia yang bisa mengancam jiwa dan mengakibatkan serangan jantung.
11. Kelainan Pembuluh Darah
Kelainan bawaan pembuluh darah pada kasus langka dapat terjadi di arteri koroner dan aorta. Bila seseorang memiliki kelainan tertentu, adrenalin yang dilepaskan selama aktivitas fisik yang intens dapat berpotensi memicu serangan jantung mendadak.
12. Depresi
Menurut penelitian, depresi meningkatkan risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK). Sementara itu deppresi juga memicu sesorang lebih mudah merokok, minum alkohol atau mengonsumsi makanan tinggi gula.
Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Jantung di Ciputra Medical Center
Penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan melakukan pemeriksaan secara rutin, apalagi dengan berbagai faktor risiko yang dapat memengaruhi kondisi jantung. Di Ciputra Medical Center, Anda dapat melakukan pemeriksaan jantung lengkap untuk memastikan kesehatan jantung Anda tetap optimal. Berikut adalah layanan pemeriksaan jantung yang tersedia di Poli Klinik Jantung:
- Konsultasi: Klinik ini menyediakan layanan konsultasi mengenai kesehatan jantung dengan dokter spesialis jantung yang berpengalaman di Ciputra Medical Center. Anda dapat berdiskusi mengenai kondisi jantung dan mendapatkan saran medis yang tepat.
- Medical Check Up Jantung: Meliputi serangkaian tes untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung Anda. Pemeriksaan ini mencakup tes sederhana hingga tes premium untuk memastikan kesehatan jantung Anda terjaga dengan baik.
- EKG (Elektrokardiogram): EKG adalah tes untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung menggunakan mesin elektrokardiograf. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan jantung, seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, gangguan elektrolit, keracunan, dan efek samping obat, serta mengevaluasi efektivitas alat pacu jantung.
- Treadmill: Pemeriksaan treadmill dilakukan untuk mendeteksi gangguan pada jantung. Tes ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak stres yang dapat ditanggung oleh jantung Anda sebelum mengalami gangguan atau masalah.
- Echocardiography: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran kondisi jantung Anda, mulai dari bilik jantung, katup, dinding jantung, hingga pembuluh darah seperti aorta, arteri, dan vena yang menempel pada jantung. Echocardiography juga membantu dalam evaluasi fungsi jantung secara menyeluruh.
Baca Juga: Ekokardiografi Adalah Pemeriksaan Jantung, Ini Jenis dan Manfaatnya
Jangan tunda untuk memeriksakan kesehatan jantung Anda, dan pastikan Anda mendapatkan layanan yang terbaik di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Healthline. Causes and Risks of Heart Disease. Desember 2024.
- Medical News Today. Everything You Need to Know About Heart Disease. Desember 2024.