Cara menjaga kesehatan serviks penting dilakukan agar terhindar dari berbagai penyakit seperti, kanker. Langkah untuk menjaga kesehatan serviks pun beragam, mulai dari pemeriksaan rutin hingga pola hidup sehat.
Menjaga kesehatan serviks dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari melakukan pemeriksaan, vaksinasi, sampai menjaga kebersihan kewanitaan.
Kanker serviks atau leher rahim menjadi salah satu jenis kanker yang paling sering terjadi di Indonesia, selain kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus dan kanker hati. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI, terdapat sekitar 58 kasus kanker serviks setiap hari dan 50 persen di antaranya meninggal dunia.
Angka kejadian yang tinggi disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Human Papiloma tipe 16 atau 18. Oleh sebab itu, Anda perlu mengenali cara menjaga kesehatan serviks agar terhindar dari infeksi virus tersebut.
Cara Menjaga Kesehatan Serviks
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kesehatan serviks:
1. Setia pada Satu Pasangan
Risiko terjangkit virus HPV akan lebih kecil apabila anda setia terhadap pasangan anda. Artinya, melakukan hubungan intim dengan orang yang berbeda-beda, tentu akan menjadi lebih rentan terjangkit virus HPV.
Hal ini mengingat bahwa pria lebih sering disebut sebagai carrier atau pembawa infeksi virus penyebab kanker serviks. Tidak ada yang dapat menjamin bahwa setiap orang yang menjadi pasangan Anda bebas sepenuhnya dari virus tersebut.
Baca Juga: Skrining Kanker Serviks: Menjaga Kesehatan dan Menghindari Risiko Kanker
2. Menggunakan Alat Kontrasepsi
Virus HPV mudah menular melalui hubungan seksual dengan penderita infeksi penyakit. Anda dapat mengatasi hal ini dengan menggunakan alat kontrasepsi, seperti kondom untuk meminimalisir risiko terkena penyakit menular seksual.
Cobalah untuk menggunakan kondom berbahan lateks (karet) saat berhubungan intim dengan pasangan. Jika Anda alergi lateks, sebaiknya pilih berbahan dasar poliuretan atau poliisoprena. Hal ini diperlukan untuk mencegah gatal dan ruam kemerahan pada organ intim.
3. Berhenti Merokok
Apabila anda adalah seorang perokok, sudah waktunya anda untuk menghentikan kebiasaan yang negatif tersebut. Kandungan kimia pada rokok, sepeti nikotin, tar, dan karbon monoksida sangatlah berbahaya bagi tubuh.
Karbon monoksida yang terus menerus dihirup akan mengikat hemoglobin darah pada tubuh. Jika kebiasaan merokok tidak dihentikan, darah dapat kehabisan oksigen dan memicu perkembangan sel kanker.
Kaitannya dengan kanker serviks, asap rokok yang terhirup dapat mengganggu sistem imun pada tubuh untuk melawan virus HPV. Sifat karsinogen pada rokok akan memicu aktivitas virus HPV menjadi meningkat dan berubah menjadi sel kanker.
4. Pemeriksaan Pap Smear
Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan atau potensi sel kanker pada organ reproduksi wanita, termasuk mulut dan leher rahim. Dengan melakukan pemeriksaan ini, seseorang mengurangi risiko terjadinya kanker serviks dan angka kesembuhan yang lebih besar.
Pap smear dapat dilakukan pada wanita yang sudah aktif secara seksual, mulai usia 21–29 tahun minimal setiap 3 tahun sekali. Memasuki usia 30–65 tahun, pap smear dan tes HPV sangat disarankan untuk dilakukan setidaknya 5 tahun sekali.
Baca Juga: Menyikapi Perbedaan Iva Test dan Pap Smear untuk Deteksi Dini Kanker Serviks
5. Vaksin HPV
Cara efektif untuk mencegah infeksi virus HPV adalah dengan vaksin HPV. Vaksin ini bisa diberikan sejak dini, mulai usia 10 tahun.
Vaksin HPV dilakukan sebanyak 3 kali suntikan dengan pemberian selama 0, 2, dan 6 bulan. Dengan menjalani vaksin ini, Anda dapat terlindungi sekitar 70-90 persen dari infeksi virus HPV.
Vaksin HPV juga sebaiknya diberikan pada wanita yang telah aktif berhubungan seksual atau sudah menikah. Sebelum menjalani vaksin, Anda dapat berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu.
6. Kenali Gejala Kanker Serviks
Meskipun kanker serviks jarang menunjukkan gejala awal, Anda harus melaporkan gejala apa pun yang dialami kepada petugas layanan kesehatan. Gejala yang mungkin mengindikasikan masalah serviks meliputi:
- Rasa sakit saat berhubungan seksual
- Pendarahan vagina setelah berhubungan seksual
- Perdarahan vagina abnormal, seperti jumlah yang terlalu banyak
- Keputihan tidak biasa, seperti berbau menyengat dan berwarna merah mudah atau kecoklatan.
7. Lakukan Pemeriksaan untuk Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual dapat menyebabkan masalah serius apabila tidak segera diobati. Sebagian besar penyakit ini tidak menimbulkan gejala apa pun sehingga sering kali tidak disadari oleh penderita.
Satu-satunya cara untuk mengetahui penyakit menular seksual adalah melakukan pemeriksaan ke dokter. Pemeriksaan ini biasanya cepat dan tidak menyakitkan.
8. Menjalani Pola Hidup Sehat
Cara menjaga kesehatan serviks selanjutnya adalah dengan menjalani pola hidup sehat. Misalnya, mengonsumsi makanan gizi seimbang dan olahraga secara teratur.
Anda perlu konsumsi makanan kaya akan antioksidan untuk mencegah pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh. Hindari jenis makanan yang mengandung banyak lemak jenuh, gula, dan sodium agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan.
Selain itu, cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari untuk mencegah kanker serviks di kemudian hari. Olahraga mampu meningkatkan sistem imunitas sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit.
Aturan Pemeriksaan Serviks untuk Jaga Kesehatan Organ Intim
Waktu terbaik untuk pemeriksaan kesehatan serviks adalah sekitar 3-5 tahun sekali bagi wanita berusia 25-64 tahun. Pemeriksaan ini meliputi beberapa tes, seperti:
- Pemeriksaan visual eksternal: Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi gejala tidak biasa pada wanita. Misalnya, iritasi, perubahan warna kulit, luka, dan pembengkakan.
- Pemeriksaan visual internal: Pemeriksaan ini menggunakan alat medis khusus untuk membuka vagina dan mengetahui kondisi kesehatan organ serviks.
- Tes pap: Tes ini dilakukan dengan cara menggunakan tongkat kecil untuk mengumpulkan sampel sel dari serviks.
- Pemeriksaan fisik: Dokter dapat memeriksa bagian tubuh wanita, seperti rahim dan ovarium dengan memasukkan 1-2 jari ke dalam vagina.
Baca Juga: Kenali Gejala Kanker Prostat, Penyakit yang Diidap SBY
Apabila Anda mengalami gangguan kesehatan serviks yang ditandai dengan keputihan abnormal, nyeri pada organ intim, dan bercak darah di urine, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Anda bisa berkunjung ke Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Source:
- Mayo Clinic. Pelvic Exam. Diakses 2024.
- Very Well Health. How to Have a Healthy Cervix. Diakses 2024.
- WebMD. What Are the Treatments for Cervical Cancer?. Diakses 2024.