Pernah mendengar tentang ADHD dan Autisme? Meskipun keduanya merupakan kondisi perkembangan saraf yang dapat memengaruhi interaksi dengan dunia di sekitarnya, ADHD dan autisme memiliki perbedaan mendasar yang bisa dikenali dari gejalanya.
Anak dengan kondisi ADHD dan autis mengalami kesulitan berkomunikasi serta mengekspresikan dan memahami emosi.
Apa Itu ADHD?
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan neurodevelopmental yang memengaruhi konsentrasi, perhatian, impulsivitas, dan tingkat aktivitas fisik seseorang. Orang dengan ADHD sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan perhatian berkesinambungan, seperti pekerjaan sekolah atau kantor.
Mereka juga mungkin cenderung bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu tentang konsekuensi yang dapat mengarah pada perilaku impulsif. Selain itu, banyak individu dengan ADHD juga memiliki energi yang berlebihan dan kesulitan untuk duduk diam, seringkali terlihat gelisah atau hiperaktif.
Meskipun ADHD dapat mengganggu kinerja akademis dan sosial, kondisi ini bisa diatasi dengan perawatan.
Cara menangani ADHD bisa dimulai dengan melakukan rutinitas yang terstruktur, strategi manajemen waktu, serta dukungan medis atau terapi. Perawatan ini bisa membantu mengelola gejala ADHD dan membantu individu menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Kenali Penyebab ADHD pada Anak dan Gejalanya
Apa Itu Autis?
Autism Spectrum Disorder (Autisme) adalah gangguan neurodevelopmental yang memengaruhi cara individu berinteraksi sosial, berkomunikasi, dan merespon lingkungan sekitar.
Gejala utama autisme meliputi kesulitan dalam memahami isyarat sosial dan ekspresi emosi, serta perilaku berulang dan keterbatasan dalam minat atau aktivitas.
Anak-anak dan orang dewasa dengan autisme mungkin menghadapi kesulitan dalam membentuk hubungan sosial yang mendalam, memahami norma-norma sosial, dan mengenali perasaan orang lain.
Selain itu, sensitivitas sensorik yang berbeda dan preferensi terhadap rutinitas yang terstruktur juga umum di kalangan individu dengan autisme. Karena autisme bersifat spektrum, tingkat keparahannya bervariasi, dan setiap individu memiliki pengalaman yang unik dalam berinteraksi.
Baca Juga: Perbedaan Autisme dan Down Syndrome
Perbedaan ADHD dan Autis
ADHD dan autisme adalah dua gangguan neurodevelopmental yang berbeda dengan karakteristik uniknya sendiri. Walaupun demikian gejalanya bisa terlihat mirip.
Berikut perbedaan ADHD dan Autis yang penting untuk dikenali:
1. Dari Segi Perhatian
ADHD: Salah satu ciri utama ADHD adalah kesulitan dalam mempertahankan perhatian. Individu dengan ADHD sering kali berjuang untuk fokus pada tugas-tugas atau aktivitas tertentu dalam jangka waktu lama.
Mereka dapat dengan cepat teralihkan oleh rangsangan eksternal dan pikiran yang meloncat-loncat. Ketidakmampuan untuk mengendalikan perhatian ini dapat berdampak pada sekolah, pekerjaan, dan rutinitas harian.
Autisme: Di sisi lain, individu dengan autisme mungkin memiliki fokus yang sangat mendalam pada hal-hal tertentu. Mereka bisa memiliki minat dan pengetahuan yang sangat dalam pada bidang tertentu, bahkan sampai pada tingkat obsesif. Namun, mereka juga mungkin memiliki kesulitan dalam memahami dan memilah informasi yang datang dari berbagai sumber, termasuk isyarat sosial dan nonverbal.
2. Dari Segi Komunikasi
ADHD: Meskipun individu dengan ADHD dapat memiliki kecenderungan untuk berbicara impulsif atau terlalu banyak, kemampuan komunikasi mereka pada umumnya tidak terganggu secara signifikan. Mereka cenderung dapat berpartisipasi dalam percakapan dan berkomunikasi dengan cara yang sesuai.
Autisme: Kesulitan dalam komunikasi sosial adalah ciri khas autisme. Seseorang dengan autisme mungkin mengalami hambatan dalam memahami ekspresi wajah, intonasi suara, dan isyarat tubuh.
Bahasa bisa menjadi sarana yang rumit bagi mereka dan beberapa orang dengan autisme mungkin mengalami kesulitan dalam memahami makna kiasan atau humor. Orang dengan autisme tampak jelas kesulitan dalam berkomunikasi timbal balik dengan lawan bicaranya.
Baca juga: Cara Stimulasi Anak yang Terlambat Bicara
3. Dari Segi Rutinitas
ADHD: Meskipun beberapa individu dengan ADHD dapat menciptakan rutinitas sendiri untuk membantu mengatur kehidupan mereka, rutinitas tersebut seringkali kurang konsisten. Mereka mungkin cenderung mencari stimulus baru dan perubahan dalam upaya untuk menjaga perhatian mereka.
Autisme: Rutinitas yang berulang dan terbatas adalah karakteristik khas autisme. Individu dengan autisme sering merasa nyaman dengan rutinitas yang terstruktur dan dapat merasa cemas atau terganggu oleh perubahan yang tiba-tiba dalam rutinitas harian mereka.
Baca Juga: Apa Terapi Anak ADHD? Orang Tua Perlu Tahu Perawatan Ini!
Terapi wicara membantu anak agar tidak lagi mengalami keterlambatan bicara dan mampu berkomunikasi dengan baik.
Bagaimana Cara Mengasuh Anak ADHD dan Autis?
Mengasuh anak dengan ADHD dan autisme merupakan tantangan yang membutuhkan pendekatan yang terarah dan sensitif. Meskipun setiap anak adalah individu yang unik, ada beberapa panduan umum yang dapat membantu Anda memberikan dukungan yang efektif:
1. Terapkan Rutinitas yang Konsisten
Baik anak dengan ADHD maupun autisme, keduanya memerlukan rutinitas yang konsisten dan terstruktur. Rutinitas membantu menciptakan rasa aman dan meminimalkan kebingungan atas distraksi. Membuat jadwal kegiatan rutin dapat sangat membantu orang dengan ADHD.
2. Komunikasi yang Efektif
Bagi anak dengan ADHD, berikan instruksi yang jelas dan terperinci, tapi singkat-singkat. Gunakan pengingat visual dan dukungan verbal yang positif.
Anak dengan autisme cenderung merespons komunikasi visual. Gunakan papan komunikasi visual atau gambar untuk membantu mereka mengungkapkan kebutuhan dan memahami apa yang diharapkan.
3. Pengelolaan Waktu dan Tugas
Anak dengan ADHD membutuhkan manajemen waktu yang terstruktur. Gunakan pengingat visual, alarm, atau jadwal untuk membantu mereka tetap fokus dan on track. Anak dengan autisme mungkin memerlukan bantuan dalam memecah tugas besar menjadi langkah-langkah kecil yang lebih terkelola.
4. Dukungan dalam Belajar dan Pengembangan
Berikan lingkungan yang bebas gangguan saat anak belajar. Jadikan belajar sebagai pengalaman positif dengan memberikan dorongan dan pujian saat mereka berhasil menyelesaikan tugas.
Anak dengan autisme mungkin memiliki minat khusus. Dukung minat ini sebagai cara untuk mengembangkan keterampilan lain.
Baca Juga: Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental pada Anak
5. Keterampilan Sosial dan Komunikasi
Ajarkan keterampilan sosial kepada anak dengan ADHD melalui bermain peran dan diskusi terarah. Bagi anak dengan autisme, fokus pada mengenali ekspresi wajah, isyarat tubuh, dan penggunaan kata-kata dalam konteks sosial. Secara khusus keduanya sangat terbantu dengan latihan keterampilan sosial dan komunikasi.
6. Berikan Lingkungan yang Mendukung
Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak dengan sensitivitas sensorik. Pertimbangkan suara, cahaya, dan tekstur yang dapat memengaruhi panca indera mereka.
7. Kolaborasi dengan Profesional
Dapatkan dukungan dari terapis terlatih, seperti terapis wicara, terapis okupasi, dan psikolog untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan anak. Bila diperlukan pengobatan pada awal terapi dibutuhkan untuk mempercepat progres latihan mereka.
8. Berikan Cinta, Dukungan, dan Pengertian
Penuhi anak dengan cinta dan perhatian, baik dalam momen sukses maupun tantangan. Dukung mereka dengan kesabaran dan pengertian, dan ingatlah bahwa perkembangan memerlukan waktu dan konsistensi latihan.
Dengan memahami perbedaan ADHD dan Autis dalam aspek perhatian, komunikasi, dan rutinitas, kita dapat lebih baik mengenali dan merespons kebutuhan individu yang mengalami kedua kondisi ini.
Lebih dari itu, pemahaman perbedaan ADHD dan Autis ini membantu kita memberikan dukungan yang lebih sesuai dan membantu mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Telah direview oleh Dr. dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ
Source:
- Apa Perbedaan antara ADHD dan Autisme?
- Autisme vs ADHD: Apa Perbedaannya?
- ADHD dan Autisme
- Apakah Saya Mengidap ADHD, Autisme, atau Keduanya?