Setiap orang tua menginginkan hal terbaik untuk anak-anaknya, seperti tumbuh cerdas yang sesuai dengan usianya. Untuk mengetahui hal ini, ada beberapa tes psikologi anak yang perlu diketahui.
Tes psikologi anak penting dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan kemampuan anak.
Saat anak tumbuh dan berkembang, mereka terkadang mengalami kesulitan belajar di sekolah. Kondisi ini ditandai dengan tidak mampu berkonsentrasi atau kurang bersosialisasi dengan orang lain.
Jika kesulitan belajar terjadi, tes psikologis anak bisa membantu untuk mengevaluasi kemampuan dan perilaku pada anak. Tes ini juga berperan penting untuk mengidentifikasi bakat dan minat.
Apa Itu Tes Psikologi atau Psikotes?
Tes psikologi atau psikotes adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur perilaku dan karakteristik seseorang guna memperoleh informasi tentang fungsi individu. Tes ini menjadi salah satu cara sistematis dalam mengetahui kemampuan mental, perilaku, dan neurologis pada anak.
Adapun sejumlah manfaat tes psikologi, antara lain:
- Diagnosis kesehatan mental secara akurat
- Mengetahui kepribadian seseorang
- Mendapatkan rekomendasi perawatan atau terapi yang sesuai apabila mengalami gangguan kesehatan mental setelah tes psikotes
Tes psikologi anak dilakukan oleh seorang psikolog profesional yang dapat mendiagnosis dan mengobati kondisi mental atau kesulitan seseorang. Anggap saja ini seperti kunjungan ke dokter, di mana gejala anak akan diperiksa untuk menentukan jenis, penyebab, dan perawatan yang diperlukan.
Selain diagnosis mental, tes psikologi juga mampu menguji bakat. Anak yang berbakat mungkin menunjukkan perilaku negatif, seperti mudah marah, tidak fokus, dan tantrum. Kondisi ini bisa disebabkan karena kurangnya stimulasi atau dukungan di lingkungan sekitar.
Baca Juga: Konsultasi Psikologi Pernikahan Bantu Atasi Konflik
Tes Psikologi Anak Usia Dini
Berikut ini adalah beberapa tes psikologi anak usia dini yang perlu diketahui:
1. Kecerdasan Umum IQ
IQ merupakan singkatan dari intelligence quotient. Tes psikologi IQ dapat mengukur kemampuan mental dan memberikan skor pada anak. Misalnya, skor IQ rendah yang berada di angka 70 ke bawah dan skor 140 dianggap sebagai skor jenius.
IQ dapat mencakup berbagai kemampuan mental, termasuk penalaran verbal, kemampuan visual, kesadaran spasial, kecepatan berproses, dan pengenalan pola. Tes ini sering kali menjadi perbandingan antara seseorang dengan orang lain dalam kelompok usia yang sama.
2. Kemampuan Wicara
Kemampuan wicara pada anak ditandai dengan pelafalan huruf, merangkai kata, dan menyusun kalimat. Tes ini dapat mengetahui apakah anak sudah bisa berbicara jelas atau belum.
Kemampuan wicara yang tidak normal dapat memengaruhi proses belajar. Pada kondisi ini, anak tidak mampu menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.
3. Koordinasi Sensomotorik
Koordinasi sensomotorik adalah kemampuan gerak tubuh (motorik), baik secara halus maupun kasar. Motorik halus ditandai dengan keterampilan fisik pada anak yang melibatkan otot kecil. Misalnya, menulis dan menyusun balok.
Sementara itu, motorik kasar merupakan gerakan yang membutuhkan koordinasi otot-otot besar. Sebagai contoh, anak sedang berlari, duduk, dan menendang.
4. Kematangan Emosi
Kematangan emosi adalah kemampuan anak dalam memberikan respon emosi terhadap lingkungan. Kondisi psikologi ini ditandai dengan beberapa hal, antara lain:
- Persepsi visual
- Daya ingat
- Konsentrasi
- Hubungan sosial
Tes Psikologi Anak Indigo
Indigo merupakan istilah yang merujuk pada aura anak yang berwarna keunguan. Anak indigo memiliki ketajaman pada indra keenam sehingga mampu mendeteksi sesuatu yang tidak bisa dilakukan oleh orang lain. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemampuan anak indigo, sebagai berikut:
1. Tes Kecerdasan
Umumnya, anak indigo memiliki kecerdasan lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak lainnya. Kondisi ini bisa diketahui dengan melakukan tes psikologi untuk mengukur kecerdasan kemampuan dan perilaku pada seseorang. Anak indigo rata-rata memiliki skor IQ lebih dari 130 poin.
2. Pemeriksaan Aura
Anda dapat mendeteksi aura pada anak indigo dengan menggunakan energi elektromagnetik yang berputar mengelilingi tubuh. Aura ditandai dengan berbagai warna, mulai dari cerah hingga gelap.
Biasanya, anak indigo memiliki warna aura berupa keunguan yang mewakili kondisi kesehatan spiritual. Jenis warna ini tidak bisa dilihat secara langsung sehingga membutuhkan bantuan alat tertentu.
Baca Juga: Kapan Harus ke Psikiater dan Psikolog?
3. Perbandingan dengan Realitas
Anak indigo sering kali berhalusinasi karena bisa melihat sosok tidak nyata. Kondisi ini terkadang disertai dengan kemampuan melihat atau meramalkan masa depan.
Anak indigo membutuhkan pemeriksaan realitas untuk mendeteksi kemampuan yang dimilikinya. Jika ucapannya benar terjadi, maka dipastikan anak memiliki ketajaman pada indra keenam.
Tes Psikologi Anak Autis
Autisme adalah gangguan pada saraf yang dapat mempengaruhi perkembangan seseorang. Berikut ini adalah beberapa tes psikologi yang bisa mendeteksi gejala autis pada anak:
1. Skrining Perkembangan
Skrining perkembangan menjadi salah tes psikologi anak yang berlangsung singkat. Tes ini bertujuan untuk menguji keterlambatan tumbuh kembang anak.
Skrining perkembangan bisa dikatakan sebagai pemeriksaan autisme singkat. Tujuannya untuk menguji anak yang mengalami keterlambatan perkembangan atau tidak.
Dokter dapat berbicara pada orang tua terkait perkembangan anak dan juga mengajak anak bermain. Hal ini dilakukan untuk mengetahui cara bereaksi, belajar, berbicara, bergerak, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain.
2. Penilaian Fisik
Penilaian fisik dilakukan untuk memastikan semua perkembangan dalam keadaan normal. Misalnya, tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala yang menjadi penilaian dokter.
Selain itu tes pendengaran juga tidak luput dari pemeriksaan. Dokter juga akan memeriksa masalah pendengaran dan keterlambatan perkembangan, seperti emampuan bahasa.
3. Penilaian Perilaku
Penilaian perilaku dilakukan untuk mengulas riwayat kesehatan anak. Pada tes ini, dokter akan memberikan pertanyaan terkait perkembangan anak. Misalnya, perkembangan anak dalam meminta sesuatu diam atau tantrum.
Biasanya, anak autisme akan diam saja dan tidak menunjuk apapun saat menginginkan sesuatu. Lalu, dokter akan melakukan penilaian perilaku dengan panduan diagnostik yang mungkin sesuai dengan gejala autisme.
4. Tes Laboratorium
Tes autisme lewat laboratorium digunakan untuk menentukan masalah fisik yang menyebabkan anak autisme.Tes ini dilakukan untuk mengetahui DNA atau genetik pada anak
Tes laboratorium juga mengukur jumlah timbal dalam darah anak yang dapat menyebabkan kerusakan otak. Tes ini menggunakan MRI scan untuk menghasilkan gambar otak anak secara detail.
Selain itu, dokter dapat menganalisis kromosom pada anak apabila dicurigai memiliki kelainan mental di bawah rata-rata. Diagnosis autisme pada setiap anak cenderung berbeda-beda, tergantung dari penyebab, jenis, dan gejala yang dialami oleh penderita. Oleh karena itu, sebaiknya berdiskusi dengan dokter sebelum menjalani pemeriksaan laboratorium.
Persiapan Konsultasi Psikologi Anak
Sebelum melakukan konsultasi pada psikolog, ada baiknya orang tua memerlukan persiapan terlebih dahulu. Pastikan permasalahan yang ditemui pada anak.
Sebagai contoh, gangguan psikologis anak yang muncul, faktor pemicu, bahkan riwayat tumbuh kembang anak dan riwayat kehamilan. Kondisi ini juga membutuhkan orang terdekat, seperti pengasuh, guru, tetangga bisa dilibatkan saat sesi konsultasi psikologi anak untuk memberikan informasi terkait masalah psikologis anak.
Prosedur Konsultasi Psikologi Anak
Saat memutuskan untuk konsultasi seputar kesehatan mental anak ada beberapa prosedur yang perlu dilakukan. Hal utama yang dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung pada anak.
Selain orang tua dan anak, orang di luar keluarga juga dilibatkan untuk memberikan informasi terkait psikologi anak. Prosedur wawancara yang dilakukan, sebagai berikut.
- Wawancara terkait perkembangan anak sejak lahir
- Riwayat pertumbuhan anak, seperti tinggi badan, berat badan, lingkar kepala sesuai dengan usianya
- Gejala gangguan mental pada anak
- Masalah psikis yang diderita pada anak
- Kondisi psikis orang tua, keluarga dekat
- Riwayat medis dan pengobatan yang pernah dijalani
- Hubungan anak dengan keluarga dan lingkungan.
Kapan Harus ke Psikolog?
Anda lebih mengenal si Kecil daripada orang lain. Jika anak mengalami kesulitan dengan berbagai masalah, seperti sekolah, hubungan, emosional, dan perilaku, sebaiknya perlu berkonsultasi dengan psikolog.
Berikut ini adalah beberapa situasi dan perilaku umum yang membutuhkan tenaga ahli profesional:
- Anak mengalami stres akibat perundungan, kondisi kesehatan, atau perceraian
- Masalah mental atau tidak mampu mengelola emosi
- Mengalami trauma, seperti kematian anggota keluarga, kecelakaan, atau pelecehan
- Anak sulit menjalin dan mempertahankan teman
- Nilai anak di sekolah menurun akibat masalah dengan perilakunya di sekolah.
Baca Juga: Tes Psikologi Anak Penting Dilakukan!
Apabila Anak mengalami kondisi tersebut, Anda bisa berkunjung ke Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- American Psychological Association. Understanding Psychological Testing and Assessment. Diakses 2024.
- National Library of Medicine. Psychological Testing in the Service of Disability Determination. Diakses 2024.