Ada banyak jenis gangguan mental yang bisa dialami seseorang, mulai dari depresi, skizofrenia, hingga gangguan kecemasan. Gejala paling umum dari kondisi ini adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengatasi emosi mereka dan kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial.
Pada umumnya, gangguan mental dapat memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku penderitanya.
Gangguan mental atau gangguan jiwa adalah kondisi yang mengganggu emosi, pola pikir, dan perilaku seseorang. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari anak sampai lansia.
Penderita gangguan mental seringkali mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari banyak orang. Padahal, kondisi ini memerlukan pengobatan dan dukungan dari lingkungan sekitar. Tidak hanya penyakit fisik saja yang memerlukan pengobatan, gangguan mental juga perlu penanganan yang cepat dan tepat.
Macam-Macam Gangguan Mental
Ada banyak jenis gangguan mental yang memiliki ciri dan pengobatan berbeda-beda, tergantung dari kondisi kesehatan penderita. Terapi bagi penderita gangguan mental ini dapat dilakukan dengan cara metode terapi percakapan hingga mengonsumsi obat-obatan secara berkala.
Gangguan mental bisa terjadi karena trauma hingga faktor genetik. Berikut jenis-jenis gangguan mental yang paling umum terjadi di Indonesia:
1. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan memiliki respons cemas yang cenderung berlebihan. Kondisi ini memicu perasaan negatif, seperti ketakutan, kekhawatiran, dan ingin mengakhiri hidup. Gangguan kecemasan dapat dialami oleh siapa saja, dan biasanya lebih banyak pada wanita yang berumur di atas 30 tahun.
Jenis gangguan jiwa ini bisa terjadi karena trauma psikologis dan faktor keturunan. Biasanya gangguan kecemasan memiliki beberapa gejala, yaitu merasa tegang, rasa cemas berlebihan, uring-uringan, gelisah, dan cenderung takut.
Pada sebagian besar kasus, penderita gangguan kecemasan mengalami insomnia atau sulit tidur. Kdondisi ini sering berdampak buruk pada kegiatan sehari-sehari, terutama dalam pergaulan dengan teman sebaya, di tempat kerja dan lingkungan sekitar.
Baca Juga: Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental pada Anak
2. Gangguan Mood (Suasana Perasaan) Depresi dan Bipolar
Gangguan mood swing, bipolar, dan depresiberhubungan dengan suasana perasaan dalam jangka waktu yang lama. Misalnya, perasaan yang terlalu sedih atau terlalu bahagia. Gangguan mood yang seringkali dirasakan adalah depresi, siklotimik, dan bipolar.
Jenis gangguan jiwa ini mengalami perasaan yang berada di atas batas normal. Banyak orang menyebut gangguan mood sebagai “mood swing”.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat, dapat mengganggu aktivitas hingga menyakiti diri sendiri dan orang lain. Gejala depresi biasanya ditandai dengan rasa putus asa, merasa tidak berharga, memiliki keinginan untuk bunuh diri, kesulitan tidur, dan perubahaan suasana hati.
Depresi terjadi karena adanya perubahan suasana hati, seperti sedih, cemas, dan merasa tidak berharga. Biasanya penderita cenderung ingin mengakhiri hidupnya (ide suicide) karena merasa putus asa.
Gangguan mental ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pria dan wanita. Gejala depresi biasanya ditandai dengan rasa lelah berlebihan, pusing, nyeri tanpa jelas, selera makan menurun, dan tidak bertenaga.
3. Gangguan Psikotik
Jenis gangguan jiwa ini memiliki gejala yang paling sering muncul, seperti kesadaran yang terganggu, halusinasi, dan delusi. Penderita gangguan psikotik tidak bisa membedakan antara realitas dan kenyataan, misalnya melihat objek, suara, atau bayangan yang sama sekali tidak ada.
Hampir sama dengan skizofrenia, gangguan psikotik dicetuskan oleh kelelahan fisik dan atau mental. Kondisi ini diakibatkan zat kimia (neurotransmiter) di dalam otak yang terganggu.
Periksakan diri ke konselor, psikolog, atau psikiater untuk membantu permasalahan gangguan mental.
4. Skizofrenia
Anda mungkin sering mendengar jenis gangguan kesehatan mental ini. Skizofrenia adalah kondisi ketika seseorang melihat atau merasakan sesuatu yang tidak nyata. Pada kondisi ini, penderita kerap mengalami halusinasi, kesulitan berpikir, dan mengalami delusi.
Skizofrenia menyebabkan perubahan perilaku dan ketidakmampuan bersosialisasi bagi penderita. Faktor yang dapat meningkatkan risiko gejala skizofrenia, yaitu memiliki riwayat penyakit keluarga dan pengaruh dari lingkungan sekitar.
Baca Juga: Kapan Harus ke Psikiater atau Psikolog?
5. Kontrol Impuls
Kontrol impuls adalah jenis gangguan psikologis yang menyebabkan seseorang mengalami perbuatan agresif. Kondisi ini juga mengakibatkan penderita kesulitan mengontrol emosi dan tingkah lakunya.
Mulai dari, suka berbohong, merasa tersinggung, mudah gelisah, suka mencuri, dan sulit fokus pada satu hal. Faktor yang dapat meningkatkan risiko kontrol impuls, yaitu penggunaan obat-obatan terlarang, korban trauma, dan mengalami kekerasan secara terus-menerus.
6. Gangguan Makan
Gangguan makan merupakan jenis gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi kondisi psikologi seseorang. Penderita biasanya mengalami perubahan pada perilaku dan kebiasaan makannya.
Misalnya, mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak sehingga menyebabkan obesitas atau kelebihan berat badan.
Selain itu, penderita juga dapat memuntahkan kembali makanan yang telah dikonsumsi sebelumnya. Istilah yang sering digunakan untuk kelompok gangguan makan ini diantaranya adalah emosional eating, bulimia dan anoreksia.
Baca juga: Kenali Gejala Gangguan Bipolar pada Setiap Fase
7. Gangguan Kepribadian
Kondisi gangguan jiwa ini ditandai dengan ciri-ciri perilaku dan kepribadian tidak adaptif layaknya kebanyakan orang. Gangguan kepribadian memiliki gejala, seperti kesulitan memahami orang lain dan situasi.
Hal inilah yang menyebabkan penderita sulit bersosialisasi dengan orang lain namun tidak menyadari dirinya ada masalah dengan pola perilaku dan karakternya.
Gangguan kepribadian biasanya sering muncul pada usia remaja atau orang dewasa. Gangguan mental ini kerap kali tidak disadari oleh penderitanya. Namun, orang lain dapat melihat perubahan tingkah laku dan pola pikir yang tidak sesuai di dalam masyarakat pada perilaku penderita.
Pada kelompok gangguan ini sering dikenal istilah narsisistik personality disorder (NPD), borderline personality disorder (BPD), obsessive compulsive personality disorder (OCPD).
8. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
Penderita yang mengalami gangguan OCD biasanya cenderung memiliki rasa cemas dan ketakutan berlebihan pada suatu hal. Hal ini menyebabkan penderita seringkali melakukan kegiatan atau aktivitas yang berulang-ulang setiap harinya. Kondisi OCD terkadang merepotkan diri sendiri dan orang lain.
Jika penderita tidak melakukan kegiatan secara berulang-ulang, maka akan menimbulkan rasa cemas luar biasa. Sebagai contoh, sering mencuci tangan setiap saat. Gangguan ini bisa terjadi pada anak-anak, usia remaja, hingga orang dewasa.
9. Post-traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma adalah kondisi ketika seseorang mengalami ketakutan yang luar biasa terhadap aktivitas, tempat, atau peristiwa yang pernah dialami olehnya.
Kondisi ini ditandai dengan emosi yang cenderung tidak stabil dan perasaan tertekan akibat kejadian traumatis. Kejadian ini bisa berupa kecelakaan, perundungan, pelecehan seksual, kekerasan fisik, dan bencana alam.
Meskipun kejadian sudah berlangsung sangat lama, penderita bisa mengingat kembali masa lalu yang muncul secara terus-menerus. Gejala umum dari PTSD, seperti sulit tidur, takut bertemu dengan orang lain, dan stres yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Apa Itu FOMO? Kenali Contoh dan Dampak Buruknya
Demikian informasi mengenai jenis masalah kesehatan mental yang paling umum terjadi beserta gejalanya. Jika mengalami rasa stres berlebihan, sulit tidur, dan perasaan yang berubah-ubah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, Anda bisa konsultasikan kondisi ini dengan mencari bantuan profesional, seperti dokter, psikolog, atau psikiater.
Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum hingga psikolog.
Ciputra Medical Center juga memiliki layanan konsultasi terkait kesehatan mental, seperti Cognitive Behavioral Therapy. Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Medical Center dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Hospital!
Telah direview oleh dr. Hery Dharmawan, Sp.A
Source:
- WebMD. Types of Mental Illness. Diakses 2024.
- Cleveland Clinic. Mental Health Disorders. Diakses 2024.