FOMO adalah kondisi yang dikaitkan saat seseorang kecanduan bermain ponsel atau media sosial. Kondisi ini ditandai dengan perasaan khawatir berlebihan jika tidak mengetahui berita terkini. Banyak orang yang mengganggap sepele, padahal FOMO dapat berdampak pada kesehatan mental.
FOMO dapat memicu rasa cemas, kesepian, dan kurang percaya diri.
Pernah mendengar istilah FOMO? Pasti bagi Anda yang gemar bermain social media, tidak asing lagi dengan kata FOMO yang kadang berseliweran di timeline kalian. Sindrom Fear of Missing Out atau FOMO adalah berkaitan dengan rasa khawatir karena melewatkan berita atau trend terkini. Kondisi ini juga dikaitkan dengan kecanduan media sosial. Benarkah begitu? Pelajari ulasan di bawah ini.
Apa Itu FOMO?
Pernahkah Anda merasa khawatir dan sering memeriksa ponsel setiap waktu? Bisa jadi Anda mengalami FOMO singkatan dari Fear of Missing Out. FOMO adalah kondisi yang membuat seseorang takut ketinggalan sesuatu yang baru mengenai informasi, berita terbaru, tren, dan lainnya.
Ketika mengalaminya, Anda merasa seperti tidak terhubung dengan peristiwa atau tidak berjalan seperti yang diharapkan atau semestinya.
Sebagai contoh, sindrom FOMO terjadi ketika Anda tidak diundang ke pesta pernikahan teman. Sementara semua teman lainnya diundang ke pesta tersebut. Akibatnya, Anda merasa gelisah, tertinggal, atau dikucilkan. Kondisi ini diperparah dengan keberadaan social media yang “menampilkan” semua teman-temannya bersenang-senang di pesta tersebut.
Bahkan FOMO juga bisa sesederhana Anda memeriksa chat, telepon, atau pemberitahuan lainnya secara berulang-ulang. Mengingat berkembangnya teknologi yang canggih membuat media sosial semakin mudah diakses. Keberadaan media sosial ini tak jarang sebagai ajang eksistensi, memperlihatkan gaya hidup, dan kemampuan seseorang.
Dengan demikian, kita sebagai viewer terkadang merasa tertinggal atau memiliki derajat sosial yang lebih rendah dari teman lainnya. Perasaan inilah yang memicu rasa cemas. Kemudian, membandingkan diri kita dengan orang lain yang terlihat lebih bahagia atau menyenangkan.
Baca Juga: Jenis Gangguan Mental dan Gejalanya
Gejala FOMO
Gejala kondisi ini disetiap orang berbeda-beda. Namun, ada beberapa gejala umum FOMO adalah:
- Anda selalu mengecek semua media sosial
- Mengabadikan semua yang Anda lakukan
- Selalu mengikuti semua acara hingga update tentang gosip
- Merasa wajib menghadari semua acara, diundang maupun tidak
- Tidak bisa diam di rumah
- Pergi ke tempat atau acara yang tidak disukai hanya untuk mengatakan bahwa Anda ada di sana
- Takut dikucilkan dan ditolak
- Selalu membandingkan diri dengan orang lain
- Ketergantungan pada ponsel
Dampak Negatif FOMO
Perasaan FOMO ini dikabarkan membawa dampak negatif, seperti rasa lelah, stres, depresi bahkan gangguan tidur. Adapun gangguan yang membawa pengaruh negatif meliputi:
1. Meningkatkan Risiko Gangguan Psikologis
Ketika Anda mulai khawatir dan membanding-bandingkan kehidupan sosial kita dengan orang lain, Anda akan lebih mudah stres dan tidak menjadi diri sendiri atau terobsesi mempertahankan image yang baik di media sosial.
Jika tidak dapat memanfaatkan penggunaan media sosial yang tepat seseorang tidak hanya akan merasa FOMO, tetapi juga gangguan kesehatan mental, seperti rasa cemas dan gejala depresi.
2. Menurunkan Rasa Percaya Diri
Rasa percaya diri dapat menurun akibat membandingkan diri dengan kehidupan orang lain di media sosial. Akibatnya, kita akan merasa rendah diri karena kehidupan orang lain lebih sempurna dan bahagia.
3. Mengganggu Produktifitas
Coba bayangkan bila kita mengalami FOMO tentu produktifitas kita dapat terganggu. Sedikit-dikit memeriksa handphone, seakan memiliki dunia sendiri karena fokus hanya pada gadget. Sementara aktivitas lain dapat terbengkalai, seperti sulit berkonsentrasi saat bekerja, belajar, dan lainnya.
4. Menimbulkan Perasaan Negatif
Tahukah Anda? FOMO dapat memicu rasa cemas, kesepian, dan kurang percaya diri. Ketiga kondisi ini tentu dapat berdampak buruk. Apalagi bagi kita yang sering menyaksikan postingan foto atau video orang lain yang memicu perasaan iri hati dan lainnya.
5. Memengaruhi Kebiasaan Tidur
Ketika Anda menjadi lebih eksis dengan acara atau aktivitas di luar sana untuk menghindari FOMO, maka dapat menggangu kebiasaan tidur dan makan Anda. Dengan demikian, tak menutup kemungkinan Anda juga menjadi merasa kewalahan, lelah, sakit kepala bahkan kurang motivasi.
Baca Juga: Kapan Harus ke Psikiater dan Psikolog?
FOMO membawa dampak negatif, seperti rasa lelah, stres, depresi bahkan gangguan tidur.
Cara Mengatasi FOMO
Terkadang rasa takut ketinggalan akan menunjukkan perasaan “terpisahkan” dari sesuatu yang ingin Anda ikuti atau penting dalam hidup Anda. Pada dasarnya FOMO bisa disembuhkan, ada berbagai cara untuk mengatasi kondisi ini di antaranya:
1. Melakukan “Detoks” Digital
Melakukan “detoks” digital, artinya membatasi penggunaan media sosial dengan fakum untuk sementara waktu tidak mengakses atau menghindari akun media sosial.
Penggunaan media sosial secara berlebihan memang berdampak buruk untuk kesehatan mental. Penelitian pada tahun 2015 menemukan bahwa anak-anak di Inggris dua kali lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mental yang tinggi jika menggunakan media sosial di hari sekolah terus menerus selama 3 jam atau lebih.
Anda dapat menggantinya dengan mencoba hal baru atau hobi baru untuk menyegarkan pikiran. Adanya kegiatan baru juga dapat menambah koneksi sehingga Anda tidak merasa kesepian.
2. Mendapatkan Lebih Banyak Waktu Berharga
Menjadi FOMO membuat kita lebih sering berinterkasi dengan gadget dibandingkan orang di sekitar kita, seperti teman, kerabat, dan keluarga. Letakkan ponsel Anda simpan untuk sementara waktu. Habiskan waktu dengan orang-orang yang Anda cintai, teman, keluarga.
Mereka adalah orang terbaik yang dapat menolong kita saat susah atau pun senang. Kondisi ini juga mengingatkan, bahwa Anda berhak mendapatkan cinta, penerimaan, dukungan sama seperti orang lain.
3. Melakukan Meditasi
Jika Anda merasa cemas, Anda dapat melakukan meditasi untuk mengembangkan rasa tenang. Lakukan yoga, liburan, atau berjalan-jalan di alam dapat membantu memulihkan perasaan negatif yang berkecamuk di pikiran atau hati Anda. Kegiatan-kegiatan yang positif ini justru dapat mengalihkan dari rasa FOMO sekaligus menengkan pikiran kita.
4. Menulis Jurnal
Tahukah Anda? Rutin menulis jurnal memberikan manfaat positif dan Anda dapat menjadikan kebiasaan ini sebagai ruitnitas. Anda mungkin lebih mudah mencurahkan “unek-unek” yang ada dipikiran untuk mengatasi stres yang dirasa termasuk sindrom FOMO.
Journaling juga membuat Anda dengan mudah mengidentifikasi apa yang memicu FOMO. Anda dapat mencurahkan gagasan yang menyebabkan ketakutan, kecemasan, atau rasa tertinggal yang sedang Anda alami.
Baca Juga: Psikolog atau Psikiater: Mana yang Tepat Untuk Anda?
5. Mengikuti Konseling dengan Ahlinya
Jika kondisi FOMO memengaruhi kehidupan sehari-hari sebaiknya bicarakan dengan ahlinya untuk penanganan yang tepat. Ini menjadi pilihan yang baik untuk membantu Anda memulihkan pikiran.
Terapi perilaku kognitif menjadi salah satu versi terapi bicara di mana terapis dapat membantu mengenali pemicu yang menyebabkan rasa cemas berlebihan dan lainnya.
Sindrom FOMO adalah menjadi fenomena nyata yang dapat terjadi pada siapa saja. Kondisi ini tidak hanya menyebabkan rasa “takut tertinggal”, tetapi juga memengaruhi kondisi kesehatan mental seseorang.
Pastikan menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak berlebihan. Cobalah untuk fokus dengan apa yang dikerjakan saat ini dan selalu bersyukur dengan apa yang ada untuk menghindari rasa iri dan kekurangan pada diri.
Jika Anda mengalami gejala FOMO hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, segera periksakan diri ke Ciputra Medical Center. Di sana, Anda dapat mengakses beragam layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Selain itu, untuk kenyamanan Anda, Anda juga bisa mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp yang disediakan.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Healthline. The Benefits of a Social Media Break, Plus 30 Things to Do Instead. Diakses 2024.
- PsychCentral. All About FOMO: Overcoming Your Fear of Missing Out. Diakses 2024.