Gejala gangguan bipolar umumnya terjadi saat kita dewasa dan terbagi pada dua fase, yaitu fase mania dan fase depresi. Gejala ini membuat penderita pernah berpikir untuk mengakhiri hidupnya paling tidak satu kali, sehingga perlu segera ditangani.
Wanita cenderung lebih berisiko menderita gangguan bipolar daripada pria.
Pernah mendengar gangguan bipolar? Ya, gangguan bipolar menyebabkan seseorang mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.
Seseorang akan merasa dirinya bisa berubah perasaan secara tiba-tiba dari suasana bersemangat atau bahagia yang berlebihan menjadi sangat sedih atau depresi. Lebih jelas, yuk kenali gejala pada setiap fasenya seperti berikut ini.
Gejala Gangguan Bipolar Tidak Sama dengan Depresi
Gangguan bipolar adalah gangguan kesehatan mental kompleks yang ditandai oleh perubahan ekstrem dalam suasana hati seseorang. Banyak orang yang menganggap kondisi ini sama dengan depresi, padahal keduanya berbeda.
Perbedaan gangguan bipolar dan depresi adalah bipolar melibatkan perubahaan suasana hati antara episode manik dan depresi, sementara depresi hanya melibatkan episode depresif yang berkelanjutan saja. Artinya, orang depresi tidak mengalami fase manik.
Pada dasarnya, gejala gangguan bipolar pada wanita dan pria sama, Hanya saja gejala gangguan bipolar dibagi menjadi dua jenis, yaitu fase mania dan fase depresif.
Gejala Bipolar Fase Mania
Gejala bipolar dibagi ke dalam dua fase, yaitu fase manik dan depresi. Selama fase manik, individu dengan bipolar cenderung melakukan aktivitas dengan intensitas yang tinggi, kadang-kadang tanpa memperhitungkan risiko atau konsekuensi.
Berikut tanda gangguan bipolar masuk dalam fase manik:
1. Perasaan Terlalu Bahagia untuk Jangka Waktu yang Lama
Pada fase mania, individu dengan gangguan bipolar bisa merasakan tingkat euforia yang tidak proporsional atau tidak realistis. Mereka mungkin merasa sangat bahagia, memiliki energi yang berlebihan, dan tampak tidak terpengaruh oleh kekhawatiran atau konsekuensi negatif dari perilaku mereka.
Meskipun terasa menyenangkan, perasaan ini dapat menyebabkan individu melakukan keputusan impulsif yang berisiko.
Baca Juga: Gejala Fisik Orang Depresi yang Perlu Dikenali
2. Mengalami Penurunan Kebutuhan untuk Tidur
Orang dengan fase mania sering kali mengalami insomnia atau hanya membutuhkan sedikit tidur selama periode tersebut. Mereka mungkin merasa segar dan bertenaga meskipun kurang tidur, dan bahkan dapat terus melakukan aktivitas tanpa merasa lelah atau mengantuk.
3. Berbicara Sangat Cepat, Seringkali dengan Pikiran yang Berpacu
Gejala ini dikenal sebagai “pikiran yang berpacu” atau “logorrhoea”, di mana individu dengan fase mania cenderung berbicara dengan sangat cepat, kadang-kadang hingga sulit untuk mengikuti alur pembicaraannya.
Mereka mungkin melompat dari satu topik ke topik lainnya tanpa keterkaitan logis, dan berbicara dengan volume yang meningkat.
4. Merasa Sangat Gelisah atau Impulsif
Selama fase mania, seseorang bisa merasa sangat gelisah, gelisah, atau sulit untuk duduk diam. Mereka mungkin menjadi impulsif dalam tindakan mereka, tanpa memikirkan konsekuensi yang mungkin timbul.
Hal ini bisa mencakup pengeluaran uang yang berlebihan, keputusan seksual yang tidak aman, atau tindakan berisiko lainnya.
5. Mudah Terganggu
Individu dengan fase mania cenderung mudah terganggu oleh rangsangan eksternal. Mereka mungkin memiliki perhatian yang terpecah atau kesulitan untuk berkonsentrasi pada satu tugas atau aktivitas untuk jangka waktu yang signifikan.
Tanda depresi yang dialami penderita bipolar merasa sedih atau putus asa dalam waktu lama.
6. Memiliki Rasa Terlalu Percaya Diri pada Kemampuan Anda
Selama fase mania, individu bisa memiliki tingkat kepercayaan diri yang berlebihan, bahkan pada hal-hal yang tidak realistis atau tidak mungkin. Mereka mungkin merasa tak terkalahkan, tidak bisa salah, atau tidak bisa terluka oleh tindakan mereka, yang dapat menyebabkan pengambilan risiko yang tidak bijaksana.
7. Terlibat dalam Perilaku Berisiko
Orang dalam fase mania sering terlibat dalam perilaku berisiko atau impulsif yang berpotensi membahayakan diri mereka sendiri atau orang lain. Ini bisa mencakup pengeluaran uang secara berlebihan, keputusan seksual yang tidak aman atau impulsif, atau pengambilan keputusan finansial yang tidak bijaksana, tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.
Baca Juga: Konseling Individu: Pengertian, Tipe, dan Manfaatnya
Gejala Bipolar Fase Depresif
Selama fase ini, individu mungkin merasa putus asa, kelelahan yang berat, dan memiliki pikiran tentang kematian atau bunuh diri.
1. Perasaan Sedih atau Putus Asa yang Berlangsung Lama
Individu dengan gangguan bipolar fase depresif sering mengalami perasaan sedih yang mendalam dan terus-menerus, bahkan tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin merasa putus asa atau tidak berdaya dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
2. Menarik Diri dari Interaksi Sosial dengan Teman dan Keluarga
Ciri-ciri gangguan bipolar yang mengalami fase depresif cenderung menarik diri dari hubungan sosial dan menghindari interaksi dengan teman dan anggota keluarga. Mereka mungkin merasa sulit untuk bersosialisasi atau menikmati kegiatan sosial.
3. Kehilangan Minat pada Aktivitas yang Sebelumnya Dinikmati
Individu mungkin kehilangan minat pada aktivitas yang dahulu menyenangkan, seperti hobi atau kegiatan yang biasa mereka lakukan. Mereka mungkin merasa tidak tertarik atau tidak memiliki motivasi untuk melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka nikmati.
Baca juga: Apa Itu Midlife Crisis? Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
4. Perubahan Signifikan dalam Nafsu Makan
Fase depresif gangguan bipolar seringkali disertai dengan perubahan nafsu makan yang signifikan. Beberapa orang mungkin kehilangan selera makan dan mengalami penurunan berat badan, sementara yang lain mungkin merasa ingin makan secara berlebihan dan mengalami peningkatan berat badan.
5. Kelelahan Parah atau Kekurangan Energi yang Berkelanjutan
Orang dengan fase depresif sering merasa sangat lelah atau kurang bertenaga. Mereka mungkin mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan merasa lelah bahkan setelah istirahat yang cukup.
6. Kesulitan dengan Memori, Konsentrasi, dan Pengambilan Keputusan
Gangguan bipolar fase depresif dapat memengaruhi fungsi kognitif, seperti memori, konsentrasi, dan kemampuan untuk membuat keputusan. Individu mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi atau mengingat informasi yang penting.
7. Pikiran atau Keinginan untuk Bunuh Diri
Salah satu ciri-ciri bipolar pada remaja yang paling serius dari fase depresif adalah pikiran atau keinginan untuk bunuh diri. Individu mungkin merasa putus asa dan tidak memiliki harapan untuk masa depan, sehingga muncul pikiran untuk mengakhiri hidup mereka. Hal ini merupakan tanda bahaya dan memerlukan perhatian medis segera.
Baca Juga: Begini Cara Membantu Orang Bipolar
Kapan Harus ke Dokter?
Gangguan bipolar memerlukan perhatian medis segera saat seseorang mulai mengalami gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Jika ada perubahan suasana hati yang ekstrem atau kesulitan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk diagnosis dan perawatan yang sesuai.
Anda bisa konsultasi ke Ciputra Medical Center. Di sana, Anda dapat mengakses beragam layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Selain itu, untuk kenyamanan Anda, Anda juga bisa mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp yang disediakan.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- WebMD. Understanding Bipolar Disorder — Treatment. Diakses 2024.
- Medline Plus. Bipolar Disorder. Diakses 2024.