Artikel ini membahas tentang manfaat tes penjurusan. Jika seorang siswa mendapat ranking pertama di sekolah maka sudah pasti sang anak merupakan anak yang paling pintar dan sangat puas dengan hasil yang dicapai sedangkan yang mendapat ranking akhir dianggap tidak pintar dan malah diacuhkan padahal ada banyak hal yang harus diperhatikan seperti minat dan bakat siswa / siswi tersebut. Secara umum masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kecerdasan seseorang hanya diukur berdasarkan prestasi, peringkat atau ranking yang didapat seorang siswa / siswi di sekolah padahal kecerdasan itu lebih dari sekedar menghapal dan hitungan saja.
Selain itu, perlu dipertimbangkan pula apakah minat seseorang itu sesuai dengan potensi dan karakter kepribadian yang ia miliki. Seorang Psikolog, Alexandra mengatakan banyak orang pintar bahkan sukses dalam dunia karir dan pekerjaan tetapi tetap merasa tidak puas ataupin tidak enjoy dengan apa yang ia kerjakan. Sebagai contoh Ari merupakan seorang anak yang terlahir dari keluarga yang suka sekali membuat usaha dagang, kemudian pada saat memilih fakultas di perkuliahan, Ari merasa bingung dan mengikuti saran dari orang tua untuk masuk ke fakultas ekonomi atau bisnis untuk melanjutkan pengembangan usaha keluarganya, padahal ia sendiri ingin menjadi seorang dokter dan unggul di bidang matematika, biologi, fisika dan kimia, sehingga dapat menyembuhkan orang banyak. Ari lulus kuliah dengan nilai yang baik dan sukses mengembangkan usaha dagang keluarganya tetapi dalam hati kecilnya tetap merasa kurang puas dan menginginkan dirinya menjadi seorang dokter.
Pada masalah lain, Psikolog, Alexandra Gabriella A., M.Psi, Psi., C.Ht menambahkan banyak juga siswa dan siswi yang ketika mulai memasuki masa Sekolah Menengah Atas (SMA) tidak dapat menentukan jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Sehingga ketika mereka diperhadapkan dengan formulir pemilihan jurusan, mereka akan lebih mengikuti atau memiliki jurusan yang dianggap populer dan keren di mata teman – teman dan kerabatnya seperti IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) ataupun Ekonomi, padahal jika digali lebih jauh, minat dan karakternya jauh berbeda. Contohnya, sejak kecil Ani suka berbagai hal, mulai dari musik, seni melukis, berpetualang di alam dan suka membuat sebuah prakarya seperti figura foto, tempat pensil dan teman – temannya senang dengan hasil prakaryanya. Kemudian seiring dengan bertambahnya usia dan peringkat kelas yang semakin tinggi, Ani harus memasuki masa SMA dan memilih jurusan yang ada. Saat ini, secara umum jurusan yang tersedia di Indonesia adalah IPA dan IPS (Ilmu pengetahuan Sosial). Akhirnya karena merasa gengsi, akhirnya Ani memilih jurusan IPA yang akhirnya berakibat pada menurunnya nilai – nilai di sekolah dan susah mengikuti pelajaran yang di berikan oleh guru.
Sahabat healthcare, oleh karena itu, sangat penting untuk mendalami apa yang sebenarnya menjadi minat dan bakat yang ada dalam diri dan keinginan kuat untuk mewujudkannya, sehingga tidak ada penyesalan yang dirasakan nantinya. Hal yang sangat baik untuk mengambil waktu dan memikirkan kembali apa dan bagaimana minat dan bakat yang sesuai dengan kepribadian Anda, akan tetapi jika masih merasa bingung Anda dapat mengikuti tes penjurusan. Tes penjurusan sendiri memiliki tujuan untuk melihat apakah minat, karakter dan potensi anak paling sesuai di bagian apa (jurusan sekolah, kegiatan tambahan di luar sekolah, jurusan kuliah bahkan jenis pekerjaan).
Tes penjurusan terdiri dari tes IQ komprehensif, tes kepribadian komprehensif dan tes minat dan bakat. Tes yang dilakukan di Ciputra Medical Center dilakukan secara individual sehingga potensi yang terdapat dalam diri seseorang benar – benar tergali.