Pernah merasakan nyeri? Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Apakah dengan obat pereda nyeri? Obat pereda nyeri dapat membantu Anda mengatasi nyeri kronis dan jenis nyeri lainnya. Namun, waspadai juga kemungkinan efek samping dan interaksi dengan obat atau suplemen yang sedang Anda konsumsi. Nah, untuk menghindari kondisi itu, yuk kenali seputar tatalaksana nyeri berikut ini!
Nyeri terbagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
Baca Juga: Penyebab Nyeri Punggung
Seputar Nyeri
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya nyeri. Nyeri merupakan suatu kondisi yang kurang nyaman atau tidak tertahankan yang dirasakan seseorang. Berdasarkan sifatnya nyeri terbagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut biasanya timbul secara tiba-tiba dan penyebabnya diketahui dengan jelas. Nyeri akut diikuti dengan kerusakan jaringan, seperti kecelakaan, patah tulang bisa juga disebabkan oleh adanya peradangan akut.
Sementara nyeri kronis merupakan nyeri yang dirasakan secara terus-menerus atau timbul dalam jangka panjang karena penyakit tertentu, seperti kanker, peradangan pada sendi. Respon nyeri setiap orang berbeda-beda.
Baca Juga: Akupuntur Mengatasi Masalah Nyeri Punggung
Prosedur Tatalaksana Nyeri
Apa itu tatalaksana nyeri? Tatalaksana nyeri merupakan kumpulan kondisi medis yang membantu mengelola pengalaman sensorik atau emosional seseorang dan berkaitan dengan kerusakan jaringan atau fungsional.
Tatalaksana nyeri berguna untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, meningkatkan fungsi tubuh, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebelum melakukan manajemen nyeri ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan meliputi:
- Tahap evaluasi
- Tes diagnostik untuk menentukan penyebab nyeri
- Rujukan untuk operasi (Dilakukan apabila hasil evaluasi dan tes memungkinkan)
- Pemberian suntik atau stimulasi saraf tulang belakang
- Adanya terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan tubuh.
- Jika perlu dibutuhkan psikolog untuk membantu masalah kesehatan mental selama menderita nyeri kronis
- Terapi komplementer
Baca Juga: Mengapa Akupunktur Menjadi Pilihan Tepat?
Bagaimana Teknik dalam Manajemen Nyeri?
Terdapat 4 teknik dalam tatalaksana nyeri yang dapat diketahui. 4 teknik dalam manajmen nyeri meliputi:
- Teknik Stimulasi Kutaneus
Teknik stimulasi kutaneus dilakukan untuk menghilangkan nyeri dengan stimulasi langsung pada kulit. Beberapa teknik berikut dapat dilakukan untuk menstimulasi kulit.
- Kompres dingin
- Analgetic ointments
- Plaster hangat atau counterirritant
- Contralateral stimulation, memijat kulit yang berlawanan dengan area nyeri
- Teknik Distraksi
Teknik distraksi merupakan teknik pengalihan perhatian seseorang terhadap nyeri yang dirasakan sehingga kesadaran terhadap nyerinya berkurang. Adapun contoh teknik distraksi yang dilakukan, sebagai berikut:
- Distraksi visual: menonton televisi, membaca koran
- Distraksi pendengaran: mendengarkan musik hingga bercakap-cakap dengan orang lain
- Distraksi intelektual: mengisi TTS
- Distraksi pernapasan: hirup napas melalui hidung, napas berirama,
- Teknik Anticipatory Guidance
Teknik ini dapat dilakukan perawat dengan cara memberikan informasi yang dapat mencegah terjadinya nyeri dan membantu pemahaman pasien terhadap pencegahan nyeri. Adapun informasi yang diberikan meliputi:
- Penyebab nyeri
- Lokasi nyeri
- Bagaimana terjadinya nyeri
- Tingkatan rasa nyeri dari ringan-berat
- Hal-hal yang diharapkan pasien selama prosedur
- Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi efektif dilakukan untuk pada nyeri kronik. Adapun manfaat yang diperoleh, seperti menurunkan nyeri dan stres, mendorong individu melupakan nyeri, serta meningkatkan efektifitas terhadap terapi lain. Terdapat tiga hal utama dalam teknik relaksasi meliputi:
- Posisi yang tepat
- Pikiran yang tenang
- Lokasi/lingkungan yang tenang
Empat teknik dalam tatalaksana nyeri, teknik stimulasi kutaneus, distraksi, anticipatory guidance, dan relaksasi.
Baca Juga: Fisioterapi, Driving and Back Care
Bagaimana Indikasi Manjemen Nyeri?
Pasien dapat menjalani manajemen nyeri bila memiliki indikasi nyeri pada tubuhnya. Terdapat beberapa kategori yang dapat diringankan di antaranya sebagai berikut:
- Nyeri Akut
Seperti yang sudah dijelaskan di atas nyeri akut bisa terjadi tiba-tiba, tetapi hanya berlangsung sebentar saja. Contoh nyeri akut, seperti patah tulang, nyeri persalinan, operasi, kecelakaan dan lainnya.
- Nyeri Kronis
Nyeri kronis timbul dalam jangka waktu panjang dan biasanya kerap dirasakan terus-menerus. Biasanya nyeri yang dirasakan lebih dari 6 bulan. Nyeri kronis biasanya diawali dengan nyeri akut. Namun, tidak hilang meskipun penyakit atau cedera yang dialami telah sembuh. Nyeri kronis kerap dialami akibat nyeri tulang belakang. Contoh nyeri kronis, seperti gangguan pada saraf penderita diabetes, kanker
- Breakthrough Pain
Berakthrough pain merupakan rasa nyeri seperti ditusuk-tusuk. Rasa nyeri begitu cepat, biasanya seseorang sudah dibantu dengan obat pereda nyeri akibat suatu penyakit, seperti kanker atau arthritis. Rasa nyeri timbul pada titik atau lokasi yang sama dan terjadi saat seseorang melakukan aktivitas atau saat stres.
- Nyeri Tulang
Nyeri tulang merupakan rasa ngilu atau nyeri pada satu atau lebih tulang. Nyeri tulang dapat muncul saat beristirahat ataupun berolahraga.
Baca Juga: Cara Mengatasi Nyeri
- Nyeri Saraf
Nyeri saraf terjadi akibat kerusakan saraf atau gangguan pada sistem saraf. Rasanya seperti distusuk-tusuk hingga terbakar.
- Nyeri Jaringan Lunak
Nyeri jaringan lunak bisa terjadi akibat peradangan jaringan otot, ligamen. Faktor risiko penyebabnya bisa jadi karena cedera, nyeri tulang belakang hingga masalah saraf sciatica.
- Phantom Pain
Phantom pain merupakan rasa nyeri yang kerap terjadi pada bagian tubuh yang telah diamputasi. Seiring berjalannya waktu dapat mereda dengan sendirinya.
- Nyeri Alih
Nyeri alih suatu kondisi di mana rasa nyeri timbul pada titik tertentu di daerah tubuh, tetapi kerap dirasakan di daerah lain.
Jika Anda mengalami nyeri segera konsultasikan dengan dokter. Jangan tunggu nyeri menjadi parah sehingga berdampak negatif pada kehidupan Anda. Pasalnya siring berjalannya waktu dapat menyebabkan kecacatan, komplikasi serius, termasuk depresi msalah tidue, stres dan banyak lagi.
Dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab yang mendasari nyeri, mengobati, mengurangi bahkan menghilangkan rasa sakit. Kombinasi obat-obatan, perawatan psikologis hingga terapi fisik bahkan pembedahan dapat digunakan untuk memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu, penting memilih perawatan yang lebih baik.
Ciputra Medical Center memiliki layanan Fisioterapi dan Akupunktur Medik yang dapat membantu perawatan sesuai kebutuhan pasien. Anda dapat berkonsultasi langsung dengan dokter untuk menentukan perawatan mana yang tepat sesuai gejala kondisi pasien.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
Tim Konten Medis