Begitu mendengar pemeriksaan pap smear, apa yang Anda pikirkan? Apakah pemeriksaan ini menakutkan? Bagaimana prosedurnya? Pelajari lebih lanjut tentang mengapa pap smear dilakukan, siapa saja yang perlu melakukan pap smear dan banyak lagi.

Anda dapat menjadwalkan pemeriksaan pap smear dengan dokter kandungan.
Baca Juga: Apakah Perlu MCU untuk Ibu Hamil?
Apa Arti Pap Smear?
Tahukah Anda? Kesadaran melakukan pemeriksaan kesehatan termasuk pap smear penting dilakukan setiap perempuan. Sayangnya masih banyak orang yang belum mengetahuinya. Pap smear merupakan prosedur skrining untuk kanker serviks. Pemeriksaan pap smear sendiri bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kanker sejak dini.
Apakah Pap Smear Menyakitkan?
Selama prosedur pemeriksaan, dokter akan mengambil sel-sel dari leher rahim dengan lembut untuk diperiksa. Apakah itu menyakitkan? Pasti pertanyaan ini ada dalam pikiran Anda bukan? Pap smear seharusnya tidak sakit. Jika Anda baru mendapatkan pap smear pertama kali mungkin terasa sedikit tidak nyaman karena tubuh belum terbiasa menerima “sensasi baru” dari tindakan tersebut. Ada yang merasakan seperti sejumput kecil ada “sesuatu” yang mengeruk. Ini mungkin sedikit tidak nyaman, tetapi tidak menyebabkan rasa sakit jangka panjang. Namun, setiap orang memiliki tingkat atau batas rasa sakit yang berbeda.
Siapa Saja yang Harus Pap Smear?
The American Cancer Society merekomendasikan skrining dimulai sejak 3 tahun setelah aktivitas seksual pertama kali . Sementara beberapa faktor tertentu memungkinkan seseorang lebih sering melakukan pap smear jika:
- Orang yang menderita infeksi HIV.
- Orang yang memiliki sel pra kanker pada pemeriksaan sebelumnya
- Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat kemoterapi atau transplantasi organ.
- Orang yang memiliki faktor risiko seperti sering berganti pasangan seksual
Sementara itu, sebagian besar ahli merekomendasikan pap smear mulai dilakukan pada usia 21 tahun berlanjut sampai usia 65 tahun. Jika Anda aktif secara seksual kemungkinan dokter menyarankan untuk melakukan pap smear lebih cepat.
Jika Anda menjalani histerektomi atau pengangkatan rahim mungkin masih memerlukan pap smear secara teratur. Itu tergantung pada apakah leher rahim Anda diangkat dan apakah Anda dianggap berisiko terkena kanker. Anda mungkin juga perlu pap smear setelah menopause.
Sementara bagi orang yang sudah melakukan aktivitas seksual dianjurkan menjalani tes skrining Human Papillomavirus (HPV) setiap 1-5 tahun sekali tergantung jenis pap smear yang diambil dan hasil pemeriksaannya. Seperti kita ketahui, HPV adalah virus yang menyebabkan dan meningkatkan kemungkinan kanker serviks. HPV tipe 16 dan 18 menjadi penyebab utama kanker serviks. Jika Anda memiliki HPV, maka Anda berada dalam risiko terkena kanker serviks.
Anda masih harus mendapatkan pap smear secara teratur berdasarkan usia terlepas dari status aktivitas seksual Anda. Setidaknya pemeriksaan pap smear dilakukan setiap 1-3 tahun sekali untuk wanita berusia 21 hingga 65 tahun. Sebab kita tidak tahu kapan virus HPV muncul dan kemudian menjadi aktif kembali.

Spekulum merupakan alat yang digunakan untuk membuka vagina selama tindakan pap smear.
Baca Juga: Tes Kesehatan yang Dibutuhkan Wanita
Mengapa Pap Smear Penting Dilakukan?
Pap smear digunakan untuk menentukan apakah seseorang kemungkinan memiliki sel serviks abnormal. Jika iya, dokter dapat melakukan tes lebih lanjut untuk menentukan apakah sel-sel tersebut bersifat kanker. Sementara bila diperlukan dokter akan merekomendasikan prosedur untuk menghancurkan sel-sel abnormal dan mengurangi risiko kanker serviks.
Bagaimana Persiapan Sebelum Pap Smear?
Sebelum tindakan pap smear terdapat beberapa persiapan yang perlu Anda perhatikan. Anda dapat menjadwalkan pap smear dengan pemeriksaan ginekologi tahunan atau meminta konsultasi terpisah dengan dokter kandungan Anda. Pap smear umumnya ditanggung oleh sebagian besar asuransi.
Jika Anda sedang menstruasi pada hari kunjungan pap smear, dokter akan menjadwalkan ulang tes karena khawatir hasilnya kurang akurat. Selain itu, hindari juga melakukan hubungan seksual, membersihkan vagina dengan sabun khusus sehari sebelum tes. Pemeriksaan pap smear biasa dilakukan saat sedang tidak haid, dan pada saat prosedur dilakukan, diharapkan 3-4 hari sebelum melakukan pap smear dianjurkan tidak berhubungan seksual atau cebok hingga bagian dalam vagina
Baca Juga: Sindrom Pramenstruasi (PMS) Pada Wanita
Bagaimana Prosedur Melakukan Pap Smear?
Pap smear dapat dilakukan oleh dokter atau perawat. Sebelum memulainya, petugas medis akan menanyakan riwayat kesehatan Anda. Jika ini pap smear pertama Anda, mereka juga akan menjelaskan prosedurnya. Pada kesempatan ini sebaiknya Anda jangan ragu untuk bertanya. Utarakan saja pertanyaan yang ingin disampaikan.
Setelah itu, mereka akan keluar dari ruangan dan mempersilakan Anda untuk menganti baju khusus yang sudah disediakan. Dokter akan meminta Anda berbaring di meja periksa dengan kedua kaki terbuka dengan menempatkannya pada penopang kaki yang telah tersedia. Selanjutnya, dokter akan memasukkan spekulum untuk membuka liang vagina. Kemudian, dokter mengambil sampel sel dari leher rahim untuk diperiksa menggunakan mikroskop.
Kini, Anda sudah tidak penasaran lagi kan seputar informasi pemeriksaan pap smear. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin. Sebaiknya wanita usia subur dianjurkan melakukan pemeriksaan pap smear untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Jadi, kalau bukan kita, siapa lagi? Yuk, jaga kesehatan kewanitaan Anda dengan layanan Pap Smear Klinik Kesehatan Wanita di Ciputra Medical Center.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source: