Selain kanker payudara, penyakit berbahaya dan paling banyak menyebabkan kematian pada wanita adalah kanker serviks. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker serviks tertinggi. Lantas, apakah kanker serviks bisa sembuh? Ketahui lebih lanjut ulasan berikut!
Kanker leher rahim mempengaruhi jaringan menuju bagian bawah rahim.
Bisakah Kanker Serviks Sembuh?
Kanker serviks atau kanker leher rahim sesuai dengan namanya, menyerang bagian organ reproduksi wanita. Kanker serviks pada wanita hampir 95% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Apakah kanker serviks bisa sembuh? Kabar baiknya, kanker serviks dapat diobati dan disembuhkan. Terutama bila kanker serviks ditemukan pada tahap awal. Namun, apakah kanker itu dapat hilang secara permanen tergantung pada beberapa faktor meliputi:
- Status kesehatan mereka secara keseluruhan
- Apakah sel telah menyebar ke darah atau kelenjar getah bening
- Seberapa baik kondisi tubuh dalam merespon perawatan
Infeksi HPV dapat berkembang menjadi displasi, menetap, atau bahkan sembuh sempurna. Deteksi dini dan respon baik terhadap pengobatan kanker dapat meningkatkan peluang kesembuhan.
Baca Juga: Gejala Kanker Serviks Waspadai Tandanya!
Berapa Tingkat Kelangsungan Hidup Penderita Kanker Serviks?
Kanker leher rahim mempengaruhi jaringan menuju bagian bawah rahim, di mana rahim dan vagina terhubung. Rasa kecewa, sedih, akan menyelimuti pikiran Anda setelah mendengar diagnosis kanker serviks. Hindari berpikir Anda tidak berumur panjang. Tingkat kelangsungan hidup penderita kanker akan berbeda. Dokter menggunakan 4 tahap untuk mengklasifikasi kanker serviks:
- Stadium I: Sel kanker serviks hanya berada di serviks
- Stadium II: Sel-sel kanker telah menyebar ke dua pertiga bagian atas vagina atau jaringan di sekitar rahim.
- Stadium III: Kanker telah menyebar ke sepertiga bagian bawah vagina atau dinding panggul dan kelenjar getah bening
- Stadium IV: Kanker telah menyebar di luar panggul, seperti ke lapisan rektum, kandung kemih atau area lain.
- Kanker serviks stadium lanjut rata-rata memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah
Skrining Kanker Serviks
Sama seperti kebanyakan kanker lainnya, deteksi dini menjadi kunci penting untuk mencapai hasil yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup. Tes skrining membantu mendeteksi kanker serviks dan sel pra-kanker yang kemudian hari dapat berkembang menjadi kanker serviks. Adapun tes skrining yang dapat Anda lakukan:
1. Tes Pap Smear
Tes Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel dari leher rahim Anda. Dokter akan meminta Anda untuk berbaring dengan posisi kedua kaki terbuka. Kemudian dokter memasukkan spekulum untuk membuka vagina. Setelah terkumpul sampel sel akan dibawa untuk diperiksa menggunakan mikroskop.
2. Tes DNA HPV
Pemeriksaan DNA HPV dianjurkan bagi wanita berusia 30-65 tahun secara rutin setiap 5 tahun sekali. Tes DNA HPV melibatkan pengujian sel-sel yang dikumpulkan dari serviks untuk menguji penyebab kanker serviks. Tes DNA HPV dapat juga dikombinasikan dengan pemeriksaan Pap smear. Jika keduanya dilakukan bersama disebut sebagai pengujian bersama. Sampel sel dari rahim akan dibawa ke laboratorium untuk dianalisis.
Pemeriksaan ini berguna untuk melihat apakah sel-sel tersebut mengandung materi genetik dari jenis HPV penyebab kanker. Bagi wanita di atas usia 21 tahun pastikan sudah menerima pemeriksaan Pap smear tahunan dan tes HPV setiap 3-5 tahun untuk mendeteksi kanker serviks. Jika sudah melewati masa pemeriksaan pasca Pap smear terakhir Anda, pastikan berbicara dengan dokter kandungan untuk penjadwalan pemeriksaan.
Baca Juga: Tes Kesehatan yang Dibutuhkan Wanita
Tes skrining dapat membantu mendeteksi kanker serviks dan sel pra-kanker.
Pengobatan Kanker Serviks
Kasus pengobatan penderita kanker serviks akan bervariasi sesuai dengan usia, kesehatan secara keseluruhan termasuk organ yang terkena dan stadium kanker. Kemudian, apakah orang tersebut ingin hamil di masa depan. Perawatan juga tergantung pada tujuan individu dan dokter, seperti ingin menyembuhkan kanker, mengendalikan penyebaran dan pertumbuhan kanker, atau menghilangkan gejala. Jika Anda telah didiagnosis menderita kanker serviks, rencana perawatan yang dapat Anda lakukan mencakup satu atau lebih dari pendekatan berikut:
1. Tindakan Operasi
Operasi dilakukan untuk menghilangkan pertumbuhan pra-kanker terutama bila kanker ditemukan sejak dini. Ada beberapa operasi yang digunakan untuk mengobati kanker serviks. Operasi yang melibatkan pengangkatan meliputi:
- Bagian dari serviks- Jika kanker sangat kecil
- Leher rahim dan bagian atas vagina- Rahim tidak diangkat, memungkinkan untuk hamil di masa depan
- Serviks dan rahim (histerektomi)- mencangkup pengangkatan ovarium dan tuba fallopi
- Serviks, rahim, ovarium dan saluran tuba, dan semua atau bagian kandung kemih, usus, vagina atau rektum – ini hanya ditawarkan jika kanker telah kembali dan pengobatan lain tidak mungkin
2. Terapi Radiasi
Selain tindakan operasi dibutuhkan juga pengobatan kombinasi, seperti terapi radiasi. Terapi radiasi berguna untuk menghancurkan sel kanker atau mencegah pertumbuhan sel kanker menggunakan sinar-X dengan kekuatan tinggi.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Serviks
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan obat untuk membunuh sel kanker atau mencegah sel membelah. Kemoterapi membuat radiasi bekerja lebih baik. Dokter dapat memberikannya secara oral, intervena atau menempatkannya langsung ke dalam cairan serebrospinal atau rongga tubuh. Kemoterapi oral dan intravena dapat mencapai sel kanker di seluruh tubuh. Sementara kemoterapi yang ditempatkan langsung ke rongga tubuh terutama mempengaruhi sel kanker di daerah tersebut.
4. Perawatan dengan Obat-obatan yang Ditargetkan
Pengobatan yang ditargetkan berguna membuat kanker lebih kecil atau menghentikannya menjadi lebih besar bukan untuk menyembuhkan kanker. Jika Anda memiliki kanker yang muncul kembali (kambuh) atau kanker stadium lanjut, Anda mungkin memiliki pengobatan yang ditargetkan menggunakan obat bevacizumab.
5. Imunoterapi
Imunoterapi adalah pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker. Perawatan ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau mengubah fungsinya, memungkinkannya untuk menemukan dan menyerang sel-sel kanker dalam tubuh. Imunoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan yang mendorong sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kanker. Ini juga dikenal sebagai terapi biologis atau bioterapi.
Kanker serviks dapat disembuhkan terutama bila diketahui sejak dini , oleh karena itu dianjurkan juga melakukan vaksinasi HPV dari sejak usia 9 tahun. Namun, sulit bagi dokter untuk mengetahui dengan pasti apakah kanker akan kambuh kembali atau tidak. Oleh karena itu, dokter sering menggunakan istilah “remisi” untuk menggambarkan kanker yang telah hilang dan tidak lagi menimbulkan gejala. Bicarakan dengan dokter ketika Anda memutuskan perawatan kanker mana yang akan dipilih.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source:
Tim Konten Medis