Jenis-jenis nyeri meliputi nyeri akut, nyeri kronis, nyeri neuropatik (saraf), dan nyeri somatik (otot atau sendi). Cara mengatasi kondisi ini bisa dengan obat pereda nyeri, terapi fisik, perubahan gaya hidup, hingga prosedur medis tertentu tergantung penyebabnya.

Nyeri menandakan adanya gangguan atau kerusakan pada jaringan tubuh.
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya nyeri. Nyeri merupakan suatu kondisi yang kurang nyaman atau tidak tertahankan yang dirasakan seseorang. Berdasarkan sifatnya nyeri terbagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan nyeri kronis.
Nyeri akut biasanya timbul secara tiba-tiba dan penyebabnya diketahui dengan jelas. Nyeri akut diikuti dengan kerusakan jaringan, seperti kecelakaan, patah tulang bisa juga disebabkan oleh adanya peradangan akut.
Sementara nyeri kronis merupakan nyeri yang dirasakan secara terus-menerus atau timbul dalam jangka panjang karena penyakit tertentu, seperti kanker, peradangan pada sendi. Respon nyeri setiap orang berbeda-beda.
Jenis-Jenis Nyeri
Nyeri bisa dirasakan siapa saja dan muncul di bagian tubuh mana pun, tergantung penyebabnya. Setiap jenis nyeri memiliki ciri dan cara penanganan yang berbeda, sehingga penting untuk mengenalinya sejak awal.
Berikut beberapa jenis nyeri yang umum terjadi beserta penjelasan singkatnya:
1. Nyeri Akut
Jenis nyeri ini muncul secara tiba-tiba dan biasanya berlangsung dalam waktu singkat bisa beberapa menit hingga beberapa bulan. Umumnya terjadi akibat cedera tertentu seperti luka sayat, patah tulang, setelah operasi, atau saat melahirkan.
Meski terasa tajam, nyeri akut biasanya bisa sembuh sepenuhnya seiring pemulihan kondisi penyebabnya. Penanganannya bisa dengan obat pereda nyeri, kompres dingin atau hangat, hingga terapi fisik tergantung kebutuhan.
Baca Juga: Fisioterapi dan Nyeri Bahu
2. Nyeri Kronis
Nyeri kronis berlangsung lebih dari enam bulan dan bisa terasa ringan atau berat setiap hari. Biasanya disebabkan oleh kondisi medis yang berlangsung lama.
Contoh penyebab nyeri kronis:
- Diabetes
- Kanker
- Fibromyalgia
- Gangguan peredaran darah
- Nyeri punggung
- Sakit kepala
3. Breakthrough Pain
Jenis nyeri ini terasa seperti ditusuk-tusuk dan muncul tiba-tiba, meski pasien sudah mendapat pengobatan. Biasanya dialami oleh penderita penyakit kronis seperti kanker atau arthritis.
Rasa sakitnya bisa muncul saat melakukan aktivitas ringan atau saat stres. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis obat untuk mengatasinya.
4. Nyeri Neuropati
Nyeri ini terjadi karena adanya kerusakan pada saraf yang berfungsi mengirim sinyal rasa sakit dari tubuh ke otak. Rasanya sering digambarkan seperti tertusuk, menyengat, atau seperti kesetrum, dan biasanya terasa lebih tajam dibandingkan jenis nyeri lainnya.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan nyeri saraf antara lain infeksi tertentu, penyakit diabetes, atau bekas operasi. Karena sifatnya yang cukup mengganggu, nyeri ini memerlukan penanganan khusus yang berbeda dari nyeri biasa.
5. Phantom Pain
Nyeri terasa di bagian tubuh yang sudah diamputasi. Otak masih menangkap sinyal nyeri dari bagian tubuh yang sudah tidak ada.
Seiring waktu, intensitas nyeri bisa menurun. Penanganan dapat melibatkan obat, terapi, atau stimulasi saraf.
6. Nyeri Nosiseptif
Nyeri nociceptive adalah respons alami tubuh terhadap rangsangan berbahaya, seperti luka, benturan, atau tekanan. Saat ada kerusakan jaringan, reseptor nyeri akan mengirim sinyal ke otak agar tubuh segera merespons dan melindungi diri.
7. Nyeri Visceral
Nyeri visceral berasal dari organ dalam tubuh, seperti lambung, usus, atau kandung empedu. Biasanya terasa di bagian tengah tubuh, seperti dada, perut, atau panggul, dan sulit ditentukan secara pasti di mana letak sakitnya.
Sensasinya bisa seperti ditekan, diremas, nyeri tumpul, atau kram. Kadang disertai gejala lain seperti mual, muntah, perubahan suhu tubuh, detak jantung, atau tekanan darah.
8. Nyeri Somatik
Nyeri somatik terjadi pada bagian tubuh luar seperti kulit, otot, sendi, tulang, dan jaringan ikat. Berbeda dari nyeri visceral, jenis ini lebih mudah dirasakan titik lokasi nyerinya.
Rasanya bisa seperti ngilu terus-menerus atau nyeri yang mengganggu. Contohnya seperti nyeri akibat patah tulang, otot ketarik, radang sendi, luka di kulit, atau penyakit seperti osteoporosis dan kanker tulang.
Baca Juga: Waspadai 8 Penyebab Nyeri Punggung dan Pencegahannya
Ragam Pengobatan untuk Mengatasi Nyeri
Terdapat 4 teknik dalam tatalaksana nyeri yang dapat diketahui. 4 teknik dalam manajmen nyeri meliputi:
1. Teknik Stimulasi Kutaneus
Teknik stimulasi kutaneus dilakukan untuk menghilangkan nyeri dengan stimulasi langsung pada kulit. Beberapa teknik berikut dapat dilakukan untuk menstimulasi kulit.
- Kompres dingin
- Analgetic ointments
- Plaster hangat atau counterirritant
- Contralateral stimulation, memijat kulit yang berlawanan dengan area nyeri
2. Teknik Distraksi
Teknik distraksi merupakan teknik pengalihan perhatian seseorang terhadap nyeri yang dirasakan sehingga kesadaran terhadap nyerinya berkurang. Adapun contoh teknik distraksi yang dilakukan, sebagai berikut:
- Distraksi visual: menonton televisi, membaca koran
- Distraksi pendengaran: mendengarkan musik hingga bercakap-cakap dengan orang lain
- Distraksi intelektual: mengisi TTS
- Distraksi pernapasan: hirup napas melalui hidung, napas berirama
3. Teknik Anticipatory Guidance
Teknik ini dapat dilakukan perawat dengan cara memberikan informasi yang dapat mencegah terjadinya nyeri dan membantu pemahaman pasien terhadap pencegahan nyeri. Adapun informasi yang diberikan meliputi:
- Penyebab nyeri
- Lokasi nyeri
- Bagaimana terjadinya nyeri
- Tingkatan rasa nyeri dari ringan-berat
- Hal-hal yang diharapkan pasien selama prosedur
4. Teknik Relaksasi
Teknik relaksasi efektif dilakukan untuk pada nyeri kronik. Adapun manfaat yang diperoleh, seperti menurunkan nyeri dan stres, mendorong individu melupakan nyeri, serta meningkatkan efektifitas terhadap terapi lain.
Terdapat tiga hal utama dalam teknik relaksasi meliputi:
- Posisi yang tepat
- Pikiran yang tenang
- Lokasi/lingkungan yang tenang
Baca Juga: Penyebab Nyeri Otot yang Perlu Diwaspadai dan Pengobatan
Itulah pembahasan mengenai jenis nyeri dan pengobatannya. Jika Anda mengalami gejala kram otot, seperti muncul rasa mati rasa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU).
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- American University of the Caribbean School of Medicine. What are the Different Types of Pain Management?. Juli 2025.
- News Medical Net. Type of Pain. Juli 2025.
- Healthline. Types of Pain: How to Recognize and Talk About Them. Juli 2025.