Memasuki kehamilan trimester ketiga membuat ibu hamil (Bumil) tidak sabar menantikan kelahiran Si Kecil. Meskipun selama persalinan akan menjadi waktu yang menegangkan. Apalagi bagi ibu yang baru pertama kali melahirkan. Wajar bila ibu merasa cemas saat membayangkan proses persalinan normal. Mungkinkah ibu hamil dapat mewujudkan persalinan normal dengan minim nyeri? Yuk, pelajari lebih lanjut bagaimana cara persalinan normal minim nyeri sehingga Anda dapat membuat pilihan yang tepat!
Persalinan normal dapat dibagi menjadi 2 tahap, fase laten dan aktif.
Baca Juga: Apakah Perlu MCU untuk Ibu Hamil?
Seputar Persalinan Pervaginam
Persalinan normal terjadi ketika seseorang melahirkan melalui vagina secara alami dengan adanya kontraksi dan pembukaan lengkap. Persalinan normal menjadi metode melahirkan yang umum dan diinginkan banyak wanita karena pemulihannya cepat. Ketika melahirkan normal, rahim akan berkontraksi untuk membuka leher rahim. Bumil tidak perlu khawatir, tubuh akan menyesuaikan otot-otot di sekitar jalan keluar bayi akan melebar sehingga bayi dapat keluar dengan mudah melalui vagina (jalan lahir).
Seberapa Umumkah Melahirkan Normal
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention), ada lebih dari 2,5 juta kelahiran normal pada tahun 2020. Persalinan normal menyumbang sekitar 68% dari semua kelahiran di Amerika Serikat dan 80% kelahiran di seluruh dunia.
Jenis-Jenis Persalinan Normal
Ada berbagai jenis persalinan vagina meliputi:
- Persalinan vagina spontan: Persalinan vagina yang terjadi sendiri tanpa bantuan obat pemicu persalinan.
- Persalinan vagina yang diinduksi: Persalinan vagina yang dibantu dengan obat memicu persalinan.
- Persalinan vagina dengan bantuan: Persalinan vagina dengan bantuan forsep atau alat vakum untuk mengeluarkan bayi
Baca Juga: Ciri-Ciri Preeklamsia pada Ibu Hamil
Tahapan Persalinan Pervaginam
Persalinan normal dapat dibagi menjadi 2 tahap, fase laten dan aktif. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Fase Laten
Pada tahap ini diawali dengan kontraksi dan leher rahim yang mulai terbuka dan menipis. Serviks akan membuka sekitar 4 cm pada persalinan awal.
2. Fase Aktif
Memasuki fase aktif kontraksi akan semakin kuat. Beberapa orang meminta epidural selama waktu ini karena kontraksi terasa menyakitkan. Serviks akan membuka mulai dari 4 cm hingga lengkap (10 cm)
Setelah melalui kedua fase di atas, tahap persalinan baru bisa dimulai bila mencapai pembukaan sempurna 10 (mulut rahim telah melebar 10 sentimeter). Ibu akan mulai mendorong merasa adanya tekanan sperti ingin buang air besar. Barulah Anda dapat mengejan sampai bayi keluar melalui vagina.
Tahap terakhir persalinan ketika plasenta keluar. Petugas medis akan meminta Anda untuk mengejan untuk beberapa dorongan lagi. Tahap ini terjadi setelah bayi Anda lahir dan berlangsung hingga 30 menit.
Baca Juga: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil?
Bagaimana Cara Mewujudkan Persalinan Normal Minim Nyeri?
Proses persalinan nyaman dan minim nyeri akan memberikan memori yang baik bagi ibu. Salah satu cara untuk mewujudkan persalinan normal minim nyeri dengan menyuntikan obat pereda nyeri. Rasa sakit saat melahirkan normal dapat dikurangi dengan analgesia epidural.
Posisi wanita pada saat injeksi harus duduk atau berbaring miring dengan punggung melengkung dan kepala dimiringkan ke depan. Dokter akan menyuntikkan obat pereda nyeri di sumsung tulang belakang untuk meminimalkan rasa nyeri. Setelah 15-20 menit, epidural bekerja dan Anda tidak merasakan sakit. Persalinan dengan metode ini memberikan harapan bagi ibu hamil untuk merasakan persalinan normal yang nyaman minimal rasa sakit.
Jenis anastesi ini sudah terkenal karena keunggulannya dalam memberikan persalinan minimal rasa sakit baik selama persalinan normal atau operasi Caesar. Selain itu, epidural menjadi salah satu bentuk anastesi teraman dengan efek samping yang lebih sedikit bagi ibu yang baru saja melahirkan.
Apa Manfaat Persalinan Normal dengan Epidural?
Anastesi epidural merupakan jenis analgesia yang cukup aman untuk ibu dan bayi. Ada banyak yang dapat Anda rasakan dengan epidural. Keuntungan metode analgesia epidural yang dapat Bumil rasakan meliputi:
- Persalinan normal terasa lebih nyaman dan mengurangi rasa sakit
- Epidural meningkatkan pasokan oksigen bayi
- Mengurangi ketegangan pada paru-paru dan jantung wanita saat melahirkan
- Mengurangi rasa cemas dan ketakutan selama melahirkan
- Saat kontraksi, wanita minimal nyeri
- Proses pemulihan lebih cepat
- Pemberian ASI dapat langsung setelah melahirkan
Apa yang Anda Rasakan Selama Persalinan Epidural?
Wanita yang akan melahirkan akan merasa lega dengan minimal rasa sakit. Saat kontraksi datang wanita tidak akan merasakan nyeri, tetapi dapat merasakan kontraksi sebagai tekanan. Wanita dapat merasakan bayi keluar melalui jalan lahir, tetapi dengan minimal rasa sakit di dinding vagina. Semua akan tergantung pada dosis anastesi yang dapat diatur pada waktu yang berbeda selama persalinan.
Itulah cara persalinan normal minim nyeri yang dapat Anda ketahui. Penting untuk diingat, persalinan akan terasa berbeda untuk setiap orang. Ada banyak faktor yang turut berperan, seperti ukuran atau posisi bayi, kelahiran pertama, seberapa cepat serviks melebar dan lainnya. Kondisi tersebut dapat memengaruhi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melahirkan normal.
Pastikan Anda mempersiapkan waktu persalinan dengan matang dengan rutin melakukan pemeriksaan kehamilan. Selain persiapan fisik, pastikan Anda tetap tenang hindari pikiran negatif yang membuat cemas mendekati waktu persalinan. Bekali diri dengan pengetahuan persiapan melahirkan yang nyaman, seperti yoga hamil, teknik relaksasi atau mencari tahu berbagai cara persalinan normal minim nyeri demi kelancaran proses persalinan nanti.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source:
- Persalinan Vagina Spontan: Apa itu Persalinan Vagina Spontan?
- Narkotika Intratekal untuk Analgesia Persalinan
- Analgesia Epidural Selama Persalinan