Puasa intermiten adalah pola makan dengan siklus periode makan dan puasa. Ada banyak jenis puasa intermiten, seperti metode 16/8 atau 5:2. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten memiliki manfaat yang besar untuk tubuh dan otak Anda.
Berikut adalah 10 manfaat puasa intermiten yang telah terbukti bagi kesehatan:
1. Puasa intermiten mengubah fungsi sel, gen, dan hormon
Ketika Anda sedang tidak makan, beberapa hal terjadi di tubuh Anda. Sebagai contoh, tubuh memulai proses perbaikan sel dan mengubah kadar hormon yang membuat lemak tubuh yang disimpan menjadi dapat digunakan.
Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh Anda saat puasa:
- Kadar insulin: Kadar insulin dalam darah turun secara signifikan, yang memfasilitasi pembakaran lemak.
- Hormon pertumbuhan: Kadar hormon pertumbuhan dalam darah dapat meningkat sebanyak 5 kali lipat. Kadar hormon yang lebih tinggi ini memfasilitasi pembakaran lemak dan penambahan otot, dan memiliki banyak manfaat lain.
- Perbaikan sel: Tubuh menginduksi proses perbaikan seluler yang penting, seperti mengeluarkan bahan limbah dari sel.
- Ekspresi gen: Ada perubahan menguntungkan pada beberapa gen dan molekul yang terkait dengan usia dan perlindungan terhadap penyakit.
Banyak manfaat puasa intermiten yang berkaitan dengan perubahan hormon, ekspresi gen, dan fungsi sel.
2. Manfaat Puasa intermiten untuk menurunkan berat badan dan lemak perut
Banyak yang mencoba puasa intermiten untuk menurunkan berat badan. Secara umum, puasa intermiten akan membuat Anda makan lebih sedikit. Anda akan mendapatkan asupan kalori yang lebih kecil, kecuali jika Anda mengimbanginya dengan makan lebih banyak selama jam tidak puasa.
Selain itu, puasa intermiten meningkatkan fungsi hormon untuk memfasilitasi penurunan berat badan. Tingkat insulin yang lebih rendah, tingkat hormon pertumbuhan yang lebih tinggi, dan peningkatan jumlah norepinefrin (noradrenalin) akan meningkatkan pemecahan lemak tubuh dan memfasilitasi penggunaannya untuk energi. Puasa jangka pendek dapat meningkatkan tingkat metabolisme Anda sebesar 3,6-14%, membantu Anda membakar lebih banyak kalori.
Dengan kata lain, puasa intermiten bekerja dengan dua cara, yaitu meningkatkan tingkat metabolisme Anda (meningkatkan kalori yang keluar) dan mengurangi jumlah makanan yang Anda makan (mengurangi asupan kalori). Menurut sebuah literatur ilmiah tahun 2014, puasa intermiten dapat menyebabkan penurunan berat badan sebesar 3-8% selama 3-24 minggu. Orang-orang tersebut juga kehilangan 4-7% dari lingkar pinggang mereka, yang menunjukkan bahwa mereka kehilangan banyak lemak perut, lemak berbahaya di rongga perut yang menyebabkan penyakit.
Satu studi review juga menunjukkan bahwa puasa intermiten menyebabkan kehilangan otot yang lebih sedikit dibandingkan pembatasan kalori terus-menerus.
3. Manfaat Puasa intermiten untuk mengurangi resistensi insulin, menurunkan risiko diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 telah menjadi sangat umum dalam beberapa dekade terakhir. Aspek utamanya adalah kadar gula darah yang tinggi akibat resistensi insulin. Hal yang mengurangi resistensi insulin akan membantu menurunkan kadar gula darah dan menurunkan kemungkinan terjadinya diabetes tipe 2.
Puasa intermiten telah terbukti memiliki manfaat besar untuk resistensi insulin dan menyebabkan penurunan kadar gula darah yang signifikan. Dalam penelitian mengenai puasa intermiten, gula darah puasa berkurang sebesar 3-6%, sedangkan insulin puasa berkurang sebesar 20-31%.
Satu studi pada tikus diabetes juga menunjukkan bahwa puasa intermiten melindungi terhadap kerusakan ginjal, salah satu komplikasi diabetes yang paling berat.
Puasa intermiten mungkin sangat bermanfaat dalam memberikan proteksi bagi orang yang berisiko terkena diabetes tipe 2. Namun, nampaknya ada perbedaan di antara jenis kelamin. Sebuah studi pada wanita menunjukkan bahwa kontrol gula darah benar-benar memburuk setelah puasa intermiten panjang selama 22 hari.
4. Manfaat Puasa intermiten untuk mengurangi stres oksidatif dan peradangan pada tubuh
Stres oksidatif adalah salah satu langkah menuju penuaan dan banyak penyakit kronis.
Hal ini melibatkan molekul tidak stabil yang disebut radikal bebas, yang bereaksi dengan molekul penting lainnya (seperti protein dan DNA) dan merusaknya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stres oksidatif.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat membantu melawan peradangan, faktor utama dari semua jenis penyakit secara umum.
5. Manfaat Puasa intermiten untuk untuk otak Anda
Apa yang baik untuk tubuh juga baik untuk otak. Puasa intermiten meningkatkan berbagai fitur metabolisme yang diketahui penting untuk kesehatan otak. Hal ini termasuk mengurangi stres oksidatif, mengurangi peradangan, dan penurunan kadar gula darah dan resistensi insulin.
Beberapa penelitian pada tikus menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat meningkatkan pertumbuhan sel saraf baru, yang memiliki manfaat untuk fungsi otak. Puasa intermiten juga meningkatkan kadar hormon otak yang disebut faktor neurotropik. Kekurangan pada faktor ini dapat menyebabkan depresi dan berbagai masalah otak lainnya. Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa puasa intermiten melindungi terhadap kerusakan otak akibat stroke.
Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source