Menurunkan berat badan sebanyak 1-2 pon (0,45-0,9 kg) per minggu merupakan hal yang normal. Namun, kehilangan berat badan lebih dari angka tersebut dapat membahayakan kesehatan, mulai dari kekurangan nutrisi, pembentukan batu empedu, hingga memicu penyakit jantung.
Penurunan badan yang normal sebanyak 1-2 pon (0,45-0,9 kg) per minggu.
Menurunkan berat badan secara cepat memang diminati oleh banyak orang. Beragam alasan seperti ingin tampil lebih menarik, ingin lebih sehat, menjadi dasar bagi mereka untuk dapat menurunkan berat badan dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sayangnya, cara tersebut ternyata memberikan efek samping pada kesehatan tubuh. Kira-kira, apa saja efek sampingnya? Simak di bawah ini.
Bahaya Menurunkan Berat Badan Berlebih Secara Cepat
Menurut para ahli, menurunkan berat badan sebanyak 1-2 pon (0,45-0,9 kg) per minggu adalah normal dan aman. Penurunan berat badan lebih dari itu dianggap terlalu cepat.
Pada minggu pertama memulai rencana olahraga atau diet baru, Anda mungkin akan kehilangan lebih dari jumlah tersebut. Namun, jika Anda tidak sedang berdiet atau berolahraga, penurunan berat badan 1-2 pon (0,45-0,9 kg) per minggu bisa menjadi tanda bahaya.
Berikut beberapa bahaya menurunkan berat badan secara berlebihan dan terlalu cepat:
1. Meningkatkan Risiko Kerusakan Hati (Liver)
Penurunan berat badan yang terlalu cepat dapat memberi tekanan berlebihan pada hati. Saat tubuh kehilangan berat badan dengan cepat, banyak lemak dilepaskan ke dalam aliran darah dan harus diproses oleh hati.
Hal ini bisa menyebabkan penumpukan lemak dalam hati (steatosis hati) yang dapat memicu peradangan (steatohepatitis) dan berpotensi menyebabkan kerusakan hati permanen seperti fibrosis dan sirosis. Gejalanya meliputi kelelahan, nyeri perut bagian atas, dan dalam kasus yang parah, gagal hati.
Baca Juga: 10 Minuman Penurun Berat Badan yang Cepat Bikin Kurus
2. Pembentukan Batu Empedu
Penurunan berat badan yang cepat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu. Saat berat badan turun drastis, hati melepaskan lebih banyak kolesterol ke dalam empedu sehingga membuatnya lebih kental dan rentan terhadap pembentukan batu.
Selain itu, frekuensi pengosongan kantong empedu berkurang, yang memungkinkan empedu menjadi pekat dan membentuk kristal. Batu empedu bisa menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, dan masalah pencernaan.
Jika menyumbat saluran empedu, batu empedu dapat menyebabkan infeksi atau pankreatitis, yang memerlukan penanganan medis segera.
Penurunan berat badan yang cepat menyebabkan kekurangan nutrisi sehingga rambut mudah rontok.
3. Gangguan Elektrolit Tubuh
Penurunan berat badan secara berlebihan dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, seperti natrium, kalium, dan magnesium. Elektrolit ini sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk menjaga keseimbangan cairan, kontraksi otot, dan fungsi saraf. Ketika berat badan turun terlalu cepat, tubuh mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit ini.
Gangguan elektrolit bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari kram otot, kelelahan, dan pusing hingga kondisi yang lebih serius seperti aritmia jantung (detak jantung tidak teratur), kejang, dan koma. Dalam kasus yang parah, ketidakseimbangan elektrolit bisa menyebabkan serangan jantung yang mengancam nyawa.
4. Gangguan Metabolisme
Tubuh manusia memiliki mekanisme perlindungan alami terhadap penurunan berat badan yang terlalu cepat. Ketika asupan kalori menurun drastis, tubuh akan mengurangi laju metabolisme untuk menghemat energi dan melindungi cadangan lemak. Ini berarti tubuh membakar kalori lebih lambat yang bisa membuat penurunan berat badan lebih sulit seiring waktu.
Gangguan metabolisme ini tidak hanya memperlambat proses penurunan berat badan, tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan kembali setelah periode diet yang ketat. Selain itu, gangguan metabolisme bisa mengganggu keseimbangan hormon, menyebabkan kelelahan, penurunan massa otot, dan penurunan kemampuan tubuh untuk mengatur gula darah.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan siklus penurunan dan peningkatan berat badan yang tidak sehat, yang dikenal sebagai “diet yoyo,” yang juga bisa berdampak buruk pada kesehatan jantung dan sistem tubuh lainnya.
Baca Juga: Dokter Ahli Gizi untuk Diet: Bantu Turunkan Berat Badan
5. Penyakit Jantung
Menurunkan berat badan secara cepat dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung, membuatnya bekerja lebih keras dari biasanya. Ketika berat badan turun secara drastis, tubuh kehilangan massa otot dan jaringan lainnya yang penting, termasuk yang mendukung fungsi jantung.
Penurunan berat badan yang cepat juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan irama jantung yang tidak normal, peningkatan risiko serangan jantung, dan masalah jantung lainnya.
Pada akhirnya, tekanan tambahan ini bisa memperbesar risiko Anda terkena penyakit jantung, termasuk hipertensi (tekanan darah tinggi) dan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah).
6. Kehilangan Massa Otot
Menurunkan berat badan tidak selalu berarti menghilangkan lemak. Diet yang sangat rendah kalori memang dapat membantu Anda menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi banyak dari berat yang hilang mungkin berasal dari otot dan air.
Dalam sebuah penelitian, para peneliti menempatkan 25 orang pada diet sangat rendah kalori sebesar 500 kalori per hari selama 5 minggu. Mereka juga menempatkan 22 orang pada diet rendah kalori sebesar 1.250 kalori per hari selama 12 minggu.
Setelah penelitian, para peneliti menemukan bahwa kedua kelompok kehilangan berat badan yang hampir sama. Namun, orang yang mengikuti diet sangat rendah kalori kehilangan massa otot 6 kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet rendah kalori.
7. Kekurangan Nutrisi
Jika tidak mengonsumsi cukup kalori secara teratur, Anda mungkin berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Hal ini karena tubuh sulit untuk mendapatkan cukup nutrisi penting seperti zat besi, folat, dan vitamin B12 pada diet rendah kalori.
Berikut beberapa efek samping dari kekurangan nutrisi:
- Rambut Rontok: Ketika Anda makan terlalu sedikit kalori, tubuh mungkin tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk mendukung pertumbuhan rambut yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
- Kelelahan Ekstrem: Anda mungkin tidak mendapatkan cukup zat besi, vitamin B12, dan folat pada diet sangat rendah kalori, yang dapat menyebabkan kelelahan ekstrem dan anemia.
- Fungsi Kekebalan Tubuh yang Lemah: Tidak mendapatkan cukup kalori dan nutrisi dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan meningkatkan risiko infeksi.
- Tulang Lemah dan Rapuh: Ini bisa disebabkan oleh kurangnya vitamin D, kalsium, dan fosfor dalam diet.
Baca Juga: Bagaimana Puasa Intermiten Dapat Menurunkan Berat Badan
Jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dan aman, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Anda dapat mengunjungi Ciputra Medical Center yang menyediakan layanan dari dokter umum, dokter gizi, hingga medical check-up (MCU).
Source:
- Healthline. Is It Bad to Lose Weight Too Quickly?. Diakses 2024.
- Everyday Health. Why You Shouldn’t Rush Weight Loss. Diakses 2024.