Belakangan ini berita meninggalnya penyanyi terkenal, Carlo Saba karena serangan jantung membuat gempar masyarakat. Kepergian Carlo Saba yang mengejutkan menambah daftar orang yang meninggal dunia akibat serangan jantung. Penting meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memahami lebih lanjut tanda atau gejala hingga deteksi dini dan peran tes medis tertentu dalam mengidentifikasi risiko serangan jantung. Selengkapnya dalam ulasan berikut!
Penyakit jantung disebut silent killer karena terjadi secara tiba-tiba, tanpa gejala yang jelas
Serangan jantung tidak datang begitu saja, tanpa adanya peringatan terlebih dahulu. Pertanda awal serangan jantung mungkin tidak diketahui karena sering kali tidak berbeda atau mirip dengan gejala penyakit lainnya. Inilah 5 gejala serangan jantung yang tidak dapat Anda abaikan.
1. Merasa Nyeri di Bagian Dada, Lengan, dan Punggung
Anda akan merasa nyeri di bagian dada, lengan, dan punggung. Umumnya serangan jantung melibatkan rasa kurang nyaman di bagian tengah atau kiri dada yang berlangsung lebih dari beberapa menit. Kondisi ini akan hilang dan muncul kembali.
Selama serangan jantung, sel miokard (sel otot jantung) mulai kekurangan oksigen, sehingga otak mengirimkan sinyal rasa sakit melalui sistem saraf. Organ di otak dapat terganggu oleh sinyal dari lengan (atau bahu, siku, rahang, leher, dan punggung atas) karena kedekatanya dengan sistem saraf.
2. Merasa Lelah
Gejala serangan jantung lainnya termasuk kelelahan. Ketika serangan jantung terjadi, aliran darah di dalam tubuh menuju jantung menurun dan terjadi tekanan ekstra pada otot mengakibatkan tubuh terasa lelah. Jika Anda sering merasa lelah atau lelah tanpa sebab bisa jadi itu pertanda ada “sesuatu” yang tidak beres. Oleh karena itu, penting untuk menemui dokter segera mungkin pada tanda pertama kelelahan.
Baca Juga: Kenali Prosedur Pemeriksaan Treadmill Jantung
3. Sesak Napas
Sesak napas sering datang bersamaan dengan ketidaknyamanan pada dada, tetapi juga dapat terjadi sebelum dada terasa nyeri. Jantung berfungsi untuk mengedarkan darah yang mengandung oksigen ke seluruh organ tubuh. Sementara bila aliran darah ke organ jantung terhambat, maka akan berpengaruh terhadap pernapasan. Sebagai contoh, saat Anda melakukan kegiatan tertentu dan merasa kehabisan napas atau napas terengah-engah bisa menjadi gejala umum serangan jantung. Namun, tidak menutup kemungkinan itu menjadi tanda penyakit lain, seperti asma.
4. Keringat Dingin
Dada terasa nyeri menjadi tanda khas serangan jantung yang umum diketahui orang. Padahal kondisi tersebut juga diitandai dengan berbagai gejala lain, seperti berkeringat di malam hari. Berkeringat lebih dari biasanya bisa menjadi peringatan dini masalah jantung. Ketika arteri tersumbat jantung membutuhkan lebih banyak upaya untuk memompa darah. Akibatnya, tubuh Anda berkeringat lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh yang turun selama upaya ekstra ini.
5. Palpitasi Jantung
Gejala lain dari serangan jantung termasuk palpitasi jantung yang mana jantung berdetak kencang hingga mengalami perubahan irama jantung. Perubahan irama jantung tidak boleh kita abaikan. Jantung dan tubuh akan bergantung pada detak yang konsisten dan stabil untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Perubahan irama jantung secara konsisten keluar dari ritme normalnya diperlukan intervensi medis untuk kembali normal.
Sementara bila Anda mengalami serangan jantung akan menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti jantung berdebar-debar bukan hanya di dada, tapi juga leher. Jika palpitasi jantung disertai dengan rasa pusing, nyeri dada, atau pingsan bisa menjadi tanda serangan jantung sedang terjadi. Penting untuk rutin melakukan tes kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan keseluruhan dan potensi penyakit serius lainnya.
Baca Juga: Makanan Sehat untuk Jantung
Tes Medis untuk Diagnosis Serangan Jantung
Diagnosis serangan jantung dapat ditentukan melalui berbagai tes medis
Kebanyakan kasus serangan jantung terjadi tidak terduga. Seseorang mungkin mengidap penyakit jantung tanpa gejala yang berarti. Pemeriksaan medis dapat dilakukan untuk menilai keadaan jantung Anda dan komplikasi terkait. Berikut tes untuk mendiagnosis serangan jantung termasuk:
1. Tes Darah
Tes darah dilakukan untuk menilai kerusakan jantung akibat serangan jantung. Sebelum tes dilakukan, pasien perlu berpuasa waktu tertentu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Tes darah bertujuan untuk mengukur kadar protein dan lemak tertentu di dalam darah.
2. Elektrokardiogram (EKG)
Dokter juga merekomendasikan tes jantung lainnya, seperti elektrokardiogram (EKG). EKG dilakukan untuk merekam dan mengevaluasi aktivitas listrik dan detak jantung menggunakan mesin elektrokardiograf. EKG dapat menunjukkan apakah Anda pernah mengalami serangan jantung.
3. Rontgen Dada
Pemindai X-ray dada membantu mendiagnosis serangan jantung dan gejala lain yang memengaruhi daerah dada, seperti masalah paru (pneumotoraks). Selain itu, rontgen dada juga dapat menunjukkan komplikasi yang telah terjadi akibat serangan jantung, seperti penumpukan cairan di dalam paru-paru Anda.
4. Ekokardiogram
Kemudian, Ekokardiogram merupakan jenis pemindai yang menggunakan gelombang suara untuk memeriksa kondisi jantung dan struktur jantung mulai dari otot, bilik, katup, hingga pembuluh darah jantung. Pemeriksaan ekokardiogram dapat menunjukkan dengan tepat mana bagian jantung yang telah rusak dan bagaimana kerusakan tersebut memengaruhi fungsi jantung Anda.
Baca Juga: Sering Diabaikan Inilah 12 Penyebab Penyakit Jantung!
Bagaimana Cara Mencegah Serangan Jantung Berulang?
Jika Anda pernah mengalami serangan jantung, ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko terkena serangan jantung di kemudian hari. Pastikan Anda meminum obat yang diresepkan oleh dokter secara teratur. Sementara itu, jika Anda pernah menjalani operasi bypass jantung, harus minum obat yang diresepkan dokter untuk membantu mencegah serangan jantung berulang. Lakukan pemeriksaan jantung secara teratur dan hindari menghentikan obat secara tiba-tiba tanpa saran medis karena dapat meningkatnya risiko serangan jantung.
Sejatinya serangan jantung dapat dicegah dengan pola makan sehat dan bergizi, tidak merokok, aktivitas fisik yang teratur serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU). 3 kunci penting untuk mencegah penyakit serius lainnya termasuk serangan jantung dengan rutin memeriksakan, tekanan darah, lipid darah, dan gula darah Anda. Jika dari hasil pemeriksaan basic MCU dicurigai adanya gangguan serius pada jantung, dokter akan menyarankan tes lanjutan. Mari, mulai hidup sehat dan lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin ya!
Telah direview oleh dr. Loyce Risnauli
Source:
Tim Konten Medis