Pernah mengikuti pemeriksaan medical check-up lengkap? Jika Anda rutin melakukannya setiap setahun sekali, berarti Anda peduli dengan kesehatan. Bila Anda tidak pernah atau baru melakukan medical check-up dengan jeda waktu yang cukup lama, ini saatnya mempelajari pentingnya rutin melakukan pemeriksaan medical check-up secara lengkap untuk menyadari ancaman berbagai risiko penyakit dapat Anda hindari. Yuk, pelajari lebih lanjut ulasan berikut!

Medical Check Up dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk mendeteksi penyakit dan ditangai lebih dini.
Baca Juga: Persiapan Medical Check Up
Pengertian Pemeriksaan Medical Check Up
Berbicara mengenai medical check-up sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Anda mungkin mengenalnya dengan banyak sebutan, seperti pemeriksaan fisik tahunan, tes kesehatan, pemeriksaan kunjungan pencegahan, dan lain sebagainya. Apa pun sebutannya fungsi utama medical cehck up berguna untuk memeriksa kesehatan secara keseluruhan, tanpa menunggu sakit sebelum memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan kesehatan juga sebagai upaya pencegahan untuk mendeteksi penyakit agar tidak semakin parah dan dapat ditangani lebih dini. Deteksi penyakit yang lebih dini tidak hanya menghemat waktu dan biaya, namun juga sangat mengurangi risiko komplikasi dan kecacatan. Ada berbagai tes yang dapat dilakukan selama pemeriksaan kesehatan. Semua tergantung pada usia dan riwayat medis keluarga. Nantinya, petugas kesehatan dapat merekomendasikan pengujian tambahan.
Apa Tujuan Pemeriksaan Medical Check Up
Pemeriksaan fisik berguna untuk menentukan status umum kesehatan seseorang. Anda dapat mengetahui rasa sakit, gejala yang berkelanjutan yang mungkin Anda alami atau gangguan kesehatan lainnya. Pemeriksaan kesehatan setidaknya dilakukan satu tahun sekali terutama pada seseorang di atas usia 50 tahun. Adapun tujuan tes kesehatan berguna sebagai berikut:
- Tes kesehatan digunakan untuk mengetahui kemungkinan penyakit sehingga dapat diobati sejak dini
- Mengidentifikasi gangguan kesehatan apa pun yang mungkin menjadi masalah medis di kemudian hari.
- Memperbarui imunisasi bila diperlukan
- Memastikan bahwa Anda mempertahankan perilaku hidup sehat dan rutinitas olahraga yang baik
- Memperbaharui imunisasi yang mungkin diperlukan
Bahkan pemeriksaan kesehatan menjadi cara yang baik untuk membuktikan kadar kolesterol, tekanan darah, dan gula darah seseorang. Skrining rutin memungkinkan petugas kesehatan untuk mengobati kondisi ini sebelum menjadi parah. Petugas kesehatan juga dapat melakukan pemeriksaan fisik sebelum operasi atau memulai perawatan Anda untuk kondisi medis.
Pemeriksaan Medical Check Up Secara Lengkap
Lantas, apa saja yang seseorang harapkan untuk mendapatkan medical cehck up secara lengkap. Umumnya mereka akan melewati rangkaian tes kesehatan berikut:
1. Mengukur Tinggi dan Berat Badan
Perugas medis akan membantu untuk mengukut berat badan dan tinggi pasien untuk memantau kesehatan Anda. Sebagai contoh, perubahan besar dalam berat badan dapat mengidentifikasi masalah kesehatan.
2. Memeriksa Tanda-Tanda Vital
Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tertentu, seperti penyakit jantung. Penting untuk memantau dan memeriksa tanda-tanda vital di antaranya:
- Tekanan darah: Pemeriksaan tekanan darah yang normal, yakni tidak lebih dari 120 MMHG dan diastolik di bawah dari 80.
- Denyut jantung: Nilai yang dianggap normal untuk detak jantung antara 60 dan 100. Akan tetapi, banyak orang sehat yang memiliki detak jantung lebih lambat dari 60.
- Tingkat respirasi: Ukuran normal respirasi orang dewasa yang sehat mulai dari 12-16 napas per menit. Sementara bila bernapas lebih dari 20 kali per menit menunjukkan adanya masalah jantung atau paru-paru.
- Suhu rata-rata 98,6 derajat fahrenheit, tetapi orang sehat memiliki suhu istirhat sedikit lebih tinggi atau rendah.
Baca Juga: Yuk, Kenali Prosedur MCU Karyawan
3. Meninjau Masalah Kesehatan Pribadi
Dokter akan meninjau kesehatan Anda dengan mengumpulkan sejumlah besar informasi tentang diri Anda. Dokter tidak segan menanyakan informasi, berbicara, dan melihat langsung kondisi Anda. Apakah Anda dapat berjalan? Bisakah Anda dnegan mudah berdiri atau berjalan? dan lain sebagainya. Jika Anda memiliki gejala baru atau kondisi tertentu segera diskusikan gejala Anda. Beberapa hal yang dokter perlu mengetahuinya meliputi:
- Apakah ada sesuatu yang tidak biasa dalam tubuh?
- Di manakah letak ketidaknyamanan/rasa sakitnya?
- Bagaimana rasa sakitnya, apakah sering muncul sakit, terlalu sakit, atau tajam?
- Berapa lama rasa sakit itu dapat bertahan? Apakah itu datang dan pergi atau bertahan lama?
- Berapa lama rasa sakit tiu bertahan? Apakah itu datang dan pergi? Apakah itu bertahan lama?
- Apakah Anda memperhatikan ada sesuatu yang menyebabkan ketidaknyamanan, seperti setelah maka, setelah berolahraga di malam hari?
- Apa saja yang mengurangi ketidaknyamanan? Apakah dengan istirahat, obat-obatan atau mengubah posisi tertentu?
4. Pemeriksaan Jantung
Dokter akan mendengarkan jantung Anda dengan stetoskop, dokter mungkin mendeteksi detak jantung yang tidak teratur atau gangguan kesehatan lain tidak biasa.
5. Pemeriksaan Paru-Paru
Dokter menggunakan stetoskop untuk memeriksa paru-paru dengan mendengarkan suara napas, mengi, kresek, dan lainnya. Suara-suara inilah yang nanti memberikan pentunjuk adanya gangguan penyakit jantung atau paru.

Tes pendengaran juga dilakukan untuk memeriksa kemampuan mendengar seseorang.
6. Pemeriksaan Kepala dan Leher
Dokter akan memerintahkan Anda untuk membuka mulut untuk melihat kesehatan mulut, kualitas gigi, gusi, tenggorokan dan amandel. Selain itu, telinga hidung, sinus, mata kelenjar getah bening, tiroid, dan arteri karotis juga dapat diperiksa. Dengan demikian, dokter dapat memberikan informasi kesehatan Anda secara keseluruhan.
7. Pemeriksaan Perut
Pemeriksaan perut menggunakan berbagai teknik pemeriksaan termasuk mengetuk perut untuk mendeteksi ukuran ulu hati dan apakah ada cairan perut, mendegarkan suara usus dengan stetoskop, dan lainnya.
8. Pemeriksaan Neurologis
Pemeriksaan fisik neurologis merupakan pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan saraf, kekuatan otot, refleks, keseimbangan, dan kondisi kesehatan mental seseorang yang dapat dinilai. Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan teknik yang tepat dapat membantu penegakan diagnosis.
Baca Juga: Prosedur Tes Kesehatan untuk Karyawan
9. Pemeriksaan dermatologis
Pemeriksaan kulit dan kuku dapat mengindikasikan masalah atau penyakit dermatologis yang ada pada bagian tubuh.
10. Pemeriksaan Ekstremitas
Pemeriksaan yang dilakukan dokter untuk mencari perubahan fisik dan sensorik pada pasien. Sebagai contoh, pemeriksaan rontgen ekstremitas pada tangan dan kaki guna mengetahui apakah ada tulang atau sendi yang patah.
Pemeriksaan Fisik Pria dan Wanita
Umumnya pemeriksaan medical check up lengkap mencangkup pemeriksaan khsusu bagi organ vital pria maupun wanita, di antaranya:
Pemeriksaan Fisik Pria
Pemeriksaan fisik tahunan untuk pria mencangkup:
- Pemeriksaan testis: Dokter dapat melakukan pemeriksaan testis untuk melihat benjolan, nyeri, atau perubahan ukuran. Kebanyakan pria yang menderita kanker testis melihat pertumbuhan sebelum menemui dokter.
- Pemeriksaan hernia: Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mendeteksi hernia dengan cara meraba dan mengamati lokasi timbulnya hernia.
- Pemeriksaan penis: Dokter akan melakukan pmeriksaan terkait infeksi menular seksual seperti kutil atau bisul pada penis.
- Pemeriksaan prostat: Pemeriksaan prostat dilakukan untuk memeriksa kondisi kelenjar prostat atau menunjukkan adanya kelainan.
Baca Juga: Tes Kesehatan yang Dibutuhkan Wanita
Pemeriksaan Fisik Wanita
Pemeriksaan fisik tahunan untuk wanita mencangkup pemeriksaan payudara dan panggul.
- Pemeriksaan payudara: Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi tumor atau kanker payudara. Dokter juga akan memeriksa kelenjar getah bening di daerah ketiak dan mencari kelainan visual lain pada payudara dan putting susu.
- Pemeriksaan panggul: Pemeriksaan panggul mencangkup pemeriksaan vulva, vagina, leher rahim, rahim dan ovarium. Pemeriksaan pap smear dan tes HPV dapat dilakukan untuk screening kanker serviks dan membantu menilai risikonya.
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium dokter akan menyarankan mengikuti beberapa tes dengan mengambil sampel, darah, urine, tinja untuk melihat kolesterol, gula darah, jumlah sel darah atau zat kimia yang menjadi penanda fungsi organ serta mendeteksi kelainan pada urine atau tinja.
Demikianlah pemeriksaan medical check up secara lengkap. Pastikan kita untuk rutin melakukan pemeriksaan ke dokter dan menerapkan gaya hidup sehat. Jika Anda memiliki faktor risiko seperti penyakit jantung. Sebaiknya rutin melakukan tes kolesterol sebab kadar kolesterol abnormal dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Sementara bila Anda memiliki faktor risiko diabetes, penting untuk melakukan tes gula darah secara berkala.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
Tim Konten Medis