Baru-baru ini kabar tidak mengenakkan datang dari Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menderita kanker prostat stadium awal setelah tim dokter Indonesia melakukan pemeriksaan. Kabarnya, beliau akan melakukan pengobatan ke sebuah rumah sakit di luar negeri. Lantas, apa itu kanker prostat? Bagaimana gejala kanker prostat dan pencegahannya? Simak jawabannya pada ulasan berikut.
Tes skrining di sini digunakan untuk mencari kemungkinan tanda-tanda kanker prostat.
Baca Juga: Penyebab Kanker Payudara
Apa itu Kanker Prostat?
Kanker prostat dimulai saat sel-sel di kelenjar prostat mulai tumbuh di luar kendali. Kanker prostat yang dialami SBY biasanya menyerang pria usia di atas 50 tahun. Posisi prostat sendiri berada di bawah kandung kemih, dekat dengan lubang dubur. Prostat merupakan “pompa” yang berfungsi untuk mengeluarkan air mani saat berhubungan intim. Seiring bertambahnya usia, ukuran prostat dapat berubah. Kanker prostat umumnya tidak bersifat agresif, meskipun beberapa jenis tertentu dapat menyebar dengan cepat, tetapi sebagaian besar tumbuh secara perlahan.
Baca Juga: Bintik Merah Pada Payudara Merupakan Tanda Kanker?
Gejala Kanker Prostat
Pada tahap awal, kanker prostat tidak menimbulkan gejala yang berarti. Sayangnya, saat kanker semakin membesar biasanya penderita akan merasakan masalah buang air kecil, gejala lain yang meliputi antara lain:
- Masalah berkemih; rasa tidak tuntas, atau air seni cenderung menetes-netes di akhir saat berkemih
- Disfungsi ereksi
- Darah dalam urine
- Darah dalam air mani
- Nyeri di pinggul, punggung, dada, atau adanya benjolan pada area selangkangan/sekitar kemaluan
- Aliran kemih menjadi lebih lambat
Namun, penting untuk memberi tahu penyedia layanan kesehatan jika Anda memiliki gejala-gejala ini sehingga penyebabnya dapat ditemukan dan diobati. Pada sebagian besar kasus, biasanya akan dilakukan skrining terlebih dahulu untuk memeriksa kemungkinan adanya kanker prostat.
Baca Juga: Kanker Paru-Paru Waspadai Gejalanya!
Pentingnya Skrining Kanker Prostat
Skrining kanker berarti mencari kanker sebelum menyebabkan gejala. Skrining kanker prostat bertujuan untuk menemukan kanker pada seseorang sebelum mereka memiliki gejala. Tes skrining di sini digunakan untuk mencari kemungkinan tanda-tanda kanker prostat. Umumnya, seseorang hanya perlu melakukan dua tes, yakni tes darah dan pemeriksaan digital. Jika hasil dari salah satu tes ini tidak normal, kemungkinan pasien akan memerlukan biopsi prostat untuk mengetahui dengan pasti apakah pasien menderita kanker prostat.
Salah satu gejala kanker prostat ialah darah dalam urin.
- Prostate Specific Antigen (PSA)
Prostate-specific antigen (PSA) adalah marker yang paling penting dalam mendiagnosis kanker prostat. PSA ini merupakan protein yang dibuat oleh sel-sel pada kelenjar prostat (baik sel normal dan sel kanker). PSA sebagian besar ditemukan dalam air mani, tetapi sejumlah kecil juga ditemukan dalam darah. Tes darah atau tes antigen spesifik prostat dilakukan untuk mengukur tingkat PSA dalam darah pasien. Tingakat PSA dalam darah diukur dari satuan yang disebut nanogram per mililiter (ng / mL). Tahukah Anda? Rata-rata pria tanpa kanker prostat memiliki kadar Prostate-specific antigen PSA di bawah 4 ng / mL darah. Ketika kanker prostat berkembang, tingkat PSA sering berjalan di atas 4. Namun, tingkat di bawah 4 bukanlah jaminan bahwa seorang pria tidak menderita kanker. Jika tingkat PSA tinggi, maka pasien kemungkinan memiliki kanker prostat atau karena berbagai alasan lain, seperti pembesaran prostat, infeksi prostat, atau menggunakan obat-obatan tertentu. - Digital Rectal Exam (DRE)
Sementara itu untuk pemeriksaan digital, dokter akan memeriksa bagian rektum untuk merasakan benjolan atau area keras pada prostat yang mungkin kanker. Biasanya kanker prostat dimulai dari bagian belakang kelenjar dan kadang-kadang dapat dirasakan selama pemeriksaan. Pemeriksaan ini sedikit tidak nyaman terutama bagi pria yang menderita wasir, tetapi tidak menyakitkan dan pemeriksaannya cukup singkat. - USG Prostat
Pemeriksaan yang lebih nyaman dari DRE, serta dapat memvisualisasi prostat dengan harga yang relatif murah, merupakan kelebihan dari prosedur USG Prostat. Pada pemeriksaan ini, dokter spesialis radiografi akan menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran ukuran maupun bentuk, serta konsistensi dari kelenjar prostat. Pemeriksaan ini aman (bebas radiasi) dan tidak memiliki efek samping, namun diperlukan persiapan puasa 1 hari sebelumnya.
Baca Juga: Kenali Pemeriksaan X-ray: Begini Prosedur dan Cara Kerjanya!
Jadi, bisakah kanker prostat yang dialami SBY ditemukan lebih awal? Jawabannya bisa! Kanker prostat dapat ditemukan lebih awal dengan menguji kadar antigen spesifik prostat (PSA) dalam darah pria. Cara lainnya untuk menemukan kanker prostat adalah pemeriksaan fisik dengan dokter (DRE) atau USG seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Skrining kanker prostat menjadi langkah tepat untuk mengetahui kemungkinan adanya kanker dan mencegah penyakit lebih parah.
Ciputra Medical Center memiliki rangkaian pemeriksaan “Penanda Tumor” Prostate Specific antigen (PSA) untuk mendeteksi lebih awal risiko kanker prostat sehingga pengobatan dapat dilakukan secara optimal. Pemeriksaan screening kanker prostat dilakukan dengan cara mengukur kadar PSA seseorang. Jika Anda memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker prostat sebaiknya segera screening kanker prostat. Bahkan American Cancer Society menghimbau sejak usia 40 tahun untuk melakukan screening prostat. Jadi tunggu apalagi? Yuk, lakukan pemeriksaan PSA secara berkala tanpa harus menunggu keluhan! Healthy life style starts here!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
Tim Konten Medis