Penyebab serangan jantung adalah tersumbatnya aliran darah ke otot jantung yang umumnya terjadi karena adanya penumpukan plak pada pembuluh darah. Faktor risiko yang bisa menyebabkan kondisi ini di antaranya adalah hipertensi, kelebihan berat badan, merokok, konsumsi alkohol, hingga mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Serangan jantung pada usia muda dipengaruhi oleh gaya hidup, makanan buruk, stres, dan kurangnya aktivitas fisik.
Gejala serangan jantung biasanya muncul dengan nyeri dada hebat seperti ditekan, sesak napas, mual, keringat berlebih, hingga rasa nyeri yang menjalar ke lengan, rahang, atau punggung. Kondisi ini bisa muncul tiba-tiba atau perlahan, dan sering kali membuat penderitanya merasa sangat lemah atau gelisah.
Jika seseorang mengalami gejala tersebut, langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah segera memanggil bantuan medis sambil membantu penderita tetap tenang dan duduk dalam posisi nyaman. Hindari memberikan makanan atau minuman terlebih dahulu.
Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda
Penyebab paling umum serangan jantung adalah penyakit arteri koroner, yaitu kondisi ketika pembuluh darah tidak bisa membawa cukup darah beroksigen ke otot jantung. Kondisi ini biasanya terjadi saat plak menumpuk di dinding pembuluh darah dan membuat aliran darah menjadi sempit.
Proses penumpukan ini berlangsung selama bertahun-tahun dan bisa menyebabkan aliran darah ke jantung terganggu. Saat plak pecah, tubuh membentuk gumpalan darah, dan jika gumpalan ini menutup aliran darah sepenuhnya bagian otot jantung akan mulai rusak atau mati jika tidak segera tertangani.
Berikut beberapa penyebab serangan jantung pada usia muda lainnya:
1. Genetik dan Keturunan
Faktor keturunan bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit jantung karena kondisi ini dapat diwariskan dalam keluarga. Orang dengan riwayat keluarga penyakit jantung juga biasanya memiliki kebiasaan atau lingkungan yang mirip sehingga risikonya semakin tinggi.
Risiko akan lebih besar jika faktor genetik bertemu dengan gaya hidup tidak sehat. Contohnya seperti merokok, jarang olahraga, atau pola makan tinggi lemak dan gula.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Jantung dan Perawatan Alaminya
2. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Jika tekanan darah terus meningkat, kondisi ini dapat menyebabkan otot jantung menebal, merusak pembuluh darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas
Kelebihan berat badan memberi beban lebih pada jantung sehingga meningkatkan risiko serangan jantung. Bahkan tanpa penyakit lain, kondisi ini sudah cukup untuk meningkatkan risiko masalah jantung.
Kelebihan berat badan sering muncul dengan kondisi lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi. Kondisi-kondisi ini dapat saling memengaruhi dan membuat risiko serangan jantung semakin besar.
4. Merokok dan Vaping
Merokok atau vaping bisa meningkatkan risiko serangan jantung karena kandungan zat berbahaya di dalamnya. Semakin sering Anda lakukan, semakin besar risikonya bagi kesehatan jantung.
Nikotin dan zat kimia lain dalam rokok atau vape dapat mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa pengguna vape memiliki risiko serangan jantung lebih tinggi daripada mereka yang tidak menggunakannya.
5. Konsumsi Alkohol
Alkohol dapat meningkatkan risiko serangan jantung, terutama jika Anda konsumsi berlebihan. Walaupun risikonya tidak sebesar hipertensi atau merokok, tetap perlu diperhatikan.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, memicu peradangan, dan merusak pembuluh darah. Kondisi ini dapat memicu penyempitan arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung.
6. Kolesterol Tinggi
Kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menyumbat pembuluh darah dan membuat aliran darah ke jantung terganggu. Kadar trigliserida yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Risiko bisa lebih rendah jika kadar kolesterol baik (HDL) berada pada rentang normal. HDL membantu membersihkan kolesterol jahat dari pembuluh darah sehingga aliran darah tetap lancar.
Baca Juga: Waspadai 12 Penyebab Penyakit Jantung yang Berbahaya
7. Sindrom Metabolik
Sindrom metabolik adalah kondisi ketika seseorang memiliki beberapa masalah kesehatan sekaligus seperti lingkar perut besar, tekanan darah tinggi, kadar HDL rendah, trigliserida tinggi, dan gula darah tinggi. Jika kondisi ini terjadi bersamaan, risiko terkena penyakit jantung meningkat dua kali lipat.
Kombinasi masalah kesehatan ini membuat fungsi tubuh terganggu dan memicu penyempitan pembuluh darah. Jika tidak dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan, kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit jantung.
8. Kurang Olahraga
Kurang bergerak bisa meningkatkan risiko penyakit jantung karena tubuh tidak bekerja optimal dalam menjaga fungsi pembuluh darah dan jantung. Aktivitas fisik rutin dapat membantu mengontrol kolesterol, tekanan darah, berat badan, dan kadar gula darah.
Orang dewasa disarankan untuk olahraga setidaknya 150 menit seminggu dengan intensitas sedang seperti jalan cepat, atau 75 menit olahraga intensitas tinggi seperti jogging. Jika sulit konsisten, kombinasi keduanya tetap memberikan manfaat untuk kesehatan jantung.
9. Diabetes
Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit jantung karena kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah. Bahkan ketika gula darah sudah terkontrol, risiko penyakit jantung tetap lebih tinggi dibanding orang tanpa diabetes.
Pemeriksaan rutin sangat penting untuk membantu menjaga kadar gula tetap stabil. Selain itu, pola makan sehat, menjaga berat badan ideal, olahraga rutin, dan obat sesuai anjuran dapat membantu menurunkan risiko komplikasi pada jantung.
11. Stres
Stres dapat memengaruhi kesehatan jantung karena tubuh merespons tekanan dengan cara yang berbeda-beda. Jika stres tidak dikelola dengan baik, seseorang bisa mengalami kebiasaan tidak sehat seperti makan berlebihan, merokok, atau mengabaikan olahraga.
Dalam jangka panjang, pola hidup seperti itu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Karena itu, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, misalnya dengan olahraga, meditasi, atau melakukan aktivitas yang disukai.
12. Kurang Tidur
Kurang tidur bisa mengganggu fungsi tubuh, termasuk kesehatan jantung, tekanan darah, dan metabolisme. Tidur yang cukup membantu tubuh memperbaiki sel-sel dan menjaga fungsi organ tetap baik.
Waktu tidur ideal untuk orang dewasa adalah 7–9 jam setiap malam. Jika kualitas tidur terus-menerus buruk, risiko penyakit jantung dapat meningkat karena tubuh tidak mendapatkan waktu pemulihan yang cukup.
Cara Mencegah Serangan Jantung
Pada umumnya, kondisi ini bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Salah satu langkah penting adalah menghindari rokok dalam bentuk apa pun.
Tidak hanya rokok tembakau, vape juga mengandung bahan berbahaya yang bisa merusak jantung. Karena itu, menghentikan kebiasaan merokok adalah langkah yang sangat penting.
Untuk mencegah kondisi ini, penting menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah tetap stabil. Pemeriksaan kesehatan rutin di rumah sakit jantung dapat membantu mengetahui faktor risiko dan cara mengatasinya.
Biasanya, dokter akan merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mencegah serangan jantung:
- Rutin olahraga
- Hindari rokok
- Kelola stres
- Kontrol tekanan darah dan berat badan
- Konsumsi makanan sehat
Baca Juga: Mengenal Pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram) Jantung
Dengan mengetahui penyebab dan cara pencegahannya, kita bisa lebih waspada terhadap risiko penyakit jantung. Penyakit ini dapat terjadi bahkan pada orang yang masih berusia muda.
Lakukan pencegahan sejak dini dan segera konsultasikan dengan dokter jika muncul gejala yang mencurigakan. Anda bisa kunjungi Ciputra Medical Center terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Anda dapat memeriksa jadwal dokter di Ciputra Medical Center dan membuat janji lebih mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp.
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Stephanie Salim, Sp.JP, FIHA
Source:
- American Heart Association. Understand Your Risks to Prevent a Heart Attack. November 2025.
- Mayo Clinic. Heart Attack. November 2025.






