Penyebab bau mulut umumnya akibat kurang menjaga kebersihan gigi dan mulut. Namun, ada beberapa penyakit yang juga menimbulkan kondisi ini, seperti menderita penyakit ginjal dan infeksi amandel.
Bau mulut atau halitosis umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus salivarius.
Bau mulut adalah masalah umum yang sering kali memengaruhi kepercayaan diri seseorang. Kondisi ini dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dalam berinteraksi sosial atau bahkan dalam kegiatan sehari-hari.
Namun, lebih dari itu, bau mulut juga dapat menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Lantas, apa saja penyebab bau mulut yang perlu Anda waspadai? Simak artikel ini.
Penyebab Bau Mulut
Bau mulut atau halitosis sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus salivarius yang berkembang di dalam mulut, terutama pada bagian belakang lidah, di antara gigi, dan di bawah garis gusi. Bakteri ini memecah partikel makanan dan sel-sel mati, menghasilkan senyawa sulfur yang berbau tidak sedap.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri ini meliputi kebersihan mulut yang buruk, konsumsi makanan tertentu seperti bawang putih dan bawang merah, mulut kering, infeksi mulut atau gigi, serta kondisi medis seperti sinusitis atau penyakit saluran pencernaan.
Ada beberapa faktor lain penyebab bau mulut. Di antaranya:
1. Tidur Mendengkur
Tidur mendengkur sering kali dikaitkan dengan kondisi yang disebut sleep apnea, di mana saluran napas atas menjadi sebagian atau sepenuhnya terhalang selama tidur. Saat seseorang mendengkur, mereka cenderung tidur dengan mulut terbuka yang menyebabkan mulut menjadi kering (xerostomia).
Air liur memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan mulut karena mengandung enzim dan agen antibakteri yang membantu memecah makanan dan membilas bakteri. Ketika mulut kering, produksi air liur berkurang, sehingga bakteri lebih mudah berkembang biak.
Bakteri ini melepaskan senyawa sulfur yang volatil, yang dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. Selain itu, mulut yang kering dapat membuat jaringan mulut lebih rentan terhadap infeksi dan iritasi yang juga dapat berkontribusi terhadap bau mulut.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Gigi & Mulut pada Anak yang Benar
2. Penyakit Gusi
Penyakit gusi, termasuk gingivitis dan periodontitis adalah penyebab utama bau mulut. Gingivitis adalah tahap awal penyakit gusi yang ditandai dengan peradangan dan pendarahan pada gusi.
Jika tidak diobati, gingivitis dapat berkembang menjadi periodontitis yang lebih parah dan bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi.
Penyakit gusi disebabkan oleh penumpukan plak, yaitu lapisan lengket yang terdiri dari bakteri, sisa makanan, dan air liur yang terbentuk di gigi dan gusi. Bakteri dalam plak menghasilkan racun yang mengiritasi gusi, menyebabkan peradangan dan bau mulut.
Selain itu, ketika plak mengeras menjadi karang gigi, ini dapat memperburuk kondisi dan membuat pembersihan lebih sulit, memperparah bau mulut.
3. Asam Lambung Naik (Gastroesophageal Reflux Disease, GERD)
Asam lambung naik atau gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi di mana asam dari lambung mengalir kembali ke kerongkongan dan terkadang sampai ke mulut. Ini terjadi karena katup antara lambung dan kerongkongan yang disebut sfingter esofagus bawah tidak berfungsi dengan baik.
Ketika asam lambung naik ke kerongkongan, itu dapat menyebabkan sensasi terbakar (heartburn) dan juga dapat mengiritasi lapisan kerongkongan. Asam yang mencapai mulut dapat menyebabkan erosi enamel gigi dan menciptakan bau mulut yang tidak sedap.
Selain itu, partikel makanan dan asam lambung yang tertinggal di mulut dan tenggorokan dapat menjadi media bagi bakteri mulut untuk berkembang biak sehingga menghasilkan bau yang tidak enak.
4. Diabetes
Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai ketoasidosis diabetik. Dalam kondisi ini, tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi karena kekurangan insulin, sehingga beralih menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif.
Proses ini menghasilkan keton sebagai produk sampingan. Keton dapat menyebabkan bau napas yang khas seperti bau buah busuk atau aseton. Selain itu, penderita diabetes juga rentan terhadap infeksi mulut, seperti penyakit gusi dan infeksi jamur yang dapat memperburuk bau mulut.
5. Infeksi Pernapasan
Infeksi saluran pernapasan seperti sinusitis, bronkitis, atau pneumonia dapat menyebabkan bau mulut karena lendir dan bakteri yang menumpuk di saluran pernapasan. Lendir yang dihasilkan oleh tubuh sebagai respon terhadap infeksi dapat mengalir ke tenggorokan dan mulut, membawa serta bakteri yang menyebabkan bau.
Selain itu, infeksi pada sinus dapat menyebabkan sinusitis kronis yang juga berkontribusi terhadap bau mulut. Pengobatan infeksi pernapasan dengan antibiotik atau dekongestan dapat membantu mengurangi gejala dan bau mulut yang terkait.
Baca Juga: Ini Penyebab Cabut Gigi Saat Sakit Tidak Diperbolehkan
6. Obat-obatan
Beberapa obat dapat menyebabkan mulut kering (xerostomia) atau mengubah keseimbangan bakteri di mulut, yang pada gilirannya dapat menyebabkan bau mulut. Obat-obatan seperti antihistamin, diuretik, antidepresan, dan obat untuk tekanan darah tinggi seringkali memiliki efek samping yang menyebabkan penurunan produksi air liur.
Air liur penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan membantu menghilangkan partikel makanan dan bakteri. Ketika produksi air liur berkurang, bakteri dapat berkembang biak dengan lebih cepat dan menyebabkan bau mulut.
7. Batu Amandel
Batu amandel atau tonsillolith adalah gumpalan kecil yang terbentuk dari kalsium di amandel. Batu-batu ini sering kali terbentuk dari sisa makanan, lendir, dan bakteri yang terperangkap di celah-celah amandel.
Bakteri yang terkumpul di batu amandel ini dapat memproduksi senyawa belerang yang memiliki bau tidak sedap dan kemudian menyebabkan bau mulut.
Batu amandel umumnya dapat terlihat sebagai bintik-bintik putih atau kuning di bagian belakang tenggorokan, dan sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman atau sensasi ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.
8. Dehidrasi
Dehidrasi terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan, yang dapat menyebabkan mulut kering atau xerostomia. Air liur berfungsi untuk membilas partikel makanan dan bakteri dari mulut, sehingga mengurangi risiko bau mulut.
Ketika tubuh dehidrasi, produksi air liur menurun drastis, membuat mulut menjadi tempat yang ideal bagi bakteri penyebab bau untuk berkembang biak. Oleh karena itu, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik sangat penting untuk mencegah bau mulut dan menjaga kesehatan mulut secara keseluruhan.
9. Tidak Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Kebersihan mulut yang buruk adalah salah satu penyebab utama bau mulut. Jika seseorang jarang menyikat gigi, tidak menggunakan benang gigi, atau tidak rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi, plak dan bakteri akan menumpuk di gigi dan gusi.
Plak yang tidak dibersihkan akan mengeras menjadi tartar yang hanya bisa dibersihkan oleh profesional. Bakteri dalam plak dan tartar dapat menyebabkan peradangan gusi (gingivitis) dan infeksi gusi (periodontitis), yang semuanya berkontribusi pada bau mulut.
10. Penyakit Hati dan Ginjal
Penyakit hati dan ginjal dapat menyebabkan bau mulut karena penumpukan zat beracun dalam tubuh. Hati dan ginjal bertanggung jawab untuk membersihkan racun dari darah.
Ketika organ-organ ini tidak berfungsi dengan baik, racun-racun tersebut dapat terakumulasi dan dikeluarkan melalui napas, menghasilkan bau yang tidak sedap.
Misalnya, penyakit hati kronis dapat menyebabkan napas berbau seperti ikan, sementara masalah ginjal sering menyebabkan napas berbau seperti amonia.
Kondisi ini biasanya memerlukan penanganan medis segera untuk mengelola penyakit yang mendasarinya dan mengurangi gejala yang terkait, termasuk bau mulut.
Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat di Rumah Saja
Cara Mengatasi Bau Mulut Tidak Sedap
Bau mulut sering kali mengganggu kenyamanan dan membuat tidak percaya diri. Ada beberapa cara mengatasi kondisi ini yang bisa Anda lakukan. Di antaranya:
- Menjaga kebersihan mulut yang baik
- Sikat gigi yang benar dan teratur
- Minum air secukupnya
- Kunyah permen karet tanpa gula
- Hindari makanan berbau kuat
- Gunakan mouthwash
- Rutin periksa kesehatan gigi
- Hindari merokok dan konsumsi alkohol berlebihan
Bila Anda mengalami mulut bau yang tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke Ciputra Medical Center. Di sana, Anda dapat mengakses beragam layanan kesehatan mulai dari pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut hingga Medical Check Up (MCU).
Telah direview oleh dr. Ditta
Source:
- Cleveland Clinic. Bad Breath (Halitosis). Diakses 2024.
- Mayo Clinic. Bad breath. Diakses 2024.