Dehidrasi bisa ditandai dengan gejala seperti pusing, demam, lemas, hingga pingsan. Namun, dehidrasi saat puasa dapat dicegah dengan berbagai cara mulai dari minum air putih yang cukup hingga hindari aktivitas berat. Cara mengatasi dehidrasi selama puasa ini dipercaya bantu menjaga cairan tubuh seharian.
Kebutuhan cairan perlu ditambah saat seseorang melakukan aktivitas yang banyak berada di luar ruangan.
Selama puasa, penting untuk tetap terhidrasi agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Anda disarankan untuk minum minimal 8 gelas air setiap hari dan memperoleh sekitar 20-30% kebutuhan cairan dari makanan.
Gejala dehidrasi ringan meliputi kelelahan, mulut kering, haus, dan sakit kepala. Lantas, bagaimana cara mencegah dehidrasi saat puasa? Yuk, simak deretannya di bawah ini!
Penyebab Dehidrasi
Kehilangan cairan tubuh bisa karena berbagai hal seperti keringat, pernapasan, buang air kecil, buang air besar, dan bahkan melalui air mata dan air liur (ludah) adalah hal yang wajar. Biasanya, cairan yang hilang tersebut diganti dengan minum dan makan makanan yang mengandung air.
Namun, terlalu banyak kehilangan cairan yang tidak dibarengi dengan minum dan makan cukup dapat menyebabkan dehidrasi. Hal ini menjadi lebih penting terutama saat menjalani puasa, di mana kita tidak makan dan minum selama beberapa jam, meningkatkan risiko dehidrasi lebih tinggi.
Selain itu, kondisi tertentu yang dapat menyebabkan kehilangan lebih banyak air dari biasanya meliputi:
- Muntah
- Diare
- Demam
Baca Juga: Mengapa Berpuasa Bisa Menguntungkan Penderita Diabetes?
Cara Mengatasi Dehidrasi Selama Puasa
Sebenarnya kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda tergantung aktivitas yang dijalaninya. Jika merasakan gejala dehidrasi, berikut beberapa cara mengatasi dehidrasi selama puasa yang bisa Anda lakukan:
1. Minum Air Putih yang Cukup
Minum air putih yang cukup selama bulan puasa sangatlah penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Saat sahur, sebaiknya minumlah setidaknya 2 gelas air putih untuk menghidrasi tubuh setelah berjam-jam tidak minum.
Minumlah 4 gelas saat berbuka puasa untuk menggantikan cairan yang hilang selama puasa. Kemudian, menjelang tidur, minumlah lagi 2 gelas air putih untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi sepanjang malam.
Minum air putih dengan pola 2-4-2 membantu memenuhi kebutuhan air selama puasa. Selain itu, air putih juga membantu membersihkan racun dalam tubuh, menjaga suhu tubuh tetap stabil, serta meningkatkan fungsi organ tubuh seperti ginjal dan pencernaan.
Hindari minuman manis dan mengandung kafein, seperti kopi dan teh menyebabkan tubuh lebih mudah kehilangan cairan.
2. Konsumsi Buah dan Sayur
Selain minum air putih, Anda juga dapat memperoleh cairan yang dibutuhkan tubuh melalui konsumsi buah-buahan dan sayuran mengandung air tinggi. Buah-buahan seperti semangka, melon, anggur, dan jeruk, serta sayuran seperti mentimun, selada, dan tomat merupakan pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh selama bulan puasa.
Buah-buahan dan sayuran tidak hanya mengandung air, tetapi juga kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mengonsumsi makanan berkuah seperti sup juga dapat membantu meningkatkan asupan cairan tubuh.
Baca Juga: Radang Saat Puasa? Atasi dengan Cara Ini!
3. Perhatikan Penggunaan Obat-obatan
Pentingnya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu karena beberapa obat dapat memiliki efek samping yang berpotensi meningkatkan frekuensi buang air kecil. Ini dapat menjadi perhatian khusus selama bulan puasa di mana Anda tidak dapat minum air untuk mengatasi dehidrasi.
Konsultasi dengan dokter akan membantu mengidentifikasi apakah obat yang akan dikonsumsi memiliki efek samping seperti ini sehingga tindakan pencegahan yang tepat dapat diambil. Dengan mengetahui potensi efek samping obat-obatan terhadap frekuensi buang air kecil, Anda dapat mengantisipasi risiko dehidrasi saat menjalani puasa.
Hal ini dengan cara mengatur jadwal atau dosis selama bulan puasa dan bahkan mencari alternatif yang lebih aman jika memungkinkan. Oleh karena itu, penting untuk selalu berkomunikasi dengan dokter.
4. Hindari Kafein dan Gula
Kafein yang sering ditemukan dalam kopi, teh, dan minuman bersoda dapat meningkatkan rasa haus dan memicu peningkatan frekuensi buang air kecil. Hal ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat sehingga meningkatkan risiko dehidrasi, terutama jika tidak diimbangi dengan asupan air yang cukup.
Selain itu, gula dalam minuman dapat mengganggu keseimbangan gula darah dan memicu fluktuasi yang signifikan, yang dapat memengaruhi tingkat energi dan menyebabkan rasa lapar yang berlebihan.
Sebagai alternatif, memilih minuman rendah gula atau tanpa gula, serta minuman yang tidak mengandung kafein, seperti air putih atau infus buah, dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.
5. Hindari Konsumsi Terlalu Banyak Garam saat Sahur
Hindari konsumsi terlalu banyak garam saat makan sahur adalah langkah penting sebagai cara mencegah dehidrasi saat puasa. Garam memiliki efek meningkatkan kebutuhan tubuh akan air sehingga konsumsi berlebihan dapat mempercepat proses dehidrasi.
Dengan mengurangi atau menghindari makanan yang mengandung garam berlebihan saat sahur, Anda dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mengurangi risiko dehidrasi selama puasa.
6. Hindari Olahraga dan Aktivitas Berat
Selama berpuasa disarankan untuk menghindari olahraga dan aktivitas fisik yang berat. Aktivitas fisik intens dapat meningkatkan kehilangan cairan tubuh melalui keringat yang dapat membuat Anda merasa harus lebih cepat.
Sebagai gantinya, pilihlah aktivitas fisik ringan atau olahraga ringan yang tidak menyebabkan kelelahan atau kehilangan cairan yang signifikan.
Baca Juga: Bagaimana Puasa Intermiten Dapat Menurunkan Berat Badan
Itulah penjelasan seputar penyebab dan cara mengatasi dehidrasi selama puasa. Jika Anda ingin memastikan kebutuhan air sesuai dengan kondisi tubuh, segera konsultasi ke Ciputra Medical Center. Di sana, Anda dapat mengakses beragam layanan kesehatan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU). Selain itu, untuk kenyamanan Anda, Anda juga bisa mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan mudah dan cepat melalui layanan WhatsApp yang disediakan.
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Healthline. Can You Drink Water When Fasting?. Diakses 2024.
- WebMD. Dehydration: Signs, Symptoms, and Effects. Diakses 2024.