Penyebab gusi bengkak bisa karena adanya penumpukan plak, infeksi gigi, sariawan, perubahan hormon, atau kekurangan vitamin C. Untuk mengatasinya, Anda bisa menjaga kebersihan mulut, berkumur air garam hangat, mencukupi asupan nutrisi, dan memeriksakan diri ke dokter gigi bila perlu.

Ketika kebersihan gigi tidak terjaga dengan baik, bakteri di mulut dapat membentuk plak yang memicu masalah kesehatan gusi. Akibatnya, gusi menjadi merah, bengkak, mudah berdarah, meski sering kali tidak terasa sakit.
Jika ditangani sejak awal dengan menjaga kebersihan mulut, radang gusi bisa sembuh. Namun bila Anda biarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi periodontitis yang lebih parah hingga berisiko menyebabkan gigi tanggal.
Penyebab Gusi Bengkak
Penyebab gusi bengkak bisa bermacam-macam. Biasanya berhubungan dengan kesehatan mulut atau komplikasi dari masalah kesehatan mulut.
Beberapa penyebab gusi bengkak meliputi:
1. Partikel Makanan yang Menempel di Gigi
Penyebab gusi bengkak mungkin sederhana. Adanya sisa makanan yang tersangkut di antara gigi, terkadang tertahan di gusi dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada area tersebut.
Gejala ini tidak berlangsung lama dan akan hilang begitu Anda menyikat dan membuang partikel makanan.
Baca Juga: Kenali 15 Jenis Penyakit Gigi dan Mulut yang Paling Umum
2. Radang Gusi
Radang gusi menjadi tahapan penyakit gusi yang bisa menyebabkan gusi bengkak dan iritasi. Kondisi ini umum dan biasanya dokter gigi akan memeriksanya.
Anda mungkin hanya merasakan sakit ringan dan tidak tahu bahwa menderita radang gusi. Pasalnya tanpa pengobatan yang tepat, radang gusi dapat menyebabkan infeksi serius biasa disebut periodontitis.
Jika sudah parah ada beberapa gejala yang mengindikasikan periodontitis di antaranya:
- Rasa tidak enak di mulut
- Bau mulut yang terus berlanjut setelah dibersihkan
- Gigi sensitif
- Gigi goyang atau gigi tanggal
- Gusi yang nyeri dan berwarna kemerahan
- Nyeri saat mengunyah
- Gusi berdarah
- Gusi surut
3. Kehamilan
Gusi bengkak bisa terjadi saat seseorang sedang hamil. Meskipun memiliki kesehatan mulut yang terjaga.
Kehamilan menyebabkan perubahan hormon yang signifikan dan cepat. Perubahan hormon dapat meningkatkan aliran darah ke gusi sehingga lebih senitif terhadap pembengkakan.
4. Infeksi
Masalah pembengkakan gusi dapat terjadi akibat infeksi yang ada di mulut. Contohnya, infkesi kronis herpes yang dapat menyebabkan gusi bengkak.
Selain itu, sariawan karena infeksi jamur di mulut bisa juga menyebabkan pembengkakan.
5. Penyebab Lainnya
Beberapa masalah kesehatan lain dapat menyebabkan pembengkakan gusi. Meskpun kondisi ini jarang terjadi, penyebab gusi bengkak lainnya termasuk sebagai berikut:
- Efek samping dari beberapa obat
- Malnutrisi
- Sensitif terhadap produk oral, seperti bahan dalam pasta gigi atau obat kumur
- Penggunaan gigi palsu atau peralatan gigi lain yang ukurannya tidak pas
Biasanya dokter gigi akan meninjau gejala lain orang tersebut pada setiap kasus. Dokter juga memeriksa riwayat kesehatan untuk menentukan penyebab yang mendasarinya.
6. Malnutrisi
Kurang asupan vitamin, terutama vitamin B dan C, bisa bikin gusi jadi bengkak. Vitamin C berperan penting dalam menjaga kesehatan gusi, jadi kalau tubuh kekurangan bisa memicu masalah serius seperti skorbut.
Skorbut dapat menyebabkan anemia dan gangguan gusi yang parah. Walau jarang terjadi, kondisi ini biasanya pada orang lanjut usia.
7. Kebersihan Gigi yang Buruk
Sisa makanan yang tertinggal di sela gigi dan gusi dapat berubah jadi plak bila tidak dibersihkan. Kalau plak menumpuk, gusi bisa bengkak dan berisiko merusak gigi.
Tanda-tanda kebersihan gigi yang kurang baik bisa terlihat dari:
- Gusi memerah
- Napas tidak sedap
- Gigi goyang atau patah
- Gusi berdarah saat menyikat gigi atau membersihkan dengan benang gigi
Rajin sikat gigi dan flossing bisa mencegah masalah ini.
8. Penyakit Periodontal
Penyakit periodontal adalah peradangan dan infeksi yang menyerang gusi serta jaringan penyangga gigi. Penyebab utamanya adalah plak yang menumpuk lalu mengeras jadi karang gigi.
Penyakit ini ada dua tahap. Tahap awal disebut gingivitis, gusi bisa bengkak tapi masih bisa sembuh. Kalau Anda biarkan, bisa berkembang jadi periodontitis yang merusak tulang penyangga gigi.
Saat sudah periodontitis, gusi mulai turun dari gigi dan gigi bisa longgar bahkan copot. Gejala tambahannya antara lain:
- Gigi terlihat lebih panjang karena gusi turun
- Jarak antar gigi jadi renggang
- Gigi terasa goyang
- Keluar nanah di sekitar gigi
- Gigitan terasa berubah
- Gigi palsu jadi tidak pas lagi
Baca Juga: Cara Mengobati Sakit Gigi dengan Cepat di Rumah Saja
9. Abses Gigi
Abses gigi adalah kantong berisi nanah akibat infeksi bakteri pada gigi atau gusi. Infeksi ini bisa menjalar sampai ke tulang rahang kalau tidak segera terobati.
Ada dua jenis abses, yaitu periapikal (berawal dari akar gigi, biasanya karena gigi berlubang) dan periodontal (berawal dari gusi). Keduanya bisa bikin gusi bengkak, nyeri, dan kemerahan di area tertentu.
Gejala abses gigi bisa berupa:
- Sakit berdenyut hebat di gusi atau gigi
- Nyeri menjalar ke telinga, rahang, atau leher
- Sakit makin parah saat berbaring
- Gigi terasa longgar, nyeri, atau berubah warna
- Wajah bengkak dan kemerahan
- Bau mulut atau rasa tidak enak di mulut
- Sensitif terhadap makanan atau minuman panas/dingin
Jika infeksinya makin parah, bisa muncul gejala tambahan seperti:
- Demam
- Badan lemas
- Sulit membuka mulut
- Susah menelan
- Sakit tenggorokan
Cara Mengatasi Gusi Bengkak
Saat mengalami gusi bengkak, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Jika terasa nyeri atau muncul demam, Anda juga bisa mengonsumsi paracetamol untuk membantu meredakannya.
Bila Anda mengalami pembengkakan gusi ada beberapa juga pengobatan yang dapat dilakukan di rumah untuk meringankan gejala. Lebih detail akan kami jelaskan di bawah.
Menurut beberapa studi cara ini dapat membantu meringankan gusi bengkak. Namun, jika sakit tidak kunjung membaik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter gigi.
1. Air Garam
Kumur air garam dapat meningkatkan kesehatan mulut dan meredakan peradangan pada gusi. Menurut Jurnal PLOS One membilas sel gusi manusia dengan air asin di laboratorium membantu merangsang penyembuhan luka.
Anda cukup menggunakan sekitar 1 sendok teh garam yang dimasukkan ke dalam 1 cangkir air hangat. Lalu, kumur-kumurlah dengan lembut selama 30 detik.
Lakukan cara ini hingga tiga kali stiap hari untuk mengurangi pembengkakan sementara.
2. Minyak Esensial
Beberapa minyak esensial juga dapat meningkatkan kesehatan mulut. Menurut Jurnal Evidence-Based Dentistry, obat kumur yang mengandung minyak esensial lebih efektif mengurangi plak dan radang gusi daripada obat kumur biasa.
Bahkan hasil studi dari European Journal of Dentistry menyebutkan kultur sel pada minyak esensial, seperti thyme, peppermint, cengkeh dapat membantu mencegah pertumbuhan kuman yang menyebabkan masalah mulut. Studi lain pada Journal of Clinical and Diagnostic Research menemukan obat kumur yang mengandung minyak serai dapat mengurangi plak.
Bahkan bisa lebih efektif mengurangi tanda-tanda radang gusi daripada obat kumur biasa. Namun, para peneliti masih memerlukan studi lebih lanjut.
Jika ingin mencobanya pastikan obat kumur yang Anda gunakan tidak mengandung bahan keras lainnya, seperti alkohol agar tidak mengiritasi gusi.
3. Lidah Buaya
Ternyata lidah buaya dapat membantu untuk mengurangi peradangan mulut. Sebuah tinjauan dari International Journal of Dental Hygiene, gel lidah buaya dapat mengurangi peradangan gusi.
Namun, penelitian tersebut juga mencatat lidah buaya belum tentu lebih baik daripada obat kumur biasa.
4. Kunyit
Salah satu rempah yang biasa dijadikan bumbu dapur ini diduga bisa membantu mengurangi pembengkakan gusi. Dihimpun dari National Journal of Maxillofacial Surgery menemukan bahwa kunyit dapat secara efektif membantu mengontrol plak di mulut dan mengurangi gejala radang gusi.
Para peneliti mencatat bahwa ini mungkin karena sifat anti-peradangannya.
Baca Juga: Penyebab Gigi Tonggos dan Cara Mengatasinya
Mencegah Gusi Bengkak
Langkah sederhana untuk mencegah gusi bengkak dapat Anda lakukan dengan beberapa hal berikut:
- Menyikat gigi secara teratur setidaknya 2 kali sehari
- Rutin membersihkan gigi dengan benang
- Hindari minuman manis karena menyebabkan penumpukan bakteri di mulut
- Hindari merokok, alkohol, dan obat kumur beralkohol
- Hindari memakan makanan tajam seperti keripik, biji-bijian, dan berondong jagung yang dapat tersangkut di gigi.
Perlu diingat, gusi bengkak atau teriritasi biasanya menandakan masalah mendasar pada kesehatan mulut. Jika Anda sedang mengalaminya jangan mengabaikan gejala ini karena dapat memperburuk masalah dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan tepat sesuai diagnosisnya. Aesthetic Dental Clinic Ciputra Medical Center menyediakan layanan gigi umum dan spesialistik yang ditangani oleh dokter gigi spesialis di bidangnya.
Layanan gigi ini didukung oleh fasilitas radiologi, lab gigi, dan alat yang terjamin sterilisasinya. Yuk, rasakan pelayanan yang nyaman dan aman di Aesthetic Dental Clinic Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- WebMD. How to Treat Gum Disease. September 2025.
- Medical News Today. Causes of Swollen Gums and How to Treat Them. September 2025.






