Rutin berolahraga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Namun, cedera dapat terjadi kapan saja dan tidak mengenal tempat. Terlebih jika berolahraga tidak diawali dengan pemanasan dan stretching terlebih dahulu. Cedera lutut yang kerap dialami penderita mengakibatkan seseorang sulit berjalan dan menghambat aktivitas.

Jika perawatan awal cedera tidak membaik segera lakukan pemeriksaan dengan dokter.
Terlalu sering berolahraga atau melakukan aktifitas fisik yang tinggi dapat memicu terjadinya cedera. Cedera umum dialami semua orang, tetapi banyak cara untuk meminimalisir terjadinya cedera.
Lutut menjadi bagain sendi terbesar dan terkuat di bagian tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh. Kita menggunakannya hampir sepanjang hari untuk duduk, berdiri, berjalan, melompat serta membungkuk.
Peran lutut amatlah besar, mereka menyangga 80% dari berat badan saat kita berdiri diam tidak bergerak. Sementara 150% atau lebih saat kita berjalan melintasi ruangan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga lutut agar tidak mengalami kerusakan atau masalah tertentu. Faktor lain seperti usia, cedera, dan gerakan berulang dapat merusak lutut dan menyebabkan osteoartritis (OA), yaitu salah satu jenis artritis lutut yang paling umum.
Lantas, bagaimana cara dokter mendiagnosis dan mengatasi cedera lutut?
Diagnosis dan Tes Cedera Lutut
Untuk bisa memastikan diagnosis, dokter akan melakukan wawancara medis agar mencari tahu penyebab cedera. Setelah itu, dokter juga akan memeriksa kondisi fisik lutut saat ini.
Jika diperlukan, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan untuk membantu memastikan diagnosis, seperti:
1. Rontgen Lutut
Pemeriksaan rontgen lutut menggunakan sinar x yang menghasilkan gambar pada layar komputer. Gambar tersebut menunjukkan bagian tulang lutut termasuk tulang paha, tulang kaki bagian bawah, tempurung lutut dan jaringan lunak.
Petugas medis akan mengambil gambar bagian lutut:
- Bagian depan (anteroposterior view or AP)
- Bagian samping (lateral view)
- Ketika lutut menekuk (sunrise view of the kneecap)
Dokter juga bisa memeriksa bagian lutut yang berlawanan sebagai perbandingan. Terkadang tampilan gambar lain juga mungkin dilakukan.
Rontgen lutut dapat dilakukan berdiri atau berbaring di tempat yang disediakan. Pasien sebaiknya tetap diam selama 2-3 detik untuk proses rontgen sehingga gambar yang ditampilkan jelas.
Jika gambar buram atau kurang jelas, petugas medis dapat mengambil ulang pemeriksaan rontgen lutut.
Baca Juga: Kenali Cedera Engkel atau Keseleo dan Pengobatannya
2. Artrografi
Artrografi merupakan pencitraan medis yang digunakan dalam mengevaluasi kondisi sendi. Pemeriksaan ini biasa dilakukan untuk bagian tubuh yang sering menekuk, seperti lutut, pergelangan tangan, siku, dan sebagainya.
Ketika pasien mengalami nyeri sendi yang berkepanjangan dan penyebabnya belum jelas. Pemeriksaan ini dilakukan bila teknik pencitraan tidak dapat memberi gambaran yang jelas.
3. MRI Lutut
Magnetic resonance imaging (MRI) adalah tes noninvasif yang digunakan dokter untuk mendiagnosis kondisi medis. MRI menggunakan medan magnet yang kuat, frekuensi radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar rinci dari struktur tubuh internal.
MRI tidak menggunakan radiasi (x-ray). Gambar MRI yang terperinci memungkinkan dokter untuk memeriksa tubuh dan mendeteksi penyakit.
Pemeriksaan MRI lutut memberikan gambaran rinci struktur di dalam sendi lutut termasuk tulang rawan, tendon, ligamen, otot, dan pembuluh darah, dari banyak sudut.
Penanganan Cedera Lutut Ringan
Ada beberapa cara mengatasi cedera lutut yang mungkin membantu melindungi lutut kita. Jika cedera lutut yang dialami ringan, Anda dapat melakukan penanganan awal berikut:
1. Metode RICE
Pada cedera lutut ringan, penanganan awal bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan metode RICE yang terdiri dari empat langkah penting:
- Rest (Istirahat): Hentikan aktivitas yang memicu nyeri agar cedera tidak semakin parah dan lutut dapat pulih.
- Ice (Kompres Dingin): Tempelkan es yang dibungkus kain selama 15–20 menit. Lakukan setiap jam di hari pertama, lalu 3–4 jam sekali di hari berikutnya untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
- Compression (Tekanan atau Balutan): Gunakan perban elastis untuk mengurangi pembengkakan. Pastikan tidak terlalu ketat agar aliran darah tetap lancar.
- Elevation (Meninggikan Lutut): Tinggikan lutut di atas jantung dengan bantuan bantal untuk membantu meredakan pembengkakan.
2. Penggunaan Obat untuk Nyeri Lutut
Tenaga medis dapat merekomendasikan penggunaan obat-obatan untuk meredakan nyeri lutut serta gejala lain yang menyertainya. Sebagian besar pasien dapat mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang tersedia bebas seperti ibuprofen, aspirin, atau naproxen, maupun parasetamol (seperti Tylenol®).
Namun, penggunaan obat-obatan tersebut sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 10 hari berturut-turut tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, terutama bagi individu yang memiliki riwayat penyakit ginjal atau hati.
3. Penggunaan Penyangga Lutut (Knee Brace)
Penyangga lutut digunakan untuk memberikan dukungan tambahan dan menjaga posisi lutut agar tetap stabil. Alat ini membantu mempertahankan keselarasan sendi lutut, biasanya terbuat dari bahan plastik atau logam yang kuat, serta dilengkapi bantalan dan tali pengikat yang melingkar di sekitar lutut dan tungkai.
Jenis penyangga yang digunakan serta durasi pemakaiannya akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan berdasarkan anjuran tenaga medis.
4. Fisioterapi
Pada kasus cedera lutut ringan, dokter umumnya akan menyarankan fisioterapi sebagai salah satu langkah pemulihan. Manfaat fisioterapi untuk melatih dan memperkuat otot-otot di sekitar lutut melalui latihan tertentu yang diberikan oleh terapis.
Latihan ini tidak hanya membantu mengurangi rasa nyeri, tetapi juga meningkatkan stabilitas sendi lutut sehingga pasien dapat kembali beraktivitas secara optimal.
5. Tindakan Operasi (Bila Diperlukan)
Cedera lutut ringan biasanya tidak memerlukan operasi. Namun jika nyeri tidak membaik, dokter bisa mempertimbangkan tindakan bedah, seperti artroskopi untuk memperbaiki jaringan yang rusak.
Pada kasus yang lebih parah, seperti kerusakan sendi total, dokter dapat menyarankan penggantian sendi lutut dengan implan buatan, baik sebagian maupun seluruhnya.
Baca Juga: Catat, Ini 9 Cara Ampuh Meredakan Sakit Punggung
Cara Mengatasi Cedera Lutut
Jika cedera terasa cukup berat, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Dokter akan menentukan penanganan yang sesuai, seperti beberapa pilihan pengobatan atau terapi berikut:
1. Pembedahan Rekonstruksi ACL
Dokter melakukan operasi ACL untuk merekonstruksi ligamen ACL yang robek. Cedera ACL ini paling sering terjadi pada individu atau atlet yang gemar berolahraga.
Cedera ACL terjadi ketika adanya penghentian mendadak dan perubahan arah, seperti olahraga sepak bola, bola basket, dan bola voli. Operasi ACL dapat dilakukan oleh ahli bedah ortopedi sub spesialis sport injury.
2. Pembedahan Artroskopi
Dokter melakukan pembedahan artroskopi untuk melihat sendi lutut tanpa membuat sayatan besar (memotong) melalui kulit dan jaringan lunak lainnya. Ahli bedah akan memasukkan kamera kecil yang disebut sebagai arthroscope ke dalam sendi lutut.
Kamera akan menampilkan gambar pada monitor. Ahli bedah pun dapat melihat gambar tersebut untuk mendiagnosis dan mengobati berbagai masalah lutut.
Alat bedah ini ukurannya lebih tipis sehingga ahli bedah hanya memerlukan sayatan kecil. Dengan demikian, rasa sakit yang pasien alami lebih sedikit dan proses pemulihannya lebih singkat.
3. Operasi Penggantian Lutut
Cara mengatasi cedera lutut berikutnya, yakni operasi penggantian lutut. Tindakan ini dilakukan bila perawatan awal tidak memberikan kenyamanan bagi pasien dan ada kerusakan sendi.
Dokter melakukan tindakan ini untuk mengganti bagian sendi lutut dengan bagian baru. Kondisi ini dilakukan bila pasien mengalami kerusakan lutut sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari atau menyebabkan rasa sakit yang parah.
Tujuan penggantian lutut untuk menghilangkan rasa sakit dan membantu pasien bergerak lebih baik.
4. Terapi
Menguatkan otot di sekitar lutut membantu meningkatkan kestabilan sendi. Dokter biasanya menyarankan terapi fisik atau latihan khusus sesuai kondisi Anda.
Bagi yang aktif olahraga, latihan memperbaiki gerakan dan meningkatkan kelenturan serta keseimbangan sangat penting. Penggunaan sol kaki khusus atau penyangga lutut juga bisa membantu mengurangi beban pada lutut dan melindunginya saat bergerak.
5. Injeksi
Terkadang, dokter akan menyuntikkan obat langsung ke dalam lutut untuk membantu mengurangi rasa sakit dan peradangan. Beberapa jenis suntikan yang biasa digunakan adalah:
- Kortikosteroid: Obat ini disuntikkan untuk mengurangi bengkak dan nyeri, terutama saat lutut sedang meradang. Efeknya bisa terasa beberapa bulan, tapi tidak selalu berhasil untuk semua orang.
- Asam hialuronat: Ini adalah cairan yang mirip dengan pelumas alami di lutut. Suntikan ini membantu lutut bergerak lebih lancar dan mengurangi sakit. Efeknya bisa bertahan sampai enam bulan, walaupun hasilnya berbeda-beda tiap orang.
- Platelet-rich plasma (PRP): PRP adalah cairan dari darah sendiri yang kaya akan zat-zat penyembuh. Suntikan ini bisa membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan. Tapi, masih perlu lebih banyak penelitian untuk memastikan seberapa baik cara ini bekerja.
Olahraga untuk Membantu Memulihkan Cedera Lutut
Setelah mengalami cedera lutut, penting untuk segera memulai latihan fisik secara bertahap guna mendukung proses pemulihan. Latihan ini bertujuan untuk menjaga kekuatan otot di sekitar lutut dan mencegah kekakuan, sehingga fungsi lutut dapat kembali normal.
Berikut beberapa olahraga yang dianjurkan:
1. Mulai 3 Hari Setelah Cedera
Latihan dilakukan dengan gerakan perlahan, menghindari rasa nyeri, dan dapat diulang 5-6 kali dalam sehari.
- Latihan 1 Menekan Lutut ke Bawah: Dukung kaki yang cedera, tegakkan otot paha selama 5 detik kemudian rileks. Ulangi 10-20 kali.
- Latihan 2 Meluruskan Lutut di Atas Guling: Duduk dengan lutut bertumpu pada guling atau bantal kecil. Angkat kaki dari pergelangan dan luruskan lutut dengan mengencangkan otot paha depan. Tahan selama 5 detik, lalu turunkan dan rileks. Ulangi 10-20 kali.
- Latihan 3 Menekuk Lutut dengan Bantuan Handuk: Dukung kaki yang cedera dan geser tumit ke arah bokong, dapat dibantu dengan handuk yang diikatkan pada kaki. Ulangi 10-20 kali.
- Latihan 4 Menekuk Lutut dengan Gerakan Lembut: Tekuk lutut perlahan-lahan sejauh yang nyaman dan gerakkan maju-mundur selama 3-4 menit. Usahakan menambah kelenturan secara bertahap. Latihan ini dapat dilakukan di tepi meja atau kursi.
Apabila latihan atau aktivitas berjalan menyebabkan pembengkakan atau nyeri bertambah, sebaiknya hentikan latihan dan beristirahat dengan posisi lutut terangkat selama 1-2 hari.
2. Berjalan
Jika cedera Anda cukup parah, mungkin akan diberikan kruk atau tongkat untuk membantu berjalan dengan benar. Usahakan berjalan normal dengan menapak tumit dulu, kecuali disarankan sebaliknya oleh dokter.
Tetap bergerak, tapi jangan berlebihan agar nyeri dan bengkak tidak bertambah. Pantau kondisi lutut dan sesuaikan aktivitas Anda.
Kurangi penggunaan alat bantu secara bertahap seiring membaiknya kondisi. Setelah selesai, kembalikan kruk atau tongkat ke tempat yang ditentukan.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang tua dan tidak menutup kemungkinan terjadi pada semua usia. Pastikan konsultasi dengan ahlinya untuk memutuskan apakah perlu menjalani operasi dan seberapa besar kondisi keparahan atau yang mengganggu Anda.
Baca Juga: Tips Jitu Pencegahan Cedera Olahraga
Itu dia pembahasan mengenai cara mengatasi cedera lutut. Jika Anda mengalami gejala nyeri, pembengkakan, atau kesulitan bergerak tidak membaik dalam beberapa hari atau memburuk setelah cedera, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU).
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Mayo Clinic. Knee Pain. Juni 2025.
- Cleveland Clinic. Knee Pain. Juni 2025.
- NHS. How to Treat Your Injured Knee. Juni 2025.