Apa itu trigger finger? Trigger finger adalah kondisi yang menyebabkan jari tangan terasa kaku, nyeri, dan terkunci saat ditekuk atau diluruskan akibat peradangan pada tendon. Gejala yang sering muncul meliputi kesulitan menggerakkan jari, bunyi klik saat menekuk, serta nyeri atau bengkak di pangkal jari.

Trigger finger merupakan kondisi yang menyebabkan jari menjadi sakit, kaku, dan rasa terkunci.
Pada dasarnya tigger finger tidak mengancam nyawa. Hanya saja, kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama bagi Anda yang sering menggunakan tangan untuk bekerja atau beraktivitas.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, jari bisa semakin kaku hingga sulit digerakkan, bahkan dalam beberapa kasus, terkunci dalam posisi tertentu. Untungnya, ada berbagai pilihan pengobatan yang bisa dilakukan pada cedera tangan ini, mulai dari terapi sederhana seperti kompres hangat dan peregangan, penggunaan obat antiinflamasi, hingga tindakan medis seperti injeksi steroid atau operasi jika kondisinya sudah parah.
Apa Itu Trigger Finger?
Trigger finger adalah kondisi yang menyebabkan jari terasa sakit, kaku, dan seolah terkunci saat ditekuk atau diluruskan. Kondisi ini juga dikenal sebagai stenosing tenosynovitis yang terjadi akibat peradangan pada tendon jari.
Gangguan ini dapat memengaruhi satu atau lebih tendon di tangan, sehingga membuat jari atau ibu jari sulit digerakkan. Dalam beberapa kasus, trigger finger bisa terjadi di lebih dari satu jari sekaligus dan bahkan berkembang di kedua tangan.
Baca Juga: Cedera Hamstring: Gejala dan Pengobatan
Gejala Trigger Finger
Trigger finger berkembang secara bertahap dan bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan baik. Awalnya, gejala mungkin terasa ringan, tetapi seiring waktu, jari bisa semakin sulit digerakkan dan menyebabkan rasa sakit yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Berikut beberapa gejala umum yang sering dialami penderita trigger finger:
1. Nyeri di Pangkal Jari atau Ibu Jari
Nyeri biasanya terasa di bagian pangkal jari, tepat di tempat jari bertemu dengan telapak tangan. Rasa sakit ini sering kali muncul saat menggenggam sesuatu atau menekan area yang terkena.
Pada tahap awal, nyeri hanya terasa saat jari digunakan, tetapi jika peradangan semakin parah, rasa sakit bisa muncul bahkan saat tangan dalam keadaan istirahat.
2. Pembengkakan dan Munculnya Benjolan Kecil
Seiring waktu, pembengkakan bisa terjadi di pangkal jari akibat peradangan pada tendon. Pada beberapa kasus, bisa muncul benjolan kecil yang terasa keras atau berisi cairan, yang dikenal sebagai flexor sheath ganglion.
Benjolan ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan memperburuk kekakuan pada jari.
3. Jari Terasa Kaku dan Sulit Digerakkan
Penderita trigger finger sering mengalami kesulitan menekuk atau meluruskan jari, terutama setelah bangun tidur di pagi hari. Pada kondisi yang lebih parah, jari bisa terasa terkunci dalam posisi tertentu dan sulit untuk dikembalikan ke posisi semula tanpa bantuan tangan lainnya.
Jika dibiarkan, otot dan ligamen di sekitar sendi bisa memendek, sehingga pergerakan jari menjadi semakin terbatas.
4. Sensasi seperti Jari Tersangkut atau Berbunyi Klik saat Digerakkan
Banyak penderita trigger finger merasakan sensasi aneh saat menggerakkan jari, seperti bunyi klik (popping), tersangkut (catching), atau terkunci (locking) saat menekuk atau meluruskan jari. Awalnya, sensasi ini mungkin tidak terlalu mengganggu.
Namun, jika tendon semakin meradang dan terjepit dalam pulley, gejalanya bisa semakin menyakitkan dan membatasi aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Penyebab Tangan Sering Kesemutan, Tanda Penyakit?
Penyebab Trigger Finger dan Faktor Risikonya
Trigger finger terjadi akibat peradangan dan pembengkakan pada lapisan tendon jari. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gerakan berulang atau beban berlebih pada jari saat beraktivitas.
Jika tendon mengalami peradangan, pergerakannya menjadi terbatas dan dapat membentuk benjolan kecil (nodul). Akibatnya, jari terasa kaku dan sulit untuk ditekuk atau diluruskan.
Dalam beberapa kasus, jari yang tersangkut di selubung tendon bisa mengeluarkan bunyi “klik” saat diluruskan. Normalnya, tendon dilapisi oleh selubung pelindung yang menghasilkan cairan untuk menjaga kelancaran pergerakan.
Namun, ketika terjadi peradangan, pergerakan tendon menjadi terganggu, menyebabkan gejala khas trigger finger.
Faktor Risiko Trigger Finger
Meskipun penyebab pasti trigger finger belum diketahui, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Faktor-faktor tersebut meliputi:
- Usia 40 hingga 60 tahun
- Penyakit tertentu seperti diabetes dan rheumatoid arthritis
- Pekerjaan dengan gerakan tangan berulang, seperti pekerja industri, musisi, asisten rumah tangga, montir, dan petani
- Jenis kelamin wanita yang lebih rentan mengalami trigger finger
Diagnosis Trigger Finger
Dokter dapat mendiagnosis trigger finger berdasarkan riwayat medis dan pemeriksaan fisik. Selama pemeriksaan, dokter akan meminta Anda untuk membuka dan menutup tangan guna menilai tingkat kelenturan, adanya kekakuan, serta area yang terasa sakit.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa telapak tangan untuk melihat apakah terdapat benjolan. Jika benjolan tersebut terkait dengan trigger finger, benjolan akan bergerak seiring pergerakan jari.
Hal ini karena benjolan tersebut merupakan area pembengkakan pada tendon yang berperan dalam menggerakkan jari.
Perawatan Trigger Finger
Perawatan trigger finger bertujuan untuk mengurangi pembengkakan dan mencegah jari terkunci, sehingga bisa bergerak dengan bebas tanpa rasa sakit. Semakin cepat kondisi ini ditangani, semakin besar kemungkinan jari bisa kembali normal sepenuhnya.
Berikut beberapa metode perawatan yang bisa dilakukan:
1. Perawatan Tanpa Operasi
Trigger finger bisa diatasi tanpa operasi jika ditangani sejak dini. Berikut beberapa perawatan yang dapat membantu meredakan gejala:
- Menggunakan Splint Saat Tidur: Memakai splint di malam hari dapat membantu menjaga jari tetap lurus dan mencegahnya terkunci saat bangun tidur. Namun, jari mungkin terasa kaku di pagi hari dan butuh waktu untuk kembali bergerak dengan nyaman.
- Mengonsumsi Obat Anti-Inflamasi (NSAID): Obat seperti ibuprofen atau naproxen bisa membantu meredakan nyeri dan peradangan, sehingga jari lebih mudah digerakkan.
- Menyesuaikan Aktivitas Sehari-hari: Mengurangi aktivitas yang melibatkan genggaman kuat atau gerakan berulang bisa membantu mencegah kondisi semakin parah.
- Suntikan Steroid: Suntikan kortikosteroid dapat mengurangi peradangan dan meredakan gejala. Pengobatan ini lebih efektif jika dilakukan sejak awal munculnya trigger finger.
- Terapi Fisik untuk Tangan: Latihan tangan yang dipandu oleh terapis dapat membantu mengembalikan kelenturan jari dan mengurangi kekakuan dengan teknik khusus, seperti latihan pergerakan sendi dan pengendalian pembengkakan.
2. Perawatan dengan Operasi
Jika metode non-bedah tidak memberikan hasil yang optimal, dokter dapat menyarankan tindakan operasi. Tujuan operasi adalah membuka bagian yang menghambat pergerakan tendon di pangkal jari agar jari bisa kembali bergerak dengan normal.
- Trigger Finger Release: Prosedur ini dilakukan dengan memotong bagian yang menyebabkan jari terkunci.
- Pengangkatan Jaringan yang Menebal (Flexor Tenosynovectomy): Jika setelah operasi pertama masih ada keluhan, dokter bisa mengangkat lapisan yang menebal di sekitar tendon untuk mengurangi hambatan gerakan.
- Pengurangan Ukuran Tendon: Jika gejala masih berlanjut, sebagian kecil tendon bisa diangkat untuk mengurangi gesekan saat bergerak.
Setelah operasi, pasien biasanya diminta menggerakkan jari beberapa kali untuk memastikan tidak ada lagi sensasi terkunci. Proses pemulihan setiap orang bisa berbeda tergantung tingkat keparahan kondisi dan metode perawatan yang dilakukan.
Beberapa pasien mungkin mengalami kekakuan ringan setelah operasi, tetapi sebagian besar bisa kembali beraktivitas normal dalam beberapa minggu. Terapi tangan setelah operasi juga bisa membantu mempercepat pemulihan dan mengoptimalkan hasil perawatan.
Baca Juga: Mengatasi Cedera Olaharaga
Anda bisa kunjungi rumah sakit Ciputra Hospital terdekat untuk konsultasi kesehatan. Yuk, jaga kesehatan tubuh dengan rutin melakukan medical check up di Ciputra Hospital.
Anda juga bisa konsultasi dan buat janji dengan dokter di Ciputra Hospital terdekat. Cek layanan rumah sakit Ciputra Hospital mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU) selengkapnya sekarang juga.
Jika nyeri tidak kunjung sembuh dalam waktu lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Mayo Clinic. Trigger Finger. Februari 2025.
- American Society for Surgery of the Hand (ASSH). Trigger Finger. Februari 2025.