Bagi seseorang yang menerima diagnosis Demensia, kerapkali muncul rasa kekhawatiran, ketakutan, dan ketidakpercayaan bagi diri sendiri maupun keluarga untuk menghadapi perubahan dalam hidupnya yang mungkin berbeda dari biasanya. Perubahan hidup yang dialami secara tidak langsung membuat seseorang dengan Penyandang Demensia lambat laun akan bergantung atau memerlukan bantuan dari orang lain seperti keluarga ataupun tenaga jasa professional. Seorang Penyandang Demensia dengan gejala yang lebih berat tidak lagi mudah merawat dirinya secara mandiri dan adanya dukungan dari orang lain menjadi pengaruh yang besar untuk kesejahteraan hidupnya. Lebih jelas baca panduan menghadapi orang tua dengan demensia berikut.
Perlakukan Penyandang Demensia layaknya orang dewasa sesuai usianya, bukan seperti anak kecil.
Strategi Merawat Seorang Penyandang Demensia
Demensia merupakan gangguan fungsi intelektual ditandai dengan menurunnya daya ingat seseorang, bersifat kronis, serta mampu mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala berat dari Penyandang Demensia seperti mengalami kesulitan mengingat nama anggota keluarga, tempat, waktu, perhatian yang mudah teralihkan, kesulitan berbahasa/berbicara, kehilangan minat /hobi, menurunnya kemampuan membersihkan diri (mandi, berpakaian), makan, hingga mengalami kesulitan tidur, bahkan inkontinesia urine (ketidakmampuan menahan buang air kecil /BAK) dan inkontinesia alvi (ketidakmampuan mengendalikan buang air besar / BAB).
Jika kondisi ini terjadi, maka dibutuhkan caregiver yaitu seseorang yang merawat atau mengasuh seperti keluarga atau perawat yang sangat berarti bagi seseorang dengan Penyandang Demesia. Selama merawat fokus kemampuan yang masih dimiliki oleh seseorang dengan Penyandang Demensia, bukan pada keterbatasan seperti memori atau daya ingat yang telah hilang. Pastikan kebutuhan mereka terpenuhi secara fisik maupun mental agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Strategi untuk menghadapi orang tua dengan Demensia, meliputi:
Baca Juga: Gangguan Bipolar: Ini Dia Tanda dan Gejalanya
1. Tetap Aktif Melakukan Hobi
Perlakukan Penyandang Demensia layaknya orang dewasa sesuai usianya, bukan seperti anak kecil. Bantu mereka untuk tetap melanjutkan aktivitas rutin seperti biasa berdasarkan kemampuan yang masih dimilikinya. Meskipun pada praktiknya terkadang tidak mudah bagi sebagian orang untuk menghadapi situasi yang sebenarnya. Penyandang demensia mencoba menjalani hidup mereka dengan cara yang sama sebelum mereka terdiagnosa. Mereka ingin melakukan sebanyak yang mereka bisa sebelum perkembangan demensia membatasi kemampuan mereka.
Berikan waktu bagi Penyandang Demensia untuk tetap aktif melakukan hobi atau aktivitas yang diminati dan bermanfaat seperti melukis, memasak, merajut, menjahit, menyulam, bercocok tanam, beternak, bermain musik, bernyanyi, olahraga ringan (jalan kaki, senam), dan sebagainya.
Caregiver dapat menjadi support system yang positif dalam kehidupan Penyandang Demensia. Meskipun memiliki keterbatasan, orang dengan Penyandang Demensia tetap berdaya dan bermakna menjalani hidupnya. Selain itu, mereka dapat mempertahankan ataupun meningkatkan rasa percaya diri dengan apa yang mereka miliki.
Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi
2. Beradaptasi dengan Lingkungan Sekitar
Caregiver bersedia untuk tetap melakukan komunikasi dengan Penyandang Demensia. Usahakan agar mereka tidak merasakan kesepian ketika berada dalam lingkungan keluarga maupun sosial seperti bertemu sahabat, tetangga, maupun ke tempat ibadah. Dalam beradaptasi peran caregiver dapat memberikan dukungan dan perhatian seperti meluangkan waktu bersama, mendengarkan cerita, menghargai perasaan, dan memahami segala keterbatasan mereka tanpa adanya kritik yang menyudutkan.
Lakukan kontak mata yang baik dan hangat saat berbicara, serta berikan respon yang positif dan bahasa yang mudah dimengerti. Hal ini bertujuan untuk membina komunikasi yang efektif antara caregiver dan Penyandang Demensia dalam beradaptasi, sehingga mereka lebih mudah menyampaikan pendapat dan perasaannya dengan jelas.
Pastikan orang dengan Penyandang Demensia rutin dalam mengkonsumsi obat.
3. Menjaga Pola Hidup Sehat
Terlebih dahulu, caregiver perlu mengetahui latar belakang resiko maupun riwayat penyakit bawaan lain yang mungkin bisa memperburuk kondisi kesehatan fisik bagi Penyandang Demensia. Berikan nutrisi yang sehat untuk dapat dikonsumsi oleh orang dengan Penyandang Demensia. Pola makan yang sehat membantu mereka menjaga stamina tetap kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit lain. Selain itu, jumlah konsumsi minuman yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu, hindari agar tidak terjadi dehidrasi.
Apabila caregiver kesulitan untuk menentukan menu makan yang sesuai kebutuhan Penyandang Demensia, maka carilah tenaga professional seperti ahli gizi untuk berdiskusi mengenai menu makan yang sehat.
Caregiver perlu memastikan bahwa orang dengan Penyandang Demensia rutin dalam mengkonsumsi obat yang sudah diberikan oleh dokter. Selain menjaga pola makan, caregiver mampu mengatur pola tidur teratur agar kualitas istirahatnya lebih berkualitas. Hindari stimulan yang berlebihan seperti penggunaan zat (alcohol, kafein, dan nikotin) dan kegiatan menonton hingga larut malam yang dapat mengganggu jadwal tidurnya. Caregiver juga dapat membuat batasan tidur di siang hari yang teratur tanpa berlebihan.
Baca Juga: Apa Itu Kesehatan Mental?
4. Hindari Terjatuh
Caregiver dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi orang dengan Penyandang Demensia seperti daerah tempat kamar mandi yang tidak licin dan pasang alat pegangan (Grab bar), penerangan ruangan yang baik, dan hindari menggunakan karpet. Berikan pula label atau petunjuk arah untuk memudahkan individu mengenal area rumah dengan baik.
Telah direview oleh Desi Puspita Sari, M.Psi
Source:
- Membandingkan Pengalaman Stigma dan Kenyamanan dengan Pengungkapan pada Populasi Belanda dan Inggris dari Orang yang Hidup dengan Demensia
- Menyeimbangkan Perjuangan untuk Hidup dengan Demensia: Meta-sintesis Sistematis untuk Mengatasi
- Memahami dan Mendukung Seseorang dengan Demensia
- Tips untuk Pengasuh dan Keluarga Orang Dengan Demensia