Ciputra Medical Center

(021) 2988 8137 / +62 780 3321 2250
Operasional: Senin–Sabtu, 08:30–20:30 WIB | KLIK PETA

  • Home
  • About Us
  • Dokter
    • Poliklinik Jantung
    • Nice Dental Care Clinic
    • Mind and Behaviour Clinic
    • Poliklinik Akupunktur
    • Poliklinik Okupasi
    • Dokter Umum
    • Sport Injury Clinic
    • THT
  • Services
    • Akupunktur Medik
    • Dokter Umum / Spesialis
    • Jantung
    • Klinik Kecantikan T Wave
    • Medical Check Up (Health Screening))
    • Mind & Behaviour Clinic
      • Brain Mapping
      • Neurofeedback Therapy
    • NDC Aesthetic Dental Clinic
    • Occupational Health Clinic
    • Sport Injury Clinic
    • Terapi Wicara
  • Medical Support
    • Laboratory
    • Audiometri
    • USG
    • Treadmill
    • Spirometri
    • EKG
    • Radiology
  • Artikel
BUAT JANJI
  • Home
  • News
  • Blog
  • Panduan Menghadapi Orang Tua dengan Demensia
menghadapi orangtua demensia
Thursday, 31 August 2023 / Published in Blog

Panduan Menghadapi Orang Tua dengan Demensia

Bagi seseorang yang menerima diagnosis Demensia, kerapkali muncul rasa kekhawatiran, ketakutan, dan ketidakpercayaan bagi diri sendiri maupun keluarga untuk menghadapi perubahan dalam hidupnya yang mungkin berbeda dari biasanya. Perubahan hidup yang dialami secara tidak langsung membuat seseorang dengan Penyandang Demensia lambat laun akan bergantung atau memerlukan bantuan dari orang lain seperti keluarga ataupun tenaga jasa professional. Seorang Penyandang Demensia dengan gejala yang lebih berat tidak lagi mudah merawat dirinya secara mandiri dan adanya dukungan dari orang lain menjadi pengaruh yang besar untuk kesejahteraan hidupnya. Lebih jelas baca panduan menghadapi orang tua dengan demensia berikut.

menghadapi orangtua demensia

Perlakukan Penyandang Demensia layaknya orang dewasa sesuai usianya, bukan seperti anak kecil.

Daftar Isi

Toggle
  • Strategi Merawat Seorang Penyandang Demensia
    • 1. Tetap Aktif Melakukan Hobi
    • 2. Beradaptasi dengan Lingkungan Sekitar
    • 3. Menjaga Pola Hidup Sehat
    • 4. Hindari Terjatuh

Strategi Merawat Seorang Penyandang Demensia

Demensia merupakan gangguan fungsi intelektual ditandai dengan menurunnya daya ingat seseorang, bersifat kronis, serta mampu mempengaruhi aktivitas sehari-hari. Beberapa gejala berat dari Penyandang Demensia seperti mengalami kesulitan mengingat nama anggota keluarga, tempat, waktu, perhatian yang mudah teralihkan, kesulitan berbahasa/berbicara, kehilangan minat /hobi, menurunnya kemampuan membersihkan diri (mandi, berpakaian), makan, hingga mengalami kesulitan tidur.

Bahkan seringkali menyebabkan inkontinesia urine (ketidakmampuan menahan buang air kecil /BAK) dan inkontinesia alvi (ketidakmampuan mengendalikan buang air besar / BAB).

Jika kondisi ini terjadi, maka dibutuhkan caregiver yaitu seseorang yang merawat atau mengasuh seperti keluarga atau perawat yang sangat berarti bagi seseorang dengan Penyandang Demesia. Selama merawat fokus kemampuan yang masih dimiliki oleh seseorang dengan Penyandang Demensia, bukan pada keterbatasan seperti memori atau daya ingat yang telah hilang.

Pastikan kebutuhan mereka terpenuhi secara fisik maupun mental agar dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Strategi untuk menghadapi orang tua dengan Demensia, meliputi:

Baca Juga: Gangguan Bipolar: Ini Dia Tanda dan Gejalanya

1. Tetap Aktif Melakukan Hobi

Perlakukan Penyandang Demensia layaknya orang dewasa sesuai usianya, bukan seperti anak kecil. Bantu mereka untuk tetap melanjutkan aktivitas rutin seperti biasa berdasarkan kemampuan yang masih dimilikinya. Meskipun pada praktiknya terkadang tidak mudah bagi sebagian orang untuk menghadapi situasi yang sebenarnya.

Penyandang demensia mencoba menjalani hidup mereka dengan cara yang sama sebelum mereka terdiagnosa. Mereka ingin melakukan sebanyak yang mereka bisa sebelum perkembangan demensia membatasi kemampuan mereka.

Berikan waktu bagi Penyandang Demensia untuk tetap aktif melakukan hobi atau aktivitas yang diminati dan bermanfaat contohnya seperti melukis, memasak, merajut, menjahit, menyulam, bercocok tanam, beternak, bermain musik, bernyanyi, olahraga ringan (jalan kaki, senam), dan sebagainya.

Caregiver dapat menjadi support system yang positif dalam kehidupan Penyandang Demensia. Meskipun memiliki keterbatasan, orang dengan Penyandang Demensia tetap berdaya dan bermakna menjalani hidupnya. Selain itu, mereka dapat mempertahankan ataupun meningkatkan rasa percaya diri dengan apa yang mereka miliki.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi

2. Beradaptasi dengan Lingkungan Sekitar

Caregiver bersedia untuk tetap melakukan komunikasi dengan Penyandang Demensia. Usahakan agar mereka tidak merasakan kesepian ketika berada dalam lingkungan keluarga maupun sosial seperti bertemu sahabat, tetangga, maupun ke tempat ibadah.

Dalam beradaptasi peran caregiver dapat memberikan dukungan dan perhatian seperti meluangkan waktu bersama, mendengarkan cerita, menghargai perasaan, dan memahami segala keterbatasan mereka tanpa adanya kritik yang menyudutkan.

Lakukan kontak mata yang baik dan hangat saat berbicara, serta berikan respon yang positif dan bahasa yang mudah dimengerti. Hal ini bertujuan untuk membina komunikasi yang efektif antara caregiver dan Penyandang Demensia.

3. Menjaga Pola Hidup Sehat

Terlebih dahulu, caregiver perlu mengetahui latar belakang resiko maupun riwayat penyakit bawaan lain yang mungkin bisa memperburuk kondisi kesehatan fisik bagi Penyandang Demensia. Berikan nutrisi yang sehat untuk dapat dikonsumsi oleh orang dengan Penyandang Demensia.

Pola makan yang sehat membantu mereka menjaga stamina tetap kuat sehingga tidak mudah terserang penyakit lain. Selain itu, jumlah konsumsi minuman yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu, hindari agar tidak terjadi dehidrasi.

Apabila kesulitan untuk menentukan makan yang sesuai kebutuhan Penyandang Demensia, maka minta bantuan ahli gizi untuk berdiskusi.

Caregiver perlu memastikan bahwa orang dengan Penyandang Demensia rutin dalam mengkonsumsi obat yang sudah diberikan oleh dokter. Selain menjaga pola makan, caregiver mampu mengatur pola tidur teratur agar kualitas istirahatnya lebih berkualitas.

Hindari stimulan yang berlebihan seperti penggunaan zat (alcohol, kafein, dan nikotin) dan kegiatan menonton hingga larut malam yang dapat mengganggu jadwal tidurnya. Caregiver juga dapat membuat batasan tidur di siang hari yang teratur tanpa berlebihan.

Baca Juga: Apa Itu Kesehatan Mental?

4. Hindari Terjatuh

Agar aman, pastikan tempat kamar mandi tidak licin dan dipasang pasang alat pegangan (Grab bar), penerangan ruangan yang baik, dan hindari menggunakan karpet. Berikan pula label atau petunjuk arah untuk memudahkan individu mengenal area rumah dengan baik.

Telah direview oleh Desi Puspita Sari, M.Psi

Source:

  • BMC Geriatrics. Balancing the struggle to live with dementia: a systematic meta-synthesis of coping. Maret 2025

Tim Konten Medis
Diperbarui pada 14 March 2025

Artikel Terkait

  • Apa Terapi Anak ADHD? Orang Tua Perlu Tahu Perawatan Ini!
    Apa Terapi Anak ADHD? Orang Tua Perlu Tahu Perawatan Ini!
  • Cara Pengobatan Akupunktur untuk Tinnitus (Telinga Berdenging)
    Cara Pengobatan Akupunktur untuk Tinnitus (Telinga Berdenging)
  • cara berbuka puasa yang benar
    Cara Berbuka Puasa yang Benar dan Aman bagi Kesehatan
Tagged under: Kesehatan Umum

Artikel Terkait

  • Apa Terapi Anak ADHD? Orang Tua Perlu Tahu Perawatan Ini!
    Apa Terapi Anak ADHD? Orang Tua Perlu Tahu Perawatan Ini!
  • Cara Pengobatan Akupunktur untuk Tinnitus (Telinga Berdenging)
    Cara Pengobatan Akupunktur untuk Tinnitus (Telinga Berdenging)
  • cara berbuka puasa yang benar
    Cara Berbuka Puasa yang Benar dan Aman bagi Kesehatan

LOKASI PETA

ALAMAT

Lotte Shopping Avenue Lt. 5 Ciputra World 1 Jakarta.

Karir

Hasil MCU Online

AKSES

Lift lobby Mega Kuningan langsung ke lt 5. Di atas Food Avenue, dan eskalator dekat XL Center.

CONTACT US

* (021) 2988 8137

* +62 780 3321 2250 (Whatsapp Only)

Reservasi Pasien

FOLLOW US

  • Instagram
  • Facebook
© 2024 Ciputra Medical Center | All rights reserved.
TOP