Nyeri payudara bisa disebabkan oleh perubahan hormon, penggunaan bra yang tidak sesuai, cedera, atau efek samping obat. Untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan mengenakan bra yang mendukung, mengompres hangat, menghindari kafein, atau berkonsultasi ke dokter jika nyeri tidak membaik.

Dokter akan menyarankan melakukan mammogram untuk melihat jaringan payudara.
Nyeri payudara atau mastalgia bisa terasa seperti nyeri menusuk dan terjadi terus-menerus atau hanya sesekali. Kondisi ini bisa dialami oleh wanita, pria, maupun transgender, dengan tingkat nyeri yang bervariasi dari ringan hingga berat.
Pada wanita, nyeri biasanya muncul menjelang menstruasi dan bisa berlangsung beberapa hari atau lebih. Sementara pada pria, nyeri sering disebabkan oleh ginekomastia, dan pada transgender bisa dipicu oleh terapi hormon atau prosedur operasi.
Penyebab Payudara Terasa Nyeri dan Kencang
Nyeri payudara siklik disebabkan oleh perubahan hormon saat menstruasi. Sementara nyeri payudara non-siklik tidak terkait dengan siklus menstruasi, biasanya dapat disebabkan oleh trauma, operasi payudara sebelumnya atau faktor lainnya.
Beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko nyeri payudara meliputi:
1. Operasi Payudara
Setelah menjalani operasi payudara, bekas luka di jaringan bisa terasa nyeri dalam waktu cukup lama sampai benar-benar sembuh. Proses penyembuhan ini membuat area tersebut menjadi lebih sensitif, apalagi jika terjadi gesekan atau tekanan.
Selain itu, perubahan kadar hormon dalam tubuh juga bisa membuat jaringan bekas operasi terasa lebih nyeri dari biasanya. Ketidakseimbangan asam lemak dalam tubuh dapat meningkatkan respons terhadap hormo sehingga payudara nyeri sebelah kanan dan kiri terasa lebih kuat.
Baca Juga: Apa Itu USG Payudara? Kenali Tujuan, Prosedur, Hasilnya
2. Penggunaan Obat
Salah satu penyebab payudara sakit dan kencang bisa berasal dari efek samping obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat memang diketahui dapat memicu rasa nyeri pada payudara, terutama yang berkaitan dengan hormon atau tekanan darah.
Berikut beberapa obat yang bisa menyebabkan nyeri payudara:
- Oxymethone: Obat untuk mengatasi anemia tertentu yang dapat memengaruhi hormon dan menyebabkan nyeri payudara.
- Chlorpromazine: Digunakan untuk mengobati gangguan mental, dan salah satu efek sampingnya bisa membuat payudara terasa nyeri.
- Diuretik (obat pelancar urin): Biasanya dipakai untuk mengobati tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, atau jantung, tapi bisa menyebabkan perubahan cairan tubuh dan memengaruhi jaringan payudara.
- Terapi hormon: Termasuk pil KB, terapi pengganti hormon, atau pengobatan kesuburan, yang bisa mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan rasa tidak nyaman di payudara.
- Digitalis: Obat untuk gagal jantung yang juga bisa memberikan efek pada jaringan payudara.
- Methyldopa: Obat tekanan darah tinggi yang juga diketahui bisa menyebabkan nyeri payudara sebagai efek samping.
3. Kista Payudara
Salah satu penyebab sakit pada payudara adalah kista payudara, yaitu benjolan berisi cairan yang bisa muncul tiba-tiba. Kista ini umumnya tidak berbahaya dan sering kali hilang sendiri tanpa perlu pengobatan khusus.
Namun, jika muncul benjolan, tetap penting untuk memeriksakannya ke dokter. Dokter bisa menyarankan pemeriksaan seperti USG, mamografi, atau pengambilan cairan dari kista sebagai bagian dari diagnosis dan pengobatan.
4. Kehamilan
Selama kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon yang menyebabkan jaringan payudara membesar dan menjadi lebih sensitif. Hal ini sering membuat payudara nyeri sebelah kiri dan kanan dan juga terasa kencang atau seperti tertarik.
Perubahan ini sebenarnya normal sebagai bagian dari persiapan tubuh untuk menyusui. Namun, rasa tidak nyaman tersebut bisa menjadi lebih intens pada trimester awal dan menjelang akhir kehamilan.
5. Cedera Payudara
Cedera pada payudara dapat menyebabkan nyeri pada salah satu atau keduanya tergantung pada lokasi cedera. Kondisi ini dapat menyebabkan memar pada satu atau kedua payudara.
Selain itu, cedera payudara juga dapat menyebabkan nyeri pada area tubuh lain, seperti, lengan, dada, serta bahu.
6. Mastitis
Mastitis adalah peradangan atau pembengkakan pada jaringan payudara, yang paling sering dialami oleh ibu menyusui, meskipun bisa juga terjadi pada orang yang tidak menyusui. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi dan ditandai dengan nyeri, kemerahan, serta pembengkakan yang muncul secara tiba-tiba pada salah satu payudara.
Pengobatan mastitis umumnya menggunakan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Jika ibu sedang menyusui, penting untuk tetap mengosongkan ASI dari payudara, dan jika terdapat abses, dokter mungkin akan mengeluarkan nanah menggunakan jarum atau melalui tindakan bedah ringan.
7. Kanker Payudara
Kanker payudara terjadi saat sel-sel di dalam jaringan payudara berubah dan tumbuh secara tidak terkendali. Meski nyeri bukan gejala utama, dalam beberapa kasus, rasa sakit di payudara bisa menjadi salah satu tanda yang muncul.
Tanda lain yang bisa menyertai antara lain:
- Benjolan di payudara
- Keluarnya cairan dari puting (baik darah maupun cairan bening)
- Perubahan pada kulit seperti kerutan atau kemerahan
Pada jenis kanker tertentu seperti kanker payudara inflamatori, gejalanya bisa lebih jelas seperti pembengkakan, rasa nyeri, dan warna kulit yang berubah. Untuk mengobatinya, dokter bisa menyarankan berbagai langkah seperti operasi, kemoterapi, terapi hormon, radioterapi, atau terapi biologis. m
Baca Juga: Cara Memeriksa Payudara Sendiri (SADARI) dan Langkahnya
8. Costochondritis
Costochondritis adalah peradangan di bagian tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dan tulang dada. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri tajam di dada yang kadang terasa seperti nyeri di payudara, munculnya bisa tiba-tiba atau perlahan.
Beberapa cara yang bisa membantu meredakan nyeri ini antara lain:
- Menghindari aktivitas berat
- Mengompres hangat area yang sakit
- Minum obat pereda nyeri
- Suntikan obat anti-radang
- Menjalani terapi listrik ringan (TENS)
9. Menyusui
Proses menyusui bisa membuat puting terasa sakit, apalagi saat bayi pertama kali menempel dan menyusu. Kadang rasa sakitnya seperti dicubit, dan kalau dibiarkan bisa membuat puting lecet hingga berdarah.
Untuk mengurangi rasa sakit ini, Mama bisa mengoleskan salep khusus untuk puting atau mengusapkan beberapa tetes ASI sebelum menyusui agar lebih lembut. Pastikan juga posisi bayi menyusu sudah benar supaya tidak menambah luka.
10. Ketidakseimbangan Asam Lemak
Asam lemak terdapat dalam minyak dari hewan maupun tumbuhan. Kalau jumlah asam lemak dalam tubuh tidak seimbang, payudara bisa jadi lebih sensitif terhadap perubahan hormon.
Cara mengatasinya bisa dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan lebih banyak makan karbohidrat kompleks. Beberapa dokter juga menyarankan konsumsi minyak evening primrose untuk membantu menyeimbangkan kadar asam lemak dalam tubuh.
Cara Mengatasi Nyeri Payudara
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebab nyeri payudara. Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan keefektifannya.
Adapun beberapa cara berikut untuk mencegahnya meliputi:
- Jika memungkinkan hindari terapi hormon.
- Hindari obat-obatan yang diketahui menyebabkan nyeri payudara atau memperburuknya.
- Kenakan bra yang nyaman dan pas serta kenakan bra olahraga saat berolahraga.
- Cobalah terapi relaksasi, yang dapat membantu mengendalikan tingkat kecemasan yang tinggi terkait dengan nyeri payudara yang parah.
- Batasi atau hilangkan kafein, perubahan pola makan yang menurut sebagian orang bermanfaat, meskipun penelitian tentang efek kafein pada nyeri payudara dan gejala pramenstruasi lainnya belum meyakinkan.
- Hindari aktivitas mengangkat yang berlebihan atau berkepanjangan.
- Ikuti diet rendah lemak dan makan lebih banyak karbohidrat kompleks.
- Pertimbangkan untuk menggunakan pereda nyeri yang dijual bebas, seperti acetaminophen atau ibuprofen. Konsultasikan dengan dokter terkait obat-obatan yang diperlukan dan efek samping lainnya.
Ada banyak kemungkinan penyebab nyeri payudara setelah menstruasi berakhir. Penyebab umum termasuk cedera, infeksi, dan pertumbuhan tumor jinak.
Baca Juga: Peran Fisioterapi pada Kanker Payudara
Dalam beberapa kasus, kondisi yang menyebabkan rasa sakit akan hilang tanpa memerlukan perawatan medis. Sebelum melakukan perawatan, dokter akan mempertimbangkan riwayat kesehatan, usia, dan tingkat keperahan rasa sakit yang dialami.
Jika mengalami nyeri siklik, perawatan yang dimaksud meliputi:
- Mengurangi asupan natrium
- Mengonsumsi suplemen kalsium
- Menggunakan kontrasepsi oral untuk membantu menyeimbangkan kadar hormon
- Minum obat untuk menghilangkan rasa sakit, seperti ibuprofen atau acetaminophen
Jika nyeri payudara bersifat non-siklik, dokter akan mencari tahu dulu penyebabnya sebelum menentukan pengobatan yang tepat. Sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala benjolan, keluar cairan dari puting, atau nyeri tak kunjung hilang, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU). Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Valda Garcia
Source:
- Hopkins Medicine. Breast Pain: 10 Reasons Your Breasts May Hurt. Agustus 2025.
- Medical News Today. 11 Common Causes of Breast Pain. Agustus 2025.
- WebMD. Why Do My Breasts Hurt? Understanding Breast Pain Causes. Agustus 2025.