Ciputra Medical Center

(021) 2988 8137 / +62 780 3321 2250
Operasional: Senin–Sabtu, 08:30–20:30 WIB | KLIK PETA

  • Home
  • About Us
  • Dokter
    • Poliklinik Jantung
    • Nice Dental Care Clinic
    • Mind and Behaviour Clinic
    • Akupunktur Medik
    • Gizi Klinik
    • Poliklinik Okupasi
    • Dokter Umum
    • Sport Injury Clinic
    • THT
  • Services
    • Akupunktur Medik
    • Dokter Umum / Spesialis
    • Jantung
    • Klinik Kecantikan T Wave
    • Klinik Gizi
    • Medical Check Up (Health Screening))
    • Mind & Behaviour Clinic
      • Brain Mapping
      • Neurofeedback Therapy
    • NDC Aesthetic Dental Clinic
    • Occupational Health Clinic
    • Sport Injury Clinic
    • Terapi Wicara
  • Medical Support
    • Laboratory
    • Audiometri
    • USG
    • Treadmill
    • Spirometri
    • EKG
    • Radiology
  • Artikel
BUAT JANJI
  • Home
  • News
  • kesehatan
  • Ciri-Ciri Anak Autis yang Bisa Dikenali Sejak Dini
Rabu, 21 Juli 2021 / Published in kesehatan

Ciri-Ciri Anak Autis yang Bisa Dikenali Sejak Dini

Ciri-ciri autis pada anak bisa terlihat dari keterlambatan bicara, sulit berinteraksi sosial, dan adanya perilaku berulang. Untuk mendeteksinya, anak dapat dokter periksa melalui observasi perkembangan dan tes khusus oleh tenaga medis.

ciri-ciri anak autis

Deteksi dan terapi sejak dini untuk memaksimalkan kualitas hidup anak.

Penyakit autisme pada anak karena adanya kombinasi faktor genetik dan lingkungan yang memengaruhi perkembangan otak. Hingga kini, autisme belum bisa sembuh, namun terapi yang tepat dapat membantu anak berkembang lebih baik.

Deteksi autisme dapat dilakukan sejak dini melalui pengamatan perilaku dan tumbuh kembang anak. Pemeriksaan lebih lanjut biasanya melibatkan dokter anak atau psikolog dengan serangkaian tes perkembangan khusus.

Daftar Isi

Toggle
  • Apa itu Autisme?
  • Ciri-Ciri Anak Autisme
    • 1. Keterampilan Komunikasi dan Interaksi Sosial
    • 2. Perilaku yang Berulang
    • 3. Karakteristik Lain
  • Kapan Gejala Autisme pada Anak Terlihat?
  • Cara Mencegah Autisme

Apa itu Autisme?

Autisme adalah gangguan fungsi otak dan saraf serius yang memengaruhi perilaku dan proses berpikir seseorang. Gangguan autisme juga dikenal dengan istilah lain, yakni Gangguan Spektrum Autisme (GSA).

Istilah tersebut menggambarkan sekelompok gangguan perkembangan saraf. Istilah luas yang digunakan ini menggambarkan sekelompok gangguan perkembangan saraf.

Gangguan tersebut muncul dengan masalah interaksi sosial dan komunikasi. Biasanya orang yang memiliki gangguan autisme sering menunjukkan minat atau pola perilaku sosial yang terbatas, berulang, dan stereotip.

Gangguan autisme dapat ditemukan pada siapapun, tanpa memandang ras, budaya atau latar belakang ekonomi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), autisme lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan dengan rasio 4 banding 1 pada pria dan wanita.

Baca Juga: ADHD pada Orang Dewasa: Gejala dan Cara Mengatasinya

Ciri-Ciri Anak Autisme

Mengingat gejala setiap anak berbeda, terkadang tingkat keparahan sulit ditentukan. Namun, secara umum ciri-ciri autisme pada anak dapat diketahui melalui tiga karakterisitk berikut meliputi:

1. Keterampilan Komunikasi dan Interaksi Sosial

Biasanya keterampilan komunikasi dan interaksi sosial dapat menjadi tantangan bagi orang-orang dengan GSA. Beberapa kondisi berikut mencakup keterampilan komunikasi sosial dan interaksi sosial.

  • Anak menghindari atau tidak suka menjaga kontak mata.
  • Anak tidak menanggapi saat dipanggil namanya pada usia 9 bulan.
  • Anak tidak menunjukkan ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan terkejut pada usia 9 bulan.
  • Anak tidak bermain permainan sederhana pada usia 12 bulan.
  • Anak minim berinteraksi sosial atau menggunakan sedikit sekali ekspresi pada usia 12 bulan (misalnya tidak melambaikan tangan).
  • Anak sulit berbagi minat dengan orang lain (misalnya, menunjukkan objek yang dia sukai pada usia 15 bulan).
  • Anak tidak menunjuk atau melihat apa yang seseorang tunjuk pada usia 18 bulan.
  • Anak jarang memperhatikan saat orang lain terluka atau sedih pada usia 24 bulan.
  • Anak tidak berpura-pura dalam permainan (misalnya, tidak berpura-pura “memberi makan” pada usia 30 bulan).
  • Anak menunjukkan sedikit minat pada teman sebaya.
  • Anak memiliki kesulitan memahami perasaan orang lain atau berbicara tentang perasaan sendiri pada usia 36 bulan atau lebih.
  • Anak tidak bermain bergantian dengan teman-temannya pada usia 60 bulan.

2. Perilaku yang Berulang

Penderita Gangguan Spektrum Autisme (GSA) memiliki perilaku atau minat yang mungkin tampak tidak biasa. Perilaku ini membedakan gangguan autisme pada kondisi yang ditentukan dari komunikasi dan interaksi sosial.

Adapun contoh minat dan perilaku yang tipikal atau berulang sebagai berikut:

  • Mainan atau benda diatur berjejer, tetapi ketika ada yang mengubah sedikit saja anak langsung marah.
  • Mengulangi kata atu frase yang sama berulang-ulang
  • Bermain dengan cara yang sama setiap saat
  • Fokus pada satu objek, misalnya roda
  • Mudah marah jika ada perubahan kecil pada rutinitas sehari-hari
  • Memiliki suatu minat obsesif
  • Adanya rutinitas tertentu yang harus dilakukan
  • Gerakan khusus, seperti mengepalkan tangan, mengayunkan tubuh atau berputar sendiri yang ulang terus menerus
  • Memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap suara, bau, rasa, atau tampilan

3. Karakteristik Lain

Ada beberapa karakteristik lain yang membuat penderita GSA berbeda, di antaranya sebagai berikut.

  • Keterampilan bahasa yang tertunda
  • Keterampilan gerakan tertunda
  • Keterampilan kognitif atau pembelajaran yang tertunda
  • Perilaku hiperaktif, implusif dan lalai
  • Gangguan epilepsi atau kejang
  • Kebiasaan makan dan tidur yang tidak biasa
  • Masalah pencernaan yang terus berulang; misalnya konstipasi
  • Suasana hati atau reaksi emosional yang tidak biasa
  • Kecemasan, stres atau kekhawatiran berlebihan
  • Kurangnya rasa takut ataupun rasa takut yang berlebihan daripada anak-anak seusianya

Perlu Anda ingat bahwa dari semua karakteristik di atas, anak-anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) mungkin tidak menunjukkan semua atau hanya salah satu kriteria seperti yang disebutkan.

Baca Juga: Mengenal 7 Ciri-Ciri Anak ADHD Pada Setiap Jenisnya

Kapan Gejala Autisme pada Anak Terlihat?

Sebenarnya, gejala autisme pada anak cukup beragam. Tanda dari setiap anak tidak bisa Anda samaratakan.

Bahkan terkadang tidak ada tanda-tanda dari luar yang membedakan antara orang normal dengan penderita GSA. Namun, beberapa anak ada yang menunjukkan gejala sejak bayi seperti, kurangnya kontak mata, tidak adanya respon terhadap nama mereka atau sikap acuh tak acuh terhdap pengasuh.

Anak-anak lain mungkin dapat berkembang secara normal pada beberapa tahun pertama kehidupan. Kemudian, tiba-tiba mereka menarik diri atau menjadi agresif, serta kehilangan keterampilan bahasa yang telah mereka peroleh.

Hal ini biasanya terlihat sekitar usia 2 tahun. Setiap anak dengan Gangguan Spektrum Autisme (GSA) cenderung memiliki pola perilaku dan tingkat keparahan yang unik. Tingkatan keparahannya pun berbeda-beda dari rendah hingga tinggi.

Beberapa anak dengan GSA dapat mengalami kesulitan belajar dan memiliki tanda-tanda kecerdasan yang lebih rendah dari normal. Tetapi ada juga kasus sebaliknya, di mana anak-anak lain dengan GSA justru memiliki kecerdasan normal bahkan lebih tinggi.

Mereka bisa belajar dengan cepat, tapi mengalami kesulitan berkomunikasi dan menerapkan apa yang mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari sehingga lebih bisa menyesuaikan diri dengan situasi sosial.

Cara Mencegah Autisme

Sebenarnya sampai hari ini belum ada cara untuk mencegah gangguan spektrum autisme. Namun, deteksi dan terapi sejak dini dapat Anda lakukan dengan tujuan memaksimalkan kualitas hidup anak dan keluarga yang merawatnya.

Semakin awal diagnosis dan intervensi dini dilakukan perbaikan perilaku, keterampilan, dan perkembangan bahasa akan semakin efektif. Intervensi sangat membantu penderita, terlepas pada usia berapa pun GSA terdiagnosa.

Meskipun biasanya terapi tidak akan menghilangkan gangguan spektrum autisme, tetapi penderita dan keluarga yang merawat akan memiliki kualitas hidup yang jauh lebih baik, dan seringkali penderita akan dapat bekerja dan berfungsi dalam kehidupan bermasyarakat dengan baik.

Baca Juga: ADHD dan Autis pada Anak Tidak Sama, Kenali Perbedaannya

Jika Anda atau keluarga Anda mengalami gejala autisme, segera kunjungi Ciputra Medical Center. Dapatkan kemudahan untuk konsultasi dan membuat janji dengan dokter pilihan Anda.  

Telah direview oleh dr. Edwin Halim

Source:

  • Healthline. What to Know About Autism Spectrum Disorder (ASD). Oktober 2025.
  • WebMD. What Are Causes and Symptoms of Autism?. Oktober 2025.

Tim Konten Medis
Diperbarui pada 1 Oktober 2025

Artikel Terkait

  • Depresi Pada Anak: Kenali Ciri-Cirinya!
    Depresi Pada Anak: Kenali Ciri-Cirinya!
  • Perbedaan Autis dan Down Syndrome
    Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Autis dan Down Syndrome
  • Neurofeedback Therapy
    Neurofeedback Therapy untuk ADHD
Tagged under: ciri-ciri autisme, Kesehatan Mental

Artikel Terkait

  • Depresi Pada Anak: Kenali Ciri-Cirinya!
    Depresi Pada Anak: Kenali Ciri-Cirinya!
  • Perbedaan Autis dan Down Syndrome
    Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Autis dan Down Syndrome
  • Neurofeedback Therapy
    Neurofeedback Therapy untuk ADHD

LOKASI PETA

ALAMAT

Lotte Shopping Avenue Lt. 5 Ciputra World 1 Jakarta.

Karir

Hasil MCU Online

AKSES

Lift lobby Mega Kuningan langsung ke lt 5. Di atas Food Avenue, dan eskalator dekat XL Center.

CONTACT US

* (021) 2988 8137

* +62 780 3321 2250 (Whatsapp Only)

Reservasi Pasien

FOLLOW US

  • Instagram
  • Facebook
© 2024 Ciputra Medical Center | All rights reserved.
TOP