Apa saja Karakteristik Kunci yang perlu Anda Ajarkan Kepada Anak Anda?
Kebanyakan orang tua yang peduli terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka karena mereka ingin anak-anaknya menjadi orang dewasa yang sukses. Mereka bertemu dengan guru anak-anak mereka dan memastikan bahwa pekerjaan rumah selesai tepat waktu. Di sekolah online, orang tua menjadi Pelatih Belajar untuk anak-anak mereka. Sama pentingnya dengan pembelajaran akademik, itu merupakan satu bagian dari keseluruhan pendidikan anak.
Banyak sifat karakter yang perlu dipelajari anak-anak untuk menjadi sukses dalam hidup dan menjadi orang yang berpengetahuan luas. Banyak dari sifat-sifat ini yang tidak hanya akan berguna di masa dewasa mereka, tetapi juga akan membantu mereka dalam pencapaian akademis. Berikut ini adalah sepuluh sifat karakter penting yang perlu dipelajari oleh anak sejak dini hingga di masa dewasa.
1. Keingintahuan: Karakteristik Kunci
Keingintahuan alami anak-anak dapat tampak seperti gangguan bagi orang tua yang sibuk, tetapi itu adalah sifat penting yang tidak boleh diredam. Banyak penemu dan pengusaha terkemuka dunia menunjukkan keingintahuan alami mereka sebagai akar dari kesuksesan. “Keingintahuan adalah salah satu karakteristik yang paling menetap dan pasti dimilikki pada kecerdasan yang kuat,” kata penulis Samuel Johnson. Keingintahuan dapat membuat belajar lebih menarik dan menghasilkan pemikiran yang lebih aktif daripada pasif yang baik bagi otak. “Bagi banyak anak, rasa ingin tahu memudar,” jelas Dr. Bruce D. Perry, M.D., Ph.D, “Rasa ingin tahu yang memudar adalah penolakkan bagi masa depan”. Pastikan untuk mendorong rasa ingin tahu anak-anak Anda, bawa mereka ke tempat-tempat baru dan ajari mereka hal-hal baru. Ajukan pertanyaan kepada mereka untuk membuat mereka tertarik pada dunia di sekitar mereka.
2. Keterampilan sosial: Karakteristik Kunci
Interaksi sosial adalah dasar kehidupan bagi anak-anak dan orang dewasa. Oleh sebab itu, mempelajari keterampilan sosial yang tepat sangatlah penting. Anak-anak dengan keterampilan sosial yang baik cenderung lebih menonjol di sekolah, memiliki citra diri lebih baik, dan juga lebih baik dalam menyelesaikan konflik. Beberapa anak terlahir dengan pesona dan kepribadian yang ramah yang diperlukan untuk bergaul dengan yang lain, namun bagi sebagian anak, bersosialisasi adalah hal yang sulit. Bermain dengan anak-anak lain cukup membantu, namun ketika keterampilan sosial adalah tantangan, orang tua dapat menggunakan beberapa kegiatan untuk membangun keterampilan ini pada anak-anak, seperti belajar membaca ekspresi wajah atau bermain tebak kata untuk mempelajari bahasa tubuh.
3. Ketangguhan: Karakteristik Kunci
Hidup bisa sulit, bahkan untuk anak-anak. Setiap orang membutuhkan tingkat ketahanan untuk melewati masa-masa sulit. Ketika anak-anak belajar untuk menjadi tangguh, mereka akan lebih mampu dalam menghadapi trauma dan kesulitan yang ada. Banyak orang tua yang mencoba untuk melindungi anak-anak mereka dari situasi yang menyakitkan, namun mengajarkan mereka ketangguhan akan membuat mereka menjadi lebih baik dalam jangka panjang. Jika anak Anda
mengalami masalah di sekolah atau dengan teman, cobalah pecahkan masalah bersama-sama sehingga ia belajar bagaimana cara mengelola masalah daripada lari dari masalah. Orang tua juga dapat membantu anak-anak menempatkan masalah mereka dalam berbagai perspektif, sehingga mereka dapat belajar bahwa sebagian besar masalah tidak sebesar dan tidak dapat diatasi seperti yang dikira.
4. Integritas: Karakteristik Kunci
Seringkali orang tua baru berdiskusi dengan anak tentang apa artinya memiliki integritas setelah anak melakukan suatu tindakan yang tidak jujur. Namun idealnya anak-anak harus mempelajari karakteristik ini sebelum mereka dihadapkan pada tantangan pertanyaan etis. Diskusikan nilai-nilai keluarga Anda dengan anak-anak Anda dan coba tanyakan apa yang akan dilakukan anak Anda jika dihadapkan pada situasi dilema etis, seperti melihat seorang teman mencuri dari meja siswa lain atau melakukan hal curang untuk mendapatkan nilai yang lebih baik. Membahas pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan membantu mempersiapkan anak pada situasi kehidupan nyata.
5. Daya akal: Karakteristik Kunci
Daya akal atau pencarian solusi untuk suatu masalah adalah sifat yang dicari bisnis pada karyawan dan harus dikembangkan dari masa kecil. Ketika semua kebutuhan anak-anak dipenuhi seringkali mereka menjadi tidak memiliki banyak akal. Memiliki internet dan aplikasi tanpa batas di ujung jari mereka adalah hal yang mudah namun tidak membangun sumber daya yang dimiliki anak. Oleh sebab itu orang tua harus berusaha untuk memelihara sifat ini pada anak-anak mereka. Cobalah beberapa kegiatan yang akan membantu anak Anda menjadi cerdas dan berpikir di luar kebiasaan. Misalnya, tantang mereka untuk membuat fungsi baru dari benda-benda lama seperti botol plastik, karton telur atau karet gelang.
6. Kreativitas: Karakteristik Kunci
Sebagian banyak orang berpikir tentang ekspresi artistik ketika mendengar kata “kreativitas”, namun sebenarnya kreativitas mencakup lebih dari itu, termasuk imajinasi dan ekspresi kreatif dalam bentuk apapun. Selain upaya akademis, anak-anak harus meluangkan waktu untuk kegiatan kreatif, seperti musik, fotografi, teater, membuat kreasi dari tanah liat atau bahan lainnya, mengunjungi museum dan pelestarian alam, serta menggambar dan melukis. Menumbuhkan kreativitas pada anak-anak juga akan bermanfaat bagi mereka dengan cara lain termasuk membangun keterampilan komunikasi, meningkatkan kemampuan kognitif seperti dalam pemecahan masalah, dan membangun perkembangan emosional mereka. Para ahli juga menyarankan agar anak-anak diberikan waktu luang tanpa layar setiap hari untuk mengembangkan pemikiran kreatif mereka sendiri. “Anak-anak tanpa kebebasan untuk bermain tidak akan menemukan diri mereka yang kreatif,” kata dokter anak Kenneth R. Ginsburg, M.D.
7. Empati: Karakteristik Kunci
Dalam sebuah studi oleh Making Caring Common Project dari Universitas Harvard, 80 persen anak-anak yang disurvei mengatakan bahwa mereka lebih menghargai pencapaian atau kebahagiaan dibandingkan kepedulian terhadap orang lain. Dan mereka yang disurvei tiga kali lebih setuju dengan pernyataan “Orang tua saya lebih bangga jika saya mendapat nilai bagus daripada jika saya anggota masyarakat yang peduli”. Hal ini bergantung kepada orang tua untuk mendorong rasa empati anak terhadap orang lain dan untuk menekankan pentingnya peduli terhadap orang lain sama seperti
ketika mendapatkan nilai yang baik. Membesarkan anak yang empatik tidak hanya baik bagi masyarakat; namun juga akan membantu mereka untuk memiliki kecerdasan emosi yang lebih baik dan bahkan lebih sukses. Ada beberapa cara untuk membangun empati anak-anak Anda, seperti mencontohkan empati dan memperluas lingkaran luar anak dengan memasukkan orang lain selain diri mereka sendiri atau bahkan beragam karakter dalam buku dan film.
8. Asertif: Karakteritik Kunci
Sikap asertif berada di tengah-tengah antara agresif dan penakut. Hal ini melibatkan keberanian dan percaya diri, dan berbicara jika perlu tetapi tetap menghormati. Menjadi asertif berarti “menumbuhkan wawasan, kebijaksanaan, kesabaran, toleransi, kepercayaan diri dan penerimaan,” kata Lisa M. Schab, penulis Cool, Calm and Confident: A Workbook to Help Kids Learn Skill Assertiveness. “Ini adalah hal yang diperlukan untuk membangun hubungan yang dewasa dan penuh damai di antara semua orang.” Langkah-langkah untuk mengajarkan ketegasan termasuk menjelaskan berbagai gaya komunikasi dan bermain peran pada berbagai skenario yang berbeda untuk mengajar anak bagaimana bersikap tegas secara efektif.
9. Kerendahan hati: Karakteristik Kunci
Ada keseimbangan penting yang harus dipelajari oleh anak-anak dan orang dewasa antara memiliki harga diri yang positif disamping tetap bersikap rendah hati. Dalam budaya pengasuhan saat ini yang menekankan pada pujian dan validasi, keseimbangan ini menjadi tantangan untuk memastikan bahwa anak-anak masih memiliki kerendahan hati. Anak-anak yang tidak memiliki kerendahan hati dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sombong. Namun kerendahan hati dapat selaras dengan kepercayaan diri dan harga diri yang positif karena ketika seorang anak percaya diri dan tidak merasa rendah diri terhadap orang lain, ia tidak akan merasa perlu untuk menyombongkan bakat dan prestasinya. Mengajarkan kerendahan hati kepada anak-anak dimulai dengan mencontohkannya. Orang tua harus mengakui ketika mereka melakukan kesalahan atau tidak tahu jawaban dan bersedia memberi pujian kepada orang lain, maka mereka dapat mendorong anak-anak untuk melakukan hal yang sama. Bermain peran dan memuji kerendahan hati ketika anak-anak menunjukkannya juga bermanfaat.
10. Kepercayaan diri: Karakteristik Kunci
Para ahli mengatakan bahwa memiliki harga diri yang positif memiliki korelasi yang kuat dengan perilaku dan kebahagiaan, sehingga mengajar anak untuk memiliki kepercayaan diri adalah penting. “Ada hubungan yang kuat antara bagaimana perasaan anak Anda tentang dirinya sendiri dan bagaimana dia bertindak,” kata William Sears, MD, “sangat penting untuk membesarkan anak yang percaya diri.” Para ahli menyarankan untuk memuji anak Anda secara realistis, hindari pujian yang terus-menerus dan berlebihan karena tidak efektif. Para ahli juga menyarankan untuk menghargai perilaku positif daripada berfokus pada perilaku buruk. Membiarkan anak mengalami kegagalan pada beberapa kesempatan untuk mengatasi hambatan mereka sendiri akan membangun kepercayaan diri mereka di masa depan. Perlu diingat bahwa mereka tidak akan selalu memiliki orang tua untuk membantu mereka, dan perlu keyakinan bahwa mereka dapat menghadapi tantangan sendiri.
Ada banyak hal yang harus dipelajari dalam kehidupan disamping ilmu akademis seperti matematika, sains, sastra, dan banyak dari pelajaran tersebut yang harus diutamakan olehi orang tua di rumah. Pastikan anak-anak Anda mempelajari pelajaran hidup yang penting tersebut sehingga mereka akan menjadi orang dewasa yang berpengetahuan luas, bahagia, dan sukses!
Reviewed by: dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source