Cara membuat anak rajin belajar agar berprestasi di sekolah memerlukan pendekatan yang tepat dan konsisten. Mulai dari berikan makanan bergizi, mengajak ngobrol, hingga mencontohkannya.

Buatlah lingkungan yang positif dan berikan dorongan agar anak termotivasi untuk belajar.
Sebagai orang tua, kita tentu ingin melihat anak-anak kita tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berprestasi, terutama di sekolah. Namun, mengajak anak untuk rajin belajar bukanlah hal yang mudah. Berbagai tantangan bisa muncul, seperti ketertarikan pada gadget, kurangnya motivasi, atau bahkan tekanan dari lingkungan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat untuk mendorong anak agar mereka merasa termotivasi dan bersungguh-sungguh dalam belajar. Lantas, bagaimana cara membuat anak rajin belajar agar berprestasi di sekolah? Yuk, simak artikel di bawah ini!
Cara Memotivasi Anak agar Rajin Belajar
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk memotivasi anak agar lebih rajin belajar:
1. Ajarkan Keterampilan Belajar
Belajar untuk menghadapi ujian bisa menjadi tantangan bagi anak-anak. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan belajar sejak dini.
Memperkenalkan keterampilan ini akan membantu anak membentuk kebiasaan belajar yang baik sepanjang hidup mereka. Di sekolah dasar, anak-anak akan menghadapi berbagai jenis ujian, seperti matematika, bahasa, sains, dan studi sosial.
Pastikan Anda mengetahui kapan ujian dijadwalkan agar bisa membantu anak mempersiapkan diri lebih awal, bukan hanya belajar dengan cara “kebut semalam”. Ingatkan anak untuk membawa pulang bahan pelajaran yang diperlukan, seperti catatan, panduan belajar, atau buku.
Ajak anak untuk membagi tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar persiapan untuk ujian tidak terasa menakutkan. Beri mereka waktu istirahat setelah belajar selama 45 menit agar bisa memproses dan mengingat informasi dengan lebih baik.
Jika belajar dan ujian menjadi sumber stres bagi anak, diskusikan masalah ini dengan guru atau penasihat di sekolah.
Baca Juga: Kenali 7 Penyebab Speech Delay pada Anak dan Gejalanya
2. Kunjungi Sekolah dan Situs Webnya
Mengetahui tata letak gedung sekolah dan lingkungan sekitarnya akan membantu Anda berhubungan dengan anak ketika berbicara tentang pengalaman mereka di sekolah. Kenali lokasi kantor utama, perawat sekolah, kafetaria, gym, lapangan atletik, taman bermain, auditorium, dan kelas khusus.
Selain itu, situs web sekolah adalah sumber informasi yang berguna. Di sana, Anda dapat menemukan:
- Kalender akademik
- Informasi kontak staf
- Acara mendatang, seperti perjalanan kelas
- Tanggal ujian
Beberapa sekolah bahkan memiliki situs web yang merinci tugas pekerjaan rumah, tanggal ujian, dan acara atau perjalanan kelas. Dengan informasi ini, Anda dapat lebih mendukung anak dalam kegiatan belajar mereka.
3. Mendukung Pengerjaan Pekerjaan Rumah
Pekerjaan rumah sangat penting bagi anak-anak. Selain memperkuat pembelajaran di kelas, pekerjaan rumah membantu anak-anak mengembangkan rasa tanggung jawab dan etos kerja yang bermanfaat di luar sekolah.
Untuk mendukung anak dalam menyelesaikan pekerjaan rumah, buatlah lingkungan belajar yang nyaman, seperti ruang belajar dengan pencahayaan yang baik dan perlengkapan yang diperlukan. Pastikan tidak ada gangguan, seperti TV, dan atur waktu mulai dan selesai belajar.
Sebagai aturan praktis, anak-anak sebaiknya menghabiskan sekitar 10 menit untuk pekerjaan rumah per tingkat kelas. Misalnya, siswa kelas empat seharusnya memiliki sekitar 40 menit untuk belajar setiap malam.
Jika pekerjaan rumah terasa lebih lama dari panduan ini, bicarakan dengan guru anak. Saat anak mengerjakan tugas, siaplah untuk memberikan bantuan, menjawab pertanyaan, dan meninjau pekerjaan yang telah selesai.
Namun, hindari memberikan jawaban langsung. Hal ini agar anak belajar dari kesalahan mereka.
4. Beri Sarapan yang Bernutrisi
Sarapan bergizi sangat penting untuk mempersiapkan anak menghadapi hari di sekolah. Anak-anak yang sarapan biasanya memiliki lebih banyak energi dan kinerja yang lebih baik di kelas.
Sediakan makanan sarapan yang kaya serat, protein, dan rendah gula tambahan, seperti biji-bijian, buah-buahan, atau yogurt. Jika anak sering terlambat bangun, siapkan makanan yang mudah, seperti sandwich selai kacang dan pisang.
Selain itu, anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup agar tetap waspada. Umumnya, anak usia sekolah memerlukan 10 hingga 12 jam tidur malam.
Kegiatan setelah sekolah, seperti pekerjaan rumah, olahraga, dan layar elektronik, dapat mengganggu waktu tidur. Untuk membantu anak tidur lebih baik, buatlah rutinitas tidur yang konsisten dan batasi stimulasi menjelang tidur, seperti TV dan video game.
5. Luangkan Waktu untuk Berbicara Tentang Sekolah
Berbicara dengan anak tentang sekolah sangat penting. Tanyakan tentang pelajaran mereka, buku yang dibaca, dan aktivitas di kelas.
Ini menunjukkan bahwa Anda peduli dengan pendidikan mereka dan dapat memotivasi anak untuk lebih serius dalam belajar. Luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan anak, baik saat makan, dalam perjalanan, atau saat melakukan aktivitas bersama.
Penting untuk mendengarkan anak dengan cermat. Lakukan kontak mata dan hindari gangguan saat berbicara. Ajukan pertanyaan yang membutuhkan jawaban lebih dari sekadar “ya” atau “tidak.”
Dengan membangun komunikasi yang baik, Anda tidak hanya mendukung pendidikan anak, tetapi juga membantu mereka tumbuh sebagai pelajar yang percaya diri dan antusias.
6. Jadilah Pendukung yang Positif
Banyak anak mengalami kesulitan di sekolah karena mereka merasa kurang percaya diri atau tidak layak. Untuk mendorong anak agar semangat belajar, penting bagi mereka untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri terlebih dahulu.
Sebagai orang tua, Anda dapat berperan sebagai pendukung yang positif dengan memberikan pujian atas usaha yang mereka lakukan, bukan hanya pada hasil akhirnya. Tunjukkan ketertarikan Anda terhadap pekerjaan sekolahnya.
Tanyakan tentang pelajaran yang mereka pelajari atau diskusikan proyek yang sedang dikerjakan. Dengan begitu, anak akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar.
Baca Juga: 10 Tips Mengajarkan Sopan Santun pada Anak yang Efektif
7. Hindari Memberikan Alasan untuk Mengeluh
Sebagai orang tua, hindari memberikan anak Anda alasan untuk membuat pengecualian atau mengeluh. Meskipun Anda merasa ingin melindungi perasaan mereka, ungkapan seperti, “Ada anak yang memang tidak bisa mengerti matematika” dapat memberi pesan negatif.
Anak mungkin mulai percaya bahwa mereka tidak mampu melakukan sesuatu hanya karena Anda mengatakan itu. Sukses di dunia kerja di masa depan memerlukan kemampuan untuk berusaha dan tidak menyerah.
Dengan tidak memberikan ruang untuk membuat alasan, Anda membantu anak untuk belajar menghadapi tantangan dengan sikap yang lebih positif dan proaktif.
8. Tunjukkan Semangat dalam Proses Belajar
Energi dan semangat Anda sangat memengaruhi cara anak melihat pembelajaran. Jika Anda menunjukkan antusiasme terhadap belajar, anak Anda cenderung akan merasakannya dan menjadi lebih bersemangat pula.
Pastikan bahwa pekerjaan rumah dan belajar di rumah bukanlah hal yang dianggap membosankan. Cobalah untuk menemukan cara-cara yang menyenangkan dalam proses belajar, seperti menggunakan permainan edukatif atau kegiatan interaktif yang dapat membuat anak merasa terlibat.
Anda dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahunya sehingga mereka lebih termotivasi untuk berprestasi di sekolah.
9. Biarkan Anak Menghadapi Tanggung Jawab
Cara membuat anak rajin belaja selanjutnya adalah membiarkan anak belajar dari kesalahan dan tantangan. Ketika anak menghadapi pekerjaan yang tidak memuaskan atau tidak lengkap, biarkan mereka merasakannya dan belajar untuk “menghadapi kenyataan.”
Sebagai orang tua, Anda memang perlu terlibat dalam proses belajar mereka, tetapi jangan sampai mengambil alih semua tugas. Misalnya, jika anak Anda sedang mengalami kesulitan dalam pembagian panjang, Anda bisa membantu mereka memahami konsep tersebut tanpa memberikan jawaban langsung atau menyelesaikannya untuk mereka.
Jika Anda merasa anak kesulitan, sebaiknya diskusikan hal ini dengan guru untuk mendapatkan bantuan tambahan. Ini akan membantu anak belajar bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan membangun kepercayaan diri.
10. Dorong Anak untuk Mandiri dalam Belajar
Seiring berjalannya waktu, penting bagi anak untuk mengembangkan kemampuan belajar secara mandiri. Mendorong mereka untuk mengeksplorasi hobi dan minat pribadi adalah langkah yang baik dalam proses ini.
Terkadang, orang tua merasa perlu untuk selalu mengawasi setiap langkah anak dalam belajar, tetapi memberi mereka ruang untuk mengeksplorasi hobi atau kegiatan lain bisa sangat bermanfaat. Salah satu cara efektif untuk mendukung pertumbuhan mandiri anak adalah dengan menetapkan waktu tenang setiap hari.
Waktu tenang ini bisa berupa sesi membaca, menggambar, atau mengeksplorasi minat lainnya, bahkan saat liburan atau akhir pekan. Misalnya, jika anak Anda menyukai olahraga, Anda bisa memperkenalkan mereka pada kegiatan seperti membaca berita olahraga, mengikuti perkembangan tim favorit mereka, atau bahkan bermain permainan yang berhubungan dengan olahraga tersebut.
Baca Juga: Cara Mengembangkan Minat dan Bakat Anak yang Efektif
tu dia beberapa cara untuk membuat anak rajin belajar. Jika Anda sudah mencoba cara-cara tersebut, tetapi anak masih malas, sebaiknya konsultasikan masalah ini ke Ciputra Medical Center.
Di sana, ada Mind and Behaviour Clinic yang siap membantu proses tumbuh kembang anak Anda. Klinik ini dapat memberikan dukungan dan solusi untuk membantu anak agar lebih semangat belajar dan berkembang dengan baik.
Telah direview oleh dr. Lettisia Amanda Ruslan
Source
- University of Delaware. How Parents Can Help Their Kids Be Successful in School. Diakses 2024.
- Nemours Kids Health. 10 Ways to Help Your Child Succeed in Elementary School. Diakses 2024.