Mungkin Anda tidak asing lagi dengan penyakit ini, penyakit tipes / tifus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhii. Melalui perantara bakteri ini, penyakit tipes / tifus dapat menular dengan cepat karena makanan atau minuman yang sudah terkontiminasi dengan tinja yang mengandung bakteri Salmonella Typhii. Penyakit endemik ini tiap tahunnya hampir menyerang 100.000 orang di Indonesia. Jadi, tidak heran penyakit ini menjadi penyakit serius yang mendapat perhatian di dalam negeri. Nah, untuk mencegah penyakit tifus ada baiknya kenali ulasan lengkap seputar penyakit tifus berikut!
Sumber air dan makanan yang terkontaminasi menjadi penyebab penyakit tipes.
Penyakit Tipes / Tifus
Penyakit tipes / tifus dikenal juga dengan istilah demam tifoid. Penyakit ini banyak terjadi di negara berkembang. Seperti kita ketahui, makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri Salmonella Typhii menyebabkan penyakit tipes. Selain makanan atau minuman, faktor lain seperti lingkungan yang kotor dengan kualitas air dan fasilitas sanitasinya buruk juga menyebabkan penyakit tifus. Dilansir dari WebMD, penyakit tifus menyerang lebih dari 21 juta orang setiap tahun dan 200.000 orang meninggal karena penyakit tersebut.
Penyebab Sakit Tipes
Sumber penyakit bisa datang dari lingkungan yang kotor. Salah satu faktor penyebab penyakit tipes ini adalah lingkungan kotor dengan sanitasi yang kurang baik. Penyakit tifus ditularkan dari makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri Salmonella Typhii. Bakteri tersebut bisa hidup berminggu-minggu di air dan limbah kering. Apalagi akses air bersih yang minim juga memicu merebaknya penyakit tersebut. Pasokan air yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella Typhii dapat mencemari persediaan makanan. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan kebersihan diri dan lingkungan terutama sumber air dan makanan. Jangan lupa untuk mencuci tangan setelah buang air besar atau kecil, dan sebelum makan.
Gejala Tipes Ringan
Masa inkubasi biasanya terjadi 1-2 minggu. Biasany durasi penyakit sekitar 3-4 minggu. Nah, ciri-ciri penyakit tifus yang umum terjadi ialah sebagai berikut.
- Nafsu makan berkurang
- Sakit kepala
- Demam tinggi antara 39°C-40°C
- Lemas
- Sakit perut
Gejala penyakit tifus baru uncul setelah masa inkubasi bakteri selesai. Masa inkubasi adalah rentan waktu saat pertama kali bakteri Salmonella Typhii masuk ke dalam tubuh sampai awal munculnya gejala penyakit. Gejala ini baru Anda rasakan setelah 7-14 hari terpapar bakteri. Jika tidak segera diobati dan ditangani dengan tepat. Gejala tifus dapat berlanjut dan berkembang pada minggu-minggu berikutnya.
Gejala Tipes Pada Anak
Anak-anak rentan terkena penyakit tifus atau tipes karena imun tubuhnya belum sempurna dan masih berkembang. Biasanya seorang anak terinfeksi bakteri Salmonella Typhii setelah 1-2 minggu, barulah gejala tipes pada anak muncul. Jika anak tersrang penyakit tipes bisa mengalami gejala ringan hingga berat. Gejala tersebut bisa dirasakan selama 4 minggu atau bahkan lebih. Saat anak menderita tifus atau tipes, umumnya gejala yang dirasakan ialah sebgai berikut:
- Demam
- Sakit perut
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Gangguan pencernaan, seperti diare / sulit buang air besar
- Sakit kepala
- Nyeri tenggorokan
- Kehilangan nafsu makan
- Lemas
- Pegal-pegal
Biasanya anak-anak yang terkena penyakit tifus atau tipes mengalami pembesaran hati dan limpa, dehidrasi karena kurang minum, dan penurunan berat badan. Gejala tipes pada anak bisa menghilang setelah 3-4 minggu, saat diobati dan ditangani langsung. Namun, sebaliknya jika tidak diobati dengan benar gejala tipes pada anak bisa mengkhawatirkan dan berisiko komplikasi. Komplikasi di bawah ini tentu berbahaya dan dapat mengancam nyawa anak. Oleh karena itu, perlu penanganan dokter saat anak menderita penyakit tifus atau tipes.
- Luka pada usus
- Pendarahan pada saluran cerna, seperti lambung dan usus
- Bronkitis
- Keracunan darah atau sepsis
- Meningitis
- Syok
- Peritonitis
Keputusan pengobatan di rumah sakit tergantung tingkat keparahan penyakit tipes.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda merasakan satu atau lebih gejala di atas, seperti merasa sakit kepala dan tidak kunjung sembuh, demam selama 1-3 hari dan tak kunjung reda padahal sudah minum obat penurun panas, serta kram perut dan diare lebih dari 3 hari. Sebaiknya, Anda segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan penyakit tifus atau tipes yang tepat.
Diagnosis Penyakit Tifoid
Bagaimana dokter mendiagnosis penyaikt tipes / tifus? Setelah seseorang menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi, bakteri Salmonella Typhii menyerang usus kecil dan masuk ke aliran darah sementara. Lalu, bakteri dibawa oleh sel darah putih di hati, limpa dan sum-sum tulang (di mana mereka berkembang biak dan masuk kembali ke aliran darah). Selain itu, bakteri juga menyerang kandung empedu, sistem empedu, dan jaringan limfatik usus. bateri masuk ke saluran usus dan dapat diidentifikasi dalam sampel feses. Jika hasil tes tidak jelas, maka sampel darah atau urin diambil untuk menegakkan diagnosis.
Obat Sakit Tipes
Jika Anda mengalami beberapa gejala penyakit tifus atau tipes di atas segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Pengobatan penyakit ini bisa dilakukan di rumah atau rumah sakit tergantung tingkat keparahan penyakitnya. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk mendiagnosis dengan mengambil sampel darah, urin, dan feses. Jika hasil pemeriksaan sudah diketahui dan mengarah pada penyakit tifus atau tipes, dokter dapat memberikan resep obat-obatan. Dokter juga meresepkan obat antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri penyebab penyakit tifus atau tipes. Beberapa antibiotik efektif untuk pengobatan tipes. Biasanya gejala tipes mulai membaik dalam waktu 2-3 hari dengan meminum antibiotik. Akan tetapi, antibiotik yang diberikan harus diminum sampai habis sesuai anjuran dokter agar bakteri Salmonella Typhii, penyebab tipes dapat dikeluarkan sepenuhnya dari tubuh. Selain obat antibiotik, dokter juga memberikan obat penurun panas, seperti paracetamol. Obat tersebut juga berguna untuk mengurangi nyeri di tubuh akibat gejala tifoid. Namun, pada kondisi penyakit tifoid yang berat dokter akan memberikan obat-obatan lain sesuai kebutuhan pasiennya.
Obat Alami Tipes
Sebaiknya jangan mengonsumsi obat alami tipes, seperti ekstrak cacing tanah sebelum berkonsultasi dengan dokter. Khawatirnya penggunaan obat alami tifus atau tipes justru membuat penyakit semakin parah atau adanya komplikasi.
Vaksinasi Tifoid
Sama halnya dengan vaksin-vaksin lainnya, ada juga vaksin tifoid. Namun, vaksin ini tidak menjamin 100% terhadap infeksi tifus. Jadi, anak yang sudah divaksin bisa saja tetap terkena tifus, tapi infeksinya tidak seberat pada anak yang belum vaksinasi tifoid. Vaksin tifoid menjadi salah satuimunisasi yang dianjurkan pemerintah. Namun, belum menjadi kategori wajib. Pemberian vaksin tifoid dilakukan mulai usia lebih dari 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun. Dengan vaksinasi tifoid bisa menjadi salah satu cara mencegah penyakit tifus. Jika Anda ingin berpergian jauh atau tinggal di daerah yang banyak kasus tifus dapat melakukan vaksinasi ini. Selain vaksinasi, hal terpenting yang perlu Anda terapkan ialah menjaga kebersihan diri dan lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu, setelah buang air kecil atau pun besar segera mencuci tangan. Begitu juga sebelum mengonsumsi makanan. Janga lupa jaga lingkungan sekitar tetap bersih dan pentingnya sanitasi yang baik.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source