Jenis alat kontrasepsi jangka panjang terdiri dari implan intrauterine device (IUD), tubektomi, dan vasektomi. Kelebihan menggunakan alat kontrasepsi ini bisa menurunkan angka kasus aborsi, siklus menstruasi lebih ringan, dan mengatasi migrain.

IUD termasuk alat kontrasepsi jangka panjang.
Kontrasepsi adalah jenis alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Alat ini bekerja dengan cara menghalangi sperma agar tidak dapat bergerak menuju sel telur.
Jenis kontrasepsi bervariasi dan bisa dipakai dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Tingkat efektivitas dan cara kerjanya pun berbeda-beda, tergantung dari jenis yang digunakan.
Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Alat kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dapat digunakan untuk mencegah pembuahan pada sel telur. Jenis ini bisa dipakai selama lebih dari 2 tahun.
Berikut ini adalah macam-macam alat kontrasepsi jangka panjang:
1. Implan
Jenis kontrasepsi ini berbentuk menyerupai korek api dan diletakkan di bagian bawah kulit lengan atas. Implan bekerja dengan cara melepaskan hormon progestin dalam dosis rendah dan cenderung lebih stabil.
Hormon ini diperlukan untuk mencegah kehamilan dengan menghentikan ovulasi. Bahkan, progestin juga berperan penting untuk mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit mencapai sel telur.
Implan bisa mencegah kehamilan sampai 3 tahun lamanya. Setelah itu, harus diganti untuk melindungi kehamilan yang tidak direncanakan.
Meskipun bermanfaat, implan menimbulkan efek samping yang bisa mengganggu kesehatan tubuh, seperti:
- Nyeri punggung
- Perubahan periode menstruasi
- Berisiko tinggi mengalami kista ovarium jinak atau non kanker
- Gairah seksual menurun
- Sakit kepala dan mudah pusing
- Perubahan suasana hati dan depresi
- Vagina terasa sakit dan kering.
Untuk mengeluarkan alat kontrasepsi implan, dokter dapat memberikan suntikan anestesi lokal di bagian lengan bawah. Selanjutnya, dokter akan membuat sayatan kecil di kulit lengan dan mendorong implan ke luar permukaan kulit.
Setelah ujung implan terlihat, jenis kontrasepsi ini akan dijepit dan dikeluarkan secara perlahan-lahan. Luka akibat sayatan ditutup dengan perban kecil untuk mencegah pendarahan.
Prosedur pelepasan biasanya berlangsung selama kurang dari lima menit. Anda juga bisa segera memasang implan baru setelah implan lama dilepas. Pastikan telah berdiskusi dengan dokter untuk mencegah risiko efek samping yang parah.
Baca Juga: 8 Cara Menjaga Kesehatan Serviks
2. Intrauterine Device (IUD)
Alat kontrasepsi jangka panjang selanjutnya adalah intrauterine device (IUD) atau dikenal dengan sebutan KB spiral. Jenis kontrasepsi ini berbentuk kecil yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan.
Ada 2 jenis IUD yang tersedia di Indonesia, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal. Jenis kontrasepsi ini memiliki tingkat efektivitas sekitar 99 persen dalam mencegah kehamilan sehingga cukup efektif untuk digunakan.
Meskipun begitu, terdapat perbedaan IUD tembaga dan IUD hormonal. Hal ini dapat terlihat dari bahan dan cara kerjanya, sebagai berikut:
- IUD tembaga: Alat kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik dan tembaga. IUD tembaga digunakan sebagai kontrasepsi darurat dengan cara melepaskan sejumlah kecil tembaga ke dalam rahim.
- IUD hormonal: Alat ini berbahan dasar plastik yang bekerja dengan melepaskan hormon progesteron secara perlahan ke dalam rahim.
Sebagian besar wanita yang menggunakan IUD siklus menstruasi ringan serta teratur. Bahkan, alat kontrasepsi ini tidak menimbulkan nyeri haid yang menyakitkan.
Ada sejumlah efek samping alat kontrasepsi IUD yang perlu Anda perhatikan, di antaranya:
- Saat IUD pertama kali dimasukkan, beberapa orang mengalami kram yang mereda setelah beberapa hari
- IUD dapat terlepas dengan sendirinya dan sering terjadi pada 3 bulan pertama setelah pemasangan
- Keluhan yang dirasakan adalah timbulnya bercak atau pendarahan di antara periode menstruasi, sering terjadi pada 3-6 bulan pertama
- Muncul periode menstruasi yang berlangsung lebih lama atau merasakan nyeri menstruasi, tetapi pada beberapa wanita, periodenya bisa menjadi lebih ringan dan membaik setelah beberapa bulan
- Nyeri payudara
- Sakit kepala dan pusing
Ketahanan IUD bisa berlangsung hingga 10 tahun lamanya. Alat kontrasepsi ini mungkin tidak cocok bagi wanita dengan masalah kesehatan tertentu. Misalnya, mengalami infeksi panggul, penyakit hati yang parah, dan penderita endometriosis.
Perlu diketahui, pasangan Anda tidak dapat meraba IUD ini. Jika IUD bisa diraba, segera periksakan diri kepada dokter.
3. Tubektomi
Tubektomi adalah jenis kontrasepsi permanen yang dilakukan dengan cara memotong atau menutup bagian tuba falopi. Jenis kontrasepsi ini juga dikenal sebagai pengikatan tuba, ligasi tuba, atau sterilisasi pada wanita.
Tubektomi mampu mencegah sel telur bergerak dari ovarium dan turun ke rahim melalui tuba falopi. Prosedur ini juga dapat menghalangi sperma untuk bergerak naik ke tuba falopi menuju sel telur. Tubektomi tidak memengaruhi siklus menstruasi.
Kontrasepsi tubektomi dapat dilakukan kapan saja, termasuk setelah melahirkan atau bersamaan dengan operasi lainnya. Setelah menjalani prosedur ini, Anda tidak perlu lagi menggunakan pil atau alat kontrasepsi apa pun untuk mencegah kehamilan. Bahkan, tubektomi dapat menurunkan risiko kanker ovarium.
Tubektomi tidak dapat melindungi tubuh dari bahaya infeksi menular seksual. Efek samping yang dapat dirasakan, seperti:
- Kerusakan pada organ tubuh, seperti kandung kemih, usus, dan pembuluh darah utama
- Reaksi berlebihan terhadap anestesi
- Penyembuhan luka yang tidak tepat atau mengalami infeksi
- Nyeri berkelanjutan pada panggul atau perut
- Pendarahan akibat sayatan.
Secara umum, tubektomi merupakan bentuk kontrasepsi permanen yang aman dan efektif. Namun, prosedur ini bisa saja tidak berhasil untuk semua orang.
Penelitian membuktikan bahwa kurang dari 1 dari 100 wanita akan hamil pada tahun pertama setelah tubektomi. Semakin muda usia seseorang, semakin besar pula kemungkinan prosedur tidak berhasil.
Jika Anda hamil setelah menjalani tubektomi, ada risiko sel telur yang telah dibuahi dapat menempel pada jaringan di luar rahim. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal dengan sebutan kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik perlu segera diobati agar tidak memicu komplikasi serius. Sebaiknya, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Vasektomi
Vasektomi adalah jenis metode operasi pria (MOP) yang dilakukan dengan cara memotong dan menutup saluran yang membawa sperma. Alat kontrasepsi ini memiliki risiko gangguan kesehatan yang rendah dan dapat dilakukan di rumah sakit dengan anestesi lokal.
Prosedur ini menjadi salah satu pilihan tepat untuk mencegah kehamilan permanen yang aman dan efektif. Manfaat yang diberikan dapat berupa:
- Risiko efek samping atau komplikasi yang rendah
- dengan risiko komplikasi atau efek samping yang rendah
- Biaya yang jauh lebih murah dari biaya sterilisasi wanita, seperti tubektomi
- Tidak perlu memakai kondom saat berhubungan seksual.
Sebelum menjalani vasektomi, pastikan Anda tidak ingin memiliki anak di masa mendatang. Meskipun pembalikan vasektomi dimungkinkan, prosedur ini dianggap sebagai bentuk kontrol kehamilan permanen.
Efek samping yang terjadi setelah prosedur vasektomi dilakukan, yaitu:
- Mengalami pendarahan atau bekuan darah (hematoma) di dalam skrotum
- Terdapat darah di dalam air mani
- Memar pada bagian skrotum
- Infeksi pada lokasi operasi
- Rasa sakit atau terasa tidak nyaman
- Mengalami pembengkakan
Baca Juga: Kenali Kelebihan dan Kekurangan Berbagai Alat Kontrasepsi
Kelebihan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang Dibandingkan Jangka Pendek
Berikut ini adalah beberapa kelebihan alat kontrasepsi jangka panjang:
- Menurunkan angka kasus aborsi
- Membuat siklus menstruasi lebih ringan dan konsisten
- Nyeri haid berkurang
- Dapat mencegah munculnya jerawat akibat perubahan hormon
- Mengurangi risiko kanker rahim dan kista ovarium
- Mengatasi migrain dan sakit kepala akibat menstruasi
- Mengurangi risiko terjadinya anemia atau kekurangan darah
Itulah pembahasan seputar jenis alat kontrasepsi jangka panjang beserta kelebihannya. Jika Anda mengalami masalah kesehatan akibat kontrasepsi, sebaiknya segera kunjungi dokter.
Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU).
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Loyce Risnauli
Source:
- Healthline. 10 Benefits of Birth Control Beyond Preventing Pregnancy. Februari 2025.
- The American College of Obstetricians Gynecologist. Long-Acting Reversible Contraception (LARC): Intrauterine Device (IUD) and Implant. Februari 2025.
- WebMD. Do You Know Your Long-Term Birth Control Options?. Februari 2025.