Selama pandemi mungkin Anda tidak asing dengan alat untuk mengukur saturasi oksigen atau oximeter. Oximeter sempat menjadi perbincangan hingga dicari oleh masyarakat. Lalu, apa saja kegunaan alat pengukur kadar oksigen tersebut? Mari, simak penjelasan berikut!
Salah satu tanda dari kadar oksigen rendah, seperti sesak napas, kesulitan berbapas atau batuk yang parah.
Apa itu Oximeter?
Oximeter atau pluse oximeter merupakan alat pengukur kadar oksigen dalam darah. Oximeter menunjukkan apakah ujung jari Anda mendapatkan pasokan oksigen yang cukup dari jantung dan paru-paru untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda. Oximeter penting untuk Anda yang positif COVID-19 dan menjalankan isolasi mandiri di rumah. Belum lama ini, World Health Organization atau Organisasi Kesehatan Dunia mengingatkan masyarakat terutama yang sedang menjalani isolasi mandiri untuk memiliki oximeter di rumah.
Selain untuk COVID-19, oximeter berperan penting untuk mendeteksi kadar oksigen dalam darah yang menurun akibat kondisi tertentu atau penyakit lain, seperti asma, gagal napas, penumonia, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), anemia, gagal jantung, radang paru-paru (pneumonia) hingga apnea obstruktif (OSA). Dokter menggunakan alat pengukur kadar oksigen untuk mengetahui apakah Anda perlu mendapat supplemen oksigen tambahan melalui tabung oksigen atau dirawat karena masalah kesehatan tertentu, jantung atau paru-paru. Oximeter sering digunakan dalam perawatan kritis, seperti ruang ICU, ruang gawat darurat.
Bagaimana Cara Menggunakan dan Memastikan Oximeter Anda Bekerja?
Alat pengukur kadar oksigen atau pluse oximeter berbentuk klip yang dapat dijepitkan pada jari tangan. Oximeter biasanya ditempatkan pada ujung jari. Setelah terpasang, secara otomatis sensor pada alat oximeter akan mengevaluasi jumlah pasokan oksigen dalam tubuh Anda. Hasil pengukuran kadar oksigen dalam darah akan tampil pada layar monitor kecil. Alat oximeter praktis digunakan tanpa harus mengambil sampel darah. Berikut tata cara menggunakan oximeter yang baik dan benar.
- Ikuti saran penyedia layanan kesehatan tentang kapan dan seberapa sering memeriksa kadar oksigen Anda.
- Ikuti petunjuk produsen pada alat oximeterPastikan tangan bersih sebelum dan sesudah menggunakan alat oximeter.
- Hindari penggunaan cat kukuSaat meletakkan oximeter di jari, pastikan tangan Anda dalam kondisi hangat, rileks, dan dipegang di bawah ketinggian jantung.
- Duduk diam dan jangan gerakkan bagian tubuh Anda di mana oximeter nadi berada.
- Tunggu beberapa detik hingga alat oksimeter menampilkan gelombang nadi dan hasil satu angka tetap.
- Tuliskan jumlah kadar oksigen dalam darah Anda dan tanggal serta waktu pengecekan sehingga Anda dapat melacak perubahan dan melaporkannya ke penyedia layanan kesehatan.
Untuk memeriksa keaslian alat oximeter, Anda dapat mencoba memasang oximeter Anda pada pena, pensil, atau barang lain yang bentuknya menyerupai jari. Oximeter yang asli tidak akan mengeluarkan angka saturasi ataupun nadi, sedangkan oximeter palsu akan mengeluarkan “bacaan” sekalipun ia dipasang pada benda mati seperti pena dan pensil.
Seseorang yang sedang isoman di rumah penting memiliki alat pengukur kadar oksigen.
Cara Membaca Oximeter
Ketika menggunakan peralatan berkualitas dan sesuai petunjuk hasil yang ditampilkan akan akurat. Hasil pengukuran kadar oksigen dalam darah akan tampil pada layar oximeter dan tertera dua angka dengan arti yang berbeda. Keterangan yang ditandai dengan %SpO2 berarti saturasi oksigen dalam darah, sedangkan huruf HR (heart rate) menunjukkan jumlah denyut nadi atau detak jantung. Jika jumlah saturasi oksigen (%SpO2) berada di angka 95% atau lebih, maka berarti saturasi oksigen normal. Namun, nilai saturasi oksigennya turun hingga kurang dari 94% bila seseorang mengalami kekurangan oksigen. Jika itu terjadi perlu mendapatkan penanganan dari dokter secepatnya. Lantas, bagaimana mengenali tanda-tanda seseorang kekurangan oksigen? Kenali tanda-tanda lain dari kadar oksigen rendah sebagai berikut:
- Warna kebiruan pada wajah, bibir, atau kuku
- Sesak napas, kesulitan bernapas, atau batuk yang semakin parah
- Kegelisahan dan ketidaknyamanan
- Nyeri dada atau sesak
- Denyut nadi cepat
Namun, beberapa orang dengan kadar oksigen rendah mungkin tidak menunjukkan salah satu atau semua gejala ini. Perhatikan semua gejala Anda dan beri tahu dokter Anda tentang apa pun yang mengkhawatirkan Anda, terutama jika Anda memiliki penyakit penyerta seperti paru-paru, asma, dan lainnya.
Pentingnya Memiliki Oximeter Selama Isoman
Tahukah Anda? Bagi seseorang yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah penting memiliki alat pengukur kadar oksigen. Mengapa demikian? Pasalnya penderita yang terinfeksi virus COVID-19 dapat mengalami penurunan saturasi oksigen dalam darah tanpa disertai gejala yang disebut happy hypoxia. Kondisi ini bila tidak mendapatkan penaganan seius dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh. Akibatnya menimbulkan komplikasi yang fatal, seperti gagal napas dan kematian mendadak. Oleh karena itu rutin melakukan pemeriksaan kadar oksigen dalam darah penting dilakukan selama isoman. Anda dapat memantau dn mengetahui kadar oksigen yang cukup untuk tubuh. Jika mengalami kekurangan oksigen Anda dapat mengetahui lebih awal dan segera ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Alat pengukur kadar oksigen aman digunakan, tanpa ada risiko . Namun, ada beberapa bahan tertentu pada probe yang dapat mengiritasi kulit sensitif. Selain itu, jika Anda atau perawat tidak memasang sensor dengan benar, Anda mungkin tidak mendapatkan hasil yang akurat. Beberapa faktor dapat memengaruhi keakuratan pembacaan oksimeter pulsa, seperti sirkulasi darah yang kurang baik, pigmentasi kulit, ketebalan kulit, suhu kulit, penggunaan tembakau , dan penggunaan cat kuku. Jika Anda menggunakan oksimeter denyut untuk memantau kadar oksigen Anda di rumah dan khawatir tentang pembacaan, hubungi penyedia layanan kesehatan. Jangan hanya mengandalkan oksimeter pulsa. Penting juga untuk melacak gejala Anda atau bagaimana perasaan Anda. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika gejala Anda serius atau memburuk.
Telah direview oleh dr. Edwin Halim
Source:
- Apa itu Pulse Oximetry?
- Oksimeter Denyut dan Konsentrator Oksigen: Apa yang Harus Diketahui Tentang Terapi Oksigen di Rumah