Moms, bingung memilih alat kontrasepsi yang aman dan sehat untuk menunda kehamilan? Jangan khawatir, kabar baiknya ada berbagai jenis alat kontrasepsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda dan pasangan. Sebelum menggunakannya, perhatikan dahulu kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi berikut!

Pil KB harus diminum tepat waktu dan harus dikonsumsi secara berkelanjutan.
Berbicara mengenai alat kontrasepsi mungkin Anda tidak asing lagi dengan program pemerintah untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk dengan Keluarga Berencana (KB). Nah, upaya untuk mendukung program tersebut dengan menggunakan alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi berguna untuk menunda kehamilan. Selain menunda kehamilan, KB juga berguna untuk menghindari kasus kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur jarak kehamilan, dan mengurangi risiko kematian bagi ibu dan bayi.
Ada berbagai macam alat kontrasepsi yang dapat Anda pilih, seperti KB pil, IUD, kondom, dan lain sebagainya. Terkadang memilih dan menentukan jenis alat kontrasepsi bisa menjadi sulit. Beberapa bentuk alat kontrasepsi dapat bekerja lebih baik daripada yang lainnya. Sebelum menentukannya, yuk pertimbangkan kelebihan dan kekurangan beberapa bentuk alat kontrasepsi berikut.
Kelebihan dan Kekurangan Alat Kontrasepsi
1. Intrauterine Device (IUD)
Intrauterine Device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang bentuknya menyerupai huruf T. IUD bentuknya kecil dan terbuat dari plastik. Uniknya, alat kontrasepsi satu ini diletakkan di dalam rahim perempuan untuk menghalangi sperma agar tidak membuahi sel telur. Ada 2 jenis IUD yang dapat Anda pilih, yakni IUD hormonal dan IUD tembaga. IUD hormonal dapat bertahan 5 tahun. Sementara IUD tembaga dapat bertahan hingga 5-10 tahun. IUD yang mengandung tembaga 99% efektif dan yang hormon 99,8% efektif. Jadi jangan khawatir Anda dapat terlindungi semaksimal mungkin dengan kontrasepsi ini.
*Kelebihan
- Bertahan jangka panjang lebih dari 5 tahun
- Tidak memerlukan perawatan yang rumit
- Efektivitas baik
*Kekurangan
- Membutuhkan petugas kesehatan terlatih untuk penyisipan dan pemindahan
- Risiko IUD bergeser dan keluar dari tempatnya
- Biaya lebih mahal
- Adanya pendarahan atau bercak darah selama 3-6 bulan pertama penggunaan
- Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
2. Pil KB
Pil KB merupakan pil kontrasepsi yang umum digunakan oleh perempuan. Ada beberapa jenis pil KB yang dapat Anda pilih. Pil KB mini hanya mengandung satu hormon, progestin. Sementara pil KB kombinasi mengandung estrogen dan progestin. Pil KB harus diminum tepat waktu dan harus dikonsumsi secara berkelanjutan. Anda akan mendapatkan resep pil KB dari tenaga medis saat berkunjung ke layanan kesehatan setempat.
*Kelebihan
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Haid menjadi lancar dan kram berkurang, tetapi ada juga pil KB yang dapat menghentikan haid
*Kekurangan
- Jika lupa minum pil KB, maka khasiatnya tidak efektif
- Tidak melindungi dari penyakit menular seksual
- Tidak cocok untuk perempuan yang mengalami kondisi tertentu, seperti kanker payudara, kanker rahim, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gangguan hati.
3. Suntik KB
Selanjutnya, mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan alat kontrasepsi satu ini. Ya, KB suntik atau suntik KB merupakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon progestogen dan berguna untuk menghentikan ovulasi. Cara pemberian suntik KB dengan menyuntikkan kandungan hormon ke bagian bokong wanita atau lengan atas. Hormon akan bekerja dengan cara mencegah ovarium untuk melepaskan ovarium dan menebalkan dinding rahim sehingga mencegah kehamilan. Ada 2 jenis suntik KB, yakni KB suntik setiap 1 bulan dan 3 bulan.
*Kelebihan
- Bertahan jangka panjang hingga tingga bulan
- Efektif mencegah kehamilan
- Lebih praktis daripada pil KB
- Tidak mengganggu seks
*Kekurangan
- Periode menstruasi terganggu
- Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
4. KB Implan
Alat kontrasepsi berikutnya, KB implan. Apakah Anda pernah mendengarnya? KB implan merupakan alat kontrasepsi yang bentuknya kecil menyerupai batang korek api. Biasanya petugas medis mensisipkan KB implan dengan cara memasukkan ke bawah kulit lengan atas perempuan. Saat pemasangannya, Anda akan membutuhkan tindakan kecil menggunakan anastesi lokal untuk memasang/melepaskannya setelah 3 tahun pemakaian. KB implan bekerja dengan mengeluarkan hormon progestin yang dapat menghentikan ovarium melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir serviks sehingga sulit bagi sperma untuk masuk ke dalam rahim.
*Kelebihan
- Bertahan jangka panjang hingga 3 tahun
- Sangat efektif
- Tidak mengganggu seks
*Kekurangan
- Membutuhkan petugas medis yang terlatih untuk menyisipkan dan melepaskan KB implan
- Tidak dapat mencegah penyakit menular seksual
- Siklus menstruasi menjadi tidak teratur
- Biaya relatif mahal
- Pemasangan awal KB implan memberikan risiko bengkak pada kulit
5. Kondom Pria
Kemudian, kondom pria menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat melindungi penyakit menular seksual dan mencegah kehamilan. Kondom pria berguna untuk mencegah cairan seksual masuk ke dalam rahim saat berhubungan seksual. Alat kontrasepsi ini dapat dengan mudah dibawa dan digunakan sesuai permintaan. Anda bisa mendapatkannya di toko atau apotek.
*Kelebihan
- Dapat mencegah dari penyakit menular seksual
- Dapat digunakan sesuai permintaan
- Bebas dari hormon
- Harga terjangkau
- Praktis dan mudah digunakan
- Mudah ditemukan di toko atau apotek
*Kekurangan
- Dapat robek atau lepas saat berhubungan seks bila tidak benar penggunaannya
- Risiko alergi bagi orang yang alergi terhadap kondom lateks
- Hanya dapat digunakan sekali

Fungsi alat kontrasepsi untuk mengontrol kehamilan, mengatur jarak, dan membatasi kelahiran.
6. Cincin Vagina
Cincin vagina berbentuk menyerupai cincin terbuat dari plastik fleksibel Cincin vagina dapat melepaskan hormon estrogen dan progestogen.
*Kelebihan
- Hanya perlu diganti sebulan sekali
- Memungkinkan mengontrol siklus menstruasi
*Kekurangan
- Risiko menyebabkan iritasi dan efek samping seperti pil KB
- Tidak melindungi dari infeksi menular seksual
- Harga relatif mahal
7. Kondom Wanita
Ternyata bukan pria saja yang dapat menggunakan kondom, wanita pun bisa. Kondom wanita terbuat dari plastik dan berguna untuk menyelubungi vagina wanita. Kondom wanita tidak dapat digunakan secara bersamaan dengan kondom pria.
*Kelebihan
- Melindungi dari penyakit menular seksual
*Kekurangan
- Kurang efektif daripada kondom pria
- Harus diganti pada waktu yang tepat
- Hanya sekali pakai
8. Diafragma
Alat kontrasepsi selanjutnya, diafragma merupakan alat kontrasepsi wanita yang terbuat dari karet dan bentuknya menyerupai kubah. Diafragma ditempatkan di mulut rahim untuk menghalangi sperma menuju rahim. Alat kontrasepsi ini dapat digunakan 6 jam setelah hubungan seksual. Kemudian, harus segera diganti dan dibersihkan tidak melebihi batas waktu hingga 24 jam.
*Kelebihan
- Harganya terjangkau
*Kekurangan
- Tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual
- Kurang efektif bila tidak digunakan dengan benar
- Pemasangan harus dilakukan oleh dokter
- Harus dilepas saat haid
9. KB Steril (KB Permanen)
Jika Anda tidak ingin memiliki anak kembali, Anda dapat mencoba KB steril yang merupakan metode kontrasepsi permanen. KB steril dapat dilakukan dengan tindakan operasi terbuka dan anestesi umum. KB steril bisa untuk pria dan dilakukan dengan Vasektomi. Sementara bagi wanita dilakukan dengan Tubektomi. Prosedur ini dapat dilakukan di rumah sakit. Jika Anda tertarik maka segera konsultasikan dengan dokter termasuk alasan ingin diseterilkan, efek samping, risiko dan komplikasi dari prosedur.
Ada berbagai alat kontrasepsi yang dapat Anda pilih untuk menunda kehamilan. Anda dan pasangan dapat memutuskan metode mana yang terbaik untuk Anda. Pastikan Anda mempertimbangkan seberapa sering Anda berhubungan seks termasuk kesehatan secara keseluruhan dan rencana masa depan untuk anak-anak. Selain alat kontrasepsi yang efektif, pastikan juga menggunakan alat kontrasepsi yang nyaman. Jika bingung, konsultasikan dengan petugas kesehatan. Mereka dapat membantu Anda memahami setiap bentuk alat kontrasepsi serta risiko dan manfaatnya masing-masing.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source: