Acrophobia adalah rasa takut berlebihan terhadap tempat yang tinggi. Kondisi ini ditandai dengan rasa cemas, panik, stres, dan berkeringat. Takut ketinggian acrophobia bisa diatasi dengan melakukan terapi medis.
Trauma menjadi salah satu faktor seseorang mengalami acrophobia.
Apakah Anda takut berada di tempat yang tinggi? Bisa jadi Anda menderita akrofobia atau takut ketinggian. Kondisi ini tidak berbahaya tetapi bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Rasa takut merupakan respon alami yang wajar dihasilkan oleh tubuh ketika berada di situasi mengancam. Namun, rasa takut yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti perasaan gelisah dan jantung berdebar.
Apa Itu Acrophobia?
Akrofobia atau acrophobia artinya adalah rasa takut berlebihan atau ekstrem saat berada di tempat tinggi. Kondisi ini termasuk bagian dari gangguan kecemasan.
Akrofobia lebih banyak dialami oleh wanita daripada pria. Hal ini bisa terjadi karena pengalaman traumatis dan khawatir jatuh dari tempat tinggi.
Takut ketinggian acrophobia tergolong sebagai jenis fobia yang perlu diwaspadai. Fobia kerap dimiliki oleh seseorang yang memiliki rasa takut terhadap objek atau situasi tertentu yang tidak wajar.
Tubuh manusia memiliki reaksi terhadap hal-hal yang dianggap mengancam dan berbahaya. Inilah yang membuat Anda merasa takut saat berada di tempat tinggi, seperti gedung, tepi tebing, dan jembatan. Bagi penderita akrofobia, hanya memikirkan tempat tinggi saja, sudah menimbulkan perasaan cemas dan gelisah.
Baca Juga: Makanan untuk Mengatasi Depresi dan Gangguan Kecemasan
Penyebab Takut Ketinggian (Acrophobia) dan Faktor Pemicunya
Penyebab utama akrofobia belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya akrofobia, seperti:
- Memiliki trauma. Hal ini bisa berhubungan dengan pengalaman jatuh atau kecelakaan dari tempat tinggi.
- Melihat kejadian tidak menyenangkan. Kondisi ini bisa dialami oleh sebagian orang. Rasa takut muncul akibat melihat orang lain jatuh atau kecelakaan saat berada di tempat tinggi.
- Adanya faktor evolusi. Hal ini wajar karena rasa takut dapat dialami oleh semua orang. Bahkan, takut ketinggian juga bisa terjadi pada bayi dan anak kecil.
- Mencontoh perilaku orang lain. Anak yang hidup bersama dengan penderita akrofobia, juga berisiko tinggi terkena gangguan ini.
Gejala Acrophobia
Acrophobia artinya gangguan intens saat memikirkan atau berhadapan dengan ketinggian. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala fisik dan psikologis yang perlu diatasi dengan konsultasi dan terapi medis.
Adapun beberapa gejala karakter orang yang takut ketinggian adalah:
- Badan bergetar
- Jantung dan dada berdebar cepat
- Keringat dingin
- Nyeri kepala dan pusing
- Mual dan muntah
- Kesulitan bernapas
- Pingsan
- Panic attack atau serangan panik
- Merasa cemas dan gelisah
- Dada terasa nyeri dan sesak
Cara Mengatasi Takut Ketinggian Acrophobia
Tentu, rasa takut berlebihan akibat fobia ketinggian dapat mengganggu kegiatan sehari-hari bagi penderita. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini mampu menimbulkan gejala yang cukup parah, seperti panic attack atau serangan panik.
Penderita juga kerap mengalami ketakutan saat mengganti bohlam, membersihkan jendela, dan memasang tirai di rumah. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut dari dokter ahli kesehatan mental atau psikiater. Adapun beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi takut ketinggian acrophobia, antara lain:
1. Psikoterapi
Cara ini mencakup terapi kognitif perilaku dan terapi perilaku, seperti:
- Terapi Paparan
Terapi ini merupakan tindakan medis yang bertujuan untuk mengurangi rasa takut terhadap objek atau situasi tertentu. Pengobatan ini menjadi salah satu langkah paling efektif untuk mengatasi rasa takut terhadap ketinggian.
Terapi paparan dimulai dengan menunjukkan objek atau gambar dari sudut pandang seseorang yang berada di dalam gedung tinggi. Dokter juga menyarankan agar menonton video orang-orang yang sedang mendaki atau berjalan di jembatan tinggi dan sempit.
Tahap selanjutnya, penderita diminta untuk berdiri di balkon sambil ditemani oleh ahli terapi. Pada kondisi ini, dokter juga mengajarkan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan. Hasilnya, rasa takut berlebih pada penderita dapat berkurang secara bertahap.
- Desensitisasi
Terapi desensitisasi merupakan salah satu jenis terapi yang dianggap efektif untuk mengurangi gejala akrofobia. Terapi ini dilakukan dengan cara memberikan paparan secara langsung terkait hal-hal yang menakutkan bagi penderita, seperti gedung tinggi, jembatan, dan tepi tebing.
Pengobatan desensitisasi perlu dijalani secara bertahap dan secara perlahan-lahan. Sebagai contoh, penderita dapat menaiki tangga tinggi sambil didampingi oleh ahli terapi.
2. Bantuan Obat
Jika akrofobia memiliki gejala yang serius, seperti serangan panik, dokter dapat memberikan obat-obatan tertentu. Obat ini bisa berupa obat penenang dan antidepresan bagi penderita akrofobia.
Perlu diketahui bahwa tidak ada obat-obatan yang bisa menyembuhkan fobia. Namun, obat ini bisa mengurangi gejala stres dan cemas yang bisa muncul kapan saja. Obat penenang dan antidepresan perlu dikonsumsi sesuai dengan saran dan anjuran dari dokter.
Baca Juga: Gejala Gangguan Bipolar Pada Setiap Fase
Cara Mencegah Acrophobia
Penderita takut ketinggian acrophobia kerap menghindari tempat tinggi untuk mencegah gejala kecemasan yang dapat muncul. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa cemas dan ketakutan berlebih pada ketinggian, seperti mengalihkan pikiran yang berisi ketakutan terhadap ketinggian dengan hal yang menenangkan.
Anda juga bisa memulai untuk mengubah pandangan atau penglihatan terhadap tempat-tempat tinggi, seperti tidak melihat ke bawah. Berlatih secara bertahap dan perlahan-lahan saat berada di ketinggian
Kapan Harus ke Dokter
Bila kondisi ini sudah menganggu produktivitas sehari-hari silahkan kunjungi profesional. Karena hakikatnya kasus fobia tinggal dihindari tetapi tidak selalu kita bisa hindari.
Misalnya, orang yang bekerja di gedung tinggi karena lokasi kantornya di lantai tinggi. Tentu akan menjadi masalah bila kita sering cemas dengan ketinggian selama berada di kantor.
Baca Juga: Mengenali dan Mengatasi Gangguan Mental pada Anak
Jika ingin mengetahui mengetahui manfaat lainnya bagi kesehatan, segera konsultasi ke Ciputra Medical Center. Di Rumah Sakit Ciputra, Anda dapat mengakses beragam layanan mulai dari rawat jalan hingga Medical Check Up (MCU).
Selain itu, untuk kenyamanan Anda, Anda juga bisa mengecek jadwal dokter dan membuat janji konsultasi dengan mudah dan cepat.
Telah direview oleh dr. Nicholas Hardi, Sp.KJ
Source:
- Cleveland Clinic. Acrophobia (Fear of Heights). Juli 2024.
- Healthline. Understanding Acrophobia, or Fear of Heights. Agustus 2024.
- Very Well Mind. Acrophobia: The Fear of Heights, Symptoms, Causes, and Treatments. Agustus 2024.