Keputihan seperti ampas tahu tidak boleh diabaikan begitu saja. Kondisi ini bisa saja menjadi indikasi adanya komplikasi penyakit pada organ intim seperti kanker serviks. Yuk, pelajari apa itu keputihan seperti ampas tahu dan penyebabnya di artikel ini!
Masa ovulasi pada siklus akhir menstruasi bisa menyebabkan keputihan lebih kental dari biasanya.
Apakah Keputihan Seperti Ampas Tahu Berbahaya?
Pada umumnya, wanita mengalami keputihan karena beberapa faktor seperti siklus haid. Faktanya, mengalami keputihan menunjukkan bahwa organ reproduksi Anda berjalan dengan semestinya karena keputihan menjaga kelembapan pH organ intim. Namun, keputihan seperti ampas tahu bukanlah kondisi normal.
Pada beberapa kasus memang keputihan seperti ini muncul hanya saat haid dan tidak berlangsung lama. Meskipun demikian, komplikasi organ reproduksi seperti kanker serviks bisa saja terjadi bila keputihan seperti ampas tahu tidak ditangani sesegera mungkin. Selain itu, penyakit ini biasanya diikuti dengan rasa gatal dan vagina terlihat kemerahan. Kondisi ini tentu akan menghambat aktivitas sehari-hari Anda.
Mendeteksi kemungkinan penyakit yang ditimbulkan keputihan seperti ampas tahu sedini mungkin dapat membantu Anda memberikan perawatan sesuai. Terlebih jika Anda sudah mengalami kondisi ini di beberapa waktu tertentu.
Baca Juga: 9 Penyebab Vagina Gatal saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Penyebab Keputihan Seperti Ampas Tahu
Gatal pada vagina umumnya dialami oleh banyak wanita. Namun, jika rasa gatal disertai dengan keputihan seperti ampas tahu, mungkin saja kondisi ini menunjukkan indikasi tertentu. Lantas, apa penyebab dari kondisi serupa?
Ada beberapa penyebab keputihan seperti ampas tahu sebagai berikut:
1. Tanda Haid Berakhir
Fluktuasi hormon di dalam tubuh bisa menjadi penyebab keputihan seperti ampas tahu. Ketika haid, tubuh wanita memproduksi hormon progesteron dan estrogen dalam kadar rendah. Akibatnya, terjadi penggumpalan pada cairan vagina yang biasa dilihat sebagai keputihan. Kondisi ini bukan indikasi komplikasi bila tidak disertai rasa gatal maupun nyeri pada vagina.
Masa ovulasi yang menyentuh siklus akhir juga bisa menyebabkan keputihan lebih kental dari biasanya. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencatat siklus haid agar bisa memantau jika ada kondisi abnormal yang terjadi pada tubuh. Akan tetapi, meskipun keputihan terjadi di akhir masa haid, ada potensi penyakit lain bersarang jika terdapat bau tidak sedap.
Bila Anda mengalami kondisi serupa, segera hubungi dokter untuk membuat konsultasi guna diagnosa lanjutan. Menjaga kebersihan area kewanitaan tentu dapat membantu Anda menghindari keputihan bertekstur kental seperti tahu.
2. Kandidiasis Vagina
Kandidiasis vagina terjadi ketika adanya jamur bernama candida berkembang di vagina. Sebenarnya, pertumbuhan candida biasa ditemukan di bawah kulit, seperti di rongga mulut, tenggorokan, sistem pencernaan bahkan vagina. Akan menjadi bahaya bila terjadi infeksi jamur candida di vagina yang disebabkan adanya perubahan tertentu di organ intim tersebut. Perubahannya seperti fluktuasi hormon, konsumsi obat, dan menurunnya sistem imun.
Meskipun siapa saja bisa terinfeksi jamur candida, ada beberapa kelompok wanita yang lebih rentan terjangkit, yaitu wanita hamil, pengguna alat kontrasepsi, penderita diabetes, atau sedang mengonsumsi antibiotik.
Gejala kandidiasis vagina bisa dilihat dari gatal dan kelu di area vagina, rasa tidak nyaman saat buang air kecil, sakit saat melakukan hubungan seksual serta keputihan abnormal.
Baca Juga: Skrining Kanker Serviks: Menjaga Kesehatan dan Menghindari Risiko Kanker

Kondisi ini biasanya diikuti dengan rasa gatal dan vagina terlihat kemerahan.
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah salah satu penyakit menular seksual yang bisa menyebabkan adanya penyakit ini. Kondisi ini terjadi ketika parasit trichomonas vagialis menyebar melalui hubungan seksual. Meskipun tanpa gejala, dalam beberapa hari setelah infeksi, Anda akan merasakan sakit saat hubungan seksual.
Pada wanita, infeksi trikomoniasis ditandai dengan keputihan berbau amis dengan warna kuning hingga kehijauan. Tekstur keputihannya sendiri bervariasi bisa kental maupun cair. Penderita akan merasa gatal pada area vagina serta adanya sensasi seperti terbakar.
Trikomoniasis dapat disembuhkan dengan obat-obatan atas resep dokter. Meski demikian, membiarkan kondisi ini tanpa penanganan akan menimbulkan komplikasi organ reproduksi lainnya. Terlebih lagi, trikomoniasis memiliki potensi menginfeksi baik wanita maupun pria.
Dokter melakukan pemeriksaan guna memberikan diagnosa dengan mengambil sampel urin pasien. Pasangan harus menjalani pengobatan bersama bila salah satu mengalami trikomoniasis.
4. Klamidia
Penyakit menular seksual lainnya yang bisa menjadi penyebab keputihan seperti ampas tahu ialah klamidia. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita dan pria yang terjangkit infeksi bakteri. Penyebarannya sendiri melalui cairan yang keluar saat berhubungan seksual. Oleh karena itu, selain organ intim, klamidia juga bisa menyerang tenggorokan, mata serta dubur.
Penyakit klamidia bisa ditularkan ibu hamil kepada janinnya saat proses persalinan. Ibu hamil yang terserang penyakit ini harus segera diobati sebelum masa persalinan. Bila tidak ada pengobatan berlangsung, dokter akan menyarankan persalinan secara sesar demi mengurangi potensi tertular.
Kondisi ini dapat diobati dengan konsumsi antibiotik atas saran dokter selama beberapa hari. Sama seperti penyakit menular seksual lainnya, bergonta-ganti pasangan merupakan penyebab utama menyebarnya klamidia.
Bila Anda mengalami keputihan seperti ampas tahu yang disertai rasa terbakar saat buang air kecil dalam rentang waktu lama, segera hubungi dokter guna mengevaluasi kemungkinan adanya klamidia.
5. Gonore
Gonore yang menyebar melalui hubungan seksual merupakan salah satu penyebab keputihan seperti ampas tahu. Bakteri pemicu gonore ditemukan pada cairan yang keluar dari vagina dan penis. Kelompok bakteri tersebut dapat menginfeksi leher rahim, mata, dan tenggorokan. Melakukan hubungan seksual yang aman sangat dianjurkan guna menghindari infeksi gonore.
Sama seperti klamidia, ibu hamil yang mengidap gonore harus segera diobati sebelum masa persalinan agar janin tidak terjangkit bakteri sama. Pada beberapa kasus parah, infeksi ini menyebabkan kebutaan permanen pada bayi lahir dari vagina yang terinfeksi gonore.
Wanita yang mengalami kondisi serupa akan mengeluarkan keputihan berwarna kuning atau bahkan hijau serta berbau tidak sedap. Rasa nyeri saat berhubungan seksual juga menjadi salah satu gejala adanya gonore.
Baca Juga: Apakah Kanker Serviks Bisa Sembuh?
Itulah informasi mengenai keputihan ampas putih serta penyebab-penyebabnya. Semoga artikel ini bermanfaat.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source:
- Keluarnya Cairan Putih Kental: Artinya
- Keputihan
- Memahami Berbagai Warna Keputihan
- Vagina Sangat Gatal dan Keluar Cairan Kental. Apa yang Harus Dilakukan?