Ini 9 Cara untuk Mengatasi CyberBullying di Media Sosial

Banyak orang bertanya-tanya, bagaimana cara mengatasi cyberbullying yang sering terjadi? Jika Anda korban, simpan bukti cyberbullying tersebut kemudian jangan ragu mencari bantuan orang terdekat dan melaporkan kepada pihak berwajib. Untuk menghindari kondisi ini, pastikan untuk membatasi penggunaan sosial media dan hindari memberikan informasi pribadi apapun kepada yang tidak dikenal.

Simpan bukti apabila mengalami perundungan daring.

Cyberbullying adalah perundungan yang terjadi melalui perangkat digital seperti ponsel, tablet, dan komputer. Perundungan ini biasanya bersifat anonim dan sulit dilacak sehingga pelaku mudah melakukannya tanpa harus berhadapan dengan korban. 

Jenis-jenis cyberbullying mencakup pesan teks yang mengancam, membuat situs atau grup yang menyebar kebencian terhadap korban, dan membagikan gambar atau video dengan niat mempermalukan korban. Perundungan maya sering kali menyakiti orang lain dan dalam beberapa kasus bisa melanggar hukum. 

Cara Mengatasi Cyberbullying untuk Pelaku

Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi perundungan dunia maya untuk pelaku: 

1. Memahami Konsekuensi Serius dari Cyberbullying

Penyebab cyberbullying bisa terjadi karena pelaku tidak memahami konsekuensi serius dari tindakan yang mereka lakukan. Tindakan ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi korbannya, termasuk merasa kesal secara emosional, kehilangan minat pada hal-hal yang disukai, dan sakit kepala. 

Selain itu, pelaku cyberbullying bisa terjerat hukuman dalam UU ITE. Hukuman ini dapat mencegah pelaku untuk mengulangi tindakannya lagi dan meminta pertanggungjawaban terhadap hal-hal yang telah mereka lakukan. 

Baca Juga: Ini Cara Mencegah Bullying di Sekolah Menurut Psikolog

2. Membangun Hubungan Sehat dengan Orang Lain

Membangun hubungan sehat bertujuan untuk mengatasi dan mencegah kasus perundungan siber. Aktivitas ini dapat meningkatkan suasana hati yang positif dan membantu dalam mencapai tujuan lebih baik.

Bahkan, hubungan sehat dengan orang lain juga memperbaiki dan meningkatkan tekad dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memberikan dampak besar pada kesehatan mental, memberikan kenyamanan, dan mencegah kesepian atau rasa asing. 

3. Tidak Meniru Orang Lain

Remaja yang menjadi pelaku cyberbullying biasanya mengamati tindakan buruk orang lain di lingkungan sekitarnya. Mereka juga mudah mengakses konten dunia maya sehingga dapat meniru perilaku negatif yang dilihat secara daring. 

Cobalah untuk menerima diri sendiri dan hindari mengikuti orang lain yang tersebar di media sosial. Selain itu, jangan biarkan Anda memberikan pesan atau komentar negatif kepada orang lain sebagai suatu hal yang seru atau sekadar candaan. 

4. Mulai Berempati terhadap Orang Lain

Empati adalah kemampuan untuk memahami, mengenali, dan berbagi pikiran serta perasaan orang lain secara emosional. Kemampuan ini juga menempatkan diri Anda di posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan.

Sebagai pelaku, coba pikirkan dan rasakan diri Anda apabila menjadi korban cyberbullying. Hal ini dapat meningkatkan rasa peduli kepada korban dan mengatasi perundungan siber yang terjadi. 

Cara Mengatasi Cyberbullying untuk Korban 

Sebagai korban, ada beberapa cara mengatasi cyberbullying di media sosial yang perlu Anda ketahui, seperti:

1. Menyimpan Bukti

Salah satu cara mengatasi cyberbullying pada remaja adalah menyimpan bukti perundungan. Sebagai contoh, simpan pesan teks yang kasar atau mengancam dan tangkapan layar halaman situs. 

Anda bisa melaporkan bukti perundungan kepada pihak terkait seperti orang tua, guru, konselor sekolah, hingga kepolisian. Jika tidak melaporkan kejadian cyberbullying, pelaku akan semakin semena-mena dan bersikap agresif untuk mengancam korbannya. 

Baca Juga: Apa Itu Fomo? Ini Contoh dan Dampak Buruknya

2. Mencari Bantuan

Cara mengatasi cyberbullying di sekolah yaitu mencari bantuan dari orang-orang terdekat dan ahli profesional. Dampak perundungan siber pada korban ditandai dengan perasaan tertekan, cemas, masalah tidur, gangguan depresi, dan percobaan bunuh diri. 

Ahli profesional seperti psikolog dapat memberikan dukungan terbaik kepada korban melalui konseling dan terapi yang sesuai dengan kebutuhan. Mereka juga dapat bertindak sebagai saksi keadilan sosial untuk mencegah perundungan siber, khususnya di lingkungan sekolah. 

3. Melaporkan Ancaman Kekerasan

Jika Anda menerima pesan teks yang mengancam atau bersifat seksual, segera laporkan hal ini kepada pihak berwajib. Pada banyak kasus, tindakan pelaku perundungan siber bisa dituntut secara hukum. 

Dengan melaporkan kasus cyberbullying, hal ini dapat memberikan perlindungan hukum kepada korban secara tegas dan jelas. Di Indonesia tindakan perundungan siber tercantum dalam Undang-Undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) untuk mencegah pelaku mengulangi tindakannya dan memberikan keadilan bagi para korban. 

4. Tidak Mudah Menyerah

Perundungan siber biasanya terjadi secara berkelanjutan dalam jangka waktu tertentu. Korban tidak hanya mengalami ancaman 1 atau 2 kali insiden saja tetapi bisa berkali-kali. 

Dampak cyberbullying bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental hingga percobaan bunuh diri pada korban. Apabila Anda mengalaminya, cobalah untuk bersikap pantang menyerah dan terus melaporkan setiap insiden perundungan. Tidak ada alasan untuk mentoleransi cyberbullying. 

5. Tidak Berhubungan dengan Pelaku

Pastikan untuk memblokir email, media sosial, dan nomor telepon pelaku perundungan siber. Anda juga bisa melaporkan aktivitas pelaku ke penyedia layanan internet atau media sosial untuk menindaklanjuti komentar atau pesan yang dinilai tidak pantas. 

Tindakan cyberbullying termasuk pelanggaran terhadap ketentuan layanan situs web yang bisa memicu tuntutan pidana. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah perundungan siber yang terjadi. 

Cara Menghindari Cyberbullying

Anda perlu memahami cara menghindari cyberbullying untuk mengurangi risiko terkena dampaknya seperti merasa kesal, bersikap tertutup, dan menarik diri dari lingkungan sekitar. Berikut ini adalah cara menghindari bullying di media sosial:

• Ubah pengaturan media sosial agar komentar hanya muncul pada orang-orang tertentu saja
• Hindari memberikan informasi data pribadi berupa alamat, nomor telepon, tempat kerja atau sekolah ke orang yang tidak dikenal
• Memblokir orang apabila Anda merasa terganggu dengan mereka
• Menghapus unggahan atau menyembunyikan profil dari orang tertentu
• Melaporkan komentar, pesan, foto, dan video yang mengancam atau menyakiti hati
• Berpikir dua kali sebelum mengunggah apa pun di media sosial karena bisa menjadi jejak digital 

Itulah pembahasan mengenai cara mengatasi cyberbullying pada pelaku dan korban. Jika mengalami perundungan siber, Anda tidak boleh menyepelekan kondisi ini begitu saja. 

Segera cari bantuan dari orang terdekat untuk mendapatkan dukungan dan memperkuat mental dalam menghadapi suatu masalah. Anda juga bisa berkonsultasi dengan psikolog di Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Ciputra Medical Center memiliki layanan Mind and Behaviour Clinic untuk mengatasi masalah cyberbullying yang terjadi. Psikolog dapat mendampingi Anda sebagai korban cyberbullying melalui konseling dan terapi sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu. 

Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga di Ciputra Medical Center! 

Telah direview oleh Christina Tedja, M. Psi.

Source:

• Children and Youth Services Review. Cyberbullying: Roles of School Psychologists and School Counselors in Addressing a Pervasive Social Justice Issue. September 2025.
• Help Guide. Cyberbullying: How to Deal with Online Bullies. September 2025.
• Mutiara: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia. Analisis Penyebab Maraknya Cyberbullying di Era Digital pada Remaja. Juni 2025.
• UNICEF. Cyberbullying: What is It and How to Stop It. Juni 2025.