Saat Anda sedang bekerja atau melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang, pernahkah tangan Anda terasa nyeri, mati rasa atau kesemutan di jari atau telapak tangan sehingga susah digerakkan? Jika iya, itu bisa jadi gejala dari carpal tunnel syndrome. Bagaimana pemeriksaan carpal tunnel syndrome cara mengobatinya? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Carpal Orthosis, perangkat yang dirancang untuk mendukung dan mengstabilkan pergelangan tangan.
Carpal tunnel syndrome (CTS) terjadi ketika saraf median yang berjalan melalui pergelangan tangan Anda terjepit atau tertekan dan menimbulkan gejala seperti nyeri, mati rasa, kesemutan, atau kelemahan pada tangan, jari, atau pergelangan tangan.
Gejala ini dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari, seperti mengetik atau mengangkat benda. Ketika terjadi pada Anda, apa yang harus kita lakukan?
Baca Juga: Cara Mencegah Sindrom Carpal Tunnel
Diagnosis dan Pengobatan Carpal Tunnel Syndrome
Selain melalui riwayat medis, pemeriksaan fisik oleh dokter juga penting dilakukan. Selain itu tes lanjutan berupa elektrodiagnostik dapat dilakukan untuk memantau aktivitas otot dan memeriksa otot yang lemah untuk membantu penegakkan diagnosis carpal tunnel syndrome.
1. Pemeriksaan Fisik
Pada saat pemeriksaan fisik, beberapa manipulasi gerakan dan penekanan di pergelangan tangan akan dilakukan untuk memicu gejala kesemutan atau mati rasa yang diakibatkan oleh saraf median yang terjepit. Uji sensoris dan kelemahan otot yang dipersarafi oleh saraf median juga akan diperiksa untuk menilai tahapan kondisi CTS.
Baca Juga: Jenis Cedera Olahraga
2. Pemeriksaan penunjang
Tes elektrofisiologi dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang untuk menilai aliran kelistrikan saraf (studi konduksi saraf) yang terganggu dan menyebabkan keluhan yang Anda alami. Dengan tes ini, gangguan dari saraf yang lain juga dapat disingkirkan.
Selain aliran kelistrikan, elektromyografi juga dilakukan untuk menilai aliran listrik di otot dan pengaruhnya terhadap fungsi otot tangan. Beberapa pemeriksaan penunjang lain untuk penegakkan diagnosis CTS:
- USG: Pemeriksaan dengan gelombang frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar jaringan lunak, sehingga dapat dinilai penekanan saraf median pada pergelangan tangan
- Rontgen tangan dan pergelangan tangan: pemeriksaan struktur tulang untuk menyingkirkan penyebab lain untuk gejala serupa
- MRI: Pemeriksaan menggunakan gelombang magnetik untuk menghasilkan gambar jaringan lunak yang lebih jelas dibandingkan USG, sehingga lebih mudah untuk membedakan jaringan sekitar yang menyebabkan penekanan pada saraf median.
Pemeriksaan fisik, beberapa manipulasi gerakan dan penekanan di pergelangan tangan akan dilakukan.
3. Manajemen
Mengistirahatkan tangan dan pergelangan tangan merupakan manajemen awak yang harus dilakukan untuk mengurangi gejala. Untuk mengurangi perburukan kondisi, berikut beberapa manajemen yang akan dilakukan setelah diagnosis CTS ditegakkan:
Baca Juga: Mengatasi Cedera Olaharaga
4. Penyangga/Belat Pergelangan Tangan
Penyangga pergelangan tangan dapat menahan pergelangan tangan agar lurus tidak menekuk. Alat ini sebaiknya digunakan setiap saat jika memungkinkan untuk membantu meringankan gejala kesemutan dan mati rasa, termasuk pemulihan yang lebih cepat.
5. Obat-obatan
Obat-obatan antiinflamasi nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen dapat membantu meredakan rasa nyeri dari carpal tunnel syndrome. Sementara itu, kortikosteroid dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan pada lorong karpal sehingga mengurangi tekanan pada saraf median yang menyebabkan rasa sakit. Pemberian kortikosteroid untuk kondisi ini dalam bentuk suntik.
6. Pembedahan
Jika manajemen konvensional tidak menunjukkan adanya perbaikan, tindakan pembedahan dapat menjadi opsi. Dekompresi Lorong Karpal (Carpal Tunnel Release) adalah tindakan yang dilakukan dengan memotong ligamen yang menekan saraf median sehingga mengurangi tekanan pada saraf dan meredakan gejala carpal tunnel syndrome.
Setelah operasi CTS, tangan Anda akan ditopang hingga setinggi dada untuk membantu meringankan pembengkakan. Anda juga diminta untuk meningkatkan aktivitas secara bertahap, mulai bergerak, dan melakukan aktivitas ringan setelah operasi untuk membantu mencegah tangan menjadi kaku.
Tingkat pemulihan akan berbeda setiap orang tergantung seberapa parah kondisi saraf pasien sebelum operasi. Pasien harus mengikuti saran dokter dan terapis fisik, serta menjalani sesi pemeriksaan carpal tunnel syndrome teratur untuk memastikan pemulihan yang optimal setelah operasi CTS.
Telah direview oleh dr. Elok Pratiwi, Msc
Source:
Tim Konten Medis