Cara mengatasi jerawat pada remaja secara alami bisa dengan rutin mencuci muka, memakai masker untuk wajah berjerawat, hingga pakai obat dengan kandungan benzoil peroksida topikal sebagai bahan aktif utama. Sebaiknya hindari juga stres dan pola makan tidak sehat agar jerawat tidak mudah muncul kembali.
Jerawat adalah kondisi ketika kulit mengalami penyumbatan minyak pada folikel rambut dan sel kulit mati. Kondisi ini sering dialami oleh remaja yang memasuki masa pubertas akibat perubahan hormon.
Ciri-ciri jerawat puber dapat berupa komedo putih atau hitam, jerawat yang terasa sakit, dan benjolan keras. Biasanya, kondisi ini dialami oleh remaja antara usia 10-13 tahun dan cenderung lebih parah pada orang dengan kulit berminyak.
Penyebab Munculnya Jerawat pada Masa Pubertas Remaja
Berikut ini penyebab jerawat di usia remaja yang perlu diketahui:
1. Meningkatnya Produksi Hormon
Salah satu penyebab terjadinya jerawat pada masa pubertas adalah meningkatnya produksi hormon di dalam tubuh. Kondisi ini bisa memicu minyak berlebih di kulit wajah.
Kulit yang berminyak dapat meningkatkan perkembangan jerawat yang mengganggu penampilan, terutama di area wajah. Selain itu, peningkatan hormon bisa dipengaruhi oleh periode menstruasi pada wanita.
Baca juga: Solusi Mengatasi Jerawat di Usia 20an
2. Pola Makan Tidak Sehat
Jerawat puber pada remaja bisa terjadi karena pola makan tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan atau minuman tinggi gula dan karbohidrat. Cobalah untuk mengubah pola dan kebiasaan makan jangka panjang agar mencegah timbulnya jerawat di kemudian hari.
Anda bisa mengonsumsi jenis makanan tertentu berupa sayur dan buah-buahan yang baik bagi kesehatan tubuh. Jenis makanan ini mengandung nutrisi penting yang mampu meningkatkan sistem imunitas secara optimal.
3. Menggunakan Produk Perawatan Kulit dan Kosmetik
Beberapa produk perawatan kulit dan kosmetik dapat mengandung minyak dan menyebabkan penyumbatan pori-pori. Kondisi ini bisa memicu perkembangan jerawat yang dapat menurunkan rasa percaya diri.
Anda bisa menggunakan produk perawatan kulit dan kosmetik yang berbasis air atau disebut “non komedogenik” untuk mencegah jerawat meradang. Jenis produk ini tidak berpotensi menyumbat pori-pori dan komedo sehingga cocok dipakai oleh semua jenis kulit.
4. Mengalami Stres
Stres sebenarnya bukan penyebab jerawat, meskipun ada hubungan antara tingkat keparahan jerawat dan stres. Penelitian membuktikan bahwa stres emosional bisa memperburuk gejala jerawat pada 50-80 persen orang.
Sementara itu, penelitian lainnya belum mengidentifikasi jerawat stres yang muncul secara berbeda dari jerawat biasa. Kondisi ini berpotensi muncul sebagai berikut:
- Komedo: Jenis jerawat ini dapat muncul karena pori-pori membesar akibat penumpukan minyak atau sel kulit mati sehingga menimbulkan bintik hitam.
- Nodul atau kista: Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan kulit yang dalam akibat penumpukan minyak, sel kulit mati, dan bakteri.
- Papula: Jenis jerawat ini merupakan noda yang muncul sebagai benjolan kecil berwarna merah akibat bakteri, sel kulit mati, dan minyak yang masuk ke dalam kulit.
- Pustula: Ciri-ciri jerawat pustula dapat berupa noda yang mengandung bagian tengah berwarna kuning atau putih dan cairan kekuningan.
- Komedo putih: Jenis jerawat ini muncul karena adanya noda putih atau berwarna seperti daging yang terbentuk akibat penumpukan minyak dan sel kulit mati
5. Meningkatnya Produksi Minyak di Wajah
Folikel rambut atau pori-pori di kulit mengandung kelenjar minyak, yang disebut sebagai kelenjar sebasea. Bagian tubuh ini menghasilkan minyak atau sebum yang mampu melunasi rambut dan kulit.
Pada masa remaja, tubuh dapat memproduksi lebih banyak minyak pada wajah sehingga memicu pertumbuhan jerawat. Kondisi juga bisa menyebabkan pori-pori tersumbat.
Baca juga: Cara Menghilangkan Kerutan di Wajah agar Terlihat Lebih Muda
6. Terdapat Bakteri Penyebab Jerawat
Ketika tubuh memproduksi minyak berlebih, bakteri akan mudah berkembang biak, terutama pada area wajah. Jenis bakteri ini bernama C. acnes yang sangat menyukai minyak berlebih.
Jerawat akibat bakteri dapat menimbulkan kemerahan dan iritasi pada kulit. Kondisi ini biasanya berlangsung sekitar 2 bulan tergantung dari kondisi kesehatan kulit setiap orang.
Cara Mengatasi Jerawat pada Remaja
Ada sejumlah cara mengatasi jerawat puber pada remaja, antara lain:
- Menggunakan produk antijerawat: Carilah produk perawatan wajah yang mengandung benzoil peroksida topikal sebagai bahan aktif utama.
- Membersihkan wajah: Cara menghilangkan jerawat puber bisa dilakukan dengan membersihkan wajah dengan sabun yang lebih sebanyak 2 kali sehari.
- Menggunakan produk topikal: Cara agar jerawat cepat kempes adalah dengan menggunakan produk yang mengandung adapalene untuk membersihkan pori-pori dan mencegah timbulnya jerawat baru.
- Hindari penggunaan scrub wajah dan astringent: Ketika sedang berjerawat, pastikan untuk tidak menggunakan produk tersebut karena bisa membuat iritasi kulit dan memperparah jerawat.
- Tidak menyentuh wajah: Sebaiknya, hindari menyentuh wajah atau jerawat dengan tangan kotor karena bisa memperparah gejala, menimbulkan infeksi, dan jaringan parut.
- Menggunakan masker: Saat bepergian ke luar rumah, Anda bisa menggunakan masker untuk mengurangi paparan radikal bebas dan polusi udara.
- Mengelola stres: Cobalah untuk melakukan aktivitas positif, seperti menjalani hobi dan berolahraga agar terhindar dari jerawat akibat stres.
- Lindungi kulit dari benda-benda yang menimbulkan gesekan atau tekanan: Benda ini dapat berupa ponsel, helm, dan kerah yang bisa menghambat proses penyembuhan jerawat.
- Hindari penggunaan kosmetik secara berlebihan: Produk ini bisa menyebabkan pori-pori tersumbat dan memperparah jerawat.
- Melindungi kulit dari sinar matahari: Paparan sinar matahari mampu memperparah jerawat sehingga Anda membutuhkan tabir surya untuk mencegah sinar matahari langsung.
Obat Jerawat pada Remaja
Berikut ini adalah jenis obat jerawat untuk remaja yang cukup efektif untuk mengatasi peradangan:
1. Benzoil Peroksida
Salah satu obat jerawat pada remaja adalah benzoil peroksida. Jenis obat ini tersedia dalam berbagai bentuk yang dijual bebas tanpa resep dokter.
Benzoil peroksida mampu menghilangkan bakteri C. acnes dan mengurangi produksi minyak berlebih di wajah. Produk ini dapat digunakan pada bagian tubuh mana pun yang berjerawat, termasuk wajah, punggung, dan dada.
2. Plester Jerawat Hidrokoloid
Jenis perawatan ini cukup populer dan efektif untuk mengatasi jerawat tunggal. Plester jerawat bisa menutupi dan melindungi jerawat sekaligus menyerap minyak dan bakteri di dalamnya.
Meskipun begitu, beberapa plester mengandung obat yang dapat mengiritasi kulit apabila digunakan bersama dengan cairan atau jenis obat lainnya. Anda dapat menggunakan secara bergantian untuk mencegah efek samping yang muncul.
3. Antibiotik
Antibiotik cukup efektif untuk meredakan jerawat pada remaja, baik berupa benjolan merah atau berisi nanah. Jenis obat ini bekerja dengan cara mematikan bakteri C. acnes dan mengurangi peradangan yang terjadi.
Selain antibiotik, dokter juga meresepkan jenis obat lainnya berupa krim, lotion, larutan, atau gel. Anda bisa menggunakannya sesuai anjuran dokter atau petunjuk kemasan.
4. Retinoid Topikal
Jenis obat ini meliputi produk yang bernala adapalene, tretinoin, dan tazarotene. Obat retinoid topikal ini bekerja dengan membuka pori-pori dan mengangkat lapisan kulit keluar sehingga jerawat bisa diatas.
Namun, obat ini menimbulkan efek samping berupa kulit kering. Anda dapat menggunakan retinoid topikal setiap 2 hari sekali atau beberapa kali seminggu untuk mengurangi gejala kulit kering.
5. Perawatan Hormonal
Pil kontrasepsi tertentu yang disebut sebagai spironolactone dapat digunakan untuk penderita wanita yang berjerawat. Jenis obat ini bekerja dengan cara menghalangi efek hormon pada kulit sehingga produksi minyak dan jerawat berkurang.
Sebelum melakukan perawatan hormonal, cobalah untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu agar memperoleh penanganan yang tepat. Hal ini juga diperlukan untuk mencegah efek samping yang terjadi.
6. Isotretinoin
Jerawat yang parah dapat diatasi dengan penggunaan isotretinoin. Jenis obat ini mudah ditemukan dalam bentuk krim retinoid untuk mengurangi minyak yang diproduksi oleh kelenjar sebasea di kulit.
Isotretinoin cenderung efektif untuk mengatasi jerawat parah dan jenis jerawat lainnya yang tidak membaik. Namun, obat ini memerlukan pemantauan ketat oleh dokter. Jika dikonsumsi selama masa kehamilan, isotretinoin bisa menyebabkan bayi cacat lahir.
Baca juga: Perawatan Laser Wajah untuk Mengatasi Jerawat dan Kerutan
Kapan Harus ke Dokter?
Jika jerawat tidak kunjung hilang dalam waktu lama dan menimbulkan gejala yang semakin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Anda bisa mengunjungi Ciputra Medical Center untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ciputra Medical Center menyediakan beragam layanan kesehatan mulai dari konsultasi dengan dokter umum, psikiater, hingga Medical Check Up (MCU).
Mari percayakan kesehatan Anda dan keluarga Anda di Ciputra Medical Center!
Telah direview oleh dr. Ditta
Source
- Healthy Children. Teen Acne: How to Treat & Prevent This Common Skin Condition. November 2024.
- Mayo Clinic Health System. 13 Tips for Managing Teen Acne. November 2024.