Cek darah ibu hamil adalah salah satu hal terpenting perawatan rutin selama kehamilan. Pemeriksaan darah bukan hanya membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan, tetapi juga memberikan panduan berharga bagi perawatan tepat dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Ada berbagai jenis cek darah ibu hamil yang disarankan untuk dilakukan. Lantas, apa saja? Yuk, simak deretannya di bawah ini!
Pemeriksaan darah dilakukan untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Mengapa Perlu Ibu Hamil Perlu Melakukan Cek Darah?
Cek darah ibu hamil memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Tes darah membantu mendeteksi berbagai kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan ibu dan perkembangan janin secara dini. Pertama, pengukuran kadar hemoglobin dan hematokrit membantu mengidentifikasi anemia, yang dapat menyebabkan kelelahan dan masalah pada janin jika tidak diatasi.
Kedua, tes glukosa darah penting untuk mengamati risiko diabetes gestasional, yang dapat mengakibatkan komplikasi serius pada kehamilan. Terakhir, pemeriksaan infeksi menular seksual melalui darah membantu mencegah penularan ke janin dan memastikan kesehatan ibu hamil secara keseluruhan. Dengan informasi yang diberikan oleh tes darah ini, tim medis dapat merencanakan perawatan yang sesuai dan mengambil tindakan dini untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Baca Juga: 8 Tanda Kehamilan Tanpa Disadari
Jenis Cek Darah Ibu Hamil
c Berikut adalah beberapa jenis cek darah yang umum dilakukan selama kehamilan:
1. Tes Serum Darah
Tes serum darah melibatkan analisis berbagai komponen dalam darah ibu, termasuk protein, enzim, mineral, dan zat lainnya. Ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kesehatan ibu dan potensi masalah kesehatan. Tes ini dapat mengungkapkan informasi tentang fungsi organ, seperti hati, ginjal, dan tiroid, serta mengidentifikasi kadar gula darah dan kolesterol. Hasil tes serum darah membantu dokter menilai kesehatan umum ibu dan menentukan apakah ada tanda-tanda penyakit atau ketidakseimbangan yang perlu diatasi selama kehamilan.
2. Tes Golongan Darah dan Rhesus
Tes darah ibu hamil ini menentukan golongan darah ibu, seperti A, B, AB, atau O, serta faktor Rhesus (Rh) darahnya, yaitu apakah termasuk Rh positif atau Rh negatif. Informasi ini penting karena jika ibu Rh negatif dan janin Rh positif, ada risiko reaksi imun yang dapat memengaruhi kehamilan berikutnya. Jika ibu sebelumnya tidak terpapar darah Rh positif, dokter mungkin akan memberikan vaksin Rh untuk mencegah komplikasi pada kehamilan mendatang.
3. Tes Darah Lengkap
Tes darah lengkap (complete blood count/CBC) adalah analisis yang mengukur berbagai komponen sel darah dalam darah ibu. Ini termasuk sel darah merah (hemoglobin dan hematokrit), sel darah putih, dan trombosit. Tes darah ibu hamil ini memberikan informasi penting tentang kesehatan sistem peredaran darah. Contohnya, kadar hemoglobin dan hematokrit rendah dapat mengindikasikan anemia, yang sering terjadi selama kehamilan karena volume darah yang meningkat. CBC juga dapat mendeteksi infeksi atau gangguan lain dalam sistem darah.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menghadapi Ketuban Pecah Dini atau KPD?
4. Tes Infeksi Menular Seksual
Tes ini adalah bagian penting dari perawatan prenatal untuk ibu hamil. Pada tahap awal kehamilan, ibu mungkin akan menjalani tes untuk mendeteksi infeksi menular seksual seperti HIV, sifilis, dan hepatitis B. Infeksi menular seksual dapat memiliki dampak serius pada ibu dan janin. Misalnya, jika seorang ibu hamil memiliki HIV dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, risiko penularan HIV ke janinnya dapat meningkat. Oleh karena itu, mendeteksi IMS pada awal kehamilan memungkinkan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang sesuai dapat membantu mencegah penularan ke janin dan menjaga kesehatan ibu hamil.
5. Tes Gula Darah
Tes gula darah dilakukan untuk mengukur kadar glukosa (gula) dalam darah ibu. Ini adalah bagian penting dari skrining untuk diabetes gestasional, merupakan kondisi di mana kadar gula darah ibu naik di atas batas normal selama kehamilan. Diabetes gestasional dapat memengaruhi kesehatan ibu dan janin. Kadar gula darah tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan lahir yang tinggi, komplikasi persalinan, dan risiko penyakit pada bayi setelah lahir. Dengan mendeteksi diabetes gestasional pada tahap awal, ibu hamil dapat mengambil langkah-langkah pencegahan seperti mengatur pola makan dan berolahraga, atau dalam beberapa kasus, memerlukan pengobatan untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal.
Ibu akan menjalani tes untuk mendeteksi infeksi menular seksual.
6. Tes Darah Alpha Fetoprotein (AFP)
AFP adalah protein yang diproduksi oleh janin dan melepaskan ke dalam aliran darah ibu. Tes darah AFP dilakukan untuk mengukur kadar AFP dalam darah ibu. Kadar AFP yang tidak normal dapat mengindikasikan potensi kelainan pada perkembangan janin, seperti cacat tabung saraf atau masalah dengan sistem saraf. Jika hasil tes AFP menunjukkan nilai yang tidak biasa, ibu mungkin akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut seperti pemeriksaan ultrasonografi untuk memeriksa perkembangan janin secara lebih detail. Tes AFP penting karena dapat membantu mengidentifikasi masalah perkembangan janin dengan cepat, yang pada gilirannya memungkinkan tindakan medis atau intervensi yang diperlukan.
Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Tes Darah Ibu Hamil?
Pemeriksaan darah selama kehamilan biasanya dijadwalkan pada beberapa tahap yang berbeda untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan janin. Berikut beberapa waktu umum tes darah biasanya dilakukan selama kehamilan:
1. Kunjungan Pertama (Trimester Pertama)
Pada kunjungan awal ke dokter kandungan, biasanya dilakukan pemeriksaan darah yang mencakup tes golongan darah, Rh, tes darah lengkap (CBC), tes infeksi menular seksual, tes urin dan tes gula darah. Tes ini memberikan gambaran awal tentang kesehatan ibu dan mendeteksi potensi masalah kesehatan awal kehamilan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Persalinan Normal Minim Nyeri?
2. Antara Trimester Kedua (24-28 Minggu)
Pada tahap ini, pemeriksaan tambahan seperti tes skrining gula darah lebih lanjut juga dapat dilakukan jika ada risiko diabetes gestasional.
3. Kunjungan Terakhir (Trimester Ketiga)
Pada akhir kehamilan, pemeriksaan darah dapat dilakukan kembali untuk memastikan bahwa ibu tetap sehat dan tidak mengalami masalah seperti anemia atau perubahan kadar gula darah.Pemeriksaan tambahan lain disesuaikan dengan kondisi kehamilan masing-masing ibu hamil.
Setiap jenis cek darah ini memiliki peran khusus dalam mengawasi kesehatan ibu dan perkembangan janin selama kehamilan. Dengan informasi yang diperoleh dari tes darah ini, tim medis dapat memberikan perawatan yang sesuai dan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan optimal ibu dan janin.
Jika Anda ingin melakukan tes darah ibu hamil di atas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan terpercaya. Hal ini agar Anda diberikan panduan sesuai dengan kondisi kesehatan.
Telah direview oleh dr. Denny Khusen., Sp.OG., FICS., CH., CHt.
Source:
- Tes Rutin Selama Kehamilan
- Tes Darah Selama Kehamilan
- Tes Umum Selama Kehamilan
- Infeksi Menular Seksual pada Kehamilan: Tinjauan Naratif tentang Kesenjangan, Tantangan, dan Peluang Penelitian Global